Mendidik dan menangani anak-anak sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua. Untuk itu pentingnya orang tua mengetahui karakter anak sedari dini agar bisa berpengaruh pada masa depannya. Namun bagaimana jika anak-anak anda masuk ke dalam kategori anak kebutuhan khusus, tentu saja anda harus memiliki cara penanganan yang berbeda dibandingkan anak normal pada umumnya.
Ciri – ciri Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak yang masuk ke dalam kategori kebutuhan khusus ini memang memiliki perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan anak normal pada umumnya, mulai dari perilaku, mental, emosi, serta fisik. Berikut ini beberapa jenis anak kebutuhan khusus beserta ciri cirinya.
- Tunanetra, anak yang memiliki gangguan pada daya penglihatannya baik sebagian ataupun menyeluruh.
- Tunarungu, anak yang memiliki gangguan pada daya pendengarannya baik sebagian atau keseluruhan sehingga menyebabkan kurangnya kemampuan untuk melakukan komunikais secara verbal.
- Tunalaras, anak yang memiliki kesulitan ketika menyesuaikan diri sehingga berperilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungannya. Sehingga tentunya akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
- Tunadaksa, anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak tubuh meliputi oto, sendi, tulang.
- Tunagrahita (down syndrome), anak yang memiliki dan mengalami hambatan serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata (IQ berada di bawah 70). Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, berkomunikasi, maupun menjalani kehidupan sosialnya. Tuna grahita terbagi menjadi 2 jenis, tuna grahita biasa dan down syndrome.
- Cerebral palsy, gangguan yang terjadi dikarenakan kerusakan otak yang menyebabkan gangguan pada pengendalian fungsi motorik.
- Gifted, anak yang memiliki potensi diatas rata-rata anak pada umumnya meliputi kecerdasan, kreativitas, serta tanggung jawab yang diatas anak-anak di usianya.
- Autisme, kelainan yang menyerang perkembangan anak dikarenakan adanya gangguan yang terjadi di sistem syaraf pusat. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, perilaku, serta hubungan sosial.
- Asperger Disorder (AD), sama halnya dengan autisme yang memiliki kekurangan dalam berkomunikasi, perilaku dan hubungan sosial, hanya saja anak yang menderita gangguan ini lebih ringan jika dibandingkan dengan anak-anak yang mengidap autisme. Yang membedakan adalah kemampuan bicara dari anak asperger jauh lebih baik dibandingkan dengan autisme.
- Retss’ Disorder, gangguan perkembangan anak ini masuk ke dalam kategori ASD. Yang termasuk ke dalam gangguan Rett’s disorder ini adalah anak yang tiba-tiba mengalami kemunduran perkembangan saat mulai menginjak usia 18 tahun.
- ADHD atau yang dikenal dengan “anak hiperaktif” merupakan gangguan yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan mudah bergerak dari tempat ke tempat lainnya. Tak hanya itu, rentang konsentrasinya juga sangat pendek dan sering kesulitan dalam mengikuti akademik.
- Lamban belajar (slow learner), anak yang memiliki potensi kecerdasan di bawah normal namun belum sampai ke tahap tunagrahita.
- Anak yang memiliki kesulitan dalam belajar hal-hal spesifik.
baca juga:
Karena berbeda dari umumnya, maka anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik. Nah berikut ini beberapa cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus.
1. Orang Tua Harus Lebih Terbuka Pemikirannya
Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri haruslah lebih terbuka pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini. Sikap keterbukaan ini tentunya harus anda tunjukkan dari rasa menerima segala kondisi anak anda saat ini. Dari sikap keterbukaan ini lah anda bisa mencari usaha dan cara yang tepat untuk mendidik anak anda. Tanamkan ke dalam diri anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang harus ditutupi. Jika hal ini anda lakukan hanya akan memperparah kondisi anak anda ketika sudah dewasa.
baca juga:
2. Lakukan Pengawasan Sedari Dini
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya bis asedikit waspada bila terjadi pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
baca juga:
3. Berikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian, serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.
Baca juga:
4. Adaptasi Dengan Anak
Dibutuhkan adaptasi antara pengasuh, orang tua, serta anak-anak kebutuhan khusus sendiri. Jika adaptasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, tentu segala cara yang dilakukan tidak akan membantu perkembangan anak. Ketika proses adaptasi bisa berjalan dengan baik, tentu membuat segala proses selanjunya berjalan dengan mudah. Adaptasi yang baik tentu akan membantu anda memahami kondisi serta potensi anak.
baca juga:
5. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak
Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika anda menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar anak anak bisa percaya serta menjadi dekat dengan anda. Ketika sudah terjalin kedekatan emosional yang tinggi tentunya anak akan merasa aman dan terbuka dengan anda.
