Cabang Cabang Psikologi sangatlah banyak, ada berbagai bidang ilmu psikologi yang dipelajari di masyarakat. Psikologi merupakan salah satu kajian ilmu yang mempelajari manusia. Bahasan psikologi sebenarnya sangat luas karena memang manusia memiliki banyak aspek. Psikologi dapat digolongkan menjadi psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum merupakan keilmuan yang mempelajari gejala jiwa secara umum. Psikologi umum mengarah ke pemahaman psikologi dan aspeknya secara umum dan tidak mengklasifikasikannya pada bidang yang khusus.
Pengertian Psikologi menurut Para Ahli
Banyak ahli yang mengemukakan definisi psikologi. Berikut pendapat ahli mengenai pengertian psikologi:
- Wilhelm Wundt menganggap bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari kesadaran manusia.
- Gardner Murphy mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari respon yang diberikan makhluk hidup terhadap lingkungannya.
- Clifford T Morgan mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan hewan.
- Carl Gustav Jung pernah menyelidiki arti kata psikologi dan ia menemukan arti psikologi sebagai ilmu mengenai sesuatu yang bernyawa.
- James, W mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari mental yang berupa fenomena-fenomenanya dan berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi.
- Menurut Richard Mayer, psikologi adalah analisa tentang proses mental serta struktur daya ingat dalam memahami perilaku manusia.
- Bruno menjelaskan bahwa psikologi terbagi menjadi tiga bagian yaitu studi penyelidikan tentang ruh, studi mengenai kehidupan mental, dan studi mengenai tingkah laku organisme.
- Menurut Sartain, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dari organisme hidup yang perhatiannya dikhususkan pada tingkah laku manusia.
- Plato dan Aristoteles mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai hakekat jiwa dan prosesnya hingga akhir.
- Woodworth dan Marwuis mengasumsikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari aktivitas individu mulai dari individu dalam masa kandungan hingga meninggal juga hubungan individu dengan alam sekitarnya.
Istilah psikologi sendiri berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Psyche” dan “Logos”. “Psyche” memiliki banyak arti dalam bahasa inggris. Berdasarkan kamus, kata “psyche” dapat berarti “soul”, “mind” dan “spirit”. Dalam bahasa Indonesia orang lebih banyak mengartikannya sebagao jiwa. Kata “Logos” berarti nalar, ilmu dan logika.
Berdasarkan hal ini psikologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai jiwa, namun jiwa manusia tidak bisa dipelajari. Psikologi mempelajari hal-hal yang nampak dari jiwa seperti perilaku sehingga psikologi lebih mempelajari mengenai tingkah laku manusia baik sebagai individu maupun kelompok.
Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi umum merupakan suatu keilmuan mengenai tingkah laku individu secara umum. Hal ini mencakup semua fase perkembangan psikologis manusia serta mencakup segala tingkatan usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain, psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia secara luas. Emmanuel Kant berpendapat bahwa lingkup psikologi terbagi menjadi tiga bagian yaitu kognisi, emosi dan konasi.
- Kognisi : Kognisi berkaitan dengan pemahaman dan pemikiran individu
- Emosi : Emosi adalah gejala jiwa yang menonjol dan dapat menimbulkan gejolak jiwa
- Konasi : Konasi berkaitan dengan kemauan, kehendak atau keinginan individu.
Psikologi khusus adalah psikologi yang digunakan untuk kepentingan lapangan atau praktis. Psikologi khusus terdiri dari cabang dari ilmu psikologi yang dikhususkan pada bidang tertentu. Psikologi khusus terdiri dari beberapa cabang antara lain:
1. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mempelajari perkembangan manusia mulai dari prenatal atau sebelum kelahiran hingga kematian. Terdapat tiga spesifikasi khusus dalam psikologi perkembangan yaitu psikologi anak, psikologi dewasa dan psikologi lanjut. Psikologi anak secara spesifik mempelajari perkembangan mulai dari prenatal hingga remaja.
Hal-hal yang dipelajari secara lebih terperinci pada psikologi anak antara lain dampak pada masa prenatal, perkembangan fisik, motorik dan persepsi, perkembangan bahasa dan inteligensi anak. Dan juga terdapat perkembangan emosi anak, perkembangan sosial, kognitif dan moral anak, perkembangan remaja serta proses biologis, perkembangan fisik, seksualitas remaja, moral, sosial dan kognitif remaja. Pada perkembangan anak, terutama dalam ranah remaja, juga dipelajari mengenai perkembangan dan identitas diri serta gender remaja.
Sedangkan, psikologi dewasa mempelajari mengenai tugas perkembangan individu dan bagaimana dampak jika individu tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangannya. Psikologi dewasa dan psikologi lanjut juga membahas mengenai hubungan individu dengan lingkungannya, perkembangan inteligensi, kepribadian, kemampuan kognitif .
2. Psikologi Sosial
Psikologi sosial mempelajari tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan. Studi dalam psikologi sosial terdiri dari pengaruh sosial, proses bersama individu, serta interaksi kelompok. Dampak dan pengaruh sosial terhadap tingkah laku individu juga dipelajari dalam studi psikologi sosial. kemudian, psikologi sosial memiliki cakupan yang sangat luas dalam berbagai disiplin ilmu.
Bahkan, psikologi sosial juga diaplikasikan dalam industri dan berbagai disiplin. Sering kali orang tidak sadar telah menggunakan prinsip psikologi sosial dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengendalikan kelompok dan bagaimana pendapat seseorang berpengaruh terhadap oranglain. Psikologi sosial juga membahas mengenai pengaruh budaya terhadap manusia.
3. Psikologi Kepribadian
Cabang psikologi yang ketiga adalah mengenai kepribadian. Psikologi kepribadian, sesuai dengan namanya mempelajari yaitu mengenai kepribadian manusia. Lebih jelasnya, psikologi kepribadian mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan lingkungannya. Psikologi kepribadian telah lama diuraikan oleh beberapa pakar namun kurang memiliki nilai ilmiah. Hal yang dipelajari mencakup astrologi, chirologi, grafologi, phisiognomi, phrenologi dan onychologi.
Psikologi kepribadian, kemudian berkembang dan teori mengenai kepribadian berbeda dari tiap ahli. Beberapa ahli yang populer mengenai teori yang digunakan dalam penyelidikan kepribadian antara lain teori kepribadian Ludwig Klages, Teori Psiko-analisa Sigmund Freud, teori Adler, teori Individu Allport, teori psikologi medan Kurt Lewin dan teori psikologi self Carl Rogers.
4. Psikologi Tipologi
Psikologi tipologi sangat berkaitan dengan psikologi kepribadian. Hampir sama dengan psikologi kepribadian, psikologi tipologi menjelaskan berbagai kepribadian manusia berdasarkan tipologi atau tipe tertentu tertentu. Tipologi ini awalnya digagas oleh Hipocrates dan disempurnakan oleh Galenus. Ilmu yang digagas tersebut didasarkan pada cairan badaniah manusia.
Kemudian, berbagai tipologi selanjutnya muncul dengan berbagai dasar seperti tipologi berdasar konstitusi (tipologi mahzab italia, mahzab perancis, tipologi Kretschmer dan teori W.H. Sheldon), tipologi berdasarkan temperamen (tipologi kant, tipoloi J. Bahsen, teori E. Meumann, tipologi heymans dan teori kepribadian G. Ewald) dan tipologi berdasarkan nilai kebudayaan berdasarkan teori Edward Spranger.
5. Psikologi Psikopatologi
Psikologi psikopatologi merupakan cabang dari ilmu psikologi yang berfokus menyelidiki berbagai gangguan mental serta gejala abnormal lainnya. Psikologi psikopatologi sangat berkaitan erat dengan psikologi abnormal bahkan bisa dikatakan psikopatologi merupakan bagian dari psikologi abnormal. Patologi sendiri diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gangguan.
6. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan berfokus pada tingkah laku individu dalam dunia pendidikan. Psikologi pendidikan juga mempelajari mengenai sistem pendidikan dan pengaruhnya bagi individu. Proses individu belajar dan berkembang dan efektivitas intervensi pendidikan juga dibahas dalam psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan juga membahas mengenai sub kelompok anak tertentu seperti anak berbakat dan anak dengan kebutuhan khusus. Psikologi pendidikan mempelajari proses, faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia dimana psikologi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan efisiensi dalam dunia pendidikan.
7. Psikologi Perusahaan
Psikologi perusahaan cabang ilmu psikologi yang aplikasinya digunakan di perusahaan atau tempat kerja. Psikologi perusahaan meliputi hubungan antara karyawan, perilaku manajemen dan kinerja perusahaan yang dibahas dalam perspektif psikologi. Psikologi perusahaan seringkali dissebut juga sebagai psikologi industri dan organisasi.
8. Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang industri. Industri merupakan istilah yang digunakan untuk suatu badan usaha dan memiliki kegiatan dalam mengolah bahan menjadi barang atau jasa. Psikologi industri biasanya digabung dengan psikologi organisasi. Kedua istilah ini tidak didefinisikan secara terpisah namun menjadi satu bagian di psikologi industri dan organisasi.
Psikologi industri dan organisasi didefinisikan sebagai salah satu cabang psikologi yang berfokus dalam tingkah laku individu dalam aturan kerja. Prinsip psikologi diterapkan dalam aturan perilaku kerja dan digunakan untuk mengubah perilaku jika diperlukan. Kemudian, Psikologi industri dan organisasi meliputi perilaku individu saat bekerja, perilaku yang nampak dan tidak nampak.
Dan juga, praktek dalam psikologi industri dan organisasi bukan hanya dimanfaatkan untuk individu, namun juga untuk organisasinya. Psikologi industri dan organisasi menangani beberapa hal antara lain hubungan antara individu dengan individu, masalah pribadi individu misalkan stres kerja, hubungan individu dengan kelompok dan hubungan individu dengan obyek misalkan alat atau fasilitas.
Baca juga:
9. Psikologi Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan ini biasanya tidak dapat dicapai oleh individu perorangan. Psikologi organisasi melihat tingkah laku dan hubungan individu dalam organisasinya terutama dalam dunia kerja.
Ada banyak prospek kerja psikologi organisasi seperti menjadi konsultan psikologi organisasi, bekerja sebagai bagian hrd perusahaan. Namun, pada umumnya perusahaan perusahaan menengah ke atas / besar yang membutuhkan bagian ini. Di samping itu psikologi organisasi ini juga tidak hanya diperusahaan, di pemerintahaan pun sebenarnya sangat di butuhkan.
10. Psikologi Kriminal
Psikologi kriminal berfokus untuk mempelajari masalah yang berhubungan dengan kejahatan. Psikologi kriminal lebih populer disebut sebagai psikologi forensik. Menurut Wrightsman, psikologi forensik merupakan salah satu bidang kajian psikologi yang bertujuan dalam membantu proses peradilan hukum.
Psikologi forensik bukan hanya menyangkut tindak kejahatan namun juga sistem peradilan. Psikologi forensik bertugas mulai dari mengumpulkan data dan mengolah data sesuai dengan pengetahuan psikologi untuk kepentingan peradilan. Psikologi forensik di Indonesia lebih banyak dikenal dalam pelayanan advesorial dalam proses investigasi dan peradilan. Pada prakteknya, psikolog forensik memiliki banyak peran mulai dari konsultan, mediator, konsultasi di persidangan, psikolog lembaga masyarakat dan peneliti kajian intervensi.
