Kata empati digunakan untuk mengekspresikan jangkauan pengalaman yang luas. Para peneliti pada umumnya mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain, dan juga kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain. Empati seringkali digambarkan sebagai ‘berada di dalam sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang lain’. Asal kata empati dalam bahas Inggris berasal dari E. B.Titchener yang pertama kali memperkenalkan empati pada tahun 1909 sebagai terjemahan dari kata bahasa Jerman Einfuhlung yaitu yang secara harfiah artinya adalah ‘memasuki perasaan orang lain’.
Kemampuan berempati seharusnya dimiliki oleh semua orang, karena biasanya kemampuan ini muncul pada usia sekolah dasar atau sekitar usia enam tahun. Yang membedakan perasaan empati seorang individu dengan lainnya adalah tingkat kedalaman perasaan dan cara menunjukkan perasaan empati tersebut. Pentingnya empati dapat dilihat pada kesehatan hubungan antar personal seseorang, yang dapat merasakan perasaan orang lain namun tetap dapat menjaga keutuhan pikirannya sendiri. Sehingga orang tersebut tetap memiliki integritas dan identitasnya sendiri.
baca juga:
- Pengertian Bakat Menurut Para Ahli
- Pengertian Minat Menurut Para Ahli
- Psikologi Remaja
- Teori Psikologi Sastra
- Kecerdasan Interpersonal
- Teori Psikologi Perkembangan
Jenis – jenis Empati
Empati dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai proses yang dialami oleh seseorang, yaitu:
- Empati Kognitif : Empati jenis ini terkadang disebut sebagai kemampuan perspektif yang merujuk kepada bentuk empati yang mengetahui emosi atau suasana hati yang sedang dialami orang lain dalam bentuk yang paling rasional. Pada dasarnya, empati kognitif adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan melihat dari perspektif mereka.
- Empati Afektif : Merujuk kepada sensasi dan perasaan yang kita rasakan sebagai respons terhadap kondisi emosional orang lain, atau juga merasa terganggu ketika mendeteksi perasaan atau kegelisahan orang lain. Empati afektif merupakan suatu bentuk empati secara emosional ketika seseorang masuk ke dalam pengalaman subjektif dari orang lain. Hal ini dapat berefek baik karena itu berarti kita dapat mengerti dengan baik serta merasakan perasaan orang lain, namun efek buruk dapat terjadi apabila semua perasaan itu membuat kita kewalahan dan tidak mampu memberikan respon.
- Empati Konatif : Ketika seseorang melakukan sesuatu seolah – olah ia sedang berada di posisi orang lain untuk membantu dalam suatu situasi karena pengertiannya terhadap perasaan orang tersebut.
baca juga:
- Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
- Tipe Kepribadian Manusia
- Depresi dalam Psikologi
- Persepsi dalam Psikologi
- Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Pengertian Empati Menurut Para Ahli Psikologi
Untuk lebih memahami apa dan bagaimana empati sebenarnya, para ahli kerap memberikan definisi mengenai empati sesuai dengan pemahaman mereka masing – masing. Beberapa Pengertian Empati Menurut Para Ahli yaitu:
1. Bullmer
Bullmer berpendapat bahwa empati adalah suatu proses yang terjadi ketika seseorang dapat merasakan perasaaan orang lain dan menangkap arti perasaan tersebut, lalu dikomunikasikan dengan kepekaan yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bahwa orang tersebut sungguh – sungguh mengerti perasaan orang lain. Jadi menurut Bullmer, empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang lain daripada berupa suatu diagnosa atau evaluasi. Untuk memperluas wawasan mengenai bidang psikologi, Anda juga bisa membaca Penyebab Kenakalan Anak, cara menghilangkan kebiasaan buruk , dan cara mengatasi insomnia.
2. Adler
Menurut Alfred Adler, empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan dapat meletakkan diri kita pada tempat orang tersebut. Empati berarti to feel in, atau proses ketika kita berdiri sejenak pada ‘sepatu orang lain’ agar dapat merasakan bagaimana dalamnya perasaan orang tersebut.
baca juga:
- Macam – Macam Kecerdasan
- Kecerdasan Emosional dalam Psikologi
- Teori Psikologi Kepribadian
- Prospek Kerja Lulusan Psikologi
- Psikologi Perkembangan
3. Thomas F. Mader dan Diane C Mader (1990)
Thomas dan Diane Mader berpendapat bahwa empati adalah kemampuan seseorang untuk berbagi perasaan yang dilandasi oleh rasa kepedulian, dan ada berbagai tingkatan dari kepedulian tersebut. Ada beberapa tulisan mengenai tahap perkembangan kepribadian dan 4 Karakter Manusia yang dapat menambah pengertian Anda tentang istilah – istilah dalam psikologi.
4. Taylor
Pandangan Taylor tentang empati adalah sebagai suatu usaha untuk menyelami perasaan orang lain agar dapat merasakan dan menangkap makna dari perasaan tersebut. Karena itulah empati menjadi faktor yang esensial untuk menjalin hubungan yang saling mempercayai karena ada penerimaan dan pengertian yang timbul secara tepat terhadap perasaan orang lain.Empati mengkomunikasikan pikiran dan perasaan orang lain secara tepat, karena itu dapat menjadi faktor yang penting bagi terciptanya hubungan saling mempercayai.
baca juga:
- Tipe Kepribadian MBTI
- Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
- Konsep Diri Dalam Psikologi
- Ciri – ciri Bipolar Disorder
- Kode Etik Psikologi
5. Mead
George Herbert Mead dalam Eisenberg (2000) menyatakan bahwa empati adalah suatu bentuk kapasitas mengambil peran orang lain dan mengadopsi perspektif yang dimiliki orang lain lalu menghubungkannya dengan diri sendiri. Mead menambahkan komponen kognitif atau kemampuan untuk memahami dalam definisi empati, dengan penekanan pada kepasitas individu untuk memahami bagaimana seseorang memandang dunia melalui peran orang lain.
6. Kohler
Pada tahun 1929 Kohler merupakan salah satu ahli yang pertama memperdebatkan empati dan hubungannya dengan aspek kognitif. Kohler berpendapat bahwa dari pada empati yang terfokus kepada perasaan yang terdalam, sebenarnya empati lebih menekankan bagaimana pemahaman terhadap perasaan orang lain daripada melakukan sharing dengan mereka. Empati dapat merubah seseorang dengan cara menjadi pribadi yang menyenangkan serta cara menghilangkan sifat egois.
7. Hurlock
Menurut Hurlock (1999:118), empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengerti perasaan dan emosi orang lain, dan juga kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut. Ia menyatakan bahwa kemampuan empati mulai muncul pada akhir masa kanak – kanak awal atau sekitar enam tahun. Sebaagai pelengkap, Anda juga dapat mempelajari mengenai teori psikologi perkembangan, teori belajar behavioristik, dan juga apa saja peran keluarga dalam pendidikan anak.
8. Baron & Byrne
Baron dan Byrne (2005) menyatakan dalam buku psikologi sosial bahwa empati adalah merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasakan simpatik, mencoba menyelesaikan masalah dengan mengambil perspektif orang lain. Merasakan empati dapat menjadi cara mengubah diri menjadi lebih baik dan cara menghindari pergaulan bebas.
9. Nancy Eisenberg
Menurut Nancy Eisenberg (2002) empati adalah sebuah respons afektif yang asalnya dari penangkapan atau pemahaman akan keadaan emosi atau juga akan kondisi lainnya, yang mirip dengan perasaan orang lain. Empati merupakan kemampuan untuk menempatkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan mampu merasakan penghayatan terhadap perasaan orang lain, namun tetap dapat mempertahankan jati dirinya sendiri. Emosi yang dirasakan seseorang tidak mengakibatkan seseorang lalu kehilangan identitas dirinya.
10. Goleman
Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menyatakan bahwa pada dasarnya empati adalah kemampuan untuk mengerti emosi – emosi yang dirasakan orang lain. Goleman juga mencatat bahwa ada tingkatan yang lebih dalam mengenai pengertian, pendefinisian dan reaksi terhadap kepedulian serta kebutuhan yang mendasari reaksi dan respon emosional lainnya. Lima elemen kunci dari empati menurut Daniel Goleman yaitu:
- Understanding Others – yaitu merasakan perasaan dan perspektif orang lain, juga berperan aktif dalam mengamati apa yang dipedulikan orang lain.
- Developing Others – Maksudnya adalah bereaksi terhadap kebutuhan dan kepedulian orang lain, lalu membantu mereka untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
- Having a Service Orientation – Aspek ini utamanya terdapat dalam situasi kerja, artinya mendahulukan kebutuhan pelanggan dan mencari jalan untuk memperbaiki kepuasan serta loyalitas pelanggan.
- Leveraging Diversity – Artinya mampu untuk menciptakan dan mengembangkan kesempatan melalui berbagai jenis orang, menerima bahwa semua orang membawa perbedaan di dalam satu kelompok.
- Political Awareness – Banyak orang yang memandang kemampuan politik sebagai hal yang manipulatif, namun dalam pengertian terbaik, artinya dapat merasakan dan menanggapi suatu arus emosional dalam suatu kelompok dan juga mengenali arus hubungan kekuatan didalamnya.
baca juga:
- Kepribadian Ganda
- Cabang – Cabang Psikologi
- Tips Sukses di Usia Muda
- Psikologi Industri dan Organisasi
- Teori Belajar Kognitif
Perbedaan Empati dan Simpati
Empati adalah konsep luas yang merujuk kepada reaksi kognitif dan emosional dari individual yang mengobservasi pengalaman individual lainnya. Memiliki empati dapat meningkatkan keinginan menolong orang lain dan mengembangkan rasa belas kasih. Empati merupakan kunci dari keberhasilan suatu hubungan karena dapat membantu saling pengertian antara perspektif kebutuhan dan niat satu sama lain.
Walaupun mirip, namun ada perbedaan yang jelas antara simpati dan empati. Seseorang merasakan empati apabila bisa merasakan apabila dirinya berada di posisi orang lain dalam kondisi tertentu, sedangkan simpati adalah perasaan yang timbul ketika kita tertarik atau dekat dengan orang lain, sebagai hasil dari perbuatan orang lain tersebut, dan tidak menempatkan kita pada posisi orang lain.
baca juga:
Cara Meningkatkan Empati
Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk merasakan empati telah ada sejak lahir, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau melatih kepekaan untuk merasakan empati tersebut, yaitu:
- Membentuk rasa kepedulian dengan menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain.
- Mempelajari tingkah laku atau sikap orang – orang yang memiliki kemampuan empati yang tinggi.
- Berlatih untuk mengasah kemampuan empati dengan berusaha menyelami seperti apa sekiranya perasaan dan pikiran orang lain pada satu situasi.
- Berbagi pengalaman dengan orang lain yang akan meningkatkan kemampuan kita untuk merasakan empati.
- Mendengarkan orang lain adalah salah satu cara untuk melatih empati Anda, namun tidak hanya sekedar mendengarkan apa yang disampaikan melainkan mendengar bagaimana cara penyampaiannya, misalnya dengan juga memperhatikan bahasa tubuh seseorang ketika sedang menyampaikan ceritanya.
Mungkin tidak akan selalu mudah untuk merasakan empati terhadap orang lain , akan tetapi melalui kemampuan sosial yang baik dan sedikit imajinasi, kita akan mampu berusaha menumbuhkan perasaan empati tersebut. Empati adalah cara paling baik untuk memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mampu berempati dapat merasakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan mencapai tingkat yang lebih sejahtera dalam hidup.
Demikian penjelasan mengenai Pengertian Empati Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.