Jika dilihat dalam bahasa gaul harian, percaya diri biasa disebut dengan “pede”. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya, sehingga tidak mungkin atau hal yang mustahil ia bisa memiliki rasa percaya terhadap keputusan yang telah ia buat sendiri.
Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasapercaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Kepercayaan diri termasuk kedalam aset atau investasi penting dalam diri untuk bisa melakukan kehidupan sehari-hari dengan baik meskipun anda tidak dalam lingkungan sosial yang baik.
baca juga:
- Psikologi Lingkungan
- Tanda Tanda Stres
- Gangguan Kepribadian Borderline
- Jenis Jenis Kepribadian
- Psikologi Sosial
Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.
Percaya Diri (Self Confidence) yaitu meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang dirasa cukup efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.
Kepercayaan diri bisa dikatakan sebaai sika yang positif, dimana seroang individu mampu atau memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan ataupun situasi yang telah dihadapinya. Hal ini bukan berarti seorang individu itu bisa melakukan segala macamnya sendiri. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi akan menyebabkan adanya degradasi sifat yang sesungguhnya atau yang ada dalam dirinya tanpa melihat baik dan buruk sifat tersebut.
Definisi Percaya Diri Menurut Ahli
Kepercayaan diri menurut ahli bernama Anthony ( 1992 ) yaitu sikap pada diri seseorang yang dapat/bisa menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu yang di inginkan
Sedangkan Hambly ( 1992 ) berpendapat bahwa kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menagani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Tidak merasa inferior di hadapan siapapun dan tidak merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak orang.
baca juga:
- Fobia Sosial
- Gangguan Kepribadian Paranoid
- Kecerdasan Spiritual
- Tips Menahan Emosi
- Tipe Kepribadian Carl Rogers
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepercayaan Diri
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapar mempengaruhi perkembangan rasa percaya diri seseorang, antara lain:
A. Faktor Berdasarkan Lingkungan
Nyatanya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Mengingat faktor sangat mempengaruhi kepercayaan diri tersebut, berikut pemaparannya :
1. Orang tua
Orang tua merupakan kontak sosial yang paling awal yang dialami oleh seseorang dan yang paling kuat, maka tak jarang orang tua dan anak bagaiman dua orang yang sama-sama memiliki rasa dan telepati tinggi. Informasi yang diberikan orang tua kepada anaknya lebih dipercaya dari pada informasi yang diberikan oleh orang lain dan berlangsung hingga dewasa.
Baca juga :
- Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus
- Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri
- Cara Menjadi Pribadi yang Dewasa
Anak-anak yang tidak memiliki orang tua, disia-siakan oleh orang tua akan memperoleh kesukaran dalaam mendapatkan informasi tentang dirinya sehingga hal ini akan menjadi penyebab utama anak berkonsep diri negatif, tak jarang anak-anak yang mengalami hal seperti broken home dan lainnya akan sering dirundung masalah.
Orang tua yang menciptakan kehidupan beragama, suasana yang hangat, saling menghargai, saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya akan memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang dan membentuk konsep diri anak yang positif.
2. Kawan sebaya
Kawan sebaya merupakan faktor kedua yang sangat berpengaruh pada kepercayaan diri seseroang. Seringkali individu tersebut memiliki rasa percaya diri yang tinggi sayangnya karena lingkungan dan teman sebayanya menekan rasa percaya diri individu tersebut dan menyebabkan rasa percaya dirinya hilang. Sikap yang sering diterima seperti pembulian dan jenis lainnya.
3. Masyarakat
Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang ada pada seorang anak, siapa bapaknya, ras dan lain-lain sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki oleh seorang individu. Sikap lingkungan yang membuat seseorang takut untuk mencoba, takut untuk berbuat salah , semua harus seperti yang sudah ditentukan.
baca juga:
- Cara Menghilangkan Rasa Minder
- Cara Mencintai Diri Sendiri
- Cara Menghindari Pergaulan Bebas
- Terapi Perilaku Kognitif
- Cara Mengatasi Insomnia
Karena ada rasa takut dimarahi, seseorang jadi malas untuk melakukan hal-hal yang berbeda dari orang kebanyakan, tetapi jika lingkungan memberikan kesempatan dan mendukung hal positif remaja sesuai tugas perkembangannya maka remaja akan mempunyai pandangan yang positif terhadap kemampuannya.