Baca juga:
11. Psikologi Komunikasi dan Media
Psikologi komunikasi dan media merupakan salah satu cabang psikologi yang mempelajari mengenai proses penyampaian energi dari alat indera ke otak, proses menerima dan mengolah informasi dan bagaiman pengaruhnya dalam diri individu.
Psikologi komunikasi bertujuan untuk menghasilkan proses komunikasi yang efektif dimana komunikasi yang efektif penting dalam memunculkan pengertian, kesenangan, hubungan sosial, tindakan serta perubahan sikap. Prospek kerja psikologi komunikasi dan media ini umumnya banyak berhubungan dengan politikus dan public figure.
12. Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal berfokus pada pemahaman terhadap konsep abnormalitas psikologi. Psikologi abnormal juga mempelajari klasifikasi dan kategori gangguan mental serta penyusunan diagnosa klinis. Perilaku individu dikatakan abnormal jika menyimpang dari standar perkembangan secara umum, menyimpang dan norma budaya individu terkait serta berbahaya bagi oranglain maupun bagi diri sendiri.
Pada umumnya banyak profesi yang dapat berhubungan dengan salah satu cabang ilmu psikologi ini, seperti psikiater dan profesi lainnya. Psikologi abnormal biasanya diperlukan untuk memahami dan mempelajari berbagai kelainan, terutama dari sisi psikologis individu. Termasuk beberapa diantaranya adalah sangat dibutuhkan di dunia penegakan hukum.
13. Psikologi Keluarga
Psikologi keluarga merupakan cabang ilmu psikologi yang diaplikasikan dalam kehidupan keluarga. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari minimal dua orang dan dihubungkan dengan ikatan pernikahan. Keluarga memiliki berbagai fungsi antara lain fungsi pengatur keturunan, pemeliharaan, pelindung, pendidikan, afeksi, sosialisasi, ekonomi dan penentu status.
Psikologi keluarga adalah suatu pemahaman terhadap interaksi ataupun pola sosial yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga. Sedangkan, Keluarga merupakan suatu kelompok yang di dalamnya terdapat beberapa individu saling memiliki keterkaitan darah satu sama lain. Turun – temurun mulai dari dua, tiga, hingga lebih generasi. Jumlah individu dalam suatu keluarga sangat memberi pengaruh terhadap kualitas berinteraksi satu sama lain. baik antar pribadi, maupun kelompok.
14. Psikologi Konseling
Menurut Division of Counseling Psychology, konseling merupakan suatu proses dalam membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan mencapai perkembangan kemampuan pribadi yang dimilikinya secara optimal, dimana proses ini dapat terjadi setiap waktu. Proses konseling melibatkan interaksi dua arah dari konselor dan klien. Konseling dengan kata lain merupakan proses interaksi untuk membantu individu yang mengalami masalah dengan pendekatan psikologi.
Pada mulanya, konseling hanya dipandang sebagai informasi atau saran, pencetusnya mayoritas berasal dari guru dan advokat sosial. Pada tahun 1900 hingga 1909, muncullah pemimpin dalam perkembangan konseling. Mereka adalah Jesse B Davis, Cliffor Beers dan Frank Parsons. Karya mereka secara khusus memberi pengaruh pada bidang psikiatri dan psikologi klinis. Kemudian, di Indonesia sendiri konseling mulai berkembang didunia pendidikan khususnya sekolah SMA. Namun, saat ini konseling telah banyak diaplikasikan di bidang lain seperti industri hingga keluarga.
15. Psikologi Klinis dan Kesehatan
Menurut American Psychological Association, psikologi klinis merupakan salah satu psikologi terapan. Tujuannya untuk menentukan kapasitas serta karakteristik tingkah laku individu. Kemudian, terdapat metode pengukuran seperti asesmen, analisa dan observasi. Pada umumnya ada beberapa dari profesi yang menekuni bidang ini bekerja atau membuka praktek di rumah sakit.
Uji fisik dan riwayat social juga diperhatikan untuk mendapatkan saran dan rekomendasi dalam membantu individu menyesuaikan diri dengan tepat. Secara luas, psikologi klinis mempelajari kesulitan dan rintangan emosional manusia baik individu yang bersangkutan abnormal maupun subnormal dan menggunakan tes sebagai bagian integral dari pemeriksaan klinis. Baca juga: Antropologi
Lalu ada pula studi ilmu psikologi lainnya, antara lain:
16 – 35 Cabang Psikologi Lainnya
- Psikologi Komparatif – Psikologi komparatif berfokus pada analisa mengenai perbandingan tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang.
- Psikologi Differensial – Psikologi differensial berfokus mempelajari perbedaan bentuk tingkah laku dalam berbagai macam aspek.
- Psikologi Pastoral – Psikologi pastoral berfokus dalam mempelajari cara pengikut suatu agama dan bagaimana pengikut meyakini ajaran agamanya.
- Psikologi Forensik – Psikologi forensik fokus terhadap kegiatan menyelidiki kematian dan peristiwa kriminal lainnya.
- Psikologi Cinta – Fokus terhadap bagaimana cinta bekerja pada makhluk hidup di dunia.
- Psikologi Agama – Fokus terhadap bagaimana agama mempengaruhi lahiriyah dan batiniyah makhluk hidup.
- Psikologi Holistik – Mempelajari tentang manusia secara utuh.
- Psikologi Eksperimen – Fokus terhadap berbagai percobaan di bidang psikologi.
- Psikologi Kognitif – Fokus terhadap bagaimana seseorang merespon lingkungannya.
- Psikologi Diagnostik – Fokus terhadap bagaimana karakter individu. Baik di lihat dari kelebihan dan kekurangannya.
- Psikologi Remaja – Membahas semua tentang apa yang terjadi dengan remaja dari sisi psikologi.
- Psikologi Anak – Fokus terhadap tumbuh kembang anak baik fisik maupun psikis.
- Psikologi Faal – Mempelajari tentang cara kerja sistem syaraf dalam otak.
- Psikologi Keperawatan – Psikologi yang mempelajari tentang keilmuan medis dari sisi kesehatan.
- Psikologi Olahraga – Fokus tentang seluk beluk olahraga mulai dari psikologi atlit dan pelatih.
- Psikologi Warna – Mempelajari tentang berbagai warna dan auranya.
- Psikologi Sastra – Fokus tentang emosi baik sang penulis atau pembaca tertuang dalam kata – kata.
- Psikologi Lansia – Mempelajari tentang bagaimana kondisi psikis dan fisik di masa tua.
- Psikologi Kepemimpinan – Fokus terhadap gaya perilaku kepemimpinan.
- Psikologi Lingkungan– Mempelajari bagaimana kognisi, afeksi, dan konasi mempengaruhi lingkungan.
- Psikologi Kerekayasaan – Fokus terhadap hubungan antar manusia dengan teknologi.
Metode dalam Psikologi
Setelah membahas berbagai cabang cabang psikologi dan pengertiannya serta contohnya, pada bagian ini kita akan membahas mengenai metodenya. Metode filosofis kerap digunakan dalam ilmu pengetahuan pada abad ke-17 tepatnya sebelum metode empiris datang. Seorang filsafat Perancis bernama Rene Descartes menggunakan pendekatan filsafat untuk mempelajari psikologi.
Menurut Rene Descartes, psikis adalah dunia mental sedangkan badan adalah dunia material, dimana kedua hal tersebut memiliki sifat yang berbeda. Metode filosofis dibagi menjadi tiga kategori yaitu intuitif, religious dan kontemplatif.
Intuitif
Metode intuitif merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dengan berinteraksi secara langsung dengan obyek atau subyek. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Penilaian dilakukan dengan melihat kesan kita terhadap obyek atau subyek tersebut. Metode ini perlu dikombinasikan dengan metode lain agar menghasilkan kesimpulan yang valid.
Baca juga: Cara Mendidik Anak Hiperaktif
Religius
Metode religius adalah metode dalam memperoleh data dengan menggunakan materi dalam keagamaan untuk meneliti manusia. Materi-materi dalam keagamaan tersebut digunakan sebagai alat utama untuk mendapatkan informasi. Metode religius didasarkan bahwa nilai dalam agama adalah kebenaran yang pasti. Metode religius menggunakan materi agama dalam kitab suci sebagai standar penilaian.
Baca juga: Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini
Kontemplatif
Metode kontemplatif adalah metode yang menggunakan cara merenungkan obyek atau subyek yang akan diketahui. Metode kontemplatif sepenuhnya menggunakan kemampuan berpikir dalam keadaan objektif. Lebih lanjut, pikiran tidak boleh tercampur dengan pengaruh dari luar, baik yang bersifat lahiriah maupun biologis. Metode ini sering digunakan sebelum pandangan empiris menjadi dominan.
Baca juga: Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan
Empiris
Metode empiris lebih popular digunakan dibandingkan metode filosofis. Karena metode empiris dianggap lebih mendekati kebenaran. Pandangan dengan metode empiris menyatakan bahwa pengetahuan harus didapat dari empiri atau pengalaman. Empiris berasal dari bahasa Yunani empiria yang berarti pengamatan, pengalaman atau coba-coba. Psikologi dapat dipelajari melalui metode empiris dengan berbagai teknik seperti observasi, pengumpulan bahan, eksperimen, klinis dan interview atau wawancara.
- Observasi – Observasi dilakukan dengan jalan mengamati secara langsung mengenai fenomena yang diteliti. Observasi biasanya digunakan sebagai pelengkap atau pengontrol metode lain, namun dalam beberapa kasus observasi dapat juga menentukan hasil penelitian.
- Pengumpulan bahan – Metode pengumpulan bahan merupakan metode yang dilakukan dengan mengolah data yang telah dikumpulkan. Bahan yang dikumpulkan dapat berupa angket interview, biografi dan berbagai bahan lainnya, salah satu contoh adalah hasil dari psikotes.
- Eksperimen – Metode eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk menyelidiki gejala tertentu dengan memberikan situasi yang berbeda-beda. Situasi dalam metode eksperimen dilakukan secara sengaja untuk melihat respon dari individu dengan karakteristik yang berbeda.
- Klinis – Metode klinis melibatkan bantuan dokter atau ahli kesehatan dalam memberikan data mengenai pasien. Metode klinis merupakan kombinasi dari psikologi dan data dari medis. Metode ini biasanya dilakukan dengan tiga tahapam yaitu mengamati, mendeskripsikan dan menjelaskan.
- Interview – Interview atau wawancara merupakan metode dengan melakukan penggalian data secara verbal sehingga akan ada hubungan secara langsung dari pewawancara dan orang yang diwawancara. Wawancara melibatkan minimal dua orang. Hasil dari wawancara biasanya digunakan untuk menunjukkan konsistensi dari hasil metode lain.
Baca juga: Cara Mengenali Potensi Diri
Pendekatan Psikologi
Psikologi merupakan keilmuan dengan cakupan yang sangat luas sehingga dalam mempelajari psikologi digunakan berbagai pendekatan untuk lebih memudahkan. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain neurobiologi, perilaku, kognitif, psikoanalitik dan fenomenologi.(Baca juga: Kode etik psikologi)
1.Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan neurobiologis merupakan pendekatan psikologi dengan pemahaman bahwa tingkah laku manusia didasarkan pada system syaraf dan aktivitas otak. Menggunakan pendekatan neurobiologis berarti menghubungkan perilaku yang Nampak dengan reaksi kimia dan impuls listrik yang terjadi didalam tubuh. Proses neurobiologi mendasari timbulnya perilaku dan proses mental.
Baca juga: Fakta Kepribadian Anak Bungsu
2.Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku bedasarkan pemahaman bahwan tingkah laku merupakan suatu respon dari stimulus yang datang. Pendekatan perilaku dapat digambarkan dengan model S-R atau kaitan antara Stimulus – Respon. Pendekatan ini menunjukkan bahwa tingkah laku merupakan reflek dan proses mental tidak mempengaruhi perilaku. Pendekatan perilaku dipelopori oleh J.B Watson, yang kemudian banyak dikembangkan oleh ahli seperti B.F.Skinner. Pendekatan perilaku kemudian menghasilkan banyak sub-aliran psikologi.
Baca juga: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
3.Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari proses mental. Pendekatan kognitif menjelaskan bahwa individu aktif dalam menangkap, menilai dan menanggapi stimulus. Hal ini dilakukan individu sebelum memunculkan reaksi. Secara singkat, pendekatan kognitif memahami bahwa setelah menerima stimulus, individu melakukan suatu proses mental dan tahap terakhir adalah memberi reaksi atas stimulus yang datang.
4.Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli bernama Sigmund Freud. Freud meyakini bahwa segala hal tentang kehidupan individu didasarkan dan dikuasai oleh alam bawah sadar. Perilaku individu sebagian besar dipengaruhi oleh hal yang tidak disadari individu seperti impuls, kehendak dan dorongan. Keingin dan dorongan ditekan dan tetap berada dalam alam bawah sadar dan dapat menuntut kepuasan sewaktu-waktu. Perilaku yang dimunculkan memang didasarkan alam bawah sadar, namun individu juga melihat norma yang berlaku.
5.Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi menekankan pengalaman subyektif individu. Tingkah laku individu dipengaruhi berbagai pandangannya mengenai diri dan dunia atau fenomena mengenai dirinya. Konsep mengenai diri dan aktualisasi diri sangat mempengaruhi perilaku individu berdasarkan pendekatan ini.
Baca juga:
- Teori Belajar Kognitif
- Big Five Personality
- Teori Psikologi Kepribadian
- Teori Psikososial Erikson
- Teori Cinta Sternberg
Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia maka psikologi akan sangat berhubungan dengan keilmuan lain yang juga mempelajari manusia. Hubungan ilmu psikologi dengan filsafat mengenai obyek dan tujuan keilmuan. Manusia sebagai obyek ilmu psikologi juga merupakan obyek dari filsafat. Filsafat mempelajari mengenai tujuan hidup manusia, kodrat manusia dan lainnya. Psikologi dan filsafat memiliki hubungan walaupun keduanya merupakan keilmuan yang terpisah.
Keilmuan lain yang mempelajari manusia adalah sosiologi dan biologi. Sosiologi lebih mempelajari kelompok sosial dan komunitas yang berkaitan dengan psikologi sosial dan hubungan antara individu dengan lingkungannya. Biologi lebih mengarah ke proses biologis manusia dan sangat dekat hubungannya dengan psikologi klinis serta psikologi perkembangan.
Psikologi juga memiliki hubungan dengan Pedagogik. Kedua keilmuan ini memiliki hubungan timbal balik. Pedagogik memiliki tujuan dalam membimbing manusia dari lahir hingga meninggal dan psikologi bertugas dalam menunjukkan perkembangan hidup manusia termasuk ciri dan wataknya.
Baca juga:
Manfaat Mempelajari Psikologi
Psikologi dapat digunakan untuk menjadikan hidup manusia lebih baik dan lebih bahagia. Manusia dapat memahami mengenai tingkah laku sesamanya dengan mempelajari psikologi. Psikologi juga menjadi sarana dalam mengenal tingkah laku manusia sebagai upaya dari penyesuaian diri dana bagaimana manusia berhubungan dengan orang lain. Mempelajari prikologi juga bermanfaat untuk menyelenggarakan pendidikan dengan baik, khususnya psikologi pendidikan. Psikologi juga dapat digunakan untuk memaksimalkan diri dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.