Gangguan jiwa fungsional merupakan sebuah kondisi yang menyerang psikologis seseorang, namun jangan lupa bahwa beberapa penderita juga mengalami kondisi gangguan dengan berbagai alasan. Bisa saja akibat kecelakaan dan alasan medis pada bagian saraf dan otak. Hal ini yang menyebabkan gangguan jiwa bisa berkaitan dengan berbagai alasan dan banyak jenisnya. Simak beberapa informasi mengenai ciri-ciri gangguan jiwa tahap awal yang harus diketahui.
1. Kecemasan Berlebih
Gangguan kecemasan merupakan perasaan yang sulit untuk diatasi, terutama bagi mereka yang memiliki ciri-ciri gangguan jiwa tahap awal. Karena rasa cemas begitu sulit diatasi, seringkali beberapa orang bahkan pergi ke dokter jiwa untuk menangani perasaan cemasnya. Dengan harapan mereka mendapatkan penanganan yang bisa menenangkan diri ataupun perasaan yang akhirnya menimbulkan cemas.
Namun penyakit psikolog cemas berlebih yang dimaksud bukanlah cemas kategori ringan. Beberapa penderita bahkan sudah tidak bisa fokus, hanya memilkirkan rasa cemas yang ada, sulit mengendalikan diri dan berpikir jernih, alasan kecemasan tidak masuk akal dan hal lainnya. Kondisi ini dianggap berlebihan jika dilihat dari pandangan non penderita.
2. Sulit Tidur/Insomnia
Insomnia menjadi ciri atau gejala kedua dari seseorang yang mengalami kesulitan tidur atau bisa disebut insomnia. Namun jenis penyakit psikologi langka ini datang dari rasa cemas, khawatir, rasa kurang nyaman dan perasaan lelah karena melalui hari yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi insomnia ini juga terjadi berulang dengan jangka waktu yang bisa jadi panjang.
Misalnya berminggu-minggu hingga bulanan atau dalam frekuensi waktu yang acak. Selain itu kesulitan tidur ini mulai dari kondisi menengah, hingga tahap yang sulit untuk diatasi hingga meminum obat yang memberikan efek kantuk. Jika gejala ini muncul segera konsultasikan ke dokter.
3. Sulit fokus dan mudah lelah
Kesultan untuk fokus dan mudah lelah bahkan tidak berniat untuk bekerja, bergerak dan beraktifitas bisa menjadi tanda yang paling sering dilupakan saat seseorang mulai terguncang kondisi jiwanya. Mereka bahkan sudah sulit memikirkan hal yang jelas dan terjadi didepan penderita. Pikiran yang terus terpecah sangat mengganggu penderita, sehingga memberikan efek mudah lelah.
Disisi lain, kesulitan fokus dan kondisi mudah lelah ini juga terjadi berulang dan semakin lama akan semakin parah kondisinya. Karena tidak tertangani dengan baik, misalnya oleh terapi ataupun oleh penanganan seperti obat dan pengawasan dokter jiwa. Jelas berbahaya bukan?
4. Gangguan Makan
Gangguan makan terjadi bukan hanya karena nafsu makan yang menurun ataupun hormon tubuh jika hal ini dialami oleh wanita. Namun gangguan makan bersifat acak, misalnya tiba-tiba menyukai makanan tertentu atau tiba-tiba sulit untuk mengkonsumsi makanan. Apalagi jadwal makanan tidak dapat berjalan dengan teratur.
Ditambah lagi beberapa orang menyebutkan bahwa klasifikasi gangguan jiwa berat awal seringkali melibatkan masalah dan emosi apabila mereka memasuki jam atau jadwal makan. Bahkan nutrisi makanan seringkali tidak terserap secara baik karena selain jadwal, sulitnya penderita untuk menelan dan mencerna makanan. Bisa karena berbagai faktor, mual, pusing, rasa marah pada paksaan dan aturan jam makan serta hal lain.
5. Perilaku Destruktif
Beberapa dari kita tidak menyadari bahwa ternyata ada beberapa tindakan yang membahayakan dan merugikan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. Hal ini jelas akan membahayakan, karena bukan hanya memberikan ancaman bagi diri sendiri dan orang lain. Setiap tindakan yang dilakukan oleh diri kita bisa jadi tidak sesuai dengan rencana, dan hanya akan menghancurkan aktivitas serta rutinitas sehari-hari.
Bahkan tidak jarang, beberapa perilaku destruktif ini tidak disadari oleh mereka yang mengalami ciri-ciri gangguan jiwa tahap awal. Sehingga mereka harus dalam pengawasan dan dukungan orang sekitar secara ketat. Perilaku destruktif akan semakin berat apabila tidak ditangani atau dikendalikan.