Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 15 Fakta Kepribadian Anak Bungsu – Ciri dan Sifatnya

15 Fakta Kepribadian Anak Bungsu – Ciri dan Sifatnya

by Devita Retno

Setiap anak memiliki sifat dan karakteristik sifat yang berbeda – beda, karena mereka juga merupakan pribadi yang berbeda. Ketika lahir, setiap anak akan membawa sifatnya masing – masing, namun perkembangannya akan berbeda. Perkembangan sifat anak dan kepribadiannya akan dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah urutan kelahiran sang anak. Urutan kelahiran dalam sebuah keluarga ternyata dapat mempengaruhi sifat dan kepribadian anak. Anak sulung, tengah atau bungsu akan mendapatkan pengaruh yang berbeda.

Bagi seorang anak bungsu, mereka adalah bayi dalam keluarga, dan karena itu seringkali tetap diperlakukan sebagai bayi walaupun telah mencapai usia dewasa. Anak bungsu sering menerima perhatian lebih dari keluarganya karena mereka merasa bertanggung jawab untuk mengurusnya. Karena itulah, anak bungsu mungkin saja menerima kemanjaan dan keistimewaan yang tidak didapatkan oleh anak lainnya dalam keluarga, dan kepribadian anak bungsu akan berkembang dengan cara berbeda. (Baca: Teori Psikologi Kepribadian)

Dengan semua pengaruh yang didapatkannya, inilah beberapa fakta yang bisa dijabarkan tentang kepribadian anak bungsu:

1. Anak Bungsu Lebih Manipulatif

Dengan menjadi anak termuda di keluarga, anak bungsu akan belajar dengan cepat bahwa sifat agresif tidak akan membawa keuntungan bagi mereka. Untuk mendapatkan keinginannya, mereka belajar bahwa menggunakan siasat lain akan lebih berguna. Misalnya, cemberut ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Walau bagaimanapun, itu adalah salah satu bentuk manipulasi untuk mendapatkan keinginannya, walaupun kelak ia tidak akan selalu perlu bersikap manipulatif lagi.

2. Anak Bungsu Belajar dengan Baik jika Dibimbing

Terbiasa mengikuti orang – orang yang lebih tua, anak bungsu mempelajari semua yang perlu mereka ketahui melalui pengamatan dan bimbingan, dan hal ini akan terlihat sangat jelas ketika mereka memasuki dunia kerja. Bila seluruh proses kerja hanya diterangkan dengan kata – kata, mereka akan bingung. Tapi apabila mereka ditempatkan untuk mengamati seniornya bekerja, mereka akan dapat belajar dengan cepat.

Baca :

3. Anak Bungsu Menunjukkan Kasih Sayang dengan Terbuka

Karena terbiasa disayang, dimanja dan dipuja, mereka tidak akan canggung untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang – orang terdekatnya. Biasanya mereka akan selalu berusaha untuk mendampingi orang terdekatnya dalam setiap saat yang penting, dengan begitulah mereka menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada orang tua dan saudara serta orang dekatnya yang lain.

4. Terbiasa Manja

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak bungsu memang biasanya mendapatkan berbagai keistimewaan dari keluarganya. Apabila perlakuan dari keluarganya bisa mengarahkan anak kepada hal yang positif, mereka akan menjadi orang yang gigih dalam mengejar kemauannya dan tidak mudah putus asa. Misalnya, menggapai cita – cita, impian dan karirnya.

Baca juga:

5. Sikapnya Bersahabat

Anak bungsu yang dibesarkan dan mendapat perlakuan baik dari keluarganya biasanya akan tumbuh menjadi orang yang mudah bersosialisasi dan mudah bersahabat. Mereka sudah terbiasa bergaul dengan orang – orang yang lebih tua di sekitarnya seperti kakak dan orang tua, dan juga teman – teman dari orang tua dan kakaknya tersebut. Sebaliknya, jika mereka diperlakukan kurang baik maka bisa jadi akan sulit bergaul serta mudah tersinggung.

