Teori medan bukanlah sistem psikologis baru yang terbatas pada konten tertentu. Teori medan adalah sekumpulan konsep psikologi kepribadian yang dikemukakan oleh Kurt Lewin yang dapat digunakan untuk menggambarkan realitas psikologis. Istilah tersebut harus cukup luas untuk diterapkan pada semua bentuk perilaku dan cukup tepat untuk menggambarkan orang tertentu dalam situasi tertentu.
Teori Kurt Lewin dalam psikologi sosial sangat terkenal namun dalam teori psikologi kepribadian pun tidak kalah terkenal juga yang membahas tentang suatu hal yang mencirikan teori medan sebagai metode untuk menganalisis hubungan sebab akibat dan membangun konstruksi ilmiah.
Ciri-ciri utama teori psikologi kepribadian Kurt Lewin, yaitu:
- Perilaku adalah fungsi dari bidang yang ada ketika suatu tindakan terjadi.
- Analisis dimulai dengan memisahkan situasi secara keseluruhan dari komponen-komponennya:
- Orang tertentu dalam situasi tertentu dapat dijelaskan secara matematis.
Kurt Lewin menerapkan konsep teori medan pada berbagai fenomena psikologis dan sosiologis, termasuk perilaku bayi dan anak, remaja, cara mengatasi keterbelakangan mental, masalah kelompok minoritas, perbedaan karakter bangsa, dan dinamika kelompok.
Struktur dinamis ini menentukan gerakan tertentu dari individu dan caranya menyusun lingkungannya. Latihan dan perubahan struktural mengurangi stres dengan memuaskan kebutuhan. Suatu tegangan dapat menghilangkan stres dan mengembalikan keseimbangan. Proses ini mengasumsikan bahwa kedua kebutuhan ini terkait erat.
Jadi, memisahkan satu klaim berarti menghilangkan ketegangan dari sistem klaim lainnya. Pada akhirnya, ketegangan dapat dikurangi dengan ilusi murni: seseorang yang memimpikan tugas yang sulit atau pada posisi tinggi mendapatkan semacam kepuasan semu hanya dengan menghayalkan tentang kesuksesan.
1. Energi
Energi digambarkan sebagai kekuatan pada kepribadian manusia. Dimana didalam energi terdapat beberapa gabungan antar sel atau region. Energi dianggap sebagai lingkungan psikologis manusia. Kepribadian manusia bisa dilihat dari energi yang tertanam pada jiwa manusia itu sendiri. Seperti, rasa takut, khawatir, segar, sikap dan lain sebagainya.
2. Tegangan
Tegangan dalam teori psikologi kepribadian Kurt Lewin dijelaskan memiliki 2 dua sifat utama yaitu, tegangan cenderung akan mendistribusikan sistem ke lingkungan lainnya atau sifat yang kedua, tegangan itu sendiri yang akan menekan sistem sampai ke batas lingkungan.
Kedua, stres cenderung menekan sistem keterikatan yang mewujudkannya. Sel atau region hampir selalu terhubung ke beberapa sel/region lain. Jika hubungan antara area yang tertekan dan area sekitarnya permeabel, tegangan akan mengalir ke sana. Jika sambungan tidak permeabel, arus dibatasi dan tegangan mencari sambungan permeabel.
3. Kebutuhan
Pendekatan fisiologis dalam psikologi seperti lapar, haus atau seks, atau keinginan, seperti ingin bekerja untuk mendapatkan uang, atau ingin melakukan sesuatu, seperti menyelesaikan tugas atau menghadiri rapat. Bagi Lewin, kebutuhan mencakup konsep motif, keinginan, dan hasrat.
Menurutnya, kebutuhan khusus tidak terbatas, sebanyak keinginan khusus manusia. Ia tidak berusaha mengklasifikasikan semua kebutuhan dan tidak mereduksi jumlah kebutuhan menjadi beberapa kebutuhan umum. Menurutnya, sangat sedikit yang diketahui tentang sistematisasinya.
Situasi hanya dipengaruhi oleh kebutuhan yang muncul dalam sistem saat ini. Misalnya, setiap orang bisa merasakan lapar, tetapi jika harus memperhitungkan kebutuhan. Kebutuhan bisa sangat spesifik karena dikaitkan dengan objek tertentu di bawah pengaruh interaksi sosial dan budaya.
Kebutuhan semacam itu disebut kebutuhan semu. Lapar sebagai kebutuhan khusus muncul dalam bentuk kebutuhan makan nasi yang cukup. Kebutuhan untuk mendengarkan konsert piano, menari atau merawat ikan hias adalah contoh lain dari kebutuhan nyata karena melibatkan proses interaksi sosial dalam kajian psikologi dengan orang lain dan bagian dari budaya.
4. Tindakan (Action)
Menurut Lewin, tindakan seseorang menentukan perilaku dan motivasi pribadi seseorang dalam melakukan tindakan. Dua konsep, yaitu valensi dan vektor, diperlukan untuk menghubungkan motivasi pribadi dengan tindakan yang bertujuan dalam situasi psikologis.
5. Valensi
Valensi diartikan sebagai region dari nilai kepribadian manusia. Dimana contohnya valensi positif akan mendorong motivasi atau mengurangi tegangan pada pribadi, sedangkan valensi negatif akan meningkatkan rasa takut (tegangan) pribadi. Jika seseorang memiliki kepribadian yang positif, maka valensi tersebut akan mendorong pada arah yang positif begitupun sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa kepribadian seseorang ditentukan dari seberapa besar dorongan yang ada pada pribadinya dan seberapa besar pengaruh eksternal yang membawa daya tarik pada kepribadian seseorang.
6. Vektor
Merumuskan dari teori fisika dan matematika Kurt Lewin mengambil salah satu teorinya dalam psikologi kepribadian dengan nama “vektor”. Vektor dalam teori psikologi kepribadian Kurt Lewin diartikan sebagai tingkah laku manusia terjadi karena adanya faktor pendorong kekuatan dari luar.
Kekuatan itu digambarkan sebagai arah atau kutub yang mempunya dua arah yaitu arah positif dan arah negatif. Dimana ketika kutub/arah positif saling berdekatan maka akan mengarah pada kekuatan jiwa manusia yang memberikan energi positif, begitu pun sebaliknya kepribadian manusia yang negatif dipengaruhi oleh vektor yang terdapat kekuatