Home » Psikologi Remaja » Ciri- Ciri Pubertas pada Remaja Laki Laki dan Perempuan

Ciri- Ciri Pubertas pada Remaja Laki Laki dan Perempuan

by Ina

Pubertas merupakan fase perkembangan fisik pada tubuh manusia dan ditandai dengan kematangan organ seksual dan ciri ciri perkembangan seksual sekunder. Baik laki laki maupun perempuan mengalami fase pubertas ini. Pubertas juga diartikan sebagai transisi dari anak- anak ke dewasa biasanya pada usia 10 sampai 16 tahun.

Perubahan yang sangat banyak terjadi pada fase pubertas ini baik secara fisik yang tampak maupun organ dalam. Dalam fase pubertas ini, perkembangan seksual ditandai dengan pelepasan hormon yang mempengaruhi emosi dan juga perkembangan fisik manusia.

Pelepasan hormon tertosteron berlangsung pada laki- laki dan hormon esterogen pada perempuan. Pubertas bisa ditinjau dari fisik maupun psikologis. Berikut Ciri- Ciri Pubertas dan penjelasannya.

Baca juga:

Pubertas secara Fisik

Pubertas secara fisik terjadi secara primer dan sekunder. Pubertas secara primer yaitu perubahan dalam tubuh meliputi perubahan hormon dan organ kelamin sedangkan pubertas secara sekunder ditandai dengan perubahan yang tampak dari luar. Kedua macam pubertas tersebut disatukan dalam ciri ciri pubertas sebagai berikut.

A. Pada Laki- Laki

Pada laki- laki perubahan fisik ini ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

  1. Organ kelamin yang mulai berfungsi dan menghasilkan sperma dalam testis.
  2. Ereksi spontan, pada remaja laki- laki ditandai dengan pertama kali mengalami ‘mimpi basah’ yang mengeluarkan air mani dan ereksi di pagi hari tanpa disadari. Hal ini wjar dan merupakan proses yang normal pada remaja sebbagai tanda kematangan organ seksual. Seiring bertambahnya usia, ereksi spontan akan semakin jarang dan sulit terjadi. (baca juga: Cabang Cabang Psikologi)
  3. Tumbuh kumis dan jenggot, perubahan fisik mulai terjadi dengan pertumbuhan rambut di area wajah. Kumis dan jenggot juga memberikan kesan lebih dewasa dan macho pada laki- laki.
  4. Jakun mulai membesar dan tampak, yang sebelumnya belum memiliki jakun atau tidak tampak. Seiring dengan pubertas jakun menjadi tampak. (Baca juga:  Perilaku Abnormal )
  5. Suara berubah menjadi lebih besar dan berat, suara akan menjadi lebih maskulin karena laring dan pita suara juga berkembang. (Baca juga: Tipe Kepribadian Manusia)
  6. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak, kaki, dada, organ kelamin)
  7. Otot tubuh mulai terbentuk, dengan latihan fisik yang rutin otot otot atletis pada tubuh akan mulai terbentuk. (Baca juga: Kode Etik Psikologi)
  8. Bahu melebar melebihi panggul, pada laki- laki memiliki bahu yang bidang dan lebar.
  9. Jaringan kulit berubah, pori- pori tampak lebih besar, kulit laki laki cenderung tebal dan lebih kasar dari perempuan. (Baca juga: Psikologi Keluarga)
  10. Muncul jerawat, ini hal yang paling sering dialami sebagai reaksi akibat kadar hormon yang meningkat.
  11. Laki- laki tumbuh tinggi dan besar lebih cepat. Pertumbuhan secara vertikal tampak sangat cepat dalam beberapa bulan sehingga terlihat jangkung dan kurus. Namun tergantung juga pada genetik bawaan dari keluarga. (Baca juga: Psikologi Pendidikan)
  12. Kekuatan otot bertambah, seiring dengan tubuh yang semakin tinggi dan besar kekuatan yang dimiliki juga semakin besar. (Baca juga: Psikologi Eksperimen)

B. Pada Perempuan

  1. Organ kelamin mulai berfungsi, produksi sel telur dimulai, rahim menjadi lebih kuat dan siap membuahi.
  2. Ditandai dengan menstruasi pertama sebagai awal dari organ reproduksi yang sudah sempurna. Menstruasi merupakan proses peluruhan dinding uterus akibat kegagalan proses pembuahan.
  3. Payudara dan puting susu mulai timbul dan membesar, tubuh perempuan juga mulai membentuk indah. Lekukan badan mulai terlihat. (Baca juga: Kecerdasan Emosional dalam Psikologi)
  4. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak dan organ kelamin)
  5. Suara lebih nyaring dan lembut, hal ini terjadi juga akibat remaja perempuan merasa dirinya sudah dewasa dan perlu untuk menjaga cara bicara yang lembut.
  6. Kadang kadang muncul jerawat di wajah, pada beberapa orang kondisi peningkatan kadar hormon berpengaruh pada timbulnya jerawat pada wajah.  (baca juga: Psikologi Forensik)
  7. Lebih cepat tumbuh tinggi dan besar, penyempurnaan organ reproduksi ini juga berpengaruh pada sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan sehingga tubuh bekerja lebih optimal.

Seiring bertambahnya usia dan kematangan selama dan sesudah pubertas, manusia baik laki laki dan perempuan akan berada pada kondisi fisik dan psikis fase dewasa dimana keanggunan dan kegagahan penampilan sudah didapatkan. Selain itu kedewasaan dalam diri seseorang tersebut akan tampak.

Baca juga:

Pubertas secara Psikis

Selain perubahan fisik, Salah satu Ciri- Ciri Pubertas terlihat pada perubahan psikisnya. efek dari pengeluaran hormon seksual tersebut juga mempengaruhi kondisi emosi remaja. Kondisi emosi atau psikologis ini diperlihatkan dengan tanda- tanda sebagai berikut:

  • Mencari identitas diri

Dalam hal ini remaja menginginkan kebebasan dan tidak ingin dirinya diatur oleh aturan yang menurutnya membelenggu. Remaja sudah menganggap dirinya cukup dewasa dan bisa mandiri. Mulai berani menentang pendapat orang yang lebih dewasa, marah, mengungkapkan rasa tidak suka dan adanya keinginan untuk mencoba hal baru lebih besar karena merasa tertantang.  (Baca juga: Hakikat Manusia dalam Perspektif Psikologi)

Pada masa pubertas inilah remaja banyak melakukan break out atau berusaha keluar dari zona nyaman dan mencari hal baru. Bimbingan dan pengawasan yang benar akan menjauhkan anak untuk mencoba hal- hal negatif. Pada fase ini anak juga semakin aktif. Jika disalurkan pada kegiatan positif seperti kegiatan hobi, kegiatan sosial, akan sangat bermanfaat. (baca juga: Psikologi Konseling)

  • Mulai tertarik kepada lawan jenis

Pada masa remaja rasa ketertarikan terhadap lawan jenis mulai muncul. Hal ini wajar. Namun demikian kesiapan mental remaja masih belum siap untuk hal yang serius seperti pernikahan. Perlunya bimbingan tentang pengetahuan terhadap lawan jenis perlu diberikan agar tidak terjadi hal yang terlampau jauh dan negatif.

Pada laki- laki tampak mulai menggunakan baju yang rapi, memakai parfum, dan membersihkan pakaiannya. Sedangkan pada wanita tampak mulai memperhatikan penampilannya, berdandan, menggunakan produk kosmetik, menggunakan parfum, assesoris, dan lainnya. Perlu adanya bimbingan tentang bagaimana menyikapi ketertarikan pada lawan jenis yang benar oleh orang tua.

Masa masa pubertas ini juga bisa dijadikan alternatif motivasi belajar yang lebih tinggi agar anak bisa lebih berprestasi. Maka dari itu dukungan dan pengawasan dari orang tua sangat penting.

Baca juga:

Penyebab Terjadinya Pubertas

Pubertas merupakan perkembangan fungsi organ tubuh yaitu pada organ reproduksi. Proses penyempurnaan fungsi organ ini disertai dengan pengeluaran hormon testosteron pada laki- laki dan esterogen pada perempuan. Hormon ini nantinya akan mempengaruhi metabolisme tubuh dan juga tingkat mood seseorang. Pada wanita peningkatan hormon ini menjelang menstruasi berdampak pada emosi yang sensitif dan sering disebut dengan PMS (Pre Menstruasi Sindrom). (baca juga: Teori Psikologi Kepribadian)

Pubertas inilah yang menandakan seseorang sudah dikatakan dewasa. Masa pubertas seseorang tidak sama, ada yang terlalu cepat/ dini ada juga yang lambat. Beberapa faktor diungkapkan mempengaruhi masa pubertas yaitu kurang gizi, pengaruh lingkungan, kondisi medis tertentu, dan lainnya.

Lingkungan juga berperan aktif terhadap perkembangan remaja. Lingkungan mampu mempengaruhi pubertas dini atau yang belum saatnya. paparan terhadap hal- hal yang bersifat dewasa akan menyebabkan pubertas dini. Perbedaan ras dan keturunan juga dilaporkan mempengaruhi masa pubertas seseorang.

Secara biologinya, pubertas dimulai dari hipotalamus yang merupakan bagian otak, melepaskan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon yang melepaskan GnRH memberikan sinyal pada kelenjar pituitari untuk melepaskan LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone) sebagai pencetus dimulainya perkembangan seksual.

Masa pubertas ini biasanya berlangsung selama 4 tahun namun berbeda- beda setiap individu tergantung paparan lingkungan dan genetik yang dimiliki. Pada anak perempuan hormon yang paling dominan adalah hormon esterogen dan estradiol. Hormon estradiol ini yang memicu perkembangan payudara dan uterus serta pertumbuhan fisik tubuh yang semakin tinggi dan besar. Setelah masa pubertas ini perempuan akan lebih cepat gemuk karena nafsu makan yang juga bertambah. Namun hal ini masih dalam batas normal asalkan berat badan tetap dijaga ideal.

Baca juga :

Ciri- ciri pubertas seperti yang sudah disampaikan diatas terjadi pada laki- laki dan perempuan remaja. Beberapa ciri antara laki- laki dan perempuan ada yang sama, ada yang berbeda. Pubertas menjadikan seorang laki- laki semakin gagah dan seorang perempuan menjadi lebih cantik.

Masa pubertas sebagai ambang peralihan menjadi dewasa. Pada remaja yang mengalami pubertas seringkali juga terjadi perubahan drastik seperti cara bicara, cara berjalan, cara berpakaian, ada keinginan untuk terlihat macho sebagai laki- laki yang gagah.

Pada wanita, perubahan perilaku juga ditunjukkan dengan kepedulian terhadap penampilan fisik yang semakin jeli, selain itu keinginan untuk menjadi lebih cantik juga lebih tinggi. Adapun pubertas dialami oleh semua orang sebagai salah satu fase peetumbuhan dan perkembangan manusia. Adanya perubahan perubahan akibat masa pubertas ini akan lebih baik jika orang tua terus memantau.

Baca juga:

Semoga artikel mengenai ciri ciri pubertas pada laki laki dan perempuan ini bisa menambah wawasan Anda tentang pubertas sebagai fase normal tumbuh kembang manusia.

You may also like