Home » Gangguan Psikologi » 9 Macam-Macam Skizofrenia – Gejala – Penyebab

9 Macam-Macam Skizofrenia – Gejala – Penyebab

by Devita Retno

Skizofrenia adalau suatu kondisi mental yang berhubungan dengan ekspresi yang tak biasa atau persepsi terhadap kenyataan yang tidak biasa. Penyakit ini adalah suatu kondisi mental yang sangat rentan karena penderitanya tidak mampu membedakan antara kenyataan atau khayalan. Karena itu pula, mereka tidak dapat berpikir jernih dan mengendalikan emosi berkat sudut pandang yang sangat menyimpang dari kenyataan. Para penderita mulai melihat dan merasakan hal – hal tertentu yang pada akhirnya akan mengaburkan penilaian mereka terhadap situasi yang sesungguhnya terjadi, mengalami kebingungan dan ketakutan yang ada didalam pikiran mereka.

Gangguan kejiwaan berupa skizofrenia dapat mempengaruhi wanita dan juga pria. Sebagian besar kasus dideteksi pada awal masa remaja dan usia dewasa. Orang – orang yang mengalaminya akan cenderung menjauh dari masyarakat dan mengisolasi diri,terputus dari lingkungannya, mengalami penurunan fungsi dalam kehidupan sehari – hari dan kehancuran kepribadian yang tampak dari ekspresi, pikiran dan persepsi serta tingkah laku. Skizofrenia seringkali akan menjadi suatu perjuangan yang berlangsung seumur hidup bagi penderitanya.

baca juga:

Penyebab Skizofrenia

Hingga sekarang, penyebab skizofrenia belum sepenuhnya jelas dan dimengerti oleh para ahli. Teori yang paling umum menunjukkan bahwa skizofrenia dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini yaitu:

  • Genetika

Para peneliti melihat bahwa gangguan ini cenderung menurun dalam keluarga dan secara individu akan mempunyai kecenderungan untuk mengembangkan penyakit kejiwaan ini. Sebagaimana penyakit lainnya yang juga berhubungan dengan genetika, skizofrenia dapat muncul ketika seseorang mengalami perubahan secara hormonal dan fisik seperti masa – masa menjelang pubertas atau tahap kedewasaan, atau mengalami suatu situasi yang menyebabkan stress.

  • Biologis

Penyebab secara biologis dibagi menjadi dua yaitu pertama adalah bahwa para ahli percaya bahwa terdapat ketidak seimbangan di otak baik secara kimiawi atau pada neurotransmitter seperti dopamine, glutamate dan serotonin. Ketiganya memungkinkan syaraf otak untuk mengirim pesan kepada satu sama lain. Ketidak seimbangan pada ketiganya akan mempengaruhi reaksi seseorang terhadap stimulus yang diterimanya.

baca juga:

Contohnya, seseorang dengan skizofrenia akan merasa kewalahan dengan suara dan cahaya yang berlebihan sementara orang lain dapat dengan mudah menanganinya. Masalah ini akan menggiring kepada terbentuknya halusinasi serta delusi. Penyebab biologis yang kedua adalah pendapat lain menyatakan bahwa perkembangan otak pada saat masih berada di kandungan kelak bisa menjadi penentu apakah seseorang memiliki bakat untuk mengalami skizofrenia atau tidak.

  • Infeksi Virus dan Gangguan Imunitas

Skizofrenia juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti infeksi yang disebabkan oleh virus atau gangguan pada sistem imunitas tubuh. Ketahuilah juga beberapa teori dalam psikologi seperti teori cinta steinberg, teori big five personality, dan teori psikologi kepribadian.

