Home » Teori Psikologi » Teori the Big Five Personality (Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar)

Teori the Big Five Personality (Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar)

by Khanza Savitra

Big Five Personality atau Teori kepribadian lima besar. Teori ini merupakan pendekatan dalam ilmu psikologi kepribadian yang menjelaskan kepribadian manusia melalui trait yang disusun dari lima buah kepribadian yang terbentuk dengan analisis-analisis faktor yang ada.

Teori ini membantu anda untuk memperhatikan kepribadian dari seseorang. Teori ini juga sering digunakan perusahaan-perusahaan untuk menentukan pekerjaan mana yang cocok untuk seseorang tersebut. Penempatan pekerjaan yang sesuai dengan sifat kepribadiannya akan menguntungkan bagi pihak perusahaan sehingga mengurangi kerugian yang diakibatkan ativitas pekerja tersebut. Nah berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai teori Big Fiv Personality. (baca juga: Teori Psikologi Kepribadian)

Tokoh-Tokoh Lahirnya Big Five Personality

Berikut ini beberapa tokoh-tokoh dari lahirnya teori Big Five Personality:

1. Lewis R Goldberg

Merupakan seorang psikologis kepribadian yang berasal dari Amerika dan juga merupakan emeritus di Universitas Oregon. Pada tahun 1853, beliau menerima gelar sebagai A.B di Universitas Harvard. Kemudian di tahun selanjutnya 1958, beliau menerima gelar Ph.D dari Universitas Michigan.

Goldberg sudah menerbitkan 100 artikel bahkan lebih mengenai artikel kepribadian. Menurutnya, manusia dapat dibedakan menurut karakter, kepribadiannya yang dimiliki oleh masing-masingnya, sikap, pola pikir, dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh di lingkungannya. (baca juga:Kecerdasan Emosional Dalam Psikologi)

2. Paul T. Costa, Jr

Paul menerima gelar sarjana psikologi nya dari Universitas Clark serta gelar doktornya di Universitas Chicago. Dari tahun 1985 hingga 2009, Paul bekerja sebagai kepala laboraturium kepribadian dan minat kepenelitiannya adalah peneliti kepribadian, termasuk alzheimer hingga pengembangan dewasa. (baca juga: Psikologi Olahraga)

3. Robert R.McCrae

Lahir pada tahun 1949, Robert menjadi psikologi kepribadian yang peneliatiannya menyangkut tentang deprogram intramural serta national institue on aging. Bidang minat dan penelitiannya adalah struktur kepribadian, pengaruh ciri kepribadian pada kesehatan mental dan kesejahteraan, serta penelitian umut pengembangan. Beliau menerima gelar BA nya pada bidang kepribadian di Universitas Boston. (baca juga: Kode Etik Psikologi)

4. Gordon Allport

Allport merupakan dokter dalam bidang psikologi, beliau emnerima gelar sarjana pada tahun 1919 di Universitas Harvard pada bidang ekonomi dan filsafat. Kemudian di tahun 1922, Allport menyelesaikan pendidikan PD.h nya pada bidang psikologi.

Menurut Allport, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis mulai dari sistem psikofisik pada individu yang turut membantu dalam menentukan cara-cara uniknya pada saat menyesuaikan diri dengan lingkungan. (baca juga: Teori Cinta Stenberg)

5. Raymond Bernard Cattell

Cattell meraih gelar sarjananya di jurusan psikologi pada tahun 1929. Kemudian Cattell melakukan kerja sama dengan Charles E.spearman yang merupakan ahli statistik yang menggunakan analisis faktor pada pengukuran kemampuan mental. Cattell pun menggunakan metode ini untuk mengukur stuktur kepribadian. (baca juga: Teori Psikoanalisis Klasik)

Model Teori Big Five Personality

Terdapat beberapa model dari Big Five personality yang diutarakan oleh Allport dan Catell, salah satu pencetus teori ini, diantaranya:

1. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)

Dimensi kepribadian ini menilai seseorang tersebut di organisasi, baik dalam hal ketekunan hingga motivasinya dalam mencapai tujuan yang ada. Individu dengan sifat kepribadian Conscientiousness biasanya lebih cenderung berhati-hati ketika melakukan sesuatu hal atau melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan. (baca juga: Teori Belajar Dalam Psikologi)

