Home » Gangguan Psikologi » Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder)

Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder)

by Khanza Savitra

BPD (Borderline Personality Disorder) dikenal dengan kepribadian ambang yang mana merupakan gejala kepribadian ambang yang muncul diakibatkan karena terganggunya kondisi mental seseorang. Kondisi ini biasanya berdampak pada perasaan serta pola pikir seseorang kepada dirinya sendiri ataupun orang lain bahkan disertai dengan pola tingkah laku yang tidak abnormal. Gangguan borderline dapat menyebabkan gangguan fungsi pada individu dalam menjalani kehidupannya sehari hari serta hubungan interpersonal dengan orang lain di sekitarnya. Gangguan ini biasanya mulai muncul ketika menjelang usia dewasa. (baca juga: Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak)

Penderita gangguan borderline ini biasanya memiliki perasaan yang takut untuk ditinggalkan dan ditolak, selain itu juga merasa cemas, merasa tidak berarti, marah, serta cenderung untuk menyakiti dirinya sendiri. Tindakan impulsif, rendahnya citra diri, serta perubahan mood  ini lah yang terkadang membuat penderita depresi mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan berjangka panjang dan komitmen. Nah berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai gangguan kepribadian borderline.

baca juga:

Penyebab Gangguan Borderline

Belum ada penjelasan pasti dari dokter ataupun ahli mengenai penyebab dari gangguan borderline ini. Namun para ahli menyatakan jika faktor genetik, sosial, biologis, dan psikologis menjadi penyebab utama dari gangguan borderline. Kombinasi dari faktor faktor ini nantinya akan membentuk penyakit tersebut secara perlahan. Gangguan kepribadian ini juga dapat semakin memburuk jika disertai gangguan neurologis semisal kecemasan, depresi, penggunaan narkoba, serta suasana hati yang terganggu. Orang-orang yang sering mengalami tindakan kekerasan, pelecehan, ataupun anak anak yang sering diabaikan akan lebih mudah terkena gangguan kepribadian ini dibandingkan dengan orang lainnya.

baca juga:

Gejala Gangguan Borderline

Berikut ini beberapa gejala-gejala yang dapat terlihat pada penderita ganggaun borderline:

  • Tiba-tiba tanpa adanya alasan jelas, penderita gangguan ini seringkali meras tertekan serta mudah marah. Hal ini dapat terjadi dalam jangka waktu beberapa jam hingga berhari hari lamanya. (baca juga: Gangguan Kepribadian Ambang)
  • Tindakan impulsif  yang mana dapat menimbulkan resiko. Misalnya saja seperti ugal-ugalan, penyalahgunaan obat-obatan, penyimpangan seks, dan lainnya.
  • Menjalani kehidupan dengan penuh ketakutan karena merasa takut ditinggalkan. Penderita mulai membayangkan jika orang orang terdekatnya akan mulai meninggalkan mereka selamanya. Meskipun pada kenyataannya tidak seperti itu.
  • Kehilangan kontrol akan emosi yang berubah menjadi destruktif. Sehingga memunculkan situasi perkelahian bahkan bertindak kekerasan.
  • Perilaku yang cenderung merusak diri sendiri. Dapat terlihat dari keinginan bunuh diri yang terus menerus terjadi. Bahkan penderita merasa kesenangan saat membahayakan diri sendiri. (baca juga: Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk)
  • Senang mengevaluasi orang lain di sekitarnya dalam skala positif atau negatif. Sehingga mereka juga cenderung untuk mengagumi atau membenci banyak orang. Namun persepsi ini dapat berubah sewaktu waktu.

baca juga:

Cara Mengatasi Gangguan Borderline

Penanganan gangguan kepribadian borderline ini dapat melalui beberapa terapi psikologi yang dikombinasikan dengan terapi perilaku koginitif. Psikoterapi biasanya akan dilakukan dengan bantuan psikiater yang memang khusus menangani masalah pengobatan mental dan perasaan seseorang. Tujuan dari pengobatan ini adalah agar dapat menurunkan gejala serta perubahan perilaku dan meningkatkan tali kekerabatan pasien dengan keluarga, teman, dan orang lain di sekitarnya. (baca juga: Tips Menahan Emosi)

Terapi perilaku kognitif ini memfokuskan pada metode atau cara berpikir yang lebih spesifik mengenai gejala-gejala yang mungkin muncul pada pasien. Terapi kognitif ini nantinya akan mematahkan hubungan stress yang mana dapat berasal dari kerja serta respon mental pasien pada hal tersebut. Dokter nantinya akan menggabungkan dua jenis terapi ini untuk dapat menghentikan gangguan-gangguan pada pasien. (baca juga: Tipe Kepribadian Melankolis)

Biasanya akan ada beberapa obat yang diresepkan yang dapat membantu pasien untuk mengontrol rangsangan yang terjadi serta memperpendek gejala neurosis yang ada sehingga dapat mengurangi gejala dari perubahan suasana hati dan membantu suasana hati agar tetap stabil sehingga tidak menyebabkan depresi terjadi. (baca juga: Gangguan Kepribadian Histrionik)

Selain itu, pengobatan juga perlu dilakukan di rumah untuk mengatasi gangguan kepribadian borderline ini, antara lain adalah:

  • Memahami jika gangguan ini dapat menyebabkan permasalahan yang cukup serius pada hubungan dengan keluarga serta orang di sekitarnya.
  • Memahami jika gangguan ini bukan skizofrenia, namun bisa jadi akibat depresi berat. (baca juga: Gejala ADHD Pada Bayi)
  • Sadar jika bisa muncul peluang untuk melakukan bunuh diri sehingga dibutuhkan pengawasan yang cukup serius.
  • Ikut segala petunjuk dari dokter. (baca juga: Peran Ayah Dalam Keluarga)

Nah itu tadi pembahasan mengenai gangguan borderline, meliputi gejala, penyebab hingga cara mengatasinya. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Baca juga:

You may also like