Home » Gangguan Psikologi » Sindrom Baby Blues – Gejala – Penyebab – Cara Mengatasi

Sindrom Baby Blues – Gejala – Penyebab – Cara Mengatasi

by Devita Retno

Anugerah yang dinanti oleh setiap pasangan suami istri adalah kehadiran seorang anak, karena itu kehamilan adalah saat yang sangat membahagiakan bagi keduanya. Masa kehamilan sering diisi dengan bayangan – bayangan indah mengenai si calon bayi, dan betapa menyenangkannya menyiapkan segala perlengkapan serta keperluannya. Jarang calon ibu yang membayangkan hal buruk setelah melahirkan kelak.

Akan tetapi, biasanya hal tersebut menjadi jauh dari kenyataannya, sebab sebenarnya perjuangan baru akan dimulai setelah melahirkan. Masa – masa setelah kelahiran yang seharusnya menjadi masa yang membahagiakan bagi para ibu, sering kali justru berubah menjadi masa yang penuh air mata dan kelelahan.

baca juga:

Perubahan mood yang ekstrim kerap dirasakan oleh sekitar 50% sampai 80% ibu yang baru melahirkan, terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.Kondisi ini sering dikenal dengan sebutan Baby Blues atau Postpartum Distress Syndrome (Depresi Postpartum), yaitu kondisi yang dialami oleh wanita berupa kemunculan perasaaan gundah serta sedih yang berlebihan yang dialami ibu yang baru melahirkan.

Pada umumnya kondisi ini terjadi pada 3-4 hari setelah melahirkan dan hanya terjadi selama dua minggu pertama saja. Perubahan emosional yang terjadi biasanya berupa perasaan sedih yang mendalam, cemas berlebihan, mudah menangis, bahkan jika berkembang menjadi Postpartum Depression bisa membuat penderitanya sampai menyakiti diri sendiri dan bayinya.

Gejala Baby Blues

Ibu yang mengalami baby blues biasanya mengalami beberapa gejala seperti berikut:

  • Menangis tanpa sebab yang jelas dan tiba – tiba.
  • Mudah merasa kesal dan emosi atau merasa takut berlebihan.
  • Selalu merasa lelah, sulit tidur dan sakit kepala.
  • Menjadi tidak sabaran.
  • Tampak enggan memperhatikan si bayi.
  • Merasa tidak percaya diri dan selalu cemas.
  • Tidak bisa istirahat atau tidur dengan tenang, selalu gelisah.
  • Sangat mudah tersinggung.

baca juga:

Penyebab Sindrom Baby Blues

Sindrom baby blues yang dialami para ibu baru tidak muncul begitu saja tanpa alasan. Berbagai perubahan yang dialami oleh tubuh ibu adalah sumber dari kemunculan perubahan mood yang lumayan ekstrem.

1. Perubahan Hormonal

Setelah melahirkan tubuh wanita akan mengalami perubahan hormonal yang dapat menjadi penyebab baby blues syndrome. Perubahan hormon berupa naik turunnya level hormon bisa menjadi sangat drastis setelah kehamilan dan menyebabkan emosi menjadi tidak stabil, dan memicu sindrom baby blues. Dalam kaitannya dengan pengasuhan anak, simaklah beberapa cara mendidik anak balita yang baik dan benar, cara mendidik anak usia tiga tahun serta cara mendidik anak agar mandiri.

2. Perubahan Bentuk Fisik

Wanita yang baru saja melahirkan pastinya akan mengalami berbagai perubahan pada fisiknya. Perubahan yang terjadi pada berat badan yang naik, bentuk tubuh yang tidak lagi sama seperti sebelum hamil, merasa tidak cantik dan tidak bertubuh bagus lagi, kondisi wajah yang tidak terawat dan lain sebagainya masalah fisik yang bisa menurunkan image positif tentang diri sendiri kemudian memicu sindrom baby blues. Selain pembahasan mengenai baby blues ini, ada beberapa artikel lain mengenai pengasuhan atau tumbuh kembang anak – anak, diantaranya perkembangan emosi anak usia dini, perkembangan afektif anak usia dini dan terapi anak autis yang efektif.

3. Stres

Menjadi orang tua baru tentunya akan meningkatkan kadar stres pada seorang ibu, karena berbagai penyebab. Terkadang lingkungan sekitar kurang bersahabat atau kurang berempati dengan ibu yang baru melahirkan, yang perasaannya sedang sangat sensitif. Bisa juga tekanan yang dirasakan oleh diri sendiri tentang menjadi orang tua baru yang belum banyak berpengalaman menyebabkan seorang wanita menjadi stres.

baca juga:

4. Efek Sehabis Melahirkan

Beberapa wanita masih mengalami rasa sakit setelah melahirkan lebih lama dari yang lainnya. Rasa sakit tersebut bisa membuat seorang tertekan dan berubah secara psikologis, misalnya menyalahkan bayinya karena membuat dia mengalami kesakitan. Apabila tidak ditangani sejak awal, anak bisa jadi mengalami dampak anak sering dimarahi atau dampak kekerasan kepada anak karena stres ibu yang tidak ditangani dengan tepat.

5. Kelelahan

Mengurus anak yang baru lahir bukanlah pekerjaan yang mudah melainkan pekerjaan yang melelahkan. Wanita yang mendapatkan dukungan suami dan keluarga saja masih mungkin mengalami baby blues, terlebih lagi jika ia tidak mendapatkan dukungan yang semestinya dari suami dan keluarga lainnya. Tubuh yang lelah karena sulit tidur nyenyak dan masih dalam masa pemulihan setelah kelahiran dapat menimbulkan perasaan tertekan, frustrasi, atau stres yang mengarah kepada baby blues.

6. Tidak Siap Menjadi Orang Tua

Mengalami kehamilan bukan berarti telah siap untuk menjadi orang tua. Berbagai faktor bisa membuat seseorang belum siap untuk menjadi orang tua, misalnya usia yang belum dewasa, ekonomi yang belum mapan, kehilangan kebebasan, kehamilan yang tidak direncanakan dan lain – lain yang akhirnya akan menimpakan kesalahan kepada sang bayi.

7. Masalah Dalam Rumah Tangga

Ibu yang mengalami masalah dalam rumah tangga atau hubungannya dengan sang suami bisa jadi akan mempunyai perasaan negatif mengenai anak yang dilahirkannya. Bisa jadi ia akan melampiaskan kemarahannya kepada sang anak karena merasa bahwa anaknya hanya menambah kesulitan hidupnya.

8. Kondisi Psikologis Ibu

Baby blues juga bisa disebabkan oleh kondisi psikologis dari ibu yang baru melahirkan, misalnya mengalami kesulitan menyusui, adanya perasaan khawatir tidak bisa menjadi ibu yang baik, kewalahan dengan perannya sebagai ibu baru, dan lain – lain.

baca juga:

Cara Mengatasi Baby Blues

Sindrom baby blues adalah suatu yang umum dialami oleh ibu yang baru melahirkan. Akan tetapi bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja maka efek negatifnya bisa menjadi besar.

1. Melakukan Persiapan

Mempersiapkan diri dengan menyeluruh sebelum melahirkan, meliputi persiapan fisik, mental dan materi. Jika ibu sudah menyiapkan diri dengan berbagai aspek, serta benar – benar siap lahir batin maka ibu akan dapat menyambut kelahiran bayi dengan bahagia.

2. Mencari Informasi

Menambah pengetahuan tentang proses kehamilan dan kelahiran dengan mendetil diperlukan agar ibu telah mengetahui apa yang akan terjadi kelak, dengan tubuhnya selama kehamilan dan ketika proses persalinan berlangsung. Memperkaya diri dengan pengetahuan mengenai bagaimana merawat bayi baru lahir dan juga bagaimana merawat diri sendiri paska kelahiran akan sangat berguna, sehingga ibu tidak lagi merasa kaget bila dihadapkan dengan hal yang baru.

3. Meminta Bantuan

Suami juga memegang peranan besar dalam menghindarkan istrinya terkena sindrom baby blues. Kesediaan suami untuk berbagi tanggung jawab dalam mengurus si kecil sudah merupakan hiburan yang besar untuk seorang ibu yang baru melahirkan secara mental dan fisik, karena itu perlu adanya kesepakatan yang dibuat tentang pengasuhan anak, serta kemauan suami untuk memahami kondisi istri.

baca juga:

4. Berbagi Pengalaman

Berbagi pengalaman dengan sesama ibu baru mengenai topik pengasuhan anak sekarang sangat mudah karena banyak komunitas yang tersebar secara Online di media – media sosial. Ibu juga bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dengan cara bergabung dengan komunitas – komunitas tersebut. Selain itu, mencari ilmu pada teman atau saudara yang telah berpengalaman dengan anak juga bisa dilakukan.

5. Menjaga Pola Makan dan Istirahat

Ibu yang baru melahirkan sangat perlu menjaga asupan makanannya, selain karena harus menyusui juga untuk menjaga kondisi tubuhnya yang memerlukan pemulihan setelah melalui proses kelahiran. Juga walaupun beristirahat dengan layak mungkin akan menjadi sedikit masalah karena harus menyesuaikan dengan si bayi, namun usahakanlah untuk mendapatkan istirahat yang cukup.

6. Menjaga Pikiran Positif

Ibu yang baru melahirkan tentu saja akan menjadi lebih sensitif perasaannya dan mudah tersinggung. Salah satu pemicu sindrom baby blues adalah berbagai pikiran negatif yang ada dalam benak ibu, karena itu sebaiknya usahakan untuk menghalau pikiran negatif tersebut dan mempertahankan pikiran – pikiran yang positif dengan melakukan berbagai hal yang menyenangkan.

Banyak orang yang masih menganggap remeh baby blues dan mengira bahwa hal ini hanyalah reaksi berlebihan dari seseorang yang baru melahirkan, atau hanya cara untuk mendapatkan perhatian, atau karena wanita tersebut manja. Anggapan enteng tersebut sayangnya biasanya datang dari orang terdekat, misalnya suami atau keluarga. Padahal dalam kasus seperti ini, justru sangat dibutuhkan empati bagi sang ibu agar ia dapat pulih dengan cepat. Kecaman dan sikap tidak pengertian justru akan membuat kondisinya semakin parah, karena itulah perlu ditumbuhkan pengertian pada anggota keluarga untuk dapat bersikap lebih mendukung.

baca juga:

Banyak yang enggan menunjukkan dukungan karena menganggap hal itu berarti memanjakan dan membuat si ibu tidak bisa mandiri, namun memberikan dukungan yang tepat sama sekali tidak ada hubungannya dengan sikap memanjakan. Mendukung artinya berusaha memahami apa yang dialami seorang ibu baru dan membantunya untuk kembali pulih secara fisik dan mental kembali menjadi dirinya sendiri.

You may also like