Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » Kepribadian Ambivert – Ciri dan Tipenya

Kepribadian Ambivert – Ciri dan Tipenya

by Khanza Savitra

Jika kita mempelajari tentang kepribadian manusia sangatlah kompleks, setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda-beda dan unik. Ada manusia yang suka dengan keramaian adapula yang suka dengan ketenangan. Biasanya kepribadian manusia identik dengan sifat, sikap serta kebiasaan orang tersebut.

Adapun definisi megenai kepribadian menurut para ahli sebagai berikut :

  • Koetjaraningrat: Kepribadian yaitu suatu ciri dan watak yang diperlihatkan oleh seseorang secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehingga setiap orang mempunyai identitas yang khusus yang berbeda dengan orang lain. (Baca: Cabang – Cabang Psikologi)
  • Cuber: Kepribadian yaitu gabungan dari sifat yang tampak dan terlihat dari seseorang.
  • Theodore R. New. Combe: Kepribadian yaitu organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang perilakunya.

Baca juga : Psikologi Kepribadian

Dokter psikologis Swiss menggolongkan kepribadian manusia menjadi tiga yaitu introvert,ekstrovert dam ambivert. Dari ketiga kepribadian tersebut ada dua kepribadian yang paling populer yaitu introvert dan ekstrovert. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang kepribadian Ambivert.

Baca juga:

Pengertian Ambivert

Ambivert atau Ambiversion merupakan Kepribadian manusia yang berada ditengah-tengah introveert dan ekstrovert yang seimbang. Dengan demikian seseorang yang memiliki kepribadian ambivert dapat merasa nyaman dalam kondisi apapun, seperti disaat mereka sedang sendiri ataupun sedang berada ditempat yang penuh dengan keramaian.

Sehingga seseorang yang mempunyai kepribadian ambivert  bisa lebih fleksibel dalam beraktifitas jika kepribadian ini bisa dikelola dengan baik. Bahkan ada juga yang mengatakan jika seseorang dengan kepribadian ambivert adalah orang yang memiliki kepribadian ganda.

baca juga:

Sejarah Perkembangan Kepribadian Ambivert

Carl gustav Jung adalah orang yang pertama kali mengelompokkan dua tipe tingkahlaku manusia berdasarkan sosialnya, yaitu tipe introvert dan ekstrovert. Introvert merupakan pribadi yang tertutup, dimana orang tersebut selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan ekstropert merupakan pribadi yang terbuka yang sangat suka bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adam M. Grant menyatakan bahwa seseorang dengan kepribadian ekstrovert mempunyai kemampuan komunikasi bisnis yang lemah. Tetapi bagi seseorang yang mempunyai karakter ambivert dimana seseorang mempunyai tipe karakter campuran dari keduanya yaitu introvert dan ekstrovert, dinilai sukses dalam membangun bisnis dan usaha.

Pada jurnal Psychological Science tahun 2013 menjelaskan bahwa seseorang dengan karakteristik ambivert akan lebih mudah beradaptasi pada lingkungannya. Istilah Ambivert sendiri diciptakan oleh psikolog Hans Aysencek. Seseorang dengan tipe ambivert tidak mudah dipengaruhi oleh faktor luar mereka cenderung menggunakan pandangannya sendiri. Kesimpulan ini didapat ketika melakukan tes kepribadian yang dibuat oleh daniel H. Pink.

Baca juga:

Ciri – ciri seseorang dengan kepribadian ambivert

Pengukuran kepribadian manusia seringkali dilakukan secara kaku. Bagi seseorang yang suka bergaul atau suka dengan situasi keramaian masuk ke kubu ekstrovert sedang kan seseorang yang lebih suka menyendiri atau paling suka dengan ketenangan masuk ke kubu introvert.

Lalu bagaimana dengan seseorang yang lebih fleksibel dimana seseorang tersebut bisa menikmati kedua kondisi tersebut ? mereka masuk ditengah-tengah kubu antara introveert dan ekstrovert yaitu mereka yang mempunyai kepribadian ambivert.

Baca juga:

Adapun ciri-ciri seseorang dengan kepribadian ambivert yaitu :

1. Mudah berada dalam zona nyaman terutama di keramaian

Bagi mereka yang mempunyai kepribadian introvert mungkin akan merasa tidak nyaman jika berada ditengah keramaian, tetapi bagi seseorang dengan kepribadian ambivert dan ekstroveert akan merasa nyaman-nyaman saja ketika berada ditengah – tengah keramaian.

Hanya saja perbedaannya bagi seseorang dengan kepribadian ekstovert akan lebih aktif memulai percakapan terlebih dahulu dengan orang baru sedangkan seseorang ambivert lebih suka menikmati kondisi tersebut dengan cara hanya melihati situasi disekelilingnya dan tidak berinisiatif untuk memulai percakapan terlebih dahulu dengan seseorang.

