Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 11 Terapi Anak Autis yang Efektif

11 Terapi Anak Autis yang Efektif

by Khanza Savitra

Autisme merupakan gangguan yang terjadi pada perkembangan syaraf yang cukup kompleks dengan ditandai adanya kesulitan melakukan interaksi sosial dan komunikasi, mengalami perilaku yang terbatas, berulang, serta karakter stereotip. Gejala autis ini dapat muncul biasanya sebelum anak menginjak usia 3 tahun. Tentu saja Autisme dapat diobati dengan beberapa terapi yang dilakukan oleh ahli. Nah berikut ini beberapa terapi anak autis yang dapat dilakukan. (baca juga: Gangguan Kepribadian Paranoid)

baca juga:

1. Terapi Biomedik

Terapi biomedik ini dikembangkan oleh sekelompok dokter yang dinamakan Defeat Autism Now. Dalam terapi ini lebih memfokuskan pada pembersihan dari fungsi-fungsi abrormal yang ada di dalam otak. Dalam terapi ini diharapkan dapat membuat fungsi dari susunan syaraf bekerja optimal sehingga nantinya gejala gejala pada autism akan lebih berkurang bahkan dapat menghilang. Terpai biomedik ini biasanya melengkapi terapi terapi lainnya yang mana dengan cara memperbaiki dari dalam. Obat-obatan yang digunakan pun juga berada dalam pengawasan dokter spesialis yang memang mempelajari tentang autism.

2. Intervensi Pendidikan

Terapi edukatif ini memang paling banyak digunakan dalam mengatasi gejala-gejala autisme. Intervensi terapi pendidikan ini mencakup beberapa jenis terapi lainnya mulai dari ABA, terapi okupasi, terapi wicara, terapi fisik, terapi perilaku, terapi sosial, terapi visual, dan lainnya.

baca juga:

3. Terapi Okupasi

Terapi ini berguna untuk dapat melatih otot-otot halus yang ada pada anak. Menurut penelitian yang ada, hampir semua kasus anak autisme memiliki keterlambatan pada perkembangan motorik halus. Gerak geraiknya cenderung sangat kasar dan kaku, mereka juga kesulitan dalam memegang benda dengan benar, sulit melakukan aktivitas semisal menyuapkan makanan dan lainnya. Sehingga dengan adanya terapi ini akan membuat anak-anak terlatih agar dapat membuat segala otot-otot di dalam tubuh dapat berfungsi dengan tepat.

4. Terapi Perilaku

Terapi ini lebih memfokuskan dalam pemberian reinforecement positif dalam setiap kali anak merespon benar sesuai dengan instruksi yang sudah diberikan. Tidak ada hukuman atau punishment di dalam menjalankan terapi ini. Namun jika anda menjawab salah maka dirinya akan mendapat reinforcement positif yang anak suaki. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kepatuhan anak kepada aturan-aturan yang ada. Untuk mendapatkan hasil yang siginifikan tentu saja hal ini harus diterapkan secara intensif. (baca juga: Cara Mengatasi Susak Tidur)

5. Applied Behaviorial Analysis (ABA)

Terapi ini memang di desain khusus untuk anak dan sudah mengalami beberapa rangkaian pengujian pada anak dengan gejala autisme. Terapi ini paling banyak digunakan di Indonesia. Sistem ini dilakukan dengan memberikan pelatihan khusus terhadap anak dalam bentuk hadiah/pujian serta mengukur kemajuan dari anak tersebut.

6. Terapi Fisik

Beberapa orang yang menyandang autisme biasanya mengalami gangguan pada perkembangan motorik kasarnya. Kadang kala tonus otot menjadi lembek sehingga membuat penderita tidak kuat berjalan. Keseimbangan tubuh juga menjadi kurang baik dan lainnya. Fisioterapi serta terapi integrasi sensoris akan membantu banyak dalam menguatkan otot-otot tersebut serta memperbaiki keseimbangan dari tubuh anak. (baca juga: Jenis Trauma Psikologis)

7. Terapi Wicara

Hampir semua kasus pada anak-anak menyandang autisme memiliki kesulitan dalam bebricara serta berbahasa. Terkadang kemampuan bicara cukup berkembang, namuan tidak mampu digunakan untukberkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lainnya. (baca juga: Pengertian LGBT Menurut Para Ahli)

8. Terapi Musik

Terapi musik adalah penggunaan musik agar dapat membantu integrasi fisik, emosi, serta psikologis individu. Terapi musik ini juga digunakan sebagai treatment dari sebuah penyakit ataupun ketidakmampuan (Canadian Association for Music Therapy,2002).

baca juga:

9. Terapi Visual

Anak yang memiliki gejala autisme akan lebih mudah belajar dengan cara melihat. Sehingga hal ini yang melatarbelakangi terapi ini digunakan dalam penyembuhan gejala autismen. Terapi visual merupakan cara atau metode belajar berkomunikasi dengan menggunakan gambar serta beberapa video game suntuk pengembangan ketrampilan komunikasi anak.

10. Terapi Perkembangan

Terapi ini memiliki dasar jika keadaan anak autisme membuat anak melewatkan sedikit bahkan banyak sekali kemampuan dalam bersosialisasi. Yang termasuk di dalam terapi perkembangan ini antara lain adalah Floortime, yang mana dapat dilakukan orang tua agar membantu interaksi serta kemampuan bicara anak menjadi lebih berkembang.

11. Terapi Bermain

Terapi ini merupakan pemanfaatan dari pola permainan sebagai sebuah media di dalam terapis, melalui ekspresi diri dan eksplorasi. Dalam terapi ini terapis akan bermain dengan menggunakan kekuatan terapiutik permainan yang dapat membantu dalam menyelesaikan kesulitan psikososial serta mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Nah itu tadi beberapa terapi anak autis yang bisa dilakukan. Tentu saja penyembuhan dapat berjalan lebih baik lagi jika terdapat dukungan penuh dari orang tua. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda.

baca juga:

You may also like