Psikologi Kepribadian

15 Cara Menghilangkan Sifat Labil Cepat dan Efektif

Apa yang anda ketahui tentang labil ? Waktu demi waktu seorang manusia tentu tidak diam dalam satu titik, namun mereka tumbuh dan berkembang sebagai seorang manusia. Ada tahap-tahap di mana pemikiran dan sudut pandang seorang manusia sangat mudah dipengaruhi, berubah, dan juga berlebihan. Biasanya saat seperti ini terjadi ketika seseorang manusia berada pada proses remaja.  Pada saat tersebut,  mereka sedang sering-seringnya mendapatkan hal-hal baru tanpa adanya kendali emosi yang cukup dan merasa bahwa merekalah juaranya atau penguasanya.

Kemudian kita semua tahu hal seperti ini menandakan seseorang tersebut masih memiliki keadaan emosianal yang belum stabil atau masih labil. Labil sendiri merupakan satu hal yang sudah pasti dialami oleh semua manusia meskipun waktunya berbeda. Namun rentang waktunya sudah pasti ketika remaja hingga menuju dewasa.

Jika seseorang tidak menyadari akan kelabilannya,maka dikhawatirkan sifat itu akan terus menggerogotinya hingga dewasa bahkan menjadi sifat yang tertanam dalam tubuhnya. Inti dari sifat labil sebenarnya adalah sifat ekspresif secara berlebihan dan tidak pada tempatnya. Berikut ini 15 cara menghilangkan sifat labil.

1). Mau Dikoreksi

Apakah anda sadar bahwa seorang anak remaja atau anak muda sangat sulit untuk diberi tahu atau dikoreksi. Maka jika anda sudah menjelang dewasa bahkan sudah dewasa dan ingin memperbaiki sikap labil sebaiknya mau dikoreksi atau mau dikritik. Terkadang mereka yang labil berpikir bahwa koreksi berniat menjatuhkan padahal kenyataanya mereka yang ingin memberitahu bahwa sikap anda membuat banyak kurang nyaman. Cara pertama tentu mau dikoreksi.

baca juga:

2) Tingkatkan Kesabaran 

Anak-anak muda yang masih labil atau mereka yang memiliki sifat labil terkadang seringkali menghindari proses, sehingga apa yang telah diperbuatnya jarang mendapat hasil yang baik. Padahal sudah jelas bahwa proses tidak akan menghkhianati hasil, namun karena ketidaksabaran menghasilkan hasil yang buruk dan akhirnya merasa depresi atau tertekan.

Anak-anak yang labil juga terkadang enggan untuk melakukan hal yang dianggap “ribet” alias rumit, sehingga menyukai hal instan. Tingkatkan kesabaran jika ingin mengatasi sifat labil anda.

baca juga:

3). Beristirahat dengan Cukup

Untuk menghilangkan sifat labil, beristirahat dengan waktu yang pendek namun sering sehingga mengisi waktu dengan jalan-jalan atau sekedar minum teh maka akan mengurangi tekanan dan membantu anda dalam mengendalikan sifat labil yang biasanya disebabkan karena emosi pendek. Labil termasuk bisa diatasi dengan beristirahat dengan cukup.

4). Menghindari Sikap Stress

Labil mungkin sebuah sikap. Namun, jika sudah menjelang dewasa masih saja labil bisa jadi karena stress atau tekanan juga. Anda baiknya menghindari  hal tertentu yang bisa membuat diri merasa tertekan ataupun mengalami stress yang menyebabkan atau mencoba untuk menjadikan anda karakter yang rusak. Hindari juga tempat yang ramai atau melelahkan sehingga tekanan dan stress tidak melanda anda.

Baca juga:

5). Selidiki Akar Masalah

Kadang-kadang emosi seorang anak remaja yang masih labil berasal dari hal-hal yang sengaja dipendam oleh anak tersebut. Sebagai contoh,  ketidaknyamanannya ketika berada di sekolah ataupun mengalami pembullyan dan ejekan dari teman-temannya.

Alasan ini yang menyebabkan ia menjadi mudah marah, bosan dan malu atau tertekan karena ingin pergi ke sekolah namun tidak bisa dan berkata kasar. Untuk itu, sebagai orangtua Anda disarankan agar mengenali dan memahami si anak. Jika anda yang mengalami sifat labil, maka anda bisa menanganinya dengan mencari akar masalah utamanya.

Baca juga:

6). Hindari Sosial yang Buruk

Sosial merpakan lingkungan besar yang bisa mempengaruhi banyak orang termasuk anda. Jika anda memiliki emosi yang masih labil, bisa jadi karena masalah sosial yang buruk. Lingkungan yang buruk menyebabkan anda membentuk karakter yang labil untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut. Baiknya hindari “social life” yang buruk, kategori yang buruk merupakan kehidupan yang memberikan efek negatif lebih banyak.

7). Jadi Apa Adanya

Menjadi diri sendiri merupakan cara ampuh untuk mengurangi rasa labil. Menjadi apa adanya membuat orang lain akan mudah menerima anda. Jadi apa adanya juga bisa membuat seseorang lebih bisa menunjukan emosi yang asli sehingga sifat labil akan dikurangi.

baca juga:

8). Perbaiki Gaya Hidup

Memperbaiki gaya hidupb isa menyembuhkan sikap labil seorang anak remaja atau sikap labil pada diri anda.  Anda hanya perlu berjuang untuk tidak tergoda dengan gaya hidup dan pergaulan yang tidak sehat, termasuk anak muda yang mudah terseret. Karena umumnya, anak labil seringkali terbawa arus akibat prinsip mereka yang tidak teguh. Sadari betapa pentingnya lingkungan anda untuk anda dan seberapa penting gaya hidup yang baik untuk kehidupan anda di masa depan.

Baca juga:

9). Menempatkan Diri jadi Orang Lain

Ingin berubah ? coba tempatkan diri anda menjadi orang lain. Rasanya mudah menjadi labil atau egois sendiri namun ketika anda mencoba mendengar dan merasakan menjadi orang lain, terutama mereka yang kena marah dengan anda atau kena pelampiasan emosi maka akan lebih baik. Disana anda akan sadar seperti apa sikap yang seharusnya dimiliki ketika menghadapi orang lain. Bukan sikap labil seperti anak kecil.

10). Manfaatkan Hobi

Hobi bisa menolong sikap labil dalam diri seseorang menjadi jauh berkurang. Hobi bisa mengalihkan perasaan marah-marah atau emosi yang naik turun karena mencoba memfokuskan diri dengan hal yang dilakukan, terutama biasanya hobi merupakan sikap atau hal yang bisa dilakukan karena kesukaan dan juga hal yang sering atau bisa dilakukan. Diharapkan dengan adanya hobi bisa mengurangi sikap labil.

Hobi juga seringkali menjadi bahan terapi seseorang yang emosian atau merasa sering bosan. Padahal meskipun sudah dewasa hobi merupakan pelarian yang tepat agar tidak stress atau merasa tertekan.

Baca juga:

11). Membiarkan Emosinya Meledak

Mengeluarkan emosi terkadang memang harus dilakukan dibandingkan memendamnya yang nantinya menjadi tekanan atau menyebabkan rasa stress. Seperti halnya rasa sedih maka diungkapkan dengan cara menangis dan hal lainnya. Namun membiarkan emosi meledak selalu juga tidak baik, tak berarti baik atau berarti benar. Sesekali saja anda bisa melakukan tersebut namun tidak melulu melakukan hal itu yang ada jika membiasakannya anda akan semakin labil.

12). Kompromi dengan Diri Sendiri

Percaya atau tidak anda yang labil maka jarang berbicara dengan diri sendiri. Emosi memang tidak bisa ditebak bahkan dalam satu menit sekalipun. Bisa jadi anda merasa senang, namun lama kelamaan merasa bosan dan menyebabkan rasa lesu dan tidak bersemangat. Beberapa hal mungkin tidak berjalan seperti apa yang diharapkan dan membuat dunia suasana hati anda menjadi kacau.

Nah, sebelum anda masuk kedalam perasaan marah atau buruk yang memang akan keluar atau meledak. Bicaralah pada diri sendiri. Tanyakan apa yang dapat dipelajari dari situasi tersebut dan bagaimana anda bisa berkompromi dengan diri sendiri.

baca juga:

13). Memenuhi Kebutuhan Dasar

Pernahkah Anda merasa terkadang emosi tidak adil ? Seperti halnya anda merasa sedih padahal permasalahan sangat banyak dan sedang merasa sedih. Namun emosi tidak bisa ditebak dan datang begitu saja, maka sebaiknya penuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan mendesak anda. Setelah selesai maka anda bisa memenuhi hal lainnya tanpa harus terhalang perasaan emosi dan lainnya.

14). Prioritaskan Tugas/Kebutuhan

Jika permasalahannya seperti diawal maka coba urai stress anda dengan cara lainnya. Cobalah membagi pekerjaan dalam porsi kecil atau mengurutkannya menggunakan skala prioritas. Jangan coba untuk menyelesaikan permasalahan atau pekerjaan sendirian karena hanya akan meningkatkan rasa labil anda lebih tinggi. Meminta pertolongan rekan kerja juga tidak ada salahnya apalagi jika mereka bersedia, jangan selalu beranggapan bahwa anda adalah orang yang pekerja keras ada mandiri.

baca juga:

15). Tenangkan Diri dengan Berhitung

Ketika Anda sedang dalam situasi yang penuh emosi, cobalah berhitung hingga sepuluh sebelum mengatakan sesuatu, kembali pikirkan lagi bahwa seseorang yang ada di posisi seberang atau lawan bicara anda. Apakah mereka akan nyaman jika diperlakukan dengan emosi, kembalikan pada diri anda juga apakah anda merasa nyaman ketika mendapatkan lawan bicara yang mudah emosi. Tenangkan diri sambil berhitung dan berpikir.

Seperti yang diketahui memang sulit mengendalikan emosi dan juga mencoba tenang sebelum berbicara dengan orang lain. Terutama saat kita sedang marah, tetapi memikirkan hal sebelum berbicara dan membiasakannya melakukan hal tersebut berulang-ulang. Nantinya semakin lama anda akan semakin terbiasa untuk berpikir sebelum melakukan.

baca juga:

Share
Published by
Tiffany

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago