Home » Ilmu Psikologi » Perbedaan Antara Psikis dan Mental

Perbedaan Antara Psikis dan Mental

by Raehatul Jannah
sumber gambar: Digstraksi

Psikis dan mental mempunyai pengertian yang berbeda. Dan kebanyakan dari masyarakat kita yang belum mengetahui hal tersebut sebab masih banyak masyarakat yang awam yang tidak menekuni bidang medis atau psikologi.

Sebenarnya wajar saja hal itu terjadi, sebab perbedaan antara psikis dan mental memang agak sulit untuk dibedakan jika dilihat sekilas dengan kasat mata. Namun sebenarnya apabila di telaah lebih cermat lagi, kita akan melihat dan menemukan perbedaan di antara keduanya.

Biasanya, psikis dan mental ini juga selalu dikait-kaitkan dengan kesehatan. Selain membahas mengenai perbedaan psikis dan mental, penjelasan di bawah ini juga akan memaparkan apa saja perbedaan antara gangguan psikis (jiwa) dengan gangguan mental, serta kesehatan psikis dan kesehatan mental.

Psikis

Psikis sendiri berasal dari bahasa Latin psyche yang memiliki arti roh, sukma, atau jiwa. Yang bisa dikatakan bahwa psikis merupakan sifat yang berkaitan dengan kejiwaan. Dengan demikian, psikis dapat dijelaskan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan kejiwaan, atau kondisi rohani seseorang.

  • Jika seseorang ingin memiliki kesehatan jiwa (psikis) maka seseorang harus memenuhi 4 dimensi, yaitu sehat dalam fisik, mental, spiritual, dan sosial.
  • Psikis berhubungan dengan kondisi keadaan jiwa seseorang, maka mental berhubungan dengan kondisi keadaan pikiran seseorang.
  • Sering disebut sebagai orang yang memiliki atau sepertinya memiliki kemampuan paranormal atau supranatural, sedangkan mental sendiri berkaitan dengan pikiran atau proses intelektual seseorang.
  • Orang yang mengalami atau menderita gangguan jiwa (psikis) pada umumnya adalah orang-orang yang mempunyai kehidupan tertekan, yang membuatnya kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meski begitu, bukan berarti yang tidak tertekan tidak bisa mengalami gangguan psikis sebab gangguan psikis juga bisa terjadi karena adanya faktor lain seperti faktor keturunan. Dan sebaliknya, tidak selamanya orang yang tertekan langsung dapat di diagnosis mengalami gangguan jiwa sebab bisa saja rasa tertekan itu terjadi akibat seseorang terlalu stres, dan biasanya hal seperti itu hanya bersifat sementara. Di negara kita sendiri, gangguan jiwa terbanyak di Indonesia yang banyak dialami oleh masyarakatnya antara lain adalah Skizofrenia, kepribadian ganda, gangguan jiwa kecemasan berlebih, gangguan jiwa obsesif kompulsif, somatoform, psikopat, anorexia nervosa, anti sosial, self injury, kleptomania.
  • Memiliki perubahan mood yang cukup drastis, mengalami delusional, serta tak jarang mereka selalu menarik diri dari lingkungan sosialnya. Hingga hal tersebut justru akan membuat mereka berada dalam kondisi di mana psikologis sosial mereka menjadi terganggu.
  • Kemampuan menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai usia seseorang, baik itu tuntutan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dirinya sendiri. Seperti misalnya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
  • Merupakan bidang non-medis yang mempelajari perilaku perasaan seseorang, mulai dari pola pikirnya, aksi dan reaksi seseorang, serta pola interaksinya
  • Terjadi karena adanya gangguan dari ilmu sihir atau makhluk gaib, berbuat dosa, atau sebab dari kemurkaan para dewa.

Mental

Mental adalah kondisi di mana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya dan mampu untuk memahami dan menyadari potensinya sendiri, selain itu mental juga berkaitan dengan batin dan watak manusia.

  • Jika seseorang ingin memiliki kesehatan mental, maka seseorang harus memiliki kondisi dimana batin dan watak manusia tersebut harus dalam keadaan normal, tenang, dan tentram yang membuat mereka bisa menjalankan aktivitas mereka dengan baik dan dapat menikmati kehidupan sehari-hari.
  • Mental berhubungan dengan cara berpikir manusia mengenai suatu hal yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman atau lingkungan yang dapat memengaruhi pola pikir seseorang tersebut.
  • Biasanya sangat memengaruhi pola pikir, tingkah laku, sampai suasana hati seseorang. Sedangkan gangguan mental merupakan suatu penyakit mental yang umumnya berhubungan dengan kondisi emosional, psikologis, serta kondisi kesejahteraan sosial seseorang.
  • Dapat mengubah seseorang dalam mengatasi suatu permasalahan, hubungan sosialnya dengan orang lain, dapat menyakiti diri sendiri, dan menjadi kesulitan saat membuat keputusan atau saat menentukan pilihan.
  • Terdiri dari beberapa jenis yang tentu saja akan memengaruhi kinerja dan aktivitas sehari-hari. Jenis gangguan yang termasuk ke dalam gangguan mental tersebut adalah stress kronis, depresi, gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif, dll.
  • Kondisi kesejahteraan yang disadari individu yang di dalamnya terdapat kemampuan dalam mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu dan dapat berperan dalam sebuah komunitas. Seseorang yang sehat secara mental mampu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya dan memiliki kepuasan dalam dirinya.
  • Kesehatan mental lebih subjektif atau relatif jika dibandingkan dengan kesehatan jiwa (psikis).

Psikis dan mental, keduanya memang terlihat sama, apalagi terkadang masih banyak orang yang salah menyebut dan keliru antara kondisi psikis dan mental seseorang. Namun, jika dilihat lebih lanjut lagi, dan seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, antara psikis dan mental tentu sudah jelas terlihat adanya perbedaan di antara kedua jenis tersebut.

You may also like