2. Memiliki ruang waktu sendiri dalam bersosialisasi

Orang ekstrovert akan lebih suka atau bersemangat jika bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain, sedangkan orang introvert akan lebih nyaman jika menyendiri dan bisa bergelut dengan dunianya sendiri. Tetapi bagi orang ambivert berada ditengah – tengah situasi tersebut.

Mereka akan merasa gerah jika terlalu lama menyendiri karena mereka juga membutuhkan bersosialisasi dengan orang lain, tetapi di satu sisi lain si ambivert akan merasa mudah lelah jika terlalu banyak berinteraksi/ bersosialisasi dengan orang lain.

Baca juga:

3. Kepribadian menyesuaikan lawan bicara

Seorang ambivert lebih fleksibel, lebih bisa memposisikan dirinya, disaat lawan bicara mereka merupakan seorang dengan tipe introvert dia akan lebih banyak berbicara. Tetapi jika lawan bicara si ambivert adalah seseorang dengan tipe ekstrovert dia akan membiarkan lawan bicaranya bercerita dan si ambivert akan lebih banyak mendengarkan.

4. Fokus terhadap pembicaraan yang spesifik

Seorang ambivert tidak pernah merasa malas untuk menanggapi percakapan ringan meskipun hanyalah basi – basi. Tetapi seorang ambivert akan lebih bersemangat jika percakapan tersebut merujuk pada topik yang lebih spesifik atau mendalam sesuai minat. Seorang ambivert lebih tertarik berbicara tentang filosofi sebuah kehidupan.

5. Mampu berbicara sesuai situasi dan kondisi

Seorang ambivert lebih intuitif, lebih tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam. Seorang ambivert bisa melakukan hal tersebut secara bergantian pada waktu yang tepat.

6. Tidak mudah membuat suatu perencanaan

Jika seorang ambivert dihadapkan dengan dua rencana/ pilihan biasanya mereka akan merasa sulit dalam menentukan pilihannya. Mereka bisa menentukan pilihannya dengan berdasarkan mood mereka saat itu.

Baca juga:

7. Mudah beradaptasi

Seorang ambivert bisa dengan mudah berbaur dengan seorang yang mempunyai kepribadian introvert maupun ekstrovert. Maka dari itu , seorang ambivert lebih bisa memahami orang lain.

8. Seorang individu yang multi-tasking

Seorang ambivert akan tetap bisa mengerjakan sebuah proyek dengan cara berkelompok ataupun individu, karena mereka merupakan seseorang yang fleksibel dan nyaman disituasi apapun.Tetapi untuk seorang dengan kepribadian introvert lebih suka mengerjakan sendiri dan seorang ekstrovert tidak bisa mengerjakan suatu proyek sendiri.

Baca juga:

Kelebihan dan kekurangan kepribadian ambivert

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kepribadian ambivert itu unik, sukses dan lebih merasa bahagia. Karena mereka sanagat pandai dalam menyeimbangkan kehidupan mereka, bahkan mereka juga jarang untuk merasakan cemas ataupun depresi. Berikut ini adalah penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan seseorang dengan kepribadian ambivert. (Baca : Teori Belajar dalam Psikologi)

  • Kelebihan Ambivert

Kelebihan seseorang dengan kepribadian ambivert yaitu :

  1. Bisa menjalani hidup bahagia tanpa siapapun.
  2. Seorang pemimpin yang sempurna.
  3. Mandiri. (Baca Juga : Kode Etik Psikologi)
  4. Tidak suka membuang waktu.
  5. Mudah beradaptasi di lingkungan baru
  6. Mampu berkompromi dengan perbincangan basa – basi.
  7. Mampu mengukur waktu yang tepat untuk berbicara.
  8. Mampu berorganisasi dengan baik.
  9. Memiliki intuisi yang tajam.
  10. Cenderung santai dan tidak banyak menuntut.
  11. Mampu memposisikan diri sesuai situasi dan kondisi

Baca juga:

  • Kekurangan Ambivert

Kekurangan seseorang dengan keprbadian ambivert yaitu :

  1.  Kepribadian yang selalu berubah-ubah dan tidak konsisten.
  2. Sering beralih-alih perangai sesuai dengan moodnya.
  3. Tidak yakin dengan kepribadian mereka. (baca juga: Teori Cinta Stenberg)
  4. Mudah merasa lelah saat banyak melakukan sosialisasi.
  5. Sering mengalami kesulitan saat membuat suatu perencanaan. (baca juga: Persepsi Dalam Psikologi)
  6. Sering terlihat ambigu ditengah – tengah pembicaraan yang berlangsung.
  7. Kepribadiannya sulit ditebak, karena moodnya kadang cepat berubah.
  8. Sulit membuat suatu keputusan, tipikal yang pasrah terhadap pilihan.

Baca juga:

Kepribadian seseorang dipengaruhi dari dalam ataupun luar, seperti pengalaman dan faktor sosial. Seseorang yang memiliki pengalaman tertentu maka perkembangan kepribadiannya akan mengikuti pengalaman – pengalamannya. Bahkan lingkungan sosialnya juga mempengaruhi kepribadian seseorang.

You may also like