Selain itu, individu dengan kepribadian ini juga memiliki sikap disiplin yang tinggi serta dapat dipercaya. Karakter positif pada kepribadian ini adalah bisa diandalkan, dapat bertanggung jawab, tekun, serta memiliki orientasi pada pencapaian. Sifat kebalikan dari kepribadian ini adalah cenderung tidak bertanggung jawab, selalu terburu-buru, tidak dapat diandalkan dalam pekerjaan, serta cenderung kurang teratur. (baca juga: Psikologi Pendidikan)

2. Extraversion 

Kepribadian extraversion sangat erat kaitannya dengan kenyamanan seseorang ketika berinteraksi dengan orang-orang lain disekitarnya. Sifat positif dari kepribadian ini adalah senang dan mudah dalam bergaul, bersosialisasi serta mampu hidup berkelompok dan tegas. Sebaliknya kebalikan dari kepribadian ini adalah Introversion, seperti pemalu, penyendiri, pendiam, dan penakut. (baca juga: Konsep Diri Dalam Psikologi)

3.Agreebleness 

Kepribadian ini biasanya menilai apakah individu tersebut memiliki orientasi dengan kontinum nilai lemah lembut hingga sikap antagonis.  Agreebleness biasanya cenderung untuk patuh dengan individu lainnya.

Selain itu, individu dengan kepribadian ini juga seringkali menghindari konflik. Sifat positif dari kepribadian ini adalah dapat bekerja sama (koorperatif), bersifat baik, hangat, penuh kepercayaan, serta suka membantu. Sifat sebaliknya dari kepribadian ini adalah tidak mudah dalam bersepakat dengan orang lain, dingin, suka menentang, dan tidak ramah. (baca juga: Psikologi Industri dan Organisasi)

4. Neuroticism (Neurotisme)

Kepribadian neuroticism merupakan kepribadian yang mana mampu untuk menilai kemampuan seseorang pada saat menahan stress atau tekanan. Kepribadian ini menilai dari kestabilan serta ketidakstabilan emosi pada individu, apakah individu tersebut mudah stress, memiliki ide-ide yang tidak realistis, ataupun memiliki coping response yang maladaptif. (baca juga: Teori Psikososial Erikson)

Sifat positif dari karakter ini adalah memiliki stabilitas pada emosional (Emotional Stability), sehingga dapat menghadapi masalah papaun dengan emosi yang elbih stabil, percaya diri, serta pendirian teguh. Sedangkan sisi negatif dari karakater ini adalah mudah depresi, gugup, mudah berubah pikiran, serta tidak percaya diri. (baca juga: Cabang-Cabang Psikologi)

Baca juga:

Menurut Costa & McCrae

Sedangkan menurut Costa & McCrae, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi teori lima besar, diantaranya:

1. Faktor Ekstraversi (Extraversion)

Skor tinggi:

  • Penuh kasih sayang.
  • Banyak bicara.
  • Menyukai kesenangan.
  • Bersemangat.
  • Mudah bergaul.

Skor rendah:

  • Tidak peduli.
  • Pendiam.
  • Serius.
  • Tidak berperasaan
  • Penyendiri.

2. Neurotisme

Skor tinggi:

  • Pencemas.
  • Sentimentil.
  • Emosional.
  • Tempramental.
  • Rentan.

Skor Rendah:

  • Tenang.
  • Bangga terhadap diri sendiri.
  • Tidak emosional.
  • Terkadang dapat temperamen.
  • Kuat.

3. Keterbukaan (Openess)

Skor tinggi:

  • Kreatif.
  • Inovatif.
  • Imajinatif.
  • Bebas.
  • Penasaran.

Skor rendah:

  • Tidak kreatif.
  • Konvensional.
  • Realistis.
  • Konservatif.
  • Tidak penasaran.

4. Keramahan (Agreeableness)

Skor tinggi:

  • Berhati Lembut.
  • Dermawan.
  • Mudah percaya.
  • Ramah.
  • Bersabar.
  • Toleran.

Skor rendah:

  • Keras hati.
  • Pelit.
  • Selalu curiga.
  • Bermusuhan.
  • Cepat marah.
  • Kritis.

5. Kesadaran (Conscientiousness)

Skor tinggi:

  • Teliti
  • Teratur
  • Tepat waktu
  • Bekerja keras.
  • Ambisius
  • Gigih

Skor rendah:

  • Ceroboh.
  • Tidak teratur.
  • Suka terlambat.
  • Malas.
  • Tidak memiliki tujuan.
  • Mudah menyerah.

Nah itu tadi penjelasan mengenai teori kepribadian big five personality. Tak hanya bermanfaat untuk mengetahui kepribadian seseorang, namun juga bermanfaat dalam kehidupan indvidu tersebut. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi anda.

Artikel Psikologi Lainnya

You may also like