Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » 3 Tahap Perkembangan Kepribadian (Usia Dini – Dewasa)

3 Tahap Perkembangan Kepribadian (Usia Dini – Dewasa)

by Ina

Perkembangan terjadi pada manusia sebagai bentuk proses tumbuh kembang dan berangsung melalui tahapan tahapan menuju kedewasaan. Manusia memiliki kperibadian atau karakter yang menjadikannya unik dan membuatnya menjadi individu yang dibutuhkan dalam masyarakat. Untuk mengetahui tahapan perkembangan kepribadian manusia berawal dari mana, mari simak penjelasannya berikut ini:

Tahap tahap perkembangan setiap individu berbeda beda dan tidak bisa disamakan. Namun tahapan perkembangan kepribadian secara umum bisa dilihat sebagai berikut:

1. Fase Pertama

Diutarakan oleh Charles H. Cooley (1864- 1929) bahwa tahap perkembangan kepribadian yang pertama dimulai sejak usia dini yaitu pada usia satu sampai dua tahun. Pada usia ini anak sudah mulai mengenali dirinya sendiri. Pada fase pertama ini kepribadian orang dibedakan menjadi dua bagian. Unsur dasar yang dimaksud adalah unsur dasar kepribadian (basic personality structure) dan capital personality. Kedua unsur dasar ini merupakan sifat dasar manusia yang berasal dari biologis secara turun temurun. Berikut penjelasannya:

  1. Bagian pertama yang berisi unsur unsur dasar sikap yang disebut attitudes. Attitudes bisa bersifat permanen dan tidak mudah berubah di masa depan.
  2. Bagian kedua berisi unsur unsur keyakinan atau disebut juga capital personality dan bersifat lebih fleksibel dan mudah dirubah atau dapat dievaluasi atau direkonstruksi kembali di kemudian hari.

Baca juga:

2. Fase Kedua

Fase kedua merupakan fase yang paling dominan dalam membentuk kepribadian dan bakat pada seseorang. Fase ini ada pada usia dua sampai tiga tahun. Fase ini adalah fase perkembangan potensi yang memang sudah dimiliki oleh anak. Perkembangan karakter yang terjadi sesuai dengan lingkungan tempat tinggal dan tipe pergaulannya, struktur budaya dan nilai pada masyarakat sosialnya.

Pada fase ini anak bisa sudah memahami pandangan orang lain terhadap dirinya, misalnya manis, cantik, bodoh, pinter, atau lainnya. Penilaian bisa terjadi secara positif atau negatif. Apabila anak mendapatkan penilaian positif maka anak akan merasakan rasa bahagia, senang. Sebaliknya apabila anak mendapatkan penilaian negatif, maka anak akan merasa sedih, frustasi. Dengan begitu anak akan berusaha untuk merubah dirinya dengan kepribadian yang baik agar mendapatkan perhatian positif dari orang orang disekitarnya.

Fase ini berlangsung cukup panjang sampai menjelang dewasa dan mulai tampak perilaku perilaku khas yang menandakan karakter unik seseorang tersebut. Tipe perilaku yang khas tampak dalam beberapa hal berikut:

  • Dorongan- dorongan (drives)

Unsur ini merupakan pusat dari keinginannya manusia untuk melakukan suatu aktivitas dan membentuk motif tertentu dalam mewujudkannya menjadi nyata. Drives ini dibedakan menjadi kehendak dan nafsu. Kehendak merupakan dorongan dorongan yang bersifal budaya artinya sesuai dengan lingkungan, peradapan, dan tingkan perekonomian. Sedangkan nafsu merupakan kehendak yang didorong oleh kebutuhan biologis misalnya nafsu makan, minum, dan lainnya.

baca juga:

  • Naluri (instinct)

Naluri adalah dorongan yang bersifat alamia tau kodrati dan melekat pada manusia atau makhluk hidup. Misalnya naluri seorang ibu yang ingin melindungi anaknya. Namuli dimiliki oleh semua makhluk hidup yang memiliki pikiran dan didapatkan tidak dari pembelajaran namun menyatu dengan hakekat makhluk hidup tersebut.

  • Getaran hati (emosi)

Emosi adalah perasaan yang abstrak berasal dari hati dan distimulus oleh suatu kondisi atau situasi. Emosi menjadi pengukur kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi perilaku, misalnya senang, sedih, marah, empati, dan lain sebagainya. Meskipun pengungkapan ekspresi atau emosinya sama, namun setiap individu memiliki ciri khas cara mengekspresikan emosi tersebut dengan gerakan yang berbeda.

  • Perangai

Peringai merupakan perwujudan dari hati dan pikiran manusia dan tampak dari tampilan fisik seperti raut muka, perilaku, gerak gerik. Peringai merupakan unsur kepribadian yang mulai nyata, dapat dilihat, dan terindentifikasi. Tipe kepribadian tercermin dari setiap perilaku individu.

baca juga: Tipe Kepribadian Melankolis

  • Intelegensi (IQ)

Intelegensi disebut juga tingkat kecerdasan yang ada pada setiap orang. Kemampuan berpikir yang dimiliki setiap orang ini berbeda beda. Intelegensi didalamnya terkait dengan IQ, ingatan, pengetahuan, pengalaman yang pernah diperoleh oleh seseorang dari interaksi sosialnya. Intelegensi juga bersifat genetik atau diturunkan, sehingga keluarga yang cenderung cerdas akan memiliki keturunan yang cerdas pula.

  • Bakat (talent)

Bakat merupakan sesuatu yang sifatnya abstrak dan merupakan bawaan bersifat genetik dari orang tua. Misalnya bakat bernyanyi, bakat menari, bakat seni, dan lainnya. Bakat merupakan dasar dari pengembangan ketrampilan seseorang yang lebih baik lagi. Bakat bisa di asah terus menerus untuk menjadi profesional dalam bidang tertentu. Melalui pengarahan dan pengembangan bakat yang baik, akan mengembangkan potensi anak dengan sangat baik pula.

Baca juga:

3. Fase Ketiga

Fase ketiga ini merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang yang mulai luas. Fase ini merupakan fase terakhir. Fase ini ditandai dengan semakin stabilnya karakter seseorang dengan perilaku khasnya. Pada fase ini perkembangan kepribadian cenderung menetap secara permanen yaitu dengan terbentuknya perilaku yang khas dan perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak sebelumnya. Fase ketiga ini bisa terbentuk sampai usia dewasa yaitu sampai usia 25-28 tahun.

Setelah kepribadian ketiga terbentuk, maka diklasifikasikan menjadi tiga tipe kepribadian yaitu:

  • Kepribadian normatif (normative man)

Tipe kepribadian ini merupakan yang ideal. Seseorang dengan tipe kepribadian ini memiliki prinsip prinsip yan gkuat dalam menerapkan nilai sentral yang ada dalam dirinya. Prinsip prinsip yang diterapkan merupakan hasil dari sosialisasi pada masa sebelumnya. Tipe kepribadian normatif ini bisa didapatkan apabila seseorang mendapatkan perlakuan terhadap dirinya dan perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai pada suatu kelompok sosial lingkungannya. Tipe ini dapat menyesuaikan diri dalam kelompok sosial dan memiliki kemampuan untuk menampung aspirasi orang lain. Tipe kepribadian normatif mampu bersifat netral dan tidak mendominasi dalam suatu kelompok.

baca juga:

  • Kepribadian otoriter (otoriter man)

Tipe ini dibentuk dari proses interaksi dengan lingkungan sosial yang menghasilkan individu yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan orang lain. Tipe ini biasa terjadi pada anak tunggal.Anak tunggal sudah terbiasa mendapatkan kasih sayang dan semuanya hanya untuk dirinya sendiri. Anak tunggal terbiasa mendapatkan perlindungan dan dukungan dari orang sekitarnya sejak kecil, serta biasa memimpin kelompoknya. Kepribadian otoriter pada individu menjadikannya tipe orang yang berfokus pada diri nya sendiri dan mengendalikan sekitarnya sesuai keinginannya.

  • Kepribadian perbatasan (marginal man)

Tipe kepribadian ini relatif stabil dan memiliki ciri khas dan prinsip tertentu yan gditunjuukkan dengan perilaku tertentu dan sering kali mengalami perubahan. Sehingga orang dengan tipe ini memiliki lebih dari satu karakter kepribadian. Orang bisa memiliki tipe kepribadian perbatasan apabila dirinya hidup dalam lingkungan dua budaya, misalnya dengan latar belakang orang tua yang berbeda negara dan beda budaya dan harus belajar dua struktur budaya yang berbeda. Anak yang tumbuh dalam dua budaya yang berasal dari orang tuanya, akan memiliki kepribadian yang cukup unik. Kepribadian anak berasal dari kebiasaan yang bercampur antar budaya yang diterapkan dalam lingkungan rumahnya.

Baca juga:

Demikian tahap tahap perkembangan kepribadian manusia dari mulai dini sampai terbentuknya karakter atau kepribadian khas seseorang. Tahapan ini secara umum ada dan dialami oleh semua orang, namun perubahan dan pembentukan karakter khas masing masing individu berbeda. Ciri khas individu hasil dari perkembangan kepribadian ditunjukkan dari perilaku, gerak gerik tubuh, ekspresi wajah, emosi, dan lainnya. Yang kemudian dikenal juga dengan empat karakter manusia, seperti melankolis, phlegmatis, koleris, dan sanguinis. Kepribadian seseorang juga bisa berkembang meliputi dua atau lebih dari karakter tersebut.

Beberapa faktor yang mempengaruh perbedaan perkembangan masing masing orang adalah faktor genetik atau bawaan dari orang tu atau garis keturunan. Selain itu faktor lainnya dalah lingkungan tempat individu tumbuh dan berinteraksi secara sosial. Individu individu disekitarnya juga berperan dalam membentuk karakter atau kepribadian seseorang. Setiap orang juga memiliki ciri khas, karakter, kepribadian misalnya bisa dilihat dari cara berbicara, cara bersikap, cara berjalan, cara berfikir, emosi atau lainnya yang cenderung memiliki kemiripan dengan saudara se genetiknya.

baca juga:

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang tahapan perkembangan kepribadian manusia. Mampu memahami tahapan perkembangan kepribadian, memungkin Anda untuk menggiring, atau mengevaluasi perkembangan diri sendiri apakah sudah berada pada tahap yang positif atau masih ada karakter yang perlu diperbaiki sebelum karakter tersebut menjadi permanen dan menjadi ciri khas diri Anda.

You may also like