Gejala Awal Skizofrenia

Tanda – tanda skizofrenia bisa berbeda pada setiap orang. Gejala atau tanda tersebut bisa muncul perlahan – lahan seiring waktu atau juga muncul secara bersamaan sekaligus seperti berikut ini:

1. Gejala Positif

Yaitu gangguan – gangguan yang ditambahkan pada kepribadian seorang penderita, yaitu:

  • Delusi – Dikenal juga dengan pikiran palsu, seseorang mungkin saja mempunyai perasaan seperti sedang diawasi terus menerus atau bahwa diri mereka adalah seseorang yang terkenal atau figur yang religius.
  • Halusinasi – Melihat, merasa, membaui, atau mendengar sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada. Pengalaman yang paling umum adalah mendengar suara tertentu yang memberikan perintah kepada dirinya.
  • Kelainan Bicara dan Berpikir – Cara bicara atau menulis yang tidak biasa, berpindah – pndah pada suatu topik yang tidak biasa dan tidak masuk akal. Bisa juga mengarang suara atau kata – kata sendiri yang tidak masuk akal atau mengulang – ulang kata – kata serta ide.
  • Perilaku Tidak Teratur – Hal ini dapat bervariasi dari mempunyai masalah dengan kebiasaan rutin seperti kebersihan diri hingga kepada ledakan yang tidak terprovokasi menjadi perilaku impulsif dan tindakan tanpa kontrol, gelisah, terlihat tegang tanpa alasan yang jelas.

2. Gejala Negatif

Yaitu kemampuan yang hilang dari kepribadian seseorang:

  • Postur tubuh yang aneh.
  • Acuh tak acuh pada peristiwa tertentu.
  • Penurunan performa kerja atau akademik.
  • Perubahan pada penampilan dan juga kebersihan pribadi.
  • Perubahan pada sifat dan tingkah laku.
  • Menarik diri perlahan dari lingkungan.
  • Merespon orang terdekat dengan jengkel, marah atau takut.
  • Mengalami kesulitan tidur atau berkonsentrasi.
  • Bertingkah laku tidak patut.
  • Kurangnya motivasi.
  • Gerakan yang lambat.
  • Kurangnya kebersihan diri.
  • Kesulitan merencanakan dan menentukan tujuan.
  • Perubahan pada bahasa tubuh.
  • Kekurangan kontak mata.
  • Rentang emosi yang berkurang.
  • Dorongan seksual yang kurang.

9 Macam Skizofrenia yang Perlu diketahui

Karena gejala skizofrenia biasanya berbeda pada setiap orang, maka berdasarkan gejala yang dialami ada beberapa macam skizofrenia yaitu:

1. Shizoaffective Disorder

Seseorang yang mengalami skizofrenia tipe ini biasanya mengalami kombinasi dari beberapa gejala yang ada, seperti halusinasi, delusi dan penyimpangan suasana hati seperti depresi atau mania. Di masa lalu, penderita yang mengalami dua gejala pada waktu bersamaan akan didiagnosa dengan kelainan ini, namun sekarang syarat untuk penegakan diagnosa adalah seseorang harus mengalami penyimpangan suasana hati pada sebagian besar waktu mereka mengalami gejala psikotik skizofrenia sejak awal muncul hingga saat terkini.

2. Katatonik

Tipe ini memiliki gejala termasuk perilaku yang ekstrim seperti berikut:

  • Katatonik Excitement – Gerakan fisik yang berlebihan dan aneh yang terkadang disebut sebagai kegembiraan katatonik, mengulang – ulang sesuatu yang tidak bermakna, juga meniru yang dikatakan atau dilakukan orang lain pada saat yang sama.
  • Katatonik Stupor – Gejala yang juga dapat ditunjukkan dari penurunan aktivitas fisik dan kontak, contohnya orang yang berada dalam fase katatonik menunjukkan penurunan aktivitas hingga tidak bisa bicara, bergerak atau merespon.

Penderitanya biasanya tidak terkoordinasi dan terlihat canggung, berperilaku tanpa arah yang jelas seperti mengepak – ngepakkan tangan atau kaki berulang, berdiam diri dalam satu posisi yang sama selama beberapa waktu bahkan berhari – hari, mengulangi kata – kata atau kalimat yang sama berulang – ulang.

baca juga:

3. Disorganized Skizofrenia atau Hebephrenia

Perilaku dan cara berpikir yang tidak teratur adalah ciri dari skizofrenia tipe ini. Penderitanya mungkin menunjukkan cara berpikir dan berbicara yang inkoheren dan tidak logis. Hal ini dapat menyulitkan untuk melakukan aktivitas sehari – hari seperti menyiapkan makanan, menjaga kebersihan pribadi, dan sulit dimengerti orang lain yang akan menyebabkan penderitanya merasa frustasi dan agitasi.