B. Faktor Internal & Eksternal
Perkembangan rasa percaya diri menurut Rini (2002) dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu :
1. Pemikiran individu
Setiap individu mengalami berbagai masalah kejadian, seperti bertemu orang baru dan lain sebagainya. Reaksi individu terhadap seseorang ataupun sebuah peristiwa amat berpengaruh cara berfikirnya. Individu yang rasa percaya dirinya lemah cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, tetapi individu yang selalu dibekali dengan pandangan yang positif baik terhadap orang lain maupun dirinya akan mempunyai harga diri dan kepercayan diri yang tinggi.
2. Pola Asuh Saat Kecil
Pola asuh dan interaksi di usia dini merupakan faktor yang amat mendasar bagi pembentukan rasa percaya diri. Sikap orang tua akan diterima oleh anak sesuai dengan persepsinya pada saat itu. Orang tua yang menunjukkan perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kedekatan emosional yang tulus dengan anak akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai di mata orang tuanya meskipun melakukan kesalahan.
baca juga:
- Pengertian Persepsi menurut para ahli
- Cara Menghadapi Orang Introvert
- Cara Menyembuhkan Bipolar Disorder
- Macam Macam Bakat
- Macam Macam Sindrom pada Manusia
Berdasarkan sikap orang tua, anak tersebut melihat bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Anak tersebut dikemudian hari akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistik terhadap diri seperti orang tuanya meletakkan harapan realistis terhadap dirinya.
C. Faktor Kepercayaan Diri Menurut Hurlocks
Hurlocks (1999) menjelaskan bahwa perkembangan kepercayaan diri pada masa remaja dipengaruhi oleh :
- Pola asuh yaitu pola asuh yang demokratis dimana anak diberikan kebebasan dan tanggung jawab untuk mengemukakan pendapatnya dan melakukan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya
- kematangan usia ; remaja yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik
- jenis kelamin terkait dengan peran yang akan dibawakan. Laki-laki cenderung merasa lebih percaya diri karena sejak awal masa kanak-kanak sudah disadarkan bahwa peran pria memberi martabat yang lebih terhormat daripada peran wanita, sebaliknya perempuan dianggap lemah dan banyak peraturan yang harus dipatuhi
- penampilan fisik sangat mempengaruhi pada rasa percaya diri, daya tarik fisik yang dimiliki sangat mempengaruhi dalam pembuatan penilaian tentang ciri kepribadian seorang remaja,
- Hubungan keluarga; remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasi diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Apabila dalam keluarga diciptakan hubungan yang erat satu sama lain, harmonis, saling menghargai satu sama lain dan memberikan contoh yang baik akan memberikan pandangan yang positif pada remaja dalam membentuk identitas diri.
- Teman sebaya; Teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara ; pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya, dan kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok.
baca juga:
- Cara Menghilangkan Rasa Bosan
- Cara Menghilangkan Rasa Takut
- Teori Identitas Sosial
- Aliran-aliran Psikologi
- Ciri-ciri Orang Ingin Melakukan Bunuh Diri
Anthony ( 1992 ) mengemukakan ciri-ciri orang yang kurang percaya diri agar anda yang memiliki ciri berikut bisa mengubah setidaknya satu atau dua point agar lebih bisa percaya diri, yaitu : 1) Cenderung merasa tidak aman, 2) Tidak bebas, 3) Ragu-ragu, 4) Mebuang waktu dalam mengambil keputusan, 5) Perasaan rendah diri, 6) Kurang cerdas, 7) Cenderung menyalahkan lingkungan sebagai penyebab bila menghadapi suatu masalah.
Tak jarang kurangnya rasa percaya diri menjadi masalah bagi individu khususnya mereka yang bekerja. Pasalnya tidak harus tampil dengan baik namun bisa bersosialisasi dan juga bekerja dengan tim saja membutuhkan dasar percaya diri yang tinggi. Untuk memastikan kegiatan yang anda lakukan dan anda kerjakan setiap harinya diharuskan adanya rasa percaya diri yang tinggi. Terlepas dari apa yang harus anda kerjakan, minimal kepercayaan diri memang harus ada untuk membantu diri anda bertahan dan memiliki kehidupan yang berkualitas.