Bunuh diri merupakan tindakan yang pada umumnya didasari oleh adanya gangguan kejiwaan terutama depresi. Depresi termasuk dalam masalah kejiwaan yang tidak bisa dianggap sepele. Apalagi, orang yang menderita depresi pada umumnya tidak dapat menikmati hidup dan merasakan kehampaan. Karena itu, mereka sangat rentan melakukan bunuh diri. Para ahli mengatakan, kondisi ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila bisa terdeteksi lebih awal karena pada dasarnya depresi dapat diobati. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda peringatan yang memicu depresi.
Baca juga:
- Tips Meningkatkan Daya Ingat Otak
- Cara Menghilangkan Rasa Bosan
- Metode Penelitian Psikologi
- Tanda-Tanda Depresi
- Teori Perkembangan Anak
Pemicu sesorang menjadi depresi dan berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidup nya sendiri disebabkan oleh bermacam-macam hal seperti yang dijelaskan di bawah ini.
A. Depresi Berat
Salah satu masalah kejiwaan yang tidak boleh dianggap sepeleh adalah depresi. Hal ini dikareanakan puncak dari gejala depresi adalah bunuh diri. Sesorang yang mengalami depresi cenderung tidak menikmati hidupnya sebgaimana orang yang tidak mengalami depresi, hal tersebut lah yang membuat penderita depresi kebanyakan ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Para ahli mengemukakan bahwa penderita depresi dapat dicegah apabila gejal-gejala tersebut diketahui dari awal karena pada dasarnya depresi bisa diobati. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda peringatan yang memicu depresi.
Baca juga:
- Tanda-Tanda Stress
- Macam-Macam Sindrom
- Macam Macam Gangguan Jiwa
- Terapi Perilaku Kognitif
- Macam-Macam Bakat
Orang yang mengalami depresi berat hendaknya segera dibawa ke ahli psikologi atau ahli kesehatan mental agar mendapat penanganan yang baik. Yang harus diingat adalah bahwa selalu ada harapan bagi seseorang yang mengalami tekanan atau depresi agar dapat kembali pada kehidupan normalnya. Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat adalah merasa putus asa, mood buruk, rentan lelah, dan kehilangan minat dan motivasi.
Faktor lainnya:
- Pernah mengalami pelecehan seksual.
- Kehilangan pekerjaan.
- Memiliki utang menumpuk.
- Mengalami penyimpangan orientasi seksual.
- Sering menjadi korban bullying.
B. Gangguan Bipolar
Yaitu kondisi yang mudah mengalami perubahan mood secara drastis. Yang tadinya merasa sangat gembira dan bersemangat, namun bisa mendadak sedih, tidak bersemangat, dan bahkan depresi. Kalangan ini memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri jika dibandingkan dengan orang normal.
Baca juga:
- Ciri-Ciri Lesbian
- Pengertian Sikap Menurut Para Ahli
- Ciri-Ciri Wanita Psikopat
- Pengertian Menurut Para Ahli
- Ciri-Ciri Disleksia
Pengertian dan gejala Suasana hati (mood) penderita gangguan bipolar sering berayun dari tingkat rendah, depresi kemudian berubah ke atas, menjadi mania. Ketika berada pada tingkat depresi, si penderita akan merasa sedih tak berdaya, serta merasa berputus asa. Ketika pada tingkat mania, si penderita akan terlihat riang gembira dan penuh energi. Ada penderita gangguan jiwa bipolar, perasaan penderita sering berayun dari tingkat rendah, yaitu depresi kemudian berubah ke atas, menjadi mania.
Seseorang berada pada tingkat depresi yang tinggi biasanya akan merasa sedih yang berkepanjangan dan selalu merasa putus asa, namun adakala terlihat lebih riang dan enerjik dengan kadar yang berlebihan. Perubahan perasaan tersebut bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, namun bisa juga terjadi beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa kasus, gejala mania tercampur dengan gejala depresi yang muncul dalam waktu bersamaan.
Meskipun gangguan bipolar bisa sangat mengganggu dan berjangka waktu lama, namun kondisi tersebut dapat dikendalikan dan dipulihkan dengan pengobatan dan konsultasi psikologis. Ada beberapa tipe gangguan jiwa bipolar:
1.Gangguan Bipolar Tipe I
Gangguan perasaan sangat mengganggu sehingga penderita kesulitan mengikuti sekolah atau pekerjaan dan pertemanan. Ketikadalam kondisi mania, penderita ini sering dalam kondisi “berat” dan berbahaya.
2.Gangguan Bipolar Tipe II
Pada tipe II, kondisi perasaan tidak seberat tipe I sehingga penderita masih bisa berfungsi melaksanakan kegiatan harian rutin. Penderita mudah tersinggung. Ketika perasaan “naik”, penderita hanya mencapai tingkat hipomania. Pada tipe II, kondisi depresi biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan kondisi hipomania-nya.
3.Gangguan Cyclothymic
Juga dikenal sebagai cyclothymia. Merupakan bentuk ringan dari gangguan jiwa bipolar. Kondisi mania dan depresi bisa mengganggu, namun tidak seberat pada gangguan Bipolar I dan Tipe II.
C. Gangguan Kepribadian
Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan mengalahkan diri sendiri, sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan menyebabkan gejala psikiatrik, menyebabkan penderitaan pada pasien atau orang lain atau keduanya dan menimbulkan maladaptasi sosial (teman, keluarga, pekerjaan) Kepribadian demikian nampak tidak seimbang, tanpa koordinasi perilaku yang harmonis. Tanda utama seseorang mengalami gangguan kepribadian adalah sering menyakiti diri sendiri. Tanda lainnya adalah emosi yang tidak stabil dan memiliki masalah dalam bersosialisasi.
D. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius. Skizofrenia merupakan penyakit mental yang serius. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan konsentrasi neurotransmiter otak, perubahan reseptor sel-sel otak, dan kelainan otak struktural, dan bukan karena alasan psikologis.Penderita skizofrenia akan merasakan perasaan emosi, ucapan atau prilaku yang jauh dari batas normal. Hal tersebut akan mempengaruhi kegiatannya sehari-hari termasuk kehidupan sosialnya. Tidak jarang juga penderita skizofrenia akan memiliki keinginan untuk mengakhiri hidpunya sendiri. Orang-orang berikut memiliki faktor risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit ini:
- Mereka yang memiliki riwayat turunan skizofrenia dalam keluarga.
- Mereka yang terjangkit virus saat berada dalam kandungan.
- Penyalahguna/Pemakai narkoba.
Untuk dapat menghindarkan atau mengantisipasi kerabat atau orang terkat melakukan bunuh diri, penting untuk mengenali tanda atau ciri-ciri yang mengarah pada risiko terjadinya bunuh diri. Ciri-ciri tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
Tanda Orang ingin Bunuh Diri
Berikut ini beberapa tanda yang bisa di kenali dari seseorang yang ingin bunuh diri diantaranya:
1. Melakukan Aktivitas Berbahaya
Aktivitas yang sangat berbahaya misalnya berkendaraan dengan kecepatan tinggi, melakukan seks tidak aman atau pemakaian obat secara tidak terkendali, dapat merupakan tanda-tanda timbulnya keinginan untuk mati.
2. Krisis Kepribadian
Tidak ada kepercayaan terhadap diri sendiri dan selalu menganggap dirinya tidak berguna bahkan bagi dirinya sendiri. Di antara orang yang mengalami depresi, krisis kepercayaan diri seperti demikian dapat mendorong mereka ke jurang putus asa atau memicu upaya bunuh diri.
3. Perubahan Kepribadian
Sebelum seseorang melakukan bunuh diri, kemungkinan akan terlihat adanya perubahan dalam kepribadian dan kebiasaan/rutinitasnya, misalnya pola makan atau pola tidurnya. Sebagai contoh, orang yang biasanya pemalu tiba-tiba menjadi begitu menarik perhatian dalam sebuah pesta, atau orang yang tadinya sangat terbuka tiba-tiba menjadi penyendiri.
4. Memberi hadiah
Kadang-kadang sebelum melakukan upaya bunuh diri, orang yang mengalami depresi akan memberikan miliknya yang berharga kepada orang lain, karena yakin sudah tidak membutuhkannya lagi. Pemberian hadiah tersebut juga menandai sebagai salah satu kenang-kenangan darinya apabila nanti ia sudah tiada lagi.
5. Bicara mengenai kematian.
Bicara tentang keinginan menghilang, melompat, menembak diri sendiri atau ungkapan membahayakan diri. Rasa emosional yang penuh dengan keputus asaan dan depresi akan sering terdengar dalam percakapan yang dilakukannya secara tidak sadar.
6. Rasa Kehilangan.
Kematian, perceraian, putus dengan pacar atau kehilangan pekerjaan, semuanya bisa mengarah pada pemikiran bunuh diri atau percobaan bunuh diri. Kehilangan lainnya yang bisa menandakan bunuh diri termasuk hilangnya keyakinan beragama dan hilangnya ketertarikan pada seseorang atau pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Ras ini biasanya mulai muncul saat orang sudah sangat depresi dan menjadi tidak mudah percaya dengan apa yang ada di sekelilingnya.
7. Perubahan Pola Tidur
Tidur berlebihan, insomnia dan jenis gangguan tidur lainnya bisa menjadi tanda-tanda dan gejala bunuh diri. Waspada apabila teman atau keraba dekat anda mengalami perubahan pola tidur yang sangat drastis. Perhatikan pola tidurnya agar mencegah keinginan bunuh diri tersebut menjadi besar.
8. Perubahan Kebiasaan Makan
Kehilangan nafsu makan atau bertambahnya nafsu makan. Perubahan lain bisa termasuk penambahan atau penurunan berat badan. Hal ini dikarenakan emosi yang tidak stabil mendorong aktivitas nafsu menjadi tidak stabil pula.
9.Berkurangnya Ketertarikan Seksual
Perubahan seperti ini bisa mencakup impotensi, keterlambatan atau tidak teraturnya menstruasi. Ia merasa dirinya sudah tidak pantas dan tidak berarti pula untuk mendapatkan cinta dari lawan jenis. Hal ini menjadikan peluang atau keinginannya untuk bunuh diri lebih besar. Rasa rendah diri menjadi penyebab utama dalam berkurangnya hasrat seksual.
10. Harga Diri Rendah
Gejala bunuh diri ini bisa diperlihatkan melalui emosi seperti malu, minder atau membenci diri sendiri. Ia merasa tidak pantas hidup, pun tidak pantas untuk dicintai serta tidak memiliki hak untuk mencintai. Bahkan untuk mencintai diri sendiri ia merasa tidak cukup sehingga lebih baik memilih untuk bunuh diri.
11. Ketakutan atau Kehilangan Kendali
Seseorang khawatir akan kehilangan jiwanya dan khawatir membahayakan dirinya atau orang lain. Ia akan berbuat seenaknya, mengikuti kemauan hati dan pikirannya karena menurutnya, hal ini akan menjadi yang terakhir yang ia bisa lakukan sebelum mengakhiri hidupnya.
12. Kurangnya Harapan Akan Masa Depan
Tanda bunuh diri berikutnya adalah seseorang merasa bahwa tidak ada harapan untuk masa depan dan segala hal tidak akan pernah bertambah baik. Hal ini karena pikirannya sudah terdoktrin ia akan bunuh diri dan tidak perlu lagi untuk memiliki harapan untuk masa depan.
13.Terlihat Putus Asa Dalam Waktu Lama
Orang yang terlihat putus asa dan pesimis dalam menjalani masa depan, bisa menjadi tanda depresi yang beresiko terjadinya bunuh diri. Perasaan putus asa tersebut bila dibiarkan dapat berlanjut menjadi keinginan untuk bunuh diri.
14.Rasa Percaya Diri yang Rendah
Perasaan kurang percaya diri tentunya pernah dialami semua orang, baik itu anak-anak, remaja dan orang dewasa. Namun jika muncul ucapan seperti: “sepertinya tidak ada orang yang akan merindukan saya jika saya meninggal” atau “tidak ada lagi yang peduli dengan saya”. Ucapan yang semacam itu bisa menjadi indikasi dirinya memiliki niat bunuh diri. Jika ada orang-orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, maka berikanlah dukungan atau cari bantuan para ahli atau profesional di bidang ini.
