Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 17 Cara Mendidik Anak Balita yang Baik dan Benar

17 Cara Mendidik Anak Balita yang Baik dan Benar

by Tiffany

Bayi dibawah usia Lima Tahun atau biasa disebut Balita memang sedang mengalami krisis pengenalan lingkungan. Dimana bayi besar ini sedang mencoba mengenal seperti apa yang harus dilakukan olehnya dan bagaimana menghadapi atau memberikan respon pada lingkungan serta teman disekitarnya. Nah, balita memang acapkali menjadi usia yang paling membahagiakan orang tua.

Dengan sikap sangat menggemaskan seringkali anak tersebut dimanja sehingga menyebabkan beberapa balita menjadi dewasa dengan cara yang salah. Untuk itulah mendidik anak balita sangatlah sulit, selain karena balita masih meniru mereka juga masih bingung membedakan benar dan salah. Balita seringkali lebih memilih melakukan yang mereka sukai dibandingkan aturan boleh atau tidak ataupun benar dan salah. Lantas bagaimana mendidik anak balita dengan tepat, artikel ini akan membahasnya :

1). Baca Cerita

Menurut seorang pakar pendidikan, Dr.Rosmarie Truglio, membaca dapat membuat anak mencintai buku, menambah perbendaharaan dan kemampuannya dalam kosa kata serta mengembangkan keterampilannya dalam berbahasa.

Tidak ada alasan terlalu dini untuk membacakan cerita bagi anak. Sekarang ini sudah banyak buku-buku yang baik dengan warna dan gambar menarik untuk dibacakan pada anak. Bacakan suatu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama. Seperti yang dikatakan mereka akan lebih mudah belajar menggunakan imajinasi dan hal lainnya dibandingkan aturan, pepatah dan hal yang menguras otak mereka.

baca juga:

2). Belajar Sambil Bermain

Bermain memanglah ranah mereka, namun jika bisa menyelipkan unsur pelajarannya kenapa tidak. Hal ini berkaitan dengan belajar sambil bermain lebih mudah dimengerti oleh anak balita. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Atau tempelkan di pintu kamar, di pintu kulkas dan tempat yang mudah terlihat oleh anak. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa. Selain itu anak balita akan mensugestikan bahwa belajar bukanlah hal yang buruk dan membosankan.

3). Jaga Kesehatan Balita

Para ilmuwan dari University of Illinois berhasil membuktikan adanya korelasi antara kesehatan dengan prestasi anak di sekolah. Ajari anak untuk berolahraga, menjaga kebersihan dan beri makanan yang sehat dan gizi yang terpenuhi. Apa hubungannya kesehatan dengan mendidik ? anda mengajarkan kesehatan maka anda mengajarkan bagaimana hidup yang baik pada balita anda.

Tak jarang karena menyepelekan hal ini maka sang anak jadi sulit makan sayur, jajan junk food dan itu berlanjut sampai besar sehingga anak tersebut mengalami masalah kesehatan. Itulah yang disebut menjaga kesehatan dalam mendidik anak balita.

4). Batasi Televisi

Membiarkan anak banyak menonton TV merupakan cara mendidik anak yang salah. Banyak menonton TV membuat anak menjadi malas. Selain itu pengaruh acara TV yang negatif akan meresap pada anak. Beri anak jadwal nonton TV dalam sehari sekitar 2 jam saja, itu menurut para ahli psikologi anak. Televisi sebenarnya musuh semua anak bahkan orang dewasa, tak hanya anak balita saja. Bahkan diabetes bisa datang dari sebuah televisi.

5). Jadi Sahabatnya

Balita seringkali bertanya hal-hal yang mungkin sebenarnya dilarang atau belum waktunya. Perkecil menunjukkan sikap menggurui kepada anak, bersikaplah sebagai seorang sahabat dekatnya. Jadilah tempat curhat yang nyaman, sehingga permasalahan anak tidak akan disampaikan kepada orang yang salah, yang akhirnya akan memberikan solusi yang salah pula.Dengan begitu mereka tidak akan salah menanyakan pertanyaan, terutama pada objek atau orang yang salah. Orang tua berkewajiban 100% untuk mempertanggungjawabkan pendidikan balita atau anaknya.

baca juga:

6). Kenalkan Alam

Beberapa waktu di luar rumah juga mampu meningkatkan fungsi otak anak, terutama sikap perhatian, daya konsentrasi serta kontrol impuls dan memori anak. Alam tampaknya mampu membuat segar otak anak dengan dan juga memberikan kesempatan bagi mental otot untuk beristirahat. Biarkan anak-anak bermain di alam sedikitnya selama 20 menit dalam sehari. Anak bisa menghabiskan waktunya di alam sambil membaca buku di taman atau mungkin bersepeda di jalanan yang ditumbuhi banyak pepohonan atau mungkin juga bermain sepak bola dengan teman-temannya. Alam sendiri merupakan unsur penting untuk membantu anak-anak merasa segar dan selalu bersyukur terhadap apa yang ada di muka bumi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

7). Kenalkan kemandirian

Menjadi anak manja juga akan menyulitkan anda dikemudian hari, mereka tidak bisa lepas dari anda dan sudah jelas hal yang paling berbahaya adalah mereka tidak akan bisa hidup baik tanpa anda. Kenalkan kemandirian dan alam sejak kecil. Rasanya banyak orang tua yang mengatakan bahwa anak balita masih harus dimanja, perlu diingatkan perlu dimanja dan butuh kasih sayang adalah dua hal berbeda. Manja maka anda selalu memenuhi apa keinginannya sedangkan memberikan kasih sayang maka mengenalkan hal yang penting untuk kebaikan anak anda.

8). Konsisten

Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik. Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi. Melakukan pengulangan berarti anda konsisten terhadap apa yang anda lakukan dan ajarkan pada mereka. Perlu diingat jika plimplan maka mereka akan ragu dan akhirnya mencari celah untuk berontak.

9). Ikut Bermain

Ikut terlibat saat buah hati bermain dan mengajarkan cara bermain yang benar dapat mempercepat proses belajar pada anak. Potensi sosialnya semakin berkembang, dapat mengenali kemampuannya, bakatnya, minatnya juga kebutuhan emosionalnya. Demikian menurut Dr. Jean Ashton.

baca juga:

10). Kepedulian Nomor Satu

Nuansa hangat dan harmonis dalam keluarga akan memberikan kenyamanan bagi seluruh anggotanya, termasuk anak. Hal ini akan memperkecil masuknya pengaruh buruk dari luar kepada anak. Ia tidak akan mencari tempat diluar sana yang ia anggap lebih nyaman dari pada di rumahnya sendiri. Sudah jelas bukan anak khususnya balita yang tidak mendapatkan kepedulian dan perhatian sama saja nol besar.

11). Bijak dan Tegas

Ingat! Yang sedang anda bentuk adalah makhluk bernyawa, bukan makhluk yang tidak bernyawa. Maka sampaikan semuanya dengan penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan jangan pernah merasa bosan untuk mengulangnya. Jangan menggunakan kekerasan, dan hindari emosi yang akan membuat anak sakit hati.

12). Pupuk Rasa Penasaran

Penasaran merupakan respon paling baik dari anak balita untuk belajar dan merespon sebuah permasalahan atau kasus. Agar anak punya minat dan punya ketertarikan pada ilmu pengetahuan, jelas orang tua harus selalu mengajarkan dan mendidik keterampilan yang baru. Ini dilakukan agar rasa ingin tahu anak selalu terjaga sehingga nanti akan ketahuan minatnya yang paling tinggi dibidang apa.

Baca:

baca juga:

13). Kebiasaan Baik

Menerapkan kebiasaan baik tidak ada salahnya kok.Jangan pernah lewatkan yang satu ini saat anak akan berangkat ke sekolah.Sejak tahun 1970, sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa seorang anak yang makan atau sarapan di pagi hari memiliki ingatan yang jauh lebih baik daripada mereka yang tidak sarapan pagi.

Konsentrasi ketika belajar dan berkegiatan bisa dibantu dengan sarapan. Perut kenyang mungkin akan menghambat anak untuk malas namun perut kelaparan juga bukan berarti hal yang baik untuk anak dan bisa membantu anak-anak. Sarapan saja meskipun hanya susu ataupun sepotong roti yang setidaknya membuat mereka tidak merasa terlalu lapar.

baca juga:

14). Atasi Stress

Stres pada anak bisa mengganggu fungsi otaknya yang berharga. Sebuah penelitian terhadap anak-anak usia dalam 9 sampai 12 tahun di University of Malaga, Spanyol membuktikan bahwa anak yang merasa stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan juga perhatian yang jauh lebih buruk daripada anak-anak yang tidak mengalami stres.

15). Agama

Agama merupakan salah satu hal yang harus diterapkan pendidikannya sejak dini. Bahkan tak jarang dari usia 3 tahun, sudah dipelajari untuk modal hidup kedepannya. Agama bisa diajarkan pada anak balita dalam hal yang sedarhana saja seperti membaca doa pendek, doa makan, mengenal cara nya berbibadah dan lainnya.

baca juga:

16). Award Dibanding Larangan

Award merupakan hal yang disukai anak balita, award atau hadiah rasanya akan lebih efektif dan lebih mudah diaplikasikan. Kebanyakan orang tua justru menerapkan larangan, padahal mengingat anak balita memiliki rasa penasaran tinggi larangan hanya akan menambah kenakalan mereka.

17). Verbal dan Nonverbal

Apapun apresiasi anda pada si anak, anda tetap harus memberikan apresiasi dan nyatakan kegitan mereka baik atau buruk. Pembicaraan harus sudah dibiasakan sejak kecil sehingga mereka tahu apakah hal tersebut boleh dilakukan atau tidak, dan hal apa atau alasan apa yang membuat mereka bisa melakukan hal tersebut. Baik verbal atau nonverbal bisa dilakukan oleh anda sebagai orang tua.

baca juga:

Demikian penjelasan terkait bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar ditinjau dari segi psikologi agar anak mampu tumbuh dan berkembang secara seimbang antara fisik maupun psikisnya.

You may also like