Hubungan psikologi dalam bimbingan konseling adalah hubungan saling membantu, yaitu interaksi antara individu (konseli) dengan pembimbing (konselor), yang merupakan kondisi yang membantu individu untuk mencapai perubahan yang lebih baik. Jika diperhatikan dengan seksama, bimbingan konseling pada dasarnya bersifat psikologis.
Sesuai dengan tujuan, proses dan konsep yang dibahas menunjukkan bahwa bimbingan konseling merupakan proses psikologis. Rumusan tujuan bimbingan berupa pernyataan yang menggambarkan aspek psikologis (perilaku) atau proses dari individu, keseluruhan proses konseling merupakan proses yang kegiatannya bersifat psikologis dan ditinjau dari teori atau konsep.
Bimbingan konseling berbeda dengan teori atau konsep-konsep psikologi. Bimbingan konseling menawarkan kepada individu sebagai pengalaman belajar baru baik sebagai hubungan yang saling membantu maupun sebagai proses psikologis. Bagi orang-orang dalam rentang normal, bimbingan konseling merupakan lingkungan yang membantu mengurangi hambatan karakteristik aktualisasi diri (kepercayaan diri) yang lebih baik.
Bagi orang yang menderita gangguan jiwa, bimbingan konseling dapat membantu memperbaiki keadaan sehingga yang bersangkutan dapat kembali ke keadaan normal dan lebih baik. Hubungan psikologi konseling membantu individu yang bermasalah untuk menenangkan jiwanya dan juga membantu dalam pengambilan keputusan atau perilaku sebagai proses pemecahan masalah.
Ada hubungan psikologi dalam bimbingan konseling yang didapatkan dari pengalaman baru konseli selama proses bimbingan konseling yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui cara mengatasi konflik internal
Bimbingan konseling membantu orang menyadari bahwa masalah yang mereka hadapi sebenarnya disebabkan oleh konflik internal mereka, bukan oleh situasi di luar diri mereka. Sehingga seseorang dapat belajar lebih banyak dari pengalamannya dan dapat menyembuhkan apa yang terjadi. Dengan cara ini, kontrol kepemimpinan secara tidak langsung membantu konflik internal individu.
2. Menghadapi kenyataan/realita
Banyak para konselor sering menghadapi orang berbeda yang mengalami masalah dalam diri mereka sendiri, masalah tersebut dikarenakan mereka tidak melihat kenyataan. Jadi mereka tidak tahu realita sebenarnya. Akibatnya, banyak orang yang tidak bisa menghadapi kenyataan mengalami stress kronis, gangguan mental yang paling berbahaya, depresi bahkan gangguan jiwa yang tidak disadari.
Oleh karena itu, hubungan antara psikologi dalam bimbingan konseling sebagai ilmu mengajarkan orang bagaimana menghadapi semua masalah yang mereka alami dalam hidup mereka dan membantu mereka menemukan solusi terbaik.
3. Menciptakan keharmonisan
Hubungan psikologi dalam bimbingan konseling menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk mendapatkan hubungan baru yang mungkin belum pernah terjalin di dalam setiap bimbingan konseling individu berinteraksi dengan konselor (sebagai pembimbing) dalam serangkaian wawancara konseling.
4. Memiliki kebebasan mental
Banyak orang menghadapi kesulitan dan masalah karena mereka tidak memiliki kebebasan untuk mengungkapkan masalah psikologis. Misalnya perasaan takut untuk tidak setuju dengan orang lain karena merasa tidak bebas mengungkapkan perasaan tertentu.
5. Memperbaiki kesalahpahaman
Untuk bertindak dengan benar, orang harus mampu mewujudkan perilaku berdasarkan persepsi yang benar. Tapi dia yang memiliki gagasan tentang perilakunya yang keliru. Maka dalam proses bimbingan konseling inilah semua persepsi, kesalahpahaman ini akan diluruskan.
Tujuannya agar setiap orang mampu mengambil keputusan yang baik dan bijak dalam menghadapi masalah serta menenangkan jiwa. Dalam ilmu psikologi yang menghubungkan jiwa dan perilaku manusia. Bimbingan konseling dalam psikologis diharapkan dapat membantu orang yang mengalami kesulitan untuk menenangkan jiwanya dan juga membantu dalam pengambilan keputusan atau perilaku sebagai proses pemecahan masalah.
Psikologi bimbingan konseling adalah pemberian bantuan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada orang-orang yang bermasalah (disebut konseli/klien), yang mengarah pada penyelesaian masalah konseli. Psikologi dalam bimbingan konseling pada hakekatnya membantu memecahkan masalah individu dan sebagai suatu proses psikologis.
Seorang konselor membantu untuk memperbaiki kondisi seorang konseli dalam rangka menghadapi suatu masalah dan konseling untuk kembali normal atau baik kembali, sehingga orang tersebut mendapatkan pengalaman baru dalam proses bimbingan konseling.