Home » Gangguan Psikologi » Depresi Postpartum – Pengertian – Penyebab – Cara Mengatasi

Depresi Postpartum – Pengertian – Penyebab – Cara Mengatasi

by Tiffany

Siapa yang ingin merasakan rasanya depresi ? dimana rasanya frustasi, bermasalah dan juga merasa bahwa masalah yang mereka alami mengalami tidak ada solusinya membuat seseorang yang depresi seringkali berada di ambang bahaya dan juga hal yang menakutkan.

Untuk itu depresi sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kehamilan dan kelahiran yang biasanya justru menghasilkan rasa bahagia dan menyenangkan. Seperti halnya Depresi Postpartum, seperti apa jenis depresinya ?

Pengertian Postpartum

Menurut Ahli, Depresi Postpartum merupakan salah satu depresi yang memiliki singkatan PPD. Dimana depresi ini bersifat sementara dan terkait atau mengaitkan dengan persalinan serta kehamilan. Hal ini cukup mengagetkan karena adanya perubahan perilaku, sikap, pikiran bahkan fisik untuk memiliki anak dan melakukan kehamilan serta persalinan.

Ada dua kondisi yang terjadi di Depresi postpartum yang pertama adalah onset awal, dimana onset awal ini terjadi karena mempengaruhi sebanyak 80% wanita setelah mereka melahirkan, pada depresi postpartum sendiri sering disebut babyblues. Sayangnya depresi postpartum ini cukup membuat ayah atau suami kewalahan, dimana mereka harus membangkitkan kembali keyakinan sang istri akan yang namanya persalinan atau kehamilan yang indah.

Baca:

Sedangkan satu lagi adalah onset lambat yang sering terjadi dengan bentuk depresi yang sebenarnya. Hal ini yang membuat banyak orang merasa ketakutan dengan onset lambat ini. Memang tidak semua ibu hamil mengalami, namun sekalinya mengalami depresi ini sulit diatasi.

Penyebab

Penyabab yang sering terjadi ada beberapa poin, diantaranya adalah :

  1. Faktor Usia

Ibu yang memiliki usia terlalu muda lebih rentan dan mungkin mengalami depresi postpartum. Karena ketidaksiapan mental menghadapi hal-hal yang dianggap mengerikan dan menakutkan maka sering terjadi depresi ketika kehamilan dan kelahiran. Ataupun mereka yang berusia terlalu tua untuk melakukan kehamilan dan kelahiran.

  1. Karakter Ibu

Karakter dari sang ibu sendiri merupakan hal yang paling sering terjadi. Karakter mengembalikan kejadian depresi pada masing-masing ibunya. Selain karena karakter ibunya yang memang tidak siap dalam menerima hal-hal yang berat seperti kehamilan dan kelahiran yang menakutkan.

baca juga artikel psikologi lainnya:

  1. Faktor Biologi

Pertama biologi yang terjadi biasanya adalah kadar estrogen dan progesteron yang sangat tinggi dan menyebabkan hormon sang ibu sangatlah tinggi. Selain itu faktor biologi menyebabkan karakter sang ibu dan juga perasaan sang ibu. Depresi ini sangat mungkin terjadi mengingat naik turunnya hormon memang dialami oleh semua ibu yang sedang hamil. (Baca:Peran Ibu dalam Keluarga)

  1. Faktor Pengalaman

Pengalaman mungkin bisa menjadi acuan selanjutnya yang paling sering terjadi. Faktor pengalaman merupakan hal yang bisa atau mungkin dialami untuk para ibu muda yang pertama kali mengalami kelahiran dan kehamilan. Tak jarang juga pengalaman ini menjadi takaran seseorang siap dan tidak siapnya mengalami fase kehamilan dan melahirkan. Terutama jika terjadi sesuatu yang mungkin bermasalah.

  1. Faktor persalinan

Jika terjadi depresi pada ibu maka biasanya bisa terjadi pada faktor persalinan, dimana persalinan yang menakutkan dan juga membuat sang ibu trauma memunculkan depresi postpartum yang tiba-tiba saja timbul. Apalagi jika kelahiran memang timbul masalah dan menyebabkan sang ibu mensugestikan bahwa persalinan adalah hal yang menakutkan dan membahayakn nyawa mereka sebagai ibu.

  1. Faktor Pekerjaan

Faktor pekerjaan merupakan penyebab terakhir yang biasanya terjadi karena depresi postpartum. Karir yang sedang meroket dan takutnya akan pekerjaan yang hilang atau tidak segemilang saat sebelum melahirkan dan juga sebelum hamil menyebabkan sang ibu mengalami PPD.

Penderita

Umumnya penderita seringkali terjadi pada wanita hamil dan juga ibu melahirkan serta ibu menyusui. Tak jarang sang ibu bahkan tidak ingin menggendong bayinya, bukan karena tega namun karena hal seperti takut, bingung dan merasa frustasi karena tidak menjadi ibu yang baik atau benar.

Baca juga:

Gejala yang Terjadi

Gejala yang terjadi pada depresi postpartum ada beberapa hal yang bisa terlihat, namun ada juga beberapa gejala merupakan hal yang tidak terlihat dan hanya bisa diketahui oleh yang mengalami depresi.

  • Sang ibu tidak akan merasa tidur jika bayi tersebut tidur
  • tidak nafsu makan dan tidak memikirkan kebutuhan nutrisi sang bayi
  • Ibu merasa bersalah dan hal yang terjadi biasanya terjadi diluar kuasanya namun mereka merasa bersalah dan menanggungnya sendiri
  • Biasanya mereka tidak memiliki keindahan dalam memiliki bayi dan memiliki tekanan akan kesalahan hal yang kecil.
  • Sang ibu tidak bisa berkonsentrasi dengan baik
  • ibu merasa bahwa a tidak normal dan melakukan hal yang berbahaya
  • ibu tidak mampu memutuskan hal kecil bahkan seperti kapan anaknya akan dimandikan dan bagaimana menjemur anaknya di bawah sinar matahari di pagi hari.

Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan 

Ketika ada ibu atau wanita yang mengalami depresi postpartum maka ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan agar depresi tidak bertambah parah atua justru berbuat diluaran batas.

1. Jangan membuat seakan-akan sang ibu tersebut bertindak akan hal yang salah. Cobalah untuk menyanjung dan mendampingi mereka saat menjadi ibu. Terutama jika ibu yang melahirkan bayi dan baru memiliki anak.

2. Tetapkan tujuan kecl diri ibu tersebut, karena pada kondisi depresi tak jarang sering terjadi dalam kondisi yang tidak bertenaga dan cukup bermasalah.

3. Menyerah dan putus asa merupakan hal yang sering kali dirasakan sang ibu, maka dukung 100% apa yang mereka lakukan dan nyatakan kepercayaan anda. Terutama jika anda suaminya.

4. Tuntun mereka dalam merawat bayi yang baru lahir dan anaknya. Selain karena mereka sering bingung dalam merawat bayi maka mereka merasa depresi. Kesalahan yang terjadi dan trauma yang pernah dilakukan juga bisa jadi alasan kuat. Tuntunan saudara atau bahkan nenek bisa menumbuhkan percaya diri mereka.

5. Jangan takut mengkonsultasikan pada dokter tentang kejadian ini. Maka sang ibu akan dikonsultasikan dan di terapi untuk mendapat kembali kepercayaan dan rasa sayang yang penuh pada anaknya. Bukan rasa takut dan trauma atau kekhawatiran yang berlebihan.

baca juga:

Cara Mengatasinya

Ada beberapa cara sederhana dalam mengembalikan dan mengatasi postpartum :

a. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup merupakan cara ampuh pertama yang bisa diterima oleh ibu untuk mengatasi postpartum. Meskipun jika sudah menjadi ibu rasanya tidak mungkin memiliki waktu yang cukup namun minimal anda tidak merasa kelelahan yang ekstrim. Karena bagaimanapun kesehatan ibu yang utama agar anak mengalami kesehatan yang baik.

b. Olah Tubuh

Agar tidak merasa sendiri dan bosan maka ibu hamil dan ibu melahirkan bisa menggunakan olah tubuh, minimal jalan-jalan biasa agar bisa menikmati udara segar dan menghilangkan tekanan serta depresi. Selain itu, dengan berjalan-jalan maka sang ibu akan melihat banyak orang tua lainnya yang sama-sama mengalami kehamilan dan menggendong bayi tanpa ketakutan atau hal-hal parno yang ada. (Baca:  tahap perkembangan emosi anak.)

c. Cari Dukungan Sosial

Mencari dukungan sosial bisa menjadi salah satu hal yang paling mudah dilakukan jika depresi ini terjadi pada kehamilan normal atau biasa. Namun jika terjadi kehamilan tidak diinginkan, suami bermasalah, memiliki masalah ekonomi maka mencari dukungan sosial akan sangat sulit. Sehingga sosial ini sebenarnya bersifat tentatif tergantung lingkungannya. Namun jika memungkinkan cobalah untuk dukung mereka terus.

baca juga:

d. Bergabung dengan Komunitas

Bergabung dengan komunitas ataupun grup ibu yang juga mengalami dan melewati hal yang sama yakni kehamilan dan juga kelahiran. Berbicara dengan sesama teman yang mengalami atau bahkan ada yang mengalami hal yang lebih berat maka akan meringankan rasa depresi ibu tersebut. Selain itu,  ibu bisa mencurahkan isi hati tanpa merasa malu atau tanpa merasa tidak normal. Hal ini perlahan dapat mengurangi gejala depresi yang sudah muncul.

e. Gizi yang Sangat Baik

Adanya gizi yang terpenuhi dengan baik akan mempercepat perbaikan hormon pada ibu hamil dan pemulihan masa nifas. Termasuk masa depresi yang terjadi karena berbagai faktor yang ada. Jika ibu mengalami tidak nafsu makan maka sang ibu bisa mengonsumsi multivitamin yang aman untuk ibu menyusui dan tidak mengganggu bayinya atau anaknya. (baca juga: Fakta Kepribadian Anak Bungsu)

 

You may also like