Home » Teori Psikologi » Kepribadian » Teori Kepribadian Carl Rogers (Penjelasan Lengkap)

Teori Kepribadian Carl Rogers (Penjelasan Lengkap)

by Khanza Savitra

Kepribadian merupakan keseluruhan dari seseorang dalam bereaksi dan berinteraksi dengan individu yang lainnya. Kepribadian juga dapat dideskripsikan sebagai sifat yang  diperlihatkan seseorang yang dapat diukur. Di dalam ilmu psikologi, terdapat beberapa teori-teori yang membahas mengenai kepribadian dari berbagai ahli psikolog yang ada. Setiap teori kepribadian yang ada, tentunya memiliki pendapat serta bahasannya masing-masing. Teori adalah salah satu hal yang cukup penting di dalam sebuah ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan mengenai kepribadian. Tanpa adanya teori kepribadian maka usaha untuk memahami perilaku seseorang akan sulit. Teori kepribadian merupakan sekumpulan anggapan ataupun konsep yang mana berkaitan satu sama lainnya tentang tingkah laku dari manusia.

Salah satunya yang cukup populer yaitu Carl Rogers, yang merupakan psikoterapis yang dalam sesi terapi nya melibatkan peneliti menggunakan tape recorder di tahun 1940an. Dengan metode tersebut, orang-orang mulai belajar mengenai hakikat dari psikoterapi serta proses beroperasinya. Model terapi ini lah yang kemudian dikembangkan oleh Rogers dan dikenal dengan client centered. (baca juga: Cara Menjadi Pribadi Yang Dewasa)

Carl Rogers sendiri merupakan salah satu tokoh dalam bidang psikologi humanistik, yang mana memiliki pandangan jika setiap orang memiliki tanggung jawab atas hidup dan kedewasaannya sendiri. Carl Rogers berpendapat bahwa semua orang bebas dalam melatih serta mengatur diri nya sendiri. Namun tentunya setiap orang harus bertanggung jawab atas pengontrolan diri dari atas segala sesuatu yang mereka lakukan. Teori yang dikemukakan Carl Rogers ini memang banyak digunakan dalam bidang konseling & terapis. (baca juga: Cara Menghilangkan Rasa Bosan)

Teori Rogers sebenarnya didasarkan pada “daya hidup” yang mana disebut sebagai kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan akstualisasi inilah yang diartikan sebagai motivasi yang mana menyatu di dalams etiap individu masing-masing dan bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada semaksimal mungkin. Jadi makhluk hidup tak hanya memiliki tujuan untuk bertahan hidup saja namun juga mendapatkan apa yang terbaik di dalam keberadaannya.

Karena dorongan tunggal ini lah yang akhirnya memunculkan keinginan atau dorongan lain yang dijelaskan oleh psikolog lainnya, semisal kebutuhan akan air, udara, makanan, kebutuhan akan rasa cinta, aman, dan lainnya. Selain itu di kalangan psikologi, Rogers dikenal dengan teori psikoterapinya.

Artikel Psikologi Lainnya:

1. Struktur Kepribadian

Dalam teorinya, Rogers lebih mementingkan dinamika dibandingkan dengan struktur kepribadian. Dari awal, Rogers lebih memfokuskan diri pada cara bagaimana kepribadian dapat berubah dan berkembang. Beliau tidak menekankan pada aspek struktur kepribadian. Namun meskipun begitu, terdapat 19 rumusannya menjelaskan mengenai hakikat kepribadian yang diperoleh 3 konstruk yang mana menjadi dasar penting dalam teori Self. (baca juga: Cara Merubah Diri Menjadi Lebih Baik)

Carl Rogers mendeskripsikan teori the self sebagai konstruk yang menjelaskan bagaimana individu melihat dirinya sendiri. Konsep pokok teori kepribadian yang dikemukakan oleh Rogers ini adalah self, yang mana menjadi struktur kepribadian itu sendiri. Self terbagi menjadi dua, yaitu Real Self serta Ideal Self. Real self adalah kondisi individu saat ini, sedangkan ideal self adalah kondisi individu yang mana ingin dilihat dan dicapai oleh individu itu sendiri. Perhatian dna fokus Rogers lebih mengutamakan pada cara organisme serta self itu sendiri dapat dibuat menjadi lebih kongruen. (baca juga: Cara Menghilangkan Rasa Takut)

Konsep self merupakan konsep menyeluruh yang mana tergorganisir dan tersusun atas persepsi ciri-ciri mengenai “I” (aku sebagai subjek atau objek) serta persepsi hubungan “I” dengan lainnya dalam berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang berkaitan di dalam persepsi tersebut. Konsep self lebih menggambarkan mengenai konsep orang terhadap dirinya sendiri serta ciri-ciri yang dianggap dalam bagian dirinya. Selain itu, konsep self juga menggambarkan mengenai pandangan dirinya yang berkaitan dengan perannya yang ada di dalam kehidupan serta kaitannya dengan interpersonal. (baca juga: Cara Menghindari Pergaulan Bebas)

2. Dinamika Kepribadian

Menurut Rogers, organisme memiliki sebuah kekuatan yang menjadi pendorong tunggal yang mendorong aktualisi diri serta menjadi satu tujuan tunggal dalam hidup untuk menjadi individu yang teraktualisasikan. Pengalaman menjadi sebuah penilaian apakah dapat memberikan kepuasan atau tidak, pada awalnya secara fisik namun berkembang menjadi sebuah kepuasan emosional dan sosial. Sehingga konsep self tersebut akan mencakup gambaran mengenai siapa dirinya sebenarnya, siapa seharusnya dirinya tersebut, serta siapa dirinya kemungkinan. Kesadaran dalam memiliki konsep diri ini kemudian akan mengembangkan penerimaan positif. (baca juga: Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri)

Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers merumuskan dasar teori dinamika kepribadian ini pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan daya yang mendorong potensi individu serta pengembangan diri, yang mana sifatnya adalah bawaan dan menjadi ciri dari seluruh manusia. Aktualisasi diri disini lah yang mendorong manusia hingga ke tahap pengembangan yang optimal serta menghasilkan ciri unik manusia misalnya saja seperti inovasi, kreatifitas, dan lainnya. (baca juga: Ciri Ciri Psikopat Ringan)

Untuk dapat bergerak ke arah yang mana akan mendapatkan tujuannya, manusia harus mampu membedakan antara perilaku progresif dan perilaku regresif. Perilaku progresif merupakan perilaku yang mana mengarah pada aktualisasi diri sedangkan perilaku regresif merupakan perilaku yang menghalangi tercapainya sebuah aktualisasi diri. (baca juga: Cara Menjaga Hubungan Jarak Jauh)

Baca juga:

3. Perkembangan Kepribadian

Carl Rogers tidak membahas mengenai teori pertumbuhan dan perkembangan, serta tidak pula melakukan riset dalam jangka panjang mengenai hubungan anak dan orang tua. Namun dirinya meyakini jika ada kekuatan yang tumbuh dalam diri setiap orang yang mana secara alami akan mendorong proses organisme menjadi lebih kompleks, otonom, ekspansi, sosial, serta secara keseluruhan semakin mengaktualisasi diri.

Struktur self sendiri terbagi menjadi bagian yang terpisah dari medan fenomena serta menjadi semakin kompleks. Self ini berkembang utuh dan menyeluruh, menyentuh segala bagian-bagian yang ada. Berkembangnya self ini juga seiring dengan kebutuhan penerimaan yang positif serta penyaringan tingkah laku yang didasari atas kesadaran agar tetap konruen. (baca juga: Tips Sukses Di Usia Muda)

Contoh sederhananya saja, jika ada gadis kecil dengan konsep diri bahwa dirinya merupakan gadis yang baik-baik serta dicintai penuh oleh orang tuanya. Suatu saat dirinya terpesona dengan kereta api dan kemudian mengungkapkan keinginan pada orang tuanya jika dirinya ingin menjadi seorang insinyur mesin. Namun karena pikiran orang tua gadis tersebut masih sangat tradisional, merek tidak menginjinkan jika anaknya memilih profesi yang mana umumnya dikerjakan oleh laki-laki.

baca juga:

Karena kondisi inilah membuat gadis kecil tersebut mengubah konsep yang ada pada dirinya, dia memutuskan jika dirinya saat ini adalah gadis “tidak baik” dikarenakan tidak menuruti permintaan orang tua. Dirinya berpikir jika orang tuanya tidak akan menyukainya ataupun mungkin dirinya akan memutuskan untuk tidak memilih profesi tersebut. (baca juga: Gejala ADHD Pada Bayi)

Baca juga:

Beberapa pilihan yang ada akan mengubah realitas dari kehidupan anak (seseorang), dikarenakan dirinya buru ataupun keinginan orang tuanya. Self image seseorang akan muncul keluar dari tahapan yang dinamakan pengalaman aktualnya.Rogers berpendapat jika gadis tersebut menyangkal nilai-nilai pada kebenaran yang adadengan membuat pilihan ketiga yaitu menyerah pada ketertarikan yang dimilikinya. (baca juga: Kecerdasan Interpersonal)

Dan jika dirinya meneruskan sesuatu tersebut sebagai nilai yang ditolak orang lainnya maka akan membuat dirinya melawan dirinya sendiri di akhirnya. Dirinya akan merasa jika seolah-olah tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya dengan jelas serta apa yang diinginkan olehnya. Hal ini membuat dirinya berkepribadian keras serta menjadi tidak nyaman. (baca juga: Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus)

Jika penolakan tersebut menjadi style serta tidak menyadari adanya ketidaksesuaian di dalam dirinya maka akan timbul kecemasan serta ancaman yang muncul dikarenakan orang-orang yang sadar dengan ketidak sesuaian yang ada. Hanya sedikit saja orang-orang yang menyadari jika perbedaan di antara pengalaman organismik dan konsep diir tidak akan memunculkan kesadaran yang mana menimbulkan kecemasan. (baca juga: Prospek Kerja Lulusan Psikologi)

Rogers mendefisinisikan jika kecemasan merupakan keadaan yang tidak nyaman atau tegang yang tidak diketahui sebabnya. Ketika seseorang semakin sadar ketidak sesuaian mengenai persepsi dan pengalam di dalam dirinya, maka kecemasan tersebut akan berubah menjadi sebuah ancaman pada konsep diri yang sesuai. Kecemasan serta ancaman tersebut yang nantinya menjadi indikasi adanya ketidak sesuaian pada diri sendiri dengan pengalaman sehingga membuat orang tersebut dalam perasaan yang tidak menyenangkan dan tegang. Namun pada tingkatan tertentu kecemasan serta ancaman tersebut dibutuhkan agar dapat mengembangkan diri mendapat jiwa yang sehat. (baca juga: Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak)

Artikel Psikologi Lainnya:

Nah itu tadi penjelasan mengenai teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Rogers. Setiap teori kepribadian yang ada tentunya memiliki pendapat masing-masing. Namun tujuan utama dari teori kepribadian yang ada adalah untuk mudah mengenali karakter atau kepribadian dari seseorang. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like