Dalam psikologi, depresi merupakan salah satu gangguan yang mana dapat mempengaruhi mental dan fisik individu sehari-harinya. Depresi sendiri adalah stress akut yang mana harus segera diatasi, jika tidak maka dapat berseiko gangguan kejiwaan kedepannya. Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, mulai dari faktor genetik, gen, gender, usia, kondisi kesehatan, tekanan hidup, dan masih banyak lainnya.
Depresi terbagi ke dalam dua kategori yaitu depresi ringan dan depresi berat. Kedua jenis depresi ini hanya berbeda tingkat keparahan gejala yang dialami. Jika depresi ringan dibiarkan terus menerus, maka lama kelamaan akan menjadi depresi berat yang mana nantinya dapat bersiko gangguan kejiwaan. Sehingga akan lebih baik untuk mengetahui ciri-ciri depresi sehingga anda bisa meminimalisir resiko yang ada. Nah berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai ciri ciri depresi berat yang dapat diketahui.
baca juga:
- Tips Meningkatkan Daya Ingat Otak
- Cara Menghilangkan Rasa Bosan
- Metode Penelitian Psikologi
- Tanda-Tanda Depresi
- Teori Perkembangan Anak
1. Sulit Fokus
Ciri ciri depresi berat yang pertama adalah sulit untuk dapat fokus pada sesuatu. Namun sebenarnya ciri-ciri ini dapat terlihat pada depresi ringan, hanya saja tingkatnya pada depresi berat lebih parah. Ketika seseorang tersebut mengalami depresi berat, maka saat sedang melakukan sebuah pekerjaan akan sangat sulit baginya untuk bisa menyelesaikamua. Hal ini dikarenakan otak dipenuhi dengan hal-hal yang menyebabkan depresi seperti masalah dan tekanan yang dialaminya. Tak hanya itu saja, karena masalah dan tekanan yang dihadapi maka sel syaraf menjadi tegang dan memicu terjadinya kehilangan kosentrasi.
2. Merasa Sedih Terus Menerus
Ciri-ciri lainnya adalah seringkali merasa sedih terus menerus. Hal ini bisa saja disebabkan karena terlalu memikirkan masalah-masalah yang dihadapinya. Orang-orang yang mengalami depresi berat, seringkali berusaha untuk menyendiri di dalam ruangan atau kamar yang jauh dari hiruk pikuk keramaian. Dirinya akan terus menangis, bahkan terkadang tidak dapat mengontrol kesedihan yang sedang dialaminya.
3. Suka Murung dan Merenung
Orang yang mengalami depresi berat seringkali tidak dapat menyembunyikan apa yang dirasakannya. Perasaannya seringkali tidak menentu sehingga membuatnya sering merenung dan bermuka murung. Penyebab dari kondisi tersebut dikarenakan hal-hal yang membuat depresi itu terjadi sehingga seringkali dipikirkannya. Hal ini tidak akan baik jika dibiarkan terus menerus karena akan memperparah kondisi yang ada.
4. Sering Merasa Sakit Kepala
Orang yang mengalami deprsi berat, akan seringkali mengalami sakit kepala dikarenakan banyak masalah serta pikiran yang dihadapinya sehingga membuat syaraf pada otak menjadi menegang. ketika otot-otot syarag tersebut menegang, maka akan menimbulkan rasa sakit dikarenakan syaraf pada otak terasa saling tarik menarik. Sehingga hal ini lah yang menyebabkan rasa sakit kepala, mulai dari ringan hingga berat. Untuk mengatasi sakit kepala pada penderita depresi adalah dengan menghilangkan rasa cemas serta hal-hal lainnya yang memberatkan pikiran.
