Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » Kecerdasan Kinestetik Menurut Ahli – Pengertian – Ciri

Kecerdasan Kinestetik Menurut Ahli – Pengertian – Ciri

by Devita Retno

Ciri khas yang dapat dengan mudah kita lihat pada anak – anak adalah kesukaan mereka untuk bergerak dan tampak tidak bisa diam. Bahkan beberapa anak terlihat lebih aktif jika dibandingkan dengan anak lain seusianya, dan tampaknya mereka susah untuk duduk diam. Anak yang aktif ini biasanya akan mengeksplorasi sekelilingnya, terlebih jika ia berada di dalam lingkungan atau suasana yang baru. Ketika sudah terbiasa, mereka pun dapat menjadi tenang dengan sendirinya.

Hal ini sering membuat orang tua khawatir, memikirkan anaknya tidak dapat bersikap tenang untuk waktu yang lama. Namun tahukah Anda, bahwa keaktifan anak itu bisa jadi merupakan sesuatu yang positif? Anak yang aktif kemungkinan memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi. Hal ini bukanlah suatu kekurangan, melainkan hanya menunjukkan bahwa anak mengekspresikan dirinya dengan melalui gerakan. Pada anak yang aktif, kecerdasan fisiknya lebih unggul dibandingkan dengan anak lainnya sehingga ia menikmati setiap gerakan yang dilakukan.

Pengertian Kecerdasan Kinestetik Menurut Para Ahli

Orang yang memiliki kecerdasan kinestetik akan menunjukkan minat dan bakat tertentu yang sesuai dengan kemampuannya. Anda dapat memahami lebih jauh melalui pengertian minat menurut para ahli dan pengertian bakat menurut para ahli. Untuk lebih memahami tentang apa sebenarnya kecerdasan kinestetik tersebut, simaklah beberapa definisi dari para ahli berikut ini:

  • Armstrong

Menurut Armstrong, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Yang dimaksud kecerdasan kinestetik berarti berpikir dengan menggunakan tubuhnya, yang ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh untuk memahami perintah dari otak. Hal ini mengarah pada sejumlah kemampuan fisik yang lebih spesifik, seperti kemampuan koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan serta kemampuan menerima rangsangan (disebut juga dengan proprioceptive) dan beberapa hal yang berhubungan dengan sentuhan (disebut juga dengan tactile dan haptic). Ketahuilah juga 4 karakter manusia, yaitu diantaranya tipe kepribadian melankolis dan karakter phlegmatis.

  • Gardner

Sedangkan menurut Howard Gardner, kecerdasan kinestetik adalah saat dimana kita mampu menggunakan gerakan – gerakan yang bagus, seperti berlari, menari, membangun sesuatu seperti seni atau kerajinan tangan. Kecerdasan kinestetik adalah salah satu dari delapan teori Multiple Intelligence atau delapan macam – macam kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner, dan masing – masing kecerdasan tersebut dapat berdiri sendiri terpisah dari yang lainnya. Itu berarti, jika memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi pada satu hal, tidak berarti pada bidang kecerdasan lainnya juga berlaku hal yang sama.

Jenis Kecerdasan Kinestetik

Orang yang memiliki kecerdasan kinestetik akan belajar dengan paling baik apabila mereka diijinkan untuk menggunakan pergerakan motoriknya sebagai bagian dari proses belajar. Meraka seringkali lebih memilih terlibat langsung dalam praktek menggunakan materi tertentu daripada belajar dari buku. Murid – murid dengan kecerdasan kinestetik dapat mengerti jauh lebih mudah ketika mereka terlibat secara aktif pada suatu praktek secara langsung. Pada seseorang dapat ditemukan beberapa jenis kecerdasan kinestetik seperti :

  • Closed Skills

Closed skills atau kemampuan tertutup adalah ketika hanya ada satu pilihan dalam kecerdasan kinistetik tersebut dan harus mengikuti suatu pola yang telah ditentukan, seperti belajar menari. Dalam suatu tarian telah ada gerakan – gerakan tertentu yang harus diikuti dan tidak dapat dilakukan dengan menyimpang atau akan mengubah makna dari tarian tersebut. Ketahuilah juga mengenai tahap perkembangan kepribadian yang mengarah kepada beberapa tipe kepribadian manusia, salah satunya adalah kepribadian ambivert.

  • Open Skills

Yang dimaksud dengan open skills adalah keterampilan yang memerlukan lebih banyak fleksibilitas dalam proses belajarnya. Contohnya adalah dalam suatu tim olah raga. Seseorang yang berada dalam sebuah tim akan mempelajari berbagai taktik berbeda, dan juga rutinitas yang berbeda agar dapat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi yang mungkin muncul saat pertandingan, karena tidak ada pertandingan olahraga yang berlangsung sama persis antara satu dengan lainnya. Ketahui juga beberapa teori psikologi yang ada, seperti teori psikologi sastra, teori psikologi perkembangan, teori belajar humanistik dan teori belajar behavioristik.

Kemampuan Dalam Kecerdasan Kinestetik

Peran keluarga dalam pendidikan anak sangat penting agar tidak terjadi hambatan perkembangan anak dan juga untuk cara meningkatkan prestasi belajar pada anak. Seseorang yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya akan memiliki beberapa kemampuan yang menonjol. Kemampuan tersebut sangat mudah dilihat berdasarkan pergerakan yang dia lakukan, yaitu:

  • Menggunakan fisiknya dalam melakukan kemampuan atau keterampilan yang tinggi, untuk tujuan mengekspresikan diri dan juga berorientasi pada hasilnya.
  • Bekerja dengan terampil dengan menggunakan objek, antara lain dengan melibatkan gerakan motorik yang baik dari jari dan tangan serta mengeksploitasi kemampuan motorik lain pada tubuhnya. Misalnya menggambar, memahat dan pekerjaan lain yang memerlukan keterampilan tangan.
  • Mengontrol gerakan tubuh dan kapasitas untuk menangani suatu objek.
  • Mengontrol anggota tubuh untuk menghasilkan suatu gerakan yang gesit dan cekatan.
  • Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa non verbal atau dengan gerakan tubuh untuk menyampaikan maksudnya.
  • Mampu mempelajari hal – hal yang membutuhkan kemampuan gerak dan menguasainya dengan cepat seperti bersepeda, menari, dan olahraga lainnya.
  • Dapat menirukan gerakan tubuh orang lain dengan sangat baik ketika diberi contoh.
  • Dapat mengkoordinasikan anggota tubuhnya dengan baik, misalnya berlari, melompat, dan menari mengikuti irama musik.

Penerapan Kecerdasan Kinestetik

Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik akan sangat menyukai aktivitas gerak seperti menggambar, memahat, membuat model, menyusun sesuatu, melakukan praktek sains. Profesi yang cocok antara lain seperti penari, atlet, pematung atau pemahat, seniman, dan pembuat kerajinan tangan. Kecerdasan kinestetik dapat diterapkan melalui cara – cara berikut :

  • Menari  – Tarian sangat berguna untuk melatih keseimbangan dan meningkatkannya, menyelaraskan gerak tubuh, serta menguatkan dan melenturkan otot tubuh terutama pada masa kanak – kanak.
  • Bermain peran – Kecerdasan kinestetik juga dapat berkembang melalui kegiatan drama atau bermain peran, melalui tuntutan untuk berekspresi sesuai peran yang didapatkannya.
  • Olahraga – Banyaknya kegiatan olahraga yang dapat dilakukan seorang anak seperti berenang, bermain bola, senam dan lainnya dapat melatih kecerdasan kinestetik anak serta menjaga kesehatan tubuhnya.
  • Melatih Keterampilan Fisik – Latihan ini dilakukan antara lain dengan berlari, meloncat, dan berguling atau melakukan senam irama, dengan aktivitas mengayunkan lengan, kaki, membungkuk dan sebagainya untuk melatih kekuatan otot anak dan keseimbangan tubuhnya.
  • Musik – Mendorong anak untuk bergerak bebas dengan mengikuti irama musik untuk melatih kepekaan geraknya dan menyesuaikan gerakan dengan tempo serta irama musik.
  • Kerajinan tangan – Menstimulasi motorik halus anak dengan kegiatan seperti membuat prakarya, meronce, menjahit, menggunting, termasuk juga menggambar dan membentuk sesuatu, misalnya membuat benda dari bahan clay.

Ciri – ciri Anak dengan Kecerdasan Kinestetik

Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki beberapa ciri tertentu. Walaupun tidak semua ciri – ciri ini akan tampak pada seorang anak ataupun orang dewasa, pada umumnya orang dengan kemampuan kinestetik akan menunjukkan sebagian besar dari beberapa hal di bawah ini:

  • Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik akan menunjukkan beberapa karakteristik tertentu seperti berikut:
  • Memiliki kebutuhan untuk selalu bergerak dan melakukan aktivitas.
  • Mempunyai memori fisik yang hebat.
  • Tampak berbakat pada bidang olahraga, menari, dan aktivitas fisik lainnya.
  • Memiliki gerakan yang sangat terkoordinasi dan mempunyai naluri yang bagus tentang gerakan tubuhnya, seperti koordinasi tangan- mata dan refleks serta reaksi yang baik.
  • Mereka belajar paling baik melalu aktivitas yang menggunakan tangan.
  • Cepat kehilangan minat terhadap sesuatu hal.
  • Kesulitan memahami prosedur atau langkah – langkah dari suatu kegiatan.
  • Mudah teralihkan oleh lingkungannya.

Kemampuan kinestetik akan berkembang pesat apabila orang tua mampu mengenali secara sederhana beberapa ciri yang ditunjukkan anak. Pola asuh anak usia dini yang dilakukan orang tua akan menjadi cara membentuk karakter anak usia dini dan tahap perkembangan emosi anaknya dengan benar sehingga kemampuannya pun dapat berkembang. Begitu juga dengan para pendidik yang perlu memahami psikologi pendidikan serta aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dari seorang anak untuk menyalurkan kemampuannya dengan benar.

Kebanyakan orang tua akan merasa kewalahan dengan tingkah laku anak yang aktif terlebih lagi jika ada orang luar yang awam langsung menyatakan anak tersebut sebagai hiperaktif. Sebaiknya tidak terburu – buru memberi label pada anak yang tidak bisa diam sebagai anak hiperaktif, karena untuk mencapai diagnosa tersebut dibutuhkan perjalanan yang sangat panjang melalui konsultasi dengan psikolog anak yang kompeten dengan mengamati berbagai ciri – ciri anak hiperaktif.

Dengan demikian, jika kebetulan anak Anda adalah anak yang aktif bergerak, jangan sampai terburu – buru memarahinya karena ia tampaknya tidak bisa tenang. Bisa saja ia mempunyai kecerdasan kinestetik yang tinggi. Untuk memastikannya, sebaiknya memang dilakukan konsultasi dengan dokter anak. Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kebutuhan untuk menyalurkan keinginannya bergerak dengan benar dan lebih banyak daripada anak lainnya.

You may also like