4. Childhood Onset

Tipe ini termasuk jenis skizofrenia yang sangat amat langka yang terjadi pada masa awal perkembangan kedewasaan, namun ada kalanya berkembang pada masa kanak – kanak sekitar usia sepuluh tahun atau bahkan lebih awal lagi. Jika seorang anak menderita skizofrenia, maka ini adalah masalah yang amat serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Namun anak – anak yang sehat pun terkadang dapat mengalami halusinasi, maka belum tentu apabila seorang anak berhalusinasi maka ia mengidap skizofrenia. Perlunya mengetahui dengan benar cara menangani anak berkebutuhan khusus, tahapan perkembangan anak usia dini, apa saja hambatan perkembangan anak sangat penting untuk  dapat mendeteksi awal kasus skizofrenia pada anak.

5. Paranoid 

Merupakan tipe skizofrenia yang paling umum dan dapat muncul pada kondisi yang lebih lanjut daripada tipe lainnya. Penderita skizofrenia mungkin saja mempunyai keyakinan yang salah atau delusi bahwa seseorang atau sekelompok orang sedang berkonspirasi untuk mencelakakan dirinya dan keluarganya. Mereka akan menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana cara melindungi diri sendiri dan keluarganya dari orang – orang yang dikiranya mengancam. Biasanya kemampuan fisik dan mengelola emosi tidak terpengaruh.

baca juga:

6. Undifferentiated Schizophrenia

Ini adalah tipe yang mempunyai gejala yang tidak menunjukkan gejala tertentu secara spesifik, misalnya seseorang penderita terkadang  menunjukkan gejala dari katatonik, hebephrenic, paranoid namun tidak dapat digolongkan kepada salah satunya secara khusus.

7. Schizophrenia Residual

Penderita yang telah mengalami skizofrenia dalam jangka waktu lama dapat mengembangkan tipe ini. Gejala yang ditunjukkan seperti kurang bahagia, intonasi suara yang monoton, ekspresi wajah kosong, tidak mampu melakukan suatu hal yang sudah direncanakan, kurang interaksi dengan orang lain. Seseorang mungkin dididiagnosis bila memiliki sejarah psikosis namun hanya menunjukkan gejala yang negatif, karena gejala positifnya sudah mulai jarang terlihat. Tipe ini didiagnosa jika setidaknya ada satu  gejala negatif masih tampak dan serangan terakhir muncul paling tidak setahun sebelumnya.

baca juga:

8. Simple Schizophrenia

Skizofrenia tipe ini lebih banyak menunjukkan gejala negatif seperti yang disebut diatas dan sangat jarang menampakkan gejala positif seperti halusinasi, delusi dan pikiran negatif. Gejala negatif muncul pada awalnya dan memburuk dengan cepat tanpa disertai riwayat psikotik sebelumnya.

9. Schizophreniform Disorder

Yaitu tipe skizofrenia yang berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Ini adalah tipe dimana penderitanya tidak dapat menentukan kenyataan yang sebenarnya dari apa yang dia bayangkan. Untuk menghindarkan diri dari stres dan depresi, perlu diketahui bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa, cara mencintai diri sendiri, dan cara membahagiakan diri sendiri.

Jika ada orang terdekat atau kenalan Anda yang menunjukkan gejala skizofrenia, sebaiknya berikan dorongan agar ia mau mencari pertolongan yang tepat. Pertolongan yang tepat harus dilakukan dengan segera, sebab penanganan yang awal sangat menentukan kepada hasil jangka panjang yang lebih baik. Pengobatan skizofrenia dilakukan dengan kombinasi terapi dan pemberian obat – obatan. Banyak orang yang dapat menjalani hidup dengan wajar walaupun mengidap skizofrenia berkat pertolongan yang sedini mungkin dan perawatan yang tepat.

Berikut ini adalah penjelasan akurat yang dijelasan langsung oleh dokter dr. Maria Irene Hendrata, Sp.KJ.

You may also like