baca juga:
- Pengertian Bakat Menurut Para Ahli
- Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan
- Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk
6. Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya
Orang tua dengan anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan energi ekstraketika mendidik anak-anaknya. Meskipun anak-anak anda memiliki kebutuhan khusus namun sudha emnjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mendampingi dan mendidiknya. Anda bisa mengisi waktu luangnya untuk rekreasi atau membuat ketrampilan yang dapat membantu fokus serta kosentrasi anak. Dari hal-hal semacam ini, anda bisa mengetahui potensi yang dimiliki anak sehingga membuat anak menjadi lebih produktif.
baca juga:
7. Tanamkan Kemandirian Sedari Dini
Pada dasarnnya anak-anak kebutuhan khusus sama saja seperti anak-anak umum lainnya. Sehingga anda tak perlu memanjakan anak terlalu berlebihan. Tanamkan kemandirian pada anak sedari dini sehingga anak bisa bertahan di lingkungannya. Ajari anak-anak kebutuhan khusus ketrampilan-ketrampilan dasat seperti makan, mandi, berangkat sekolah, dan lainnya. Jika hal-hal seperti ini terus anda ajarkan kepada anak-anak anda tentunya bukan tidak mungkin jika anak kebutuhan khusus dapat hidup selayaknya anak lainnya.
Baca juga:
- Pengertian Minat Menurut Para Ahli
- 4 Karakter Manusia
- Cara Menghilangkan Kecemasan
- Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
- Cara Mengenali Potensi Diri
8. Lakukan Kerjasama Dengan Sekolah
Menjalin kerja sama dengan pihak sekolah menjadi hal penting yang harus anda perhatikan. Sehingga sangat disarankan bagi pihak orang tua untuk bersikap proaktif serta bisa menjalin kerja sama yang baik dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan agar membantu anda untuk mengetahui perkembangan mental, sikap, serta karakter anak. Sehingga nantinya anda bisa lebih mudah mengetahui cara yang tepat menangani anak-anak dengan kebutuhan yang khusus.
baca juga:
- cara meningkatkan rasa percaya diri
- Tahap Perkembangan Kepribadian
- Cara Mudah Bergaul bagi Orang Pendiam
- cara membahagiakan diri sendiri
9. Lakukan Pembiasaan Mengenai Sanksi dan Hukuman
Anaka-anak kebutuhan khusus juga perlu diajarkan tentang aturan dan norma yang berlaku serta kesalahan yang dilakukannya. Sehingga ketika anak melakukan sebuah kesalahan tentu anda harus memberitahu anak jika hal tersebut merupakan perbuatan yang salah. Namun sebisa mungkin hindari hal-hal yang bersifat kekerasan dan usahakan untuk memberikan pengertian kepada anak anda. Jika hal ini bisa anda lakukan dengan baik, maka tentunya memudahkan anak untuk memahami hal mana yang salah dan benar.
baca juga:
- Macam-macam Metode Pembelajaran
- Pola Asuh Anak Usia Dini
- Terapi Perilaku Kognitif
- Teori Kebutuhan Maslow
- Cara Mengatasi Halusinasi
10. Pelajari Kebiasaan dan Kebutuhan Anak
Tentunya karena kondisinya yang berbeda, anak-anak kebutuhan khusus memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Sehingga sebagai orang tua penting untuk mengetahui kedua hal tersebut. Dengan memahami kebutuhan dan kebiasaan anak tentunya membuat anda semakin terbiasa menghadapi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
baca juga:
11. Ikuti Saran-Saran Pakar
Bagi anda yang tidak terlalu memahami dengan baik cara tepat untuk menangani anak-anak kebutuhan khusus. Anda bisa mencoba untuk meminta saran dari pakar, entah dari guru, ahli psikologi, ataupun ahli-ahli lainnya di bidang tersebut. Sehingga nantinya anda bisa mendapatkan cara yang tepat untuk menangani anak-anak anda.
baca juga:
12. Pilihlah Sekolah Yang Tepat
Anak-anak kebutuhan khusus tentunya bisa mengalami resiko bullying karena kondisi nya yang berbeda dari anak-anak umumnya. Sehingga pemilihan sekolah merupakan hal penting yang harus anda perhatikan. Hal ini karena sekolah menjadi pendukung dari perkembangan anak agar dapat lebih berkembang.
13. Ikutkan Anak Pada Terapi-Terapi Yang Ada
Banyak sekali terapi-terapi penyembuhan yang memang ditujukan untuk anak-anak kebutuhan khusus. Untuk itu sebisa mungkin bawalah anak-anak anda untuk rutin mengikuti terapi-terapi yang ada. Bisa jadi terapi yang rutin tersebut dapat membantu anak untuk hidup selayaknya anak-anak lainnya.
baca juga:
- Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri
- Tips Meningkatkan Daya Ingat
- Cara Menjadi Pribadi Yang Dewasa
- Cara Menghilangkan Rasa Minder
- Ciri Ciri Kepribadian Ganda
Nah itu tadi beberapa cara menangani anak-anak kebutuhan khusus yang bisa anda lakukan. Yang terpenting adalah, sikap sabar yang ekstra sehingga anak-anak kebutuhan khusus tersebut bisa berkembang dengan maksimal.