baca juga:
- Tanda-Tanda Stress
- Macam-Macam Sindrom
- Macam Macam Gangguan Jiwa
- Terapi Perilaku Kognitif
- Macam-Macam Bakat
5. Perubahan Nafsu Makan Yang Drastis
Tanda-tanda lainnya jika seseorang tersebut sedang mengalami depresi berat adalah perubahan nafsu makannya yang cukup drastis, entah semakin meningkat ataupun malah menurun drastis. Pada orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan, maka seringkali mengalami peningkatan pada nasfu makan, sedangkan pada orang-orang yang kekurangan berat badan seringkali akan mengalami penurunan nafsu makan. Peningkatan hormon di dalam tubuh ini lah yang dapat membuat kondisi seperti ini terjadi. Ada beberapa hormon yang berkaitan dengan peningkatan serta penurunan nafsu makan yang berkaitan dengan stress., antara lain adalah:
- Adrenalin, hormon ini berada di kelenjar adrenal yang mana akan mendapatkan sinyal dari otak sehingga menyebabkan stress dapat muncul dari dalam tubuh.
- Norepinphrine, hormon ini juga terdapat di kelenjar adrenal dan berfungsi untuk membuat seseorang dapat tetap fokus saat stress atau depresi muncul. Namun jika peningkatannya terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan tubuh akan merasa terus waspada dan cemas. Sehingga membuat otak hanya akan memikirkan masalah yang dihadapinya tersebut.
- Kortisol, hormon ini juga terdapat di kelenjar adrenal. Dapat dikatakan jika hormon ini memiliki peran yang cukup penting pada depresi.
6. Sakit di Bagian Dada
Ketika depresi sudah masuk ke dalam tingkatan yang cukup parah, maka tidak hanya akan membuat pikirannya yang terganggu melainkan berefek negatif pula pada fisik seseorang. Orang yang sedang mengalami depresi berat akan mengalami nyeri di dada, baik bagian kanan ataupun kiri. Hal ini dikarenakan kesulitan tidur yang dialaminya sehingga membuat kerja jantung semakin berat dan menyebabkan rasa nyeri tersebut muncul.
7. Gerakan Melamban
Orang yang mengalami depresi berat, maka akan membuat dirinya tidak akan cekatan dalam bekerja. Jika pada orang-orang pada umumnya dapat menyelesaikan serangkaian kegiatan yang dimilikinya dengan enerjik, hal ini berbeda dengan orang-orang yang mengalami depresi. Kelambanannya tersebut dikarenakan dirinya tidak dapat fokus pada hal yang dikerjakannya. Selain itu karena beban pikiran yang memberatkannya juga membuat otak menjadi menegang yang mana membuat pergerakan seseorang menjadi lamban.
8. Hal-Hal Kecil Akan Sangat Menganggu Anda
Ciri-ciri ini mungkin hampir nyaris tidak disadari oleh kebanyakan orang. Depresi dapat terlihat emosi serta rasa marah yang memuncak. Pada saat anda mengalami depresi berat, maka anda akan mudah merasa cepat marah padahal hanya dikarenakan hal-hal kecil yang sebenarnya dalam kondisi normal tidak akan mengusik anda. Mungkin anda merasa diri anda terlalu sensitif, namun sebenarnya itu dikarenakan rasa depresi yang dialaminya. Beban pikiran yang banyak menjadi pemicu yang mana dapat menguras emosi anda sehingga menjadi mudah tersinggung.
9. Waktu Tidur Terlalu Banyak Atau Sedikit
Beberapa orang yang sedang mengalami depresi berat maka akan mendapati jika dirinya mendengkur saat tertidur. Hal ini dikarenakan energi yang terkuras dan tidak selaras yang membuat anda akan merasa lelah sepanjang hari. Hal ini juga terjadi ketika anda terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Banyak orang depresi yang melarikan diri dengan cara tertidur untuk menghindari kesedihan yang dirasakannya. Selain itu, beberapa orang yang mengalami depresi lainnya juga mengalami waktu tidur yang sangat kurang, insomnia, kesulitan untuk tidur, dan lainnya.
10. Merasa Tidak Berharga
Karena merasa murung dan menyendiri terus menerus, maka lama kelamaan akan menyebabkan pikiran buruk terus tertanam dalam diri anda. Banyak orang yang mengalami depresi berat akan merasa jika dirinya tidak berharga ataupun menjadi orang gagal. Pikiran semcacam ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan karena memicu kebiasaan untuk menyakiti diri sendiri.
11. Siklus Menstruasi Dapat Berubah
Pada wanita yang mengalami depresi berat akan menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi setiap bulannya. Siklus menstruasi dapat berubah menjadi lebih cepat ataupun lebih lambat dari biasanya. Misalnya saja, jika biasanya mendapatkan haid satu bulan sekali, maka ketika mengalami depresi yang berat dapat terjadi perubahan hingga dua bulan sekali. Kondisi ini juga dapat diperparah karena makanan yang dimakan ketika haid.
12. Tak Pernah Menikmati Kebahagiaan Yang Biasnya Anda Rasakan
Jika biasanya anda menikmati momen-momen berkumpula bersama keluarga, namun beberapa belakangan ini anda mulai terlihat mengucilkan diri dari keluarga. Anda tidak menikmati kebahagiaan yang biasanya anda rasakan. Hal ini dapat menandakan jika anda sedang mengalami depresi berat. Hal-hal yang biasanya membuat anda bahagia, tidak bisa lagi anda rasakan. Bahkan anda menjadi diri yang lebih apatis dan mengisolasir diri.
baca juga:
- Ciri-Ciri Lesbian
- Pengertian Sikap Menurut Para Ahli
- Ciri-Ciri Wanita Psikopat
- Pengertian Menurut Para Ahli
- Ciri-Ciri Disleksia
13. Mudah Panik dan Cemas
Perasaan takut yang berlebih dapat menjadi tanda Ananxiety Disoder, yang mana dapat berarti pula sebagai tanda jika anda mengalami depresi berat. Orang-orang yang mengalami depresi berat akan sering mengalami serangan panik. Kecemasan yang dirasakannya pun tidak hanya hal yang normal saja, melainkan rasa panik terus menerus hingga pikiran obsesif. Hal ini dapat ditandai dengan keringat yang berlebih, sulit tidur, dan kecemasan yang tak kunjung hilang.
14. Hilangnya Kesadaran
Yang dimaksud dengan hilangnya kesadaran disini bukan berarti pingsan ataupun kehilangan kesadaran pada kondisi mata tertutup, melainkan kehilangan kesadaran atas hal yang telah dilakukan. Semua yang dilakukannya merupakan sesuatu yang berada di luar kontrol serta kendalinya. Jikapun harus mengingat apa yang sudah dilakukannya, dirinya tidak akan bisa mengingat hal-hal tersebut. Hal ini mirip sekali pada penderita gejala bipolar disorder.
15. Kondisi Badan Semakin Kurus dan Lemah
Ciri ciri lainnya adalah kondisi badan yang menjadi kurus dan melemah, bahkan beberapa diantaranya ada yang hingga mengalami kelumpuhan. Bagi beberapa orang yang mengalami depresi hanya akan senang berbaring di tempat tidur dan merenung sehingga tidak ada aktivitas apapun yang dilakukannya. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan otot-otot tubuh menjadi kaku sehingga membuat penderita depresi mengalami penyakit syaraf.
16. Terus Dipenuhi Pikiran Akan Kematian
Karena depresi berat yang dialaminya terus menerus, maka membuat pikiran-pikiran buruk muncul. Salah satunya yaitu mengenai kematian, di dalam pikirannya hanya akan ada pikiran mengenai menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Hal seperti ini terkadang berada di luar kontrolnya.
baca juga:
- Pengertian Persepsi
- Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun
- Cara Menghadapi Orang Introvert
- Teori Belajar Menurut Para Ahli
- Psikologi Lingkungan
Nah itu tadi beberapa ciri ciri depresi berat yang dapat terjadi pada setiap orang. Tentu saja depresi yang dirasakan tidak boleh dibiarkan terus menerus karena bisa menyebabkan kondisi gangguan kejiwaan yang lebih parah. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda.