Perkembangan dan pertumbuhan seorang anak mempunyai beberapa masa penting yang tidak bisa di lewatkan begitu saja. Masa penting dalam perkembangan seorang anak adalah ketika ia masih berusia dini, yaitu ketika lahir hingga usianya mencapai balita.
Masa – masa tersebut seringkali disebut sebagai golden age, yaitu masa – masa dimana seorang anak sedang menyerap segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya dan yang ada di sekitarnya, dan semua yang diserapnya tersebut akan mempengaruhi perkembangan anak secara mental dan kepribadian.
Ada yang menyebut bahwa masa golden age anak adalah dari usia 0 – 5 th namun ada pula yang menyatakan bahwa masa emas pertumbuhan anak adalah dari usia 0-8 tahun. Usia dini adalah waktunya seorang anak mengalami perkembangan secara kognitif, fisik, sosial dan emosional. Menyaksikan seorang anak mengalami perkembangan motorik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial adalah suatu hal yang menakjubkan bagi orangtua atau pengasuhnya.
Tentang Psikologi Perkembangan
Menyaksikan seorang anak mengalami perkembangan yang pesat seringkali membuat para orang tua takjub dan kewalahan, bahkan tidak bisa mengikuti secara detil perkembangan si anak. Studi tentang perkembangan manusia adalah sebuah materi yang kaya dan bervariasi.
Walaupun semua orang memiliki pengalaman sendiri mengenai perkembangannya, namun terkadang sulit untuk benar – benar memahami bagaimana tepatnya manusia tumbuh, berubah dan belajar. Membicarakan psikologi anak usia dini, juga tidak dapat dilepaskan dari kajian tentang kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperlukan dalam psikologi pendidikan yang perlu diketahui orang tua dan guru.
Psikologi perkembangan adalah bagian dari cabang – cabang psikologi berupa suatu kajian yang dilakukan untuk memahami dan menjelaskan bagaimana manusia bertumbuh dan berubah di sepanjang garis hidupnya. Para peneliti menjelajah berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi, termasuk bagaimana susunan genetik dapat mempengaruhi perkembangan anak sebagaimana juga pengalaman berperan dalam hal tersebut.
Termasuk ke dalam psikologi perkembangan anak usia dini adalah perkembangan fisik, kognitif, bahasa, moral dan sosio- emosional. Sedangkan psikologi anak membahas tentang tumbuh kembang anak secara lebih spesifik.
Ruang Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini
Terdapat beberapa ruang lingkup psikologi perkembangan anak usia dini , diantaranya:
A. Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Seiring dengan pertambahan usia anak, para orang tua biasanya menunggu dengan antusias mengenai perkembangan apa yang akan ditunjukkan anak, seperti misalnya kemampuan untuk duduk, berguling, atau tengkurap dan sebagainya.
Setiap kemajuan yang ditunjukkan anak merupakan bagian dari perkembangan fisik. Proses perkembangan anak biasanya terjadi secara berurutan, maka dari itu biasanya satu langkah kemajuan akan berlangsung lebih dulu sebelum yang lainnya.
Contoh, pada umumnya seorang anak akan belajar merangkak terlebih dulu sebelum ia bisa belajar untuk berjalan. Namun, tingkat pencapaian perkembangan ini akan bervariasi pada setiap anak. Bisa saja beberapa anak dapat lebih dulu berjalan dibandingkan teman – teman seusianya, sedangkan yang lainnya memerlukan waktu lebih banyak untuk bisa berjalan. Ada dua macam tipe perkembangan fisik anak usia dini:
a. Perkembangan Motorik
Sejalan dengan pertumbuhan seorang anak, maka kemampuan motoriknya juga akan bertambah matang. Anak akan menjadi semakin mampu melakukan gerakan – gerakan yang lebih kompleks. Terkadang, tingkat pertumbuhan motorik anak ini akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua.
Biasanya, orang tua khawatir akan apakah sang anak mampu menunjukkan perkembangan sesuai dengan tahapan yang seharusnya dia lalui. Normalnya, hampir semua anak akan mampu berkembang sesuai tahapan yang biasa, kecuali memang ada suatu tanda – tanda yang menunjukkan sebaliknya. Dua tipe perkembangan motorik anak yaitu:
Motorik Kasar
Tipe ini termasuk ke dalam penggunaan otot yang lebih besar yaitu tangan dan kaki. Aktivitas yang memerlukan motorik kasar adalah berjalan, berlari, koordinasi dan keseimbangan. Ketika para ahli mengevaluasi kemampuan motorik kasar, aspek – aspek yang dilihat adalah kekuatan dan intensitas otot, kualitas gerakan, dan rentang pergerakan.
Motorik Halus
Aspek motorik halus termasuk otot – otot yang lebih kecil di jari tangan, jari kaki, mata, dan area lainnya. Pergerakan yang melibatkan motorik halus lebih rumit, seperti menggambar, menulis, meraih atau memegang benda, melempar, melambai, dan menangkap.
b. Pertumbuhan Fisik
Pada anak – anak, perkembangan fisik mengikuti suatu pola tertentu:
- Otot besar berkembang sebelum otot yang lebih kecil. Otot di bagian pusat tubuh, lengan dan kaki berkembang lebih dulu sebelum otot yang terletak di jari dan tangan. Anak – anak belajar untuk menguasai kegiatan yang menggunakan motorik kasar lebih dulu sebelum dapat menguasai gerakan yang menggunakan fungsi motorik halus.
- Bagian tengah tubuh berkembang sebelum area lainnya. Otot – otot yang bertempat di bagian tengah tubuh menjadi semakin kuat dan berkembang lebih awal daripada otot – otot yang berada di kaki dan tangan.
- Perkembangan mulai dari atas ke bawah dan sebaliknya. Inilah sebabnya seorang bayi terlebih dulu belajar untuk mengangkat kepalanya sebelum ia bisa belajar berjalan, karena perkembangan otot pada anak terjadi mulai dari kepala lebih dulu, kemudian ke kaki.
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Tahap selanjutnya pada psikologi perkembangan anak usia dini adalah perkembangan kognitifnya. Usia dini bukan hanya waktu untuk perkembangan fisik, tetapi juga waktu untuk anak mengembangkan kemampuan kognitifnya. Termasuk dalam perkembangan kognitif yaitu memori, pemecahan masalah, kemampuan berpikir, dan penalaran yang akan muncul selama masa kanak – kanak dan berkembang. Ada beberapa tahap perkembangan kognitif anak yaitu:
- Tahap Sensorimotor
Tahap ini berada pada periode selama usia anak 0-2 tahun, ketika pengetahuan anak tentang dunianya dan lingkungannya masih terbatas melalui penerimaan indera dan geraknya. Tingkah laku anak terbatas pada respons motorik sederhana berdasarkan rangsangan sensoriknya. Misal, gerak refleks, mengembangkan cara dan kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menarik minatnya, dan lain – lain.
- Tahap Pra Operasional
Tahap ini berada pada usia anak 2-6 tahun ketika anak sudah mulai belajar untuk menggunakan bahasa. Saat ini anak belum mengerti tentang logika, belum dapat memanipulasi informasi secara mental dan belum mampu mengambil sudut pandang orang lain tentang suatu masalah.
- Tahap Konkret Operasional
Suatu tahap saat anak berusia 7 -11 tahun ketika ia sudah mulai mengerti cara berpikir rasional. Anak sudah bisa melakukan tugas seperti menyusun, membagi, melipat, memisahkan, menggabungkan, dan menderetkan. Walaupun sudah mulai dapat berpikir secara logis, namun anak masih mendapatkan kesulitan untuk berpikir secara abstrak.
- Tahap Formal Operasional
Periode yang berada saat usia anak memasuki 12 tahun hingga dewasa. Anak sudah mulai dapat berpikir secara hipotetis, yaitu menggunakan kemampuan hipotesis secara relevan untuk memecahkan berbagai masalah. Anak juga sudah mampu menampung berbagai hal yang sifatnya abstrak, seperti pelajaran matematika dan lain – lain. Pada tahap ini juga ada kajian tentang psikologi remaja.
C. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Sepertinya tidak ada yang lebih menakjubkan orang tua daripada menyaksikan buah hatinya berkembang dari hanya mampu mengucapkan satu – dua patah kata hingga menjadi kalimat lengkap dalam waktu singkat. Tahap perkembangan bahasa pada anak yaitu:
Tahap Pra Lingual
Tahap ini terjadi ketika anak berusia 0-1 tahun. Pada tahap ini anak berkomunikasi dengan mengoceh kepada orang tuanya atau orang terdekatnya. Anak menerima stimulus dari luar dengan pasif, namun akan dapat menunjukkan respon yang berbeda pada tiap orang. Misal, anak akan tersenyum kepada ayah atau ibunya, tetapi bisa juga menangis ketika didekati orang yang belum ia kenal.
Tahap Lingual
Anak yang berusia 1 hingga 2,5 tahun ada pada tahap ini. Umumnya, anak dapat memproduksi kata pertamanya saat berusia 12-13 bulan. Namun walaupun baru mampu berbicara satu patah kata, anak dapat mengerti lebih dari itu. Pada usia 18 bulan , biasa nya anak mulai mampu berbicara dua patah kata.
Tahap Diferensiasi
Mulai usia 2,5 sampai 5 tahun anak sudah memiliki kemampuan kalimat pendek dan banyak kata sesuai dengan tata bahasa yang baik. Dilihat dari aspek kualitas dan kuantitas, perbendaharaan kata anak berkembang dengan baik sekali.
D. Perkembangan Sosio – Emosional Anak Usia Dini
Perkembangan sosial dan emosional anak merupakan tahap yang sangat penting bagi anak. Tahap ini juga bersinggungan dengan kajian psikologi sosial. Perkembangan ini akan dipengaruhi juga oleh kedekatan atau interaksi anak dengan orang tuanya, sehingga menentukan kemandirian anak dan pembentukan karakter anak yang positif kelak. Kecerdasan emosional dalam psikologi penting untuk dipelajari. Bila anak mengembangkan kemampuan sosio emosionalnya dengan baik, ia juga akan memiliki kecerdasan interpersonal dan yang membuatnya mudah berbaur dalam masyarakat.
Interaksi sosial anak melingkupi keluarga, rumah, sekolah dan masyarakat. Ahli Psikoanalis Erik Erikson yang mengemukakan teori psikososial Erikson berpendapat bahwa dalam setiap tahap kehidupannya, manusia akan selalu mengalami konflik yang berbeda. Lingkungan dan pengalaman akan menentukan apakah seseorang akan mengembangkan karakter yang positif atau negatif sebagai hasil dari pengalamannya terhadap berbagai konflik tersebut.
Perkembangan Moral Anak Usia Dini
Ketika mempelajari psikologi kepribadian atau teori psikologi kepribadian, akan ditemukan bahwa anak – anak dapat berkembang memiliki beragam kepribadian, salah satunya kepribadian ambivert. Semuanya didasari dengan nilai – nilai moral yang mereka pelajari sejak kecil.
Secara moral, anak hanya akan memahami bahwa larangan atau hukuman yang mereka terima disebabkan karena apa yang dilakukannya bisa membuat orang lain atau dirinya sendiri dalam kesulitan. Anak usia dini masih memiliki peraturan sendiri dan tidak paham apa yang dilakukannya itu benar atau salah.
Kebanyakan orang baru bisa mempelajari nilai moral yang sesungguhnya pada usia pertengahan kedewasaan, karena itu mempelajari perilaku yang baik merupakan salah satu bagian dari tugas perkembangan psikologi anak usia dini.
Sangat penting bagi orang tua dan guru untuk memahami perkembangan psikologi anak terutama sejak usia dini, karena pada masa emas ini anak akan mulai sensitif terhadap berbagai rangsangan yang diterimanya dan akan menumbuhkan tingkat kepekaan berbeda sejalan dengan pertumbuhannya.
Ada beberapa tipe kepribadian manusia, yang semuanya dapat dihasilkan dari pembentukan karakter sejak usia dini. Pengaruhnya terhadap kehidupan anak kelak akan sangat besar, dan tidak dapat terulang untuk kedua kalinya. Karena itulah sangat dianjurkan agar orang tua atau guru dapat lebih kritis terhadap setiap tahap perkembangan anak.