Baca juga:
- Macam-macam Syndrome
- Macam-Macam Gangguan Jiwa
- Gangguan Mental Pada Anak
- Depresi dalam Psikologi
- Perilaku Abnormal
15. Berpikiran Obsesif
Orang yang ingin bunuh diri sering berpikir secara obsesif, mereka sulit untuk berhenti berpikir tentang bunuh diri. Mereka merasa tidak ada harapan lagi untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi. Orang yang ingin bunuh diri sering menganggap bahwa hidupnya itu tidak berarti, dan merasa dirinya tidak mampu untuk mengurus diri sendiri.
16. Menyakiti Diri Sendiri
Jika dia terlihat pernah menyakiti diri sendiri, termasuk melukai diri atau membenturkan diri merupakan salah satu indikasi orang ingin melakukan bunuh diri. Namun. bukan berarti setiap orang yang menyakiti dirinya sendiri pasti akan bunuh diri.Untuk bisa memastikan kondisinya itu, maka Anda perlu membuka komunikasi dengannya.
17. Terlihat Mencari Cara-Cara Untuk Bunuh Diri
Jika Anda melihatnya baru-baru ini membeli pistol, pisau atau benda tajam lainnya tanpa ada keperluan, atau menimbun pil atau obat tertentu yang tidak jelas fungsinya. Jika terlihat seperti itu, sangat penting untuk mengambil tindakan cepat dengan benar. Karena dikhawatirkan, setelah rencana itu selesai dipikirkan, mereka bisa kapan saja bunuh diri.
18. Menyimpan Peralatan Berbahaya
Menyimpan barang-barang yang berbahaya dan aneh, seperti pisau di kamar, senjata api, pil (bukan obat), dan lainnya yang mencurigakan digunakan untuk bunuh diri.
19.Merasa Mendapat Tekanan Tinggi
Sesorang yang depresi biasanya merasa dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak enak dan jiwanya yang merasa mengalami tekanan tinggi, merasa putus asa, sering tersulut rasa marahnya.
20. Menggunakan Obat-Obat Terlarang
Anda patut mencurigai seseorang, jika sebelumnya seseorang tersebut jauh dari obat-obatan terlarang namun seketika menjadi pengguna obat-obatan. Sesorang yang mengalami depresi berat akan mudah terhasut oleh oknum-oknum untuk menggunakan obat-obatan terlarang sebagai solusi dari masalahnya.
21. Memperlihatkan Rasa Cemas yang Berlebihan.
Sesorang yang berniat untuk melakukan bunuh diri biasanya terlihat dengan kontras bagaimana mereka memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keraguan atau kecemasan yang tidak biasa.
22. Kehilangan Konsentrasi
Terlalu benyaknya beban pikiran sesorang yang mengalami depresi akan sering terlihat kurang konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga.
23. Perubahan Fisik
Kehilangan nafsu makan secara mendadak ataupun timbulnya nafsu makan yang berlebihan akibat beban pikiran sesorang yang mengalami depresi akan berdampak padaperubahan berat badan yang signifikan.
24. Pesimistik
Selalu berpikiran pesimis akan kehidupan pribadi atau bermasyarakat. Dirinya terlihat seperti merasa tidak ada harapan untuk masa depan dan merasa bahwa segala hal tidak akan pernah bertambah baik.
25. Penyimpangan Seksual
Perlu diketahui, individu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) empat kali lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri. Hal tersebut terjadi karena tingginya tekanan sosial terhadap kaum-kaum LGBT yang akan menyebabkan mereka depresi.
Baca juga:
- Cara Menghilangkan Rasa Takut yang Berlebihan
- Cara Menghilangkan Kecemasan
- Trauma Psikologis
- Menghilangkan Trauma Masa Lalu
- Akibat Depresi Kepanjangan
Berikut merupakan Ciri-Ciri Orang Ingin Melakukan Bunuh Diri. Kenali setiap tanda-tanda di atas agar kita bisa mencegah atau mengantisipasi orang-orang terdekat kita untuk tidak melakukan hal tersebut. Pemberian semangat hidup dan motivasi yang positif diharapkan memberikan sesorang tersebut semangat hidup yang baru. Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat.