Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 10 Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak

10 Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak

by Tiffany

Pendidikan sering dianggap mata uang yang berlaku baik di segala masa maupun di segala tempat. Anda yang memiliki pendidikan yang matang dan menerapkannya, tentu mendapat banyak sekali keuntungan dalam hidupnya. Anda mudah mencari kerja, bersosialisasi, mengetahui mana garis benar dan juga salah serta lainnya. Banyak hal yang dinikmati oleh manusia buah dari sebuah pendidikan. Mungkin pepatah sebelumnya cukup layak dikatakan untuk sebuah pendidikan, terutama di jaman modern dan serba maju seperti sekarang ini.

Zaman yang seperti ini menuntut setiap anak untuk bisa berpikiran jauh ke depan dan mengetahui langkah kedepannya meski hanya melihat. Secara psikologi hal tersebut memanglah tidak mungkin, namun faktanya dengan pendidikan yang benar banyak anak yang bisa berpikiran dewasa dan memiliki pendidikan yang matang. Umumnya seorang anak memiliki pendidikan awalnya untuk bekal hidup dan melihat dunia, berasal dari lingkungan terdekatnya yakni keluarga.

Baca:

Keluarga dalam Dunia Anak

Untuk anak, keluarga bukan hanya sekedar saudara atau orang yang memiliki satu darah sama dan memiliki DNA yang sama. Namun keluarga merupakan satu-satunya tempat untuk anak-anak berlindung dan mempertahankan diri dari hal yang membahayakan. Mereka mungkin hanya bisa menilai mana hal yang menakutkan atau tidak, bukan hal yang baik dan buruk.

Anak akan bisa berpikir baik dan buruk tergantung dari didikan atau binaan keluarga, yang notabene merupakan lingkungan terkecil, terdekat dan juga orang-orang yang paling didengar oleh anak-anak. Begitupun masalah pendidikan (Baca: Psikologi Pendidikan ). Berikut ini, 10 peran keluarga dalam pendidikan anak :

1). Menjadi Guru

Guru tak hanya ditemukan di sekolah, mereka yang bisa mengajar orang lain merupakan guru. Namun, ada guru yang dianggap baik karena mengajarkan hal baik atau justru sebaliknya. Peran pertama keluarga tentu menjadi guru bagi sang anak, dimana anak ketika membuka mata. Maka keluargalah yang membantu menjelaskan apa yang anak lihat, hingga mereka beranjak menjadi anak-anak yang sudah mengerti akan hal di dunia. Namun peranan keluarga tidak berhenti juga, setiap anggota pasti bisa dan mungkin menjadi guru dari anggota lain yang masih anak (Baca: Cara Mengatasi Anak Susah Belajar).

2). Menjadi Teman

Siapa yang mengatakan bahwa pendidikan yang kaku dan aneh bisa menjamin anak tersebut memiliki pendidikan yang baik dan pribadi yang juga baik. Orang tua bisa berperan menjadi teman ketika berbicara mengenai pendidikan anak (Baca: Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak). Pihak keluarga lainya pun seperti itu, dimana mereka bisa saja membiasakan diri untuk menjadi teman anak-anak dalam belajar. Seringkali anak merasa takut dan malas jika belajar diawasi dengan keluarga, terutama mereka yang sudah bersekolah dan sudah tahu akan suasana sekolah serta teman. Jadilah teman mereka dalam mengenal lingkungan dan belajar ketika dirumah.

3). Seorang hakim

Selain menjadi teman atau guru, keluarga juga bisa menjadi seorang hakim bagi anak tersebut (Baca: Gangguan Mental Pada Anak). Hakim disini dimaksudkan bahwa mereka harus bisa membantu menentukan hal yang anak-anak tidak mengerti atau tidak ketahui. Terutama demi kebaikan anak tersebut dan orang banyak. Selain itu, ada juga hal yang paling fatal jika peranan ini tidak dilaksanakan, dimana anak mungkin tidak tahu dengan jelas mana hal yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan oleh keluarga.Terkadang menjadi hakim merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam sebuah keluarga.

4). Pengawas

Sebagai keluarga, mengawasi merupakan fungsi utama dari keluarga untuk anak (Baca: Faktor Penyebab Kenakalan Anak). Dimana pengawasan merupakan hal utama yang harus dilakukan bahkan sampai anak sudah menjadi dewasa, bahkan hingga anak sudah siap melepas diri atau mandiri. Namun sayangnya beberapa pihak keluarga terkadang terlalu berlebihan dalam mengawasi anaknya hingga mereka tidak bisa berkembang dengan baik, bahkan anak cenderung tertutup dan tidak senang bersosialisasi dan belajar akan hal baru. Cobalah buat batasan dengan jelas tanpa menyebabkan kerugian pada anak-anak (Baca: Hambatan Perkembangan Anak).

5). Mengontrol dan Mengatur Waktu Anak

Mengontrol dan mengatur anak-anak mungkin menjadi hal buruk bagi sebagian orang, namun kontrol diharuskan dalam pendidikan anak (Baca: Cara Mengatasi Anak Pemarah). Memang hal tersebut adalah peranan keluarga yang dilakukan sejak awal. Sejak dini anak-anak harus diatur dan didisplinkan untuk bisa mengatur waktu dengan baik, sehingga besar nanti mereka akan terbiasa dengan hal yang teratur. Nah, mengatur anak merupakan salah satu peran keluarga dalam pendidikan yang bisa diterapkan pada anak-anak.

6). Merangkul Anak

Merangkul anak mungkin terdengar mudah, namun kenyataanya bahkan hingga anak dewasa dan telah meninggalkan keluarga inti untuk menikah. Banyak keluarga yang tidak bisa saling merangkul. Terutama jika mereka terbentur masalah keluarga seperti merawat orang tua atau masalah warisan dan harta.

Kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa diajarkan pada anak oleh pihak keluarga, terutama keluarga inti seperti ayah, ibu dan kakak atau adik. Merangkul anak menjadi peranan besar yang dibutuhkan anak dari keluarga. Mereka yang tidak tahu dunia luar, pasti membutuhkan rangkulan keluarga.

Baca:

7). Membimbing Anak

Apakah penting keluarga membimbing anak ? jawabannya sangatlah penting. Kepribadian dan jalan pikir setiap anak berbeda. Mungkin ada beberapa anak yang masih bisa bertahan di keadaan yang sangat tidak baik, namun ada juga anak yang terpengaruh jika tidak dibimbing kearah yang lebih baik.

Baca:

Membimbing anak merupakan hal utama yang harus dilakukan setiap orang tua, atau keluarga. Membimbing anak memang gampang-gampang mudah, dimana anak-anak merupakan tahapan dari perkembangan manusia dan belum tahu apapun, sehingga mereka harus diberikan bimbingan dan juga arahan agar tidak mengenal hal yang salah.

8). Membantu Rencana Pendidikan Anak

Pendidikan merupakan gerbang utama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Meskipun ada faktor lain yang mempengaruhi, banyak juga yang menganggap bahwa pendidikan merupakan poin utama untuk bisa menggapai kehidupan yang lebih baik selanjutnya. Begitupun pilihan pendidikan pada masing-masing anak.

Membantu rencana pendidikan anak merupakan poin selanjutnya peran keluarga untuk pendidikan anak. Mereka mungkin merasa bingung dan tidak tahu dengan pilihan, memang pilihan kembali pada masing-masing anak (Baca: Pola Asuh Anak Usia Dini). Namun orang tua berhak memberikan penjelasan atas masing-masing pilihan mereka. Misalnya anak memilih untuk berkarir dan bercita-cita menjadi Pilot atau Masinis. Silahkan anda jelaskan kelebihan dan kekurangan keduanya tanpa memaksa mereka. Hal ini merupakan peranan yang paling dibutuhkan oleh banyak anak-anak.

9). Membangun Sosial Anak

Membangun lingkungan sosial anak merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam keluarga. Banyak anak yang harus menghadapi keluarga yang hancur atau berantakan, dan hal tersebut berpengaruh pada sosialisasi anak dan kepribadian mereka (Baca: Tipe Kepribadian Melankolis). Selain itu, membangun sosial bisa berasal dari sikap keluarga ke sesama anggota ataupun pada anggota di keluarga besar. Dengan bersikap baik tentu anakpun akan mengikuti untuk membangun dunia sosial yang baik juga.

10). Menciptakan Lingkungan Baik

Menciptakan lingkungan yang baik merupakan poin terakhir yang diberikan sebuah keluarga. Ikan hias akan berasal dari kolam ikan indah, namun ikan paus berasal dari lautan luas. Anda bebas memilih ingin memberikan lingkungan yang baik atau tidak pada anak-anak. Namun resiko haruslah anda tanggung, ketika mereka harus menghadapi lingkungan yang tidak baik. Terutama jika mereka masih usia sangat belia dan harus menghadapi hal yang dianggap belum sanggup ditanggung seorang anak (Baca: Psikologi Anak). Sehingga, usahakanlah anda menciptakan lingkungan yang baik ketika ada seorang anak tumbuh di tengah keluarga anda.

Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak sebenarnya lebih besar dibanding ke sepuluh poin diatas. keluarga bisa dikatakan  sebagai hal membahagiakan yang bisa didapatkan oleh manusia. Hanya keluarga yang bisa memberikan pendidikan terbaik, pelajaran terbaik dan kasih sayang terbesar pada manusia. Khusunya anak-anak yang masih belum tahu seperti apa dunia dan belum bisa menentukan dengan jelas harus melakukan apa mereka, atau harus memilih hal yang baik dan buruk secara tepat.

Demikian penjelasan terkait Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak.

Artikel Psikologi Lainnya

You may also like