Selama ini, kita mungkin sudah tidak asing dengan ungkapan atau istilah ‘percaya diri’. Selama hidup kita, istilah ini mungkin kerap kita dapat ketika kita sendiri sedang meragukan diri kita akan suatu hal, sedangkan orang lain melihat kita sebagai pribadi berpotensi. Misalkan, saat akan menghadapi ujian memasuki perguruan tinggi, kita kerap kali merasa tidak yakin dan selalu takut ketika akan menerima hasil ujian. Padahal, teman-teman dan keluarga kita sudah mendukung kita semampu mereka serta meyakinkan bahwa kita bisa.
Tidak semua orang bisa memiliki rasa percaya pada diri sendiri. Ilustrasi di atas adalah contoh umum yang hampir semua orang alami. Kebanyakan dari kita selalu melihat keunggulan orang lain dan kurang menyadari potensi kelebihan yang kita punya. Padahal, mengetahui keunggulan diri sendiri itu penting. Apa saja pentingnya memiliki rasa percaya diri itu?
Pentingnya Memiliki Rasa Percaya Diri
Percaya diri adalah satu keharusan dalam diri masing-masing orang. Mengapa? Jika bukan kita yang percaya pada diri kita sendiri, lantas siapa lagi? Selain itu, memiliki rasa percaya diri membawa manfaat yang jarang kita duga. Pertama, memiliki rasa percaya diri membuat kita mampu menunjukkan siapa diri kita. Percaya diri tidak sama dengan sombong, tetapi kesombongan bisa terlihat dari percaya diri yang berlebihan. Memiliki rasa percaya diri mempermudah kita untuk berinteraksi dengan banyak orang baru di lingkungan baru. Bayangkan jika kita selalu pesimis dengan diri kita sendiri, orang lain pun akan berpikir dua kali untuk berkenalan dan mempercayai diri kita.
Baca juga:
Manfaat kedua dari memiliki kepercayaan diri adalah menjadikan kita sebagai pribadi yang tidak mudah terpengaruh. Mengapa? Rasa percaya diri muncul dari keyakinan pada diri sendiri, ditambah jika kita memiliki pemikiran yang teguh dan realistis. Jika pondasi dalam diri sudah kuat, godaan seperti apapun tidak akan mudah memengaruhi kita. Selain itu, percaya pada diri sendiri terbukti membuat kita menjadi pribadi yang optimis, berpikir luas bahwa kita mampu melakukan hal seperti yang orang lain lakukan. Pada akhirnya, kita cenderung terbuka untuk melakukan hal baru dan tidak takut gagal. Sekalipun gagal, kita bisa berpikir bahwa ini adalah batu loncatan untuk mencapai kesuksesan selanjutnya.
Tidak berhenti sampai di situ, memiliki rasa percaya diri terbukti mampu menghilangkan keraguan. Semakin kita percaya pada diri sendiri, alam akan membantu kita mewujudkannya. Hal ini selaras dengan ungkapan ‘Anda adalah apa yang Anda pikirkan.‘ Kepercayaan diri yang penuh (bukan berlebihan) akan membuat kita menjadi pribadi yang realistis. Waktu kita untuk mengerjakan hal tidak terbuang dengan pikiran negatif dan khayalan yang belum tentu atau malah sama sekali tidak mungkin terjadi.
Sejumlah manfaat dari pentingnya memiliki kepercayaan pada diri sendiri ini kemudian melahirkan pertanyaan, bagaimana kita bisa memiliki dan meningkatan rasa percaya diri tersebut?
baca:
Untuk mendapatkan dan/atau meningkatkan rasa percaya diri dalam diri Anda, Anda bisa mencoba beberapa Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri berikut.
1. Sadari bakat
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri yang pertama adalah sadari bakat. Semua orang memilikinya. Telaah apa bakat Anda, bisa jadi hal itu terselip pada hobi yang Anda jalani sekarang. Salah satu kesalahan orang, hampir semua orang, adalah tidak mengenali bakat mereka. Kita tahu bahwa semua orang punya kelemahan, tetapi semua orang juga punya kelebihan. Jalan hidup masing-masing orang berbeda dan hal itulah yang membuat setiap orang tidak sama.
Cara pertama mengumpulkan rasa percaya diri adalah dengan mengenali diri sendiri. Apa kelebihan dan kelemahanku? Apa yang aku suka? Apa yang aku cepat pelajari? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan membuat orang bisa menilai diri, mengidentifikasi nilai plus dan minus, dan mengembangkan hal positif dalam dirinya.
Baca juga:
Tidak perlu rendah diri ketika mengetahui bakat Anda tidak seperti orang kebanyakan. Justru itu merupakan nilai plus. Dicemooh orang? Itu ujian level awal. Jangan mudah menyerah. Statement yang mudah diingat adalah orang-orang yang mencemooh Anda pun belum tentu bisa seperti Anda.
2. Kembangkan bakat yang Anda sudah sadari
Tidak merasa punya bakat? Kalau begitu cobalah fokus mengembangkan hobi yang sekarang Anda lakukan!. Mengidentifikasi apa yang menjadi kelebihan atau bakat adalah masalah bagi sebagian orang. Sulit untuk menilai mana yang menjadi bakat atau kelebihan yang bisa dioptimalkan. Padahal, hal ini bisa tercermin secara mudah, misalnya lewat keseharian.
Perhatikan apa yang Anda sukai dan Anda lakukan secara intens. Perlahan identifikasi dan sadari apa saja yang Anda lakukan dengan senang hati meskipun harus menyita waktu atau tenaga Anda. Satu atau dua hal tersebut bisa jadi bakat atau minat Anda. Dua-duanya merupakan poin penting yang bisa Anda kembangkan. Sebagai contoh, Anda mungkin tidak keberatan untuk menulis sebuah cerita panjang atau hobi membaca berita dan mengikuti sebuah kasus sembari menelaahnya. Ini bisa jadi sebuah contoh bakat (menulis, atau sebagai detektif). Hal-hal sederhana seperti ini pun bisa menjadi suatu hal positif yang wajib dikembangkan. Untuk apa? Tentunya untuk menumbuhkan rasa percaya diri tersebut.
3. Belajar berpikir positif
Tidak ada keuntungan dari berpikir negatif. Memikirkan hal yang buruk hanya akan membuang waktu. Berpikir negatif atau pesimis sama sekali tidak membantu masalah yang kita hadapi, malah justru memperkeruhnya. Akibatnya, bukannya mendapatkan pencerahan atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi, kita justru menghadapi fase di mana kita dipenuhi pikiran tentang khayalan buruk yang mungkin terjadi — padahal belum tentu, bahkan mustahil untuk terjadi!
Baca juga:
Meskipun terlihat seperti sekadar ungkapan, tetapi pada kenyataannya belajar berpikir positif itu perlu. Berpikir positif akan membuat kita fokus pada hal-hal yang bisa dicapai, sekalipun pada masalah berat. Peluang sekecil apapun cenderung mudah dilihat oleh orang yang berpikiran positif karena mereka mengusahakan cara untuk berpikir jernih.
Berpikir positif menjadi cara mendapatkan rasa percaya diri karena hal ini membuat kita belajar untuk tidak fokus pada masalah, tapi pada kesempatan yang tertutupi. Keberhasilan berpikir positif akan membuat kita semakin yakin bahwa kita bisa melalui hal-hal yang tadinya kita anggap sangat berat dan tidak mungkin. Lama kelamaan, belajar berpikir positif menjadi bagian dari keseharian kita.
4. Menilai diri sendiri memang bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan berarti tidak mungkin.
Pekerjaan menilai diri sendiri secara real dan apa adanya bukan hal yang mudah. Bahkan untuk menilai orang lain pun kita masih dipengaruhi oleh persepsi. Persepsi membuat kita melahirkan penilaian yang bias, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Meski kelihatannya sulit, tak berarti ini hal yang mustahil. Bahkan, semua orang perlu memiliki kemampuan ini: mampu menilai diri sendiri, sehingga tidak mudah mencap dan menilai orang lain tanpa mengenali posisi dirinya sendiri. Buat daftar pencapaian kecil-kecilan yang nantinya akan digunakan sebagai tolok ukur perubahan diri.
Mengapa kita perlu menilai diri sendiri? Supaya kita bisa mengetahui secara utuh bagaimana diri kita, kelebihan dan kekurangan apa yang kita miliki, mengapa kita harus bersikap seperti ini dan itu, bagaimana diri kita harus menyikapi sebuah hal, dan lain-lain. Nah, salah satu cara dalam mempelajari bagaimana menilai diri sendiri adalah dengan membuat pencapaian-pencapaian kecil atau dalam jangka pendek. Mengubah diri menjadi lebih baik harus dibarengi dengan tolok ukur tertentu. Misalkan kita sudah berhasil mencapai titik tertentu, hal itu harus diukur dan disyukuri sebagai perubahan ke arah positif.
Baca juga:
5. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.
Kekurangan yang dimiliki oleh hampir semua orang adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Melihat dan menilai orang lain tentu merupakan pekerjaan yang jauh lebih mudah dibandingkan harus menilai diri sendiri. Sayangnya, penilaian tersebut kerap kali tidak melihat keseluruhan perjalanan hidup orang lain tersebut dan kerap kali yang terlihat adalah bagian terbaiknya saja. Akibatnya, kita seringkali memberikan nilai yang sangat bagus bagi orang lain, namun tidak bagi diri kita sendiri. Semua orang memiliki jalan hidupnya masing-masing.
Memiliki rasa percaya diri adalah ketika kita sudah tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mengapa? Ini adalah dua pribadi yang berbeda, jalan hidup yang dilakoni pun berbeda. Pengalaman hidup yang memberikan kesan dan pelajaran berbeda membentuk orang dengan karakter berbeda. Kalau Anda berminat untuk membanding-bandingkan, maka jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tapi bandingkan diri sendiri saat ini dengan diri sendiri di masa lampau.
6. Jangan mau hidup bagai katak dalam tempurung.
Rasa percaya diri bisa muncul ketika kita memiliki pengetahuan yang luas. Kita menjadi pribadi yang tidak mudah terpengaruh karena pemikiran kita realistis. Maka dari itu, untuk mendukung pertumbuhan rasa percaya diri dalam diri kita, jangan malas untuk memperluas wawasan. Perluas wawasan dengan membaca buku, berita, atau berkenalan dengan orang-orang baru.
Baca koran dan ketahui berita hari ini. Jangan ragu untuk googling dan mencari tahu kebenaran suatu berita, itu pun jangan terpaku pada satu sumber saja. Jangan malu untuk bertanya pada orang yang Anda anggap lebih paham. Mungkin satu atau dua kali kita akan ditertawakan oleh orang karena dianggap menanyakan sesuatu yang sepele. Jangan berkecil hati, toh, percaya atau tidak, mereka pun belum tentu bisa menjawab rasa penasaran atas pertanyaan Anda.
Memperluas wawasan dengan mengetahui perkembangan dunia adalah salah satu kunci mendapatkan rasa percaya diri yang cukup besar. Namun ingatlah untuk tetap rendah hati dan belajar berkomunikasi supaya tidak terkesan membesarkan pengetahuan yang kita miliki.
7. Percaya atau tidak, penampilan juga memengaruhi kadar rasa percaya diri seseorang.
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri lainnya adalah memperbaiki penampilan. Selain mempersiapkan diri dari dalam untuk memupuk rasa percaya diri itu, penting bagi kita untuk menata diri dari luar agar tetap mampu percaya diri. Berpenampilan menarik dan tepat adalah kuncinya. Ketahui momen-momen tertentu di mana Anda harus berpenampilan seperti apa. Jangan sampai salah kostum. Misalkan Anda sedang mempersiapkan presentasi, maka usahakan Anda berpenampilan se-sesuai mungkin: setelan rapi dengan warna netral dan riasan yang tidak berlebihan.
Penampilan yang tepat akan menghindarkan Anda dari rasa malu karena anggapan dari orang-orang yang melihat Anda. Selain itu, penampilan yang menarik juga bisa membuat orang lebih fokus dengan Anda. Apalagi jika Anda adalah seorang perempuan, kerapian menjadi hal yang utama. perlu disadari bahwa berusaha tampil sebaik mungkin sangat dibutuhkan. Tak perlu mahal, yang penting nyaman dan tidak salah kostum.
Baca juga:
8. Belajar untuk mensyukuri apa yang Anda punya sekarang.
Rasa percaya diri juga bisa muncul dari kebiasaan bersyukur. Hal ini bisa jadi salah satu kunci untuk memiliki pribadi yang penuh percaya diri. Mengapa? Jika kita tidak bersyukur, kita akan selalu menganggap orang lain jauh lebih baik, lebih memiliki apa yang kita inginkan, dan cenderung kita pandang sempurna. Padahal hal itu bisa jadi pandangan yang salah. Imbasnya, kita melihat diri kita sebagai pribadi yang serba kekurangan, kita melupakan apa yang menjadi kelebihan kita. Lantas, kita menjadi tidak percaya dengan diri kita sendiri. Jika sudah begitu, bagaimana kita bisa meningkatkan rasa percaya diri?
Tepis semua pemikiran tersebut. Semua orang punya kekurangan dan kelebihan. Fokus dan syukuri kelebihan yang kita miliki saat ini. Kembangkan apa yang kita punya. Jangan membandingkan diri dengan orang lain karena bagaimanapun kita memiliki jalan yang berbeda dengan orang lain. Tantangan hidup yang berhasil mereka lalui mungkin tidak berjalan sama jika kita berada di posisi mereka, tapi itu pun berlaku sebaliknya. Tantangan yang berhasil kita lewati belum tentu berhasil mereka lewati. Semua orang istimewa. Jangan menganggap diri kita begitu rendah dibandingkan orang lain.
9. Praktikkan! Jangan jadikan segala tips adalah teori belaka
Dari semua panduan mendapatkan rasa percaya diri tersebut, tidak akan ada hasilnya ketika kita tidak mempraktikkannya. Lakukan! Mulai dari hal yang termudah. Semuanya percuma kalau tidak ada eksekusi. Jangan merasa selalu tidak bisa, cobalah! Perubahan apapun selalu terasa sulit di bagian awal karena pada fase ini kita mencoba untuk meninggalkan zona nyaman kita. Maka, jangan ragu untuk meminta dukungan dari orang-orang yang kita percaya. Bulatkan tekad untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik tidak hanya bisa dilakukan sendiri, memang, tetapi juga berkat support dari orang lain dan motivasi untuk tidak terjebak pada pribadi yang selalu kita nilai kurang ini.
Keberhasilan Anda berubah menjadi orang yang lebih optimis tergantung pada usaha Anda. Kuncinya: jangan menjadikan keberhasilan orang lain sebagai patokan, tapi sebagai motivasi. Semua orang punya potensi untuk berubah, sekalipun mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Jadi mengapa kita, yang relatif memiliki semuanya, tidak bisa berubah?
10. Jangan tinggalkan Tuhan.
Terakhir, jangan lupakan Tuhan. Bagaimana pun, segala usaha Anda harus pasrah kepada Tuhan. Semua keberhasilan kita adalah hasil campur tangan Tuhan bagaimana pun Tuhan berproses dalam hidup kita. Sesedikit apapun hasil yang sudah kita capai akan lebih berarti ketika kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas bimbingan Tuhan, termasuk ketika berhasil meningkatkan rasa percaya diri itu.
Memasrahkan diri pada Tuhan membuat kita lebih rileks dalam menjalani kehidupan. Tenang adalah kuncinya. Kita tahu bahwa kehidupan tidak lepas dari lika-liku perjalanan, yang kadang merupakan jalan lurus dan mulus namun tak jarang berbelok, tajam, bahkan curam. Jika kita menanggapinya dengan pemikiran yang tegang dan pesimis, kita tidak akan bisa berubah. Yang terjadi bukan saja kita ‘jalan di tempat’, tetapi kita justru ‘mundur’. TIdak adanya kemajuan dalam hidup kita menandakan kita tidak mengusahakan yang terbaik bagi diri kita sendiri. Jika seperti ini, maka bagaimana orang akan menaruh harapan dan bersedia mendukung kita? Kita saja menjadi tidak percaya dengan diri kita sendiri, apalagi orang lain.
Baca juga:
Berhasil mencapai rasa percaya diri pada level tertentu adalah prestasi. Hal ini berlaku terutama bagi kita yang kerap merendahkan diri sendiri dan tidak percaya bahwa kita adalah seseorang yang berpotensi berhasil. Mempertahankan rasa percaya diri tersebut adalah suatu keharusan tetapi jangan sampai berlebihan. Rasa percaya diri yang berlebihan cenderung berubah menjadi perilaku narsis dan sombong. Tidak menutup kemungkinan bahwa kita justru melihat orang menjadi lebih rendah dari kita. Tentu saja ini bukan sikap yang baik. Lalu, bagaimana menjaga dan meningkatkan rasa percaya diri itu tidak berlebihan?
Setelah mengetahui Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Mempertahankan dan meningkatkan rasa percaya diri yang kita miliki sekarang adalah hal yang perlu. Tapi jangan sampai berlebihan karena kita bisa dianggap narsis, sombong, dan merendahkan orang lain. Bagaimana caranya?
