Home » Teori Psikologi » 5 Pengertian Bunuh Diri Menurut Para Ahli

5 Pengertian Bunuh Diri Menurut Para Ahli

by Dwi Agiarti

Bunuh diri merupakan salah satu kondisi gangguan psikologis di mana manusia ingin mengakhiri hidup dan juga meregang nyawa sehingga menuju kematian perilaku bunuh diri ini bisa dikatakan sebagai hewan negatif.

Seseorang terkadang melalui fase yang sangat sulit, hingga memutuskan untuk bunuh diri memiliki kondisi yang terkadang sulit untuk diterima oleh manusia biasa atau bahkan ditoleransi dan dirasa secara normal. Namun masih banyak yang belum paham apa sih sebenarnya pengertian dari bunuh diri?

Berikut pengertian bunuh diri menurut para ahli.

1. Kartono

Dalam buku Hygiene mental yang dirilis Kartini Kartono menjelaskan, Bunuh diri merupakan salah satu cara untuk melarikan diri dari dunia nyata, lari dari sesuatu yang tidak bisa dikendalikan atau sudah cukup buruk. Sehingga muncul bentuk regresi ingin mendapatkan ketentraman kenyamanan dan juga ketenangan.

Dalam pandangan humaniora yang dijelaskan Kartono, bunuh diri digambarkan dalam beberapa tipe, dan juga jenis mulai dari bunuh diri secara simbolis yaitu membunuh atau menghilangkan nyawa. Kemudian bunuh diri dengan menghilangkan perasaan seperti menimbulkan sifat negatif, dendam, iri, marah dan menghilangkan semua perasaan positif.

Bunuh diri karena kehilangannya motivasi dan keinginan untuk hidup juga dapat terjadi pada seseorang. Dalam penjelasannya menurut Kartono, upaya bunuh diri sendiri memiliki arti untuk membunuh dan menghilangkan diri serta nyawa dan juga bentuk dari perasaan yang ada pada manusia.

2. Emily Durkheim

Durkheim sebagai salah seorang sosiologis Perancis yang menjelaskan bahwa bunuh diri sendiri merupakan keinginan yang dipicu dengan berbagai penyebab. Mulai dari psikologis, biologis, dan fisika kosmis yang kadang sulit untuk dijabarkan secara eksakta.

Sehingga menyebabkan seorang manusia ingin menghilangkan diri sendiri. Emily Durkheim sendiri membagi menjadi beberapa tipe atau golongan bunuh diri diantaranya yaitu:

  • Egositik yang dikenal karena bunuh diri akibat adanya ikatan sosial yang melemah dan tingginya Kebutuhan individu. Sehingga kondisi ini cenderung mendorong seseorang untuk bunuh diri dan juga menghilangkan nyawa. Hal ini juga didukung oleh beberapa data statistik yang sangat kaya yang digunakan oleh Emily Durkheim yang menjelaskan bahwa data tersebut menggambarkan tingkat bunuh diri secara signifikan dan dipengaruhi dengan melemahnya beberapa ikatan misalnya komunitas politik agama dan juga keluarga.
  • Altruistik dimana kondisi ini berlawanan dari egositik. Tipe ini menyebabkan seseorang mengalami bunuh diri akibat terlalu kuatnya individu dalam kohesivitas sosial di kelompoknya. Hal ini masih sering terjadi terutama bagi beberapa kelompok yang masih primitif. Dalam pandangan lain Mereka mengikuti tradisi kuno, Misalnya pengorbanan dari salah seorang anggota komunitas tersebut untuk bunuh diri demi tradisi tertentu.
  • Anomi Di mana mereka harus melakukan bunuh diri karena adanya kehilangan arah dan juga tujuan serta moral dan norma kehidupan. Mereka yang mengalami demotivasi diri ataupun penyebab yang mendapat mempengaruhi motivasi diri, dapat mendorong ke arah bunuh diri. Emily Durkheim menjelaskan bahwa bunuh diri bisa masuk kedalam salah satu tipe diatas.

3. Dr. Edwin Shneidman

Pendapat dari ahli Dr Edwin Shneidman,  dimana ia membuat buku dengan judul yang sama yaitu definition of suicide. Dr Edwin Shneidman menjelaskan bahwa bunuh diri pada manusia bukanlah sebuah penyakit namun terkadang menjadi titik terendah dan juga. akhir dari kemampuan seseorang untuk mentoleransi berbagai hal.Terkadang akhirnya men-trigger atau memicu kondisi kesehatan mental.

Seringkali ciri-ciri orang ingin bunuh diri ini saling tumpang tindih dengan kesehatan mental seseorang. Hal tersebut bisa dikatakan saling berkaitan namun beliau menjelaskan bahwa siapapun bisa mengalaminya. Kondisi ingin bunuh diri dan pada akhirnya tidak berkaitan pada sebuah penyakit yang bisa menyerang dan tidak bisa menyerang seseorang.

Namun lebih kepada kondisi dan titik terendah yang bisa dikendalikan atau tidak dalam kehidupan orang tersebut. Dr Edwin Shneidman juga menjelaskan bahwa sebuah kondisi dimana seseorang ingin melakukan bunuh diri dapat diobati dan juga diringankan oleh dokter dan profesional. Mereka dapat membantu mengurangi rasa sakit yang mungkin tidak bisa ditunjuk secara langsung pada fisik/organ, namun balasannya berupa cerita atau narasi.

4. M. David Rudd

Selanjutnya adalah pengertian bunuh diri menurut salah seorang psikologi Amerika yang juga menjadi seorang Profesor dan dosen. Ia menjelaskan bahwa bunuh diri merupakan keinginan Obsesi seseorang untuk meninggal, atau berkaitan dengan kematian dan juga melepaskan nyawa dari tubuh seseorang.

Hal ini tentu saja menjadi salah satu tanda bagi seorang manusia yang sudah tidak lagi mampu menghadapi kehidupan. Mereka juga menunjukkan beberapa gejala yang seringkali tidak disadari ataupun disadari oleh seorang sekitarnya. M. David Rudd menjelaskan bahwa sangat penting bagi kita sebagai manusia untuk mengenali tanda apabila seseorang sudah terobsesi pada kematian.

Dan memilih untuk melakukan percobaan bunuh diri ataupun percobaan untuk meregang nyawa. Terkadang mengenai penanganan resiko, dan juga kemungkinan seseorang untuk menghadapi bunuh diri memang berbeda dengan periode yang waktunya juga berbeda.

Sehingga tidak bisa dipastikan, apabila seseorang yang mengalami kondisi ataupun memunculkan gejala keinginan bunuh diri. Ada baiknya untuk sekitar orang tersebut menyadari dan juga memberikan bantuan sebelum terjadinya lebih tinggi obsesi pada level kematian tersebut.

5. Reber

Menurut jurnal yang diteliti oleh Reber and Reber, menjelaskan bahwa seseorang yang melakukan bunuh diri. Maka seseorang tersebut dengan niatan dan sengaja membunuh diri sendiri serta menghilangkan nyawa yang ada dalam tubuh dengan tujuan kematian.

Hal ini juga dilakukan dengan cara meregang dan menghilangkan nyawa secara sengaja, serta dilakukan oleh diri sendiri. Coba menjelaskan dengan adanya motif sengaja dan juga keinginan yang muncul dari diri sendiri. Maka kondisi bunuh diri ini sangat membahayakan walaupun tidak dilakukan dan hanya dalam bentuk pikiran ataupun rencana saja.

Berdasarkan beberapa pengertian dan juga definisi yang dijelaskan oleh para ahli di atas pengertian dari bunuh diri sendiri yaitu meregang nyawa atau menghilangkan nyawa atas diri sendiri. Dengan faktor dan juga tujuan apapun dan mencapai kematian.

Dalam kondisi ini bunuh diri sendiri masuk ke dalam salah satu tindakan pengaruh negatif yang didasarkan oleh banyak sekali alasan hingga menyebabkan seseorang yang mengalami kondisi. Dengan hilangnya motivasi dan juga keinginan untuk hidup dan berada pada titik terendah, kehidupan menyebabkan dorongan tindakan bunuh diri menjadi lebih besar dan lebih beresiko.

Apabila kita bisa lihat hasil dari jurnal dan juga buku yang dimiliki oleh para ahli bunuh diri sendiri merupakan salah satu tindakan yang tidak hanya menyerang orang dewasa saja atau anak muda. Namun pada faktanya dalam beberapa kasus dan beberapa tahun mereka yang memutuskan untuk bunuh diri memiliki presentasi yang berbeda.

Mulai dari tingginya persentase bunuh diri pada usia muda. Seperti remaja hingga menuju dewasa dan tingginya keinginan untuk bunuh diri atau mengakhiri kehidupan. Bagi lansia yang merasa bahwa sudah tidak bisa melakukan kegiatan ataupun kehidupan secara normal.

You may also like