Baca juga:

6. Biasanya Tidak Suka Ikut Campur Urusan Orang Lain

Anak bungsu memiliki kakak yang dapat mencontohkan hal ini kepada mereka. Biasanya, saudara yang lebih tua sudah memiliki kegiatan sendiri yang tidak boleh diganggu dan membuat batasan kepada saudara termudanya bahwa ada bagian hidup mereka yang tidak bisa dicampuri. Anak bungsu dapat mengembangkan pemahaman untuk tidak mencampuri privasi orang lain kecuali mereka diminta untuk terlibat. (Baca juga: Psikologi Forensik)

7. Mempunyai Wawasan Lebih Luas

Karena memiliki kakak dan orang tua yang jauh lebih berpengalaman daripada dirinya, hal itu dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi si anak bungsu. Kepribadian anak bungsu akan terbentuk dengan memiliki wawasan yang luas. Ia akan memiliki banyak pengetahuan yang lebih maju daripada teman – teman lainnya mulai dari musik, pelajaran, sosial, bahkan politik. (Baca juga: Psikologi Konseling)

8. Mempunyai Selera Humor yang Menarik

Mereka mempunyai sifat yang ceria sebagai anak termuda di dalam keluarga yang selalu dilimpahi kasih sayang dari orang tua serta kakak. Dengan demikian mereka tumbuh sebagai orang yang menyenangkan dan mempunyai selera humor yang baik, beberapa sifat yang sangat disukai dalam pergaulan sosial. Memberi kasih sayang secara proporsional dapat menjadi cara membentuk karakter anak usia dini menjadi positif.

9. Bersifat Optimis

Kemampuan untuk menggapai impiannya tanpa dibayangi rasa takut akan gagal biasanya dimiliki oleh kepribadian anak bungsu. Mereka lebih berani untuk mengikuti kata hati daripada anak yang lebih tua di dalam keluarganya karena memiliki sifat optimis yang membuat anak bungsu tidak mudah cemas. Mereka selalu dapat melihat sisi positif dari semua hal, mempercayai bahwa semua hal pasti dapat diselesaikan dan masalah selalu dapat dicari jalan keluarnya.  (Baca juga: Psikologi Faal)

10. Anak Bungsu Menyukai Pengalaman Baru

Anak bungsu dapat berpikiran terbuka karena mereka biasanya mendapatkan pengetahuan yang luas. Pemikiran yang terbuka inilah yang akan mendorong mereka untuk selalu mencari pengalaman baru. Terkadang bahkan mereka bisa berpikir diluar kebiasaan yang ada, atau out of the box. (Baca juga: Psikologi Keperawatan)

11. Berjiwa Muda

Pada umumnya memang inilah yang akan terjadi pada seorang anak bungsu. Mereka terbiasa dianggap sebagai yang termuda dan melihat orang lain yang lebih tua darinya, yaitu orang tua serta kakak – kakaknya. Kurangnya tekanan dan pengharapan terhadap anak bungsu dari keluarga, membuat mereka lebih bebas. Terbiasa menjadi yang termuda akan membuatnya selalu merasa muda juga, dan mengembangkan jiwa yang bebas, mempunyai sosok yang menarik, dan bersikap seakan tanpa beban. (Baca juga: Kode etik Psikologi)

12. Cenderung Lebih Kreatif dari Pada Saudaranya

Seringkali anak bungsu kurang mendapat perhatian dari keluarganya karena mereka sudah sibuk dengan kegiatan masing – masing, sehingga mereka kerap harus mencari hiburan sendiri. Anak bungsu terbiasa bermain sendiri dengan menciptakan berbagai suasana yang dapat menghibur dirinya sendiri, karena itu mereka menjadi lebih kreatif dibandingkan saudaranya yang lebih tua. (Baca juga: Psikologi Sastra)

13. Anak Bungsu Dekat dengan Orang Tua

Sebagai anak yang termuda, terlebih lagi jika lahir dengan jarak usia yang jauh dengan saudara lainnya, anak bungsu akan lebih dekat dengan orang tua. Di saat saudara lainnya yang lebih tua sudah sibuk dengan kehidupan mereka sendiri, anak bungsu akan mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan orang tuanya dan menjalin ikatan yang lebih erat dibandingkan saudara lainnya. (Baca: Perilaku Abnormal)

14. Anak Bungsu Lebih Mandiri

Terbiasa ditinggal sendiri oleh para orang dewasa yang mempunyai kesibukan sendiri, anak bungsu akan menjadi orang yang mampu menikmati waktu kesendiriannya. Ada orang yang merasa tidak nyaman apabila ia sendirian, namun tidak dengan anak bungsu. Mereka dapat memanfaatkan waktunya ketika sendirian dengan lebih baik dan produktif, tanpa perlu merasa kesepian atau sengsara, atau merasa selalu perlu ditemani orang lain.

Baca juga:

15. Selalu Menikmati Hidup

Tidak dapat dipungkiri, semua kemudahan yang didapatkan oleh anak bungsu semenjak kecil akan membuatnya mengembangkan kepribadian anak bungsu yang mudah untuk merasa puas dengan hidupnya. Apabila kemudahan itu didapatkan dengan bimbingan yang benar, tentu mereka akan mudah menikmati hidup dan menjadi orang yang tidak mudah mengeluh ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan baik.

Pengaruh Keluarga Terhadap Kepribadian Anak Bungsu

Ketika anak termuda lahir, hal pertama yang ia dapati adalah bahwa dirinya dikelilingi oleh banyak orang dewasa yang mampu melakukan berbagai hal yang tidak bisa ia lakukan. Ada satu fakta penting mengenai perkembangan pribadi seseorang berkaitan dengan pola asuh anak usia dini atau cara membentuk karakter anak usia dini yang diterapkan oleh orang tuanya, yaitu ada dua cara yang bisa dilakukan seseorang untuk merespon terhadap lingkungannya.

Ia bisa memberikan respon positif, yang akan membantunya menumbuhkan kepribadian positif pula. Atau ia bisa merespon lingkungannya dengan negatif, yang akan menghambat pertumbuhan kepribadian yang sehat. Pembentukan kepribadian anak bungsu akan tidak sama caranya dengan anak lainnya karena mereka memberi tanggapan kepada lingkungannya dengan cara berbeda. (Baca: Hakikat Manusia Dalam Perspektif Psikologi)

Pembentukan Kepribadian Anak Bungsu

Satu lagi fakta penting mengenai pembentukan kepribadian adalah, bahwa setiap orang dewasa berusaha untuk meniru kondisi paling nyaman yang dirasakannya sewaktu kecil. Hal ini terkait dengan psikologi perkembangan anak usia dini. Terkadang, orang tua yang telah melalui beberapa kali tugas membesarkan anak menjadi kurang tertarik pada pencapaian si anak bungsu atau pun kepada tahap perkembangan emosi anak.

Mereka juga tidak terlalu dibebani harapan untuk mencapai berbagai hal. Anak termuda seringkali tumbuh dengan mendapatkan orang lain yang membuat keputusan untuk mereka, atau malah tidak mendapatkan bimbingan yang semestinya didapatkan seperti saudaranya yang lain yang berusia lebih tua.

Terlahir dalam posisi apapun di suatu keluarga, setiap anak memiliki keuntungannya masing – masing. Yang paling esensial dan diperlukan dalam pendidikan setiap anak adalah keseimbangan dalam pengasuhan orang tuanya, yaitu keseimbangan peran ayah dalam keluarga dan peran ibu dalam keluarga yang memahami psikologi anak. Apabila seorang anak bungsu mendapatkan terlalu banyak sikap permisif dan kemanjaan dari orang tuanya, tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan mengembangkan beberapa sifat yang kurang baik dan mempunyai kepribadian anak bungsu yang gagal mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk bertahan hidup dengan baik.

You may also like