1. Anda punya kelebihan
Jangan mengunggulkan kelebihan Anda dan merendahkan apa yang dimiliki orang lain. Itu sudah bukan rasa percaya diri, tetapi keangkuhan. Tidak ada hal positif yang bisa dibawa dari memiliki rasa angkuh. Anda merasa aman dengan diri sendiri namun justru merasa penuh ancaman dari luar. Orang yang percaya diri tidak merasa takut dengan kehadiran orang lain, yang sering dinilai lebih baik dan sempurna. tetapi tetap pahami bahwa orang lain juga punya kelebihan dan Anda pun punya kekurangan.
Baca juga:
2. Jangan bersikap sombong.
Orang yang percaya diri tidak memerlukan pengakuan dari orang lain bahwa dirinya cukup mampu untuk mengatasi segala situasi. Mereka adalah orang yang tergolong santai, nyaman dengan miliknya sendiri, bahkan cenderung cuek dengan apa yang dimiliki orang lain (biasanya dalam hal materi). Orang dengan rasa percaya pada dirinya sendiri tidak butuh membandingkan dirinya dengan orang lain, cukup ia membandingkan dirinya yang sekarang dengan yang dulu apakah sudah ada perubahan atau kemajuan. Dilihat dari konteks ini, sudah bisa menilai apakah Anda percaya diri atau sombong?
Hati-hati, jika Anda merasa percaya diri namun masih kerap membandingkan diri dengan orang lain, terutama jika Anda mencari perbandingan yang lebih rendah, itu sudah merupakan sikap sombong, bukan percaya diri.
3. Tetaplah rendah hati
Orang angkuh menganggap dirinya sebagai pribadi sempurna, yang paling benar, yang paling super. Itulah mengapa cerminan sikap mereka cenderung memperlihatkan perilaku yang membeda-bedakan orang lain. Selain itu, perlakuan mereka ke orang satu dengan orang lainnya cenderung bisa dibedakan berdasarkan kondisi sosial dan ekonomi. Biasanya, orang yang angkuh cenderung berbaur dengan orang-orang yang dianggap satu kelas atau lebih tinggi dengannya.
Tidak perlu bersikap seperti ini. Perlakukan orang lain dengan sama, tidak pandang bulu. Menerima diri Anda apa adanya tidak memerlukan pengakuan dari luar. Berteman dan bersosialiasilah dengan semua orang tanpa memandang apa profesinya, seberapa banyak kekayaannya, atau apa tingkat pendidikan terakhirnya.
Baca juga:
4. Terbuka dengan semua diskusi.
Setiap orang punya argumen, begitu pun Anda, bukan? Jika terjadi perbedaan pendapat, ajak orang lain diskusi dan membicarakan pemikiran mereka, bukannya malah mempertahankan argumen pribadi sebagai yang paling sempurna. Orang lain memiliki pemikiran mereka sendiri. Inilah yang terkadang menimbulkan perbedaan pendapat. Kita dan mereka memiliki pendapat karena pengetahuan yang kita miliki dipahami secara berbeda. Orang yang percaya diri tidak keberatan untuk mendiskusikan perbedaan pendapat itu tanpa harus terjadi kesepakatan pendapat siapa yang benar. Hal ini akan memperluas wawasan tanpa membuat orang lain merasa direndahkan. Berbeda dengan orang sombong yang cenderung mempertahankan dirinya sebagai pribadi yang paling benar dan harus diakui kebenarannya.
5. Percaya diri adalah milik mereka yang dengan rendah hati mengakui kesalahan dan kelemahan mereka.
Sekalipun orang yang percaya diri pun pasti punya kelemahan. Bagi sebagian orang, mengakui kesalahan dan kelemahan adalah mimpi buruk karena menganggap orang lain akan menilainya sebagai pribadi yang patut direndahkan. Hal seperti ini tidak berlaku bagi orang yang percaya diri. Mereka tidak akan berpikir negatif bahwa orang akan menilainya rendah, bahkan mereka cenderung tidak peduli jika dinilai rendah. Orang yang percaya pada dirinya cenderung terbuka untuk mengakui kesalahan, bahkan meminta maaf lebih dulu jika terjadi perdebatan tanpa harus mempertahankan kebenaran yang mungkin memang ia miliki. Bagi orang dengan kepercayaan pada dirinya sendiri, hubungan atau relasi sosial lebih bernilai dibandingkan keunggulan dirinya.
Satu hal yang perlu kita tekankan berulang adalah jika kita tidak percaya pada diri kita sendiri, lantas siapa lagi?
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…