Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » Kecerdasan Emosional dalam Psikologi – Pengertian, Aspek dan Pengaruhnya

Kecerdasan Emosional dalam Psikologi – Pengertian, Aspek dan Pengaruhnya

by Khanza Savitra

Ilmu yang mengkaji kecerdasan emosional dalam psikologi menjadi topik yang penting karena menentukan kesuksesan seseorang. Sebelum kita masuk kedalam pengertian kecerdasan emosional, mari kita bahas makna kecerdasan dan emosi.

Baca juga : Psikologi Kepribadian

Pengertian Kecerdasan

Dalam pandangan psikologi pendidikan kecerdasan diartikan sebagai sebuah kemampuan mental terhadap suatu persoalan. Ada tiga faktor utama yang berkaitan dengan kecerdasan pada diri seseorang, yaitu :

  • Judgement (penilaian seseorang).
  • Comprehension (pengertian).
  • Reasoning (penalaran).

Salah seorang ahli psikolog bernama Suharsono berpendapat bahwa dalam perspektif psikologi, kecerdasan adalah sebuah kemampuan mental untuk merespon dan mengatasi persoalan masalah dari hal yang bersifat kuantitatif dan fenomenal.

Pengertian Emosi

Secara bahasa, emosi merupakan sebuah frasa yang berasal dari bahasa latin emovere yang artinya bergerak menjauh, tambahan huruf “e” disini adalah untuk memberi kesan arti bergerak menjauh. Hal ini menunjukan bahwa dalam emosi, ada sebuah kecenderungan dalam mengambil tindakan.

Fungsi psikis manusia yang meliputi penilaian, pemikiran, tanggapan dan kehendak merupakan ranah afektif dimana emosi berada. Sebagai contoh, manusia akan memberikan respon positif terhadap sesuatu jika dibarengi dengan emosi yang positif, begitu pula sebaliknya.

Mari kita tinjau emosi dari sudut pandang Daniel Goleman, pakar psikologi yang mendalami ilmu kecerdasan emosional. Beliau menyatakan bahwa emosi adalah hal yang rumit, dan dari situ ia membuat identifikasi emosi seperti dibawah ini :

  1. Rasa marah (kebencian, tersinggung, permusuhan dan tindakan kekerasan).
  2. Rasa sedih (kesepian, depresi, kasihan terhadap diri, putus asa dan melankolis).
  3. Rasa takut (kecemasan, kekhawatiran, fobia, rasa panik dan gugup).
  4. Rasa nikmat (kesenangan, kepuasan dan perasaan bahagia).
  5. Rasa cinta (kebaikan hati, kedekatan, kasih sayang, kepercayaan dan kasmaran).
  6. Rasa terkejut (ketakjuban dan rasa terpesona).
  7. Rasa jengkel (rasa kehinaan, rasa muak dan tidak suka).
  8. Rasa malu (perasaan bersalah, menyesal dan kesal hati).

Baca Juga : Psikologi Anak

Pengertian Kecerdasan Emosional dalam Psikologi

Teori Kecerdasan Emosional dalan psikologi ini pertama kali dikembangkan sekitar tahun 70-an dan 1980-an. Dalam ilmu psikologi, Kecerdasan emosinal sendiri merupakan sebuah pembahasan mengenai model perilaku yang relatif baru.

Kemudian dalam bahasa inggris hal ini dikenal dengan Emotional Intelligence (EI) atau Emotional Quotient (EQ). Kecerdasan Emosi berkaitan dengan kemampuan diri untuk dapat menerima, memberi penilaian, mengelola dan mengendalikan emosi yang ada pada dirinya dan orang lain.

Kecerdasan emosional kerap dianggap sebagai kemampuan utama untuk mengatur emosi diri dan memperbaiki interaksi dengan orang lain. Cara pandang ini akan berbeda dengan kemampuan intelektual. Karena kecerdasan emosi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan didapatkan. Pembelajaran tentang emosi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun dalam kehidupan.

Konsep ini berpendapat bahwa kecerdasan akademis (IQ) tidaklah cukup untuk menginterpretasikan kesuksesan dalam diri seseorang. Melainkan, dibutuhkan juga komponen kecerdasan lainnya yang tidak mengabaikan elemen karakter dan perilaku individu manusia tersebut.

Baca Juga : Psikologi Keluarga

Apa Saja Komponen pada Kecerdasan Emosional?

Seorang psikolog mendalami bidang Kecerdasan Emosional yang bernama Daniel Goleman menyatakan bahwa yang perlu kita tahu adalah, untuk mengindentifikasi karakteristik kematangan emosi seseorang ada beberapa komponen yang kita bisa gunakan sebagai parameter utama. Berikut ini merupakan gambaran singkat mengenai komponen tersebut :

  1. Self-awareness atau Kesadaran Diri : Kemampuan mengenali dan memahami suasana hati dan motivasi diri, serta dampaknya terhadap orang lain. Untuk bisa mencapai ini, kita harus dapat memantau keadaan emosi diri sendiri.
  2. Self-Regulation atau Pengendalian diri : Kemampuan seseorang untuk tidak bereaksi secara gegabah. Komponen ini juga menunjukkan cara kita untuk mengekspresikan diri secara tepat sehingga setiap tindakan tidak diatur oleh aspek emosi saja.
  3. Internal Motivation atau Motivasi Diri : Kemampuan seseorang yang berkaitan dengan minat belajar dalam rangka melakukan perbaikan diri secara terus menerus. Misalnya saja, rasa inisiatif dan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban.
  4. Empati : Kemampuan untuk memahami reaksi emosional orang lain. Hal ini hanya bisa dicapai jika kita sudah mencapai kesadaran diri. Contohnya sikap proaktif untuk mengantisipasi kebutuhan orang lain.
  5. Social Skill atau keterampilan sosial : Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sosial dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan landasan bersama, mengelola komunikasi dan membangun jaringan.

Baca juga: Kode etik Psikologi

 Faktor Utama yang Berpengaruh pada Kecerdasan Emosional

Terdapat beberapa faktor utama yang memiliki andil besar dalam peningkatan kecerdasan emosional, yakni:

  1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan peran fundamental dalam pembentukan pribadi seseorang. Gaya parenting atau pola asuh dari orang tua yang penuh kasih sayang serta menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan adalah faktor kondusif. Hal ini bertujuan untuk bisa mempersiapkan seseorang menuju pribadi yang matang dan bagian dari masyarakat yang sehat.

Keharmonisan yang tercermin dalam keluarga-pun menjadi salah satu stimulasi dalam perkembangan emosi masing-masing personil keluarga. Karena keluarga memiliki fungsi dasar sebagai wadah untuk dapat saling memberikan rasa memiliki, aman, cinta dan mengembangkan relasi yang baik antar sesama anggotanya.

Goleman memiliki anggapan kalau atmosfer keluarga adalah sekolah pertama dalam pembelajaran emosi. Dan hal ini adalah merupakan tahap awal seorang anak dalam mengenal sebuah kehidupan.

  1. Lingkungan Sekolah

Sekolah menjadi sebuah wadah yang sangat penting karena lembaga ini memiliki sebuah program sistematis berupa pelatihan, pengajaran dan bimbingan. Hal ini merupakan alat bantu seseorang dalam pengembangan potensi diri. Adapun hal yang mencangkup potensi diri itu diantaranya : emosi, spiritual, intelektual, moral (ahlak) dan sosial.

Kedewasaan setiap insan ini bisa didapatkan dari proses pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan kelas sekolah. Dari situ, setiap individu kemudian akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman terhadap nilai-nilai dan cara bersikap.

Menurut Hurlock, sekolah memiliki peran dalam perkembangan kepribadian anak. Ia mengatakan bahwa sekolah adalah penentu dalam cara berpikir, bersikap dan berperilaku. Oleh karenanya, seorang guru disini memiliki peran krusial dalam kontrol perilaku anak nantinya ketika dirumah.

  1. Lingkungan Sosial

Setiap manusia membutuhkan dukungan non-materil atau dukungan psikis seperti perhatian, pujian, penerimaan dan penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Hal ini akan membantu tiap individu dalam mengembangkan karakter diri yang berdampak kepada perannya sebagai mahluk sosial.

Lingkungan sosial yang kondusif akan mampu mencerdaskan aspek emosi anak. Karena hal yang demikian mampu memunculkan perasaan berharga di dalam dirinya, sehingga ia selalu berusaha melakukan perbaikan diri menuju kedewasaan.

Baca Juga : Psikologi Pendidikan

Pengaruh Kecerdasan Emosional dalam Kesuksesan Prestasi Belajar

Kita telah mengetahui bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu parameter kesuksesan dalam hidup. Karena emosi memberikan penjelasan terhadap nilai-nilai yang paling utama dalam kehidupan, ia juga memberikan kita dorongan dan kegigihan dalam menghadapi setiap persoalan.

Goleman berpendapat bahwa orang yang semata-mata hanya memiliki Intelligence Quotient atau kecerdasan akademis, cenderung akan selalu dirundung oleh perasaan gelisah tak beralasan, kritis secara berlebihan, dingin dan menarik diri dari lingkungannya. Mereka juga akan bermasalah dalam menunjukkan ekspresi kemarahan dengan cara yang tepat.

Jika individu tersebut tidak menyadari akan kecerdasan emosional, maka mereka akan ditunjuk sebagai sumber masalah dalam lingkungan sosial. Mereka akan dikenal sebagai pribadi yang keras kepala, mudah frustasi (depresi), tidak memiliki pergaulan dan juga kepercayaan terhadap orang lain.

Kesimpulan dan Penutup

Kecerdasan emosional dalam psikologi manusia sangat berperan penting untuk mencapai prestasi belajar. Itu karena kecerdasan ini akan membentuk pribadi yang  mampu mengenal emosinya, bisa mengatur diri, memiliki motivasi, empati dan juga peka terhadap lingkungan sosialnya.

Kecerdasan emosional memiliki karakteristik umum dalam penilaian kecerdasan, yaitu sebuah kemampuan untuk bisa mengambil manfaat atau pembelajaran dari sebuah pengalaman. Baik pengalaman yang dialami diri sendiri, maupun pengalaman yang dialami oleh orang lain. Karakteristik lainnya adalah mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dimana ia berada.

Baca Juga : Psikologi Konseling

Demikian sedikit paparan tentang kecerdasan emosional dalam psikologi pendidikan, semoga pengetahuan ini dapat memberikan wawasan dan manfaat kepada para pembaca.

Artikel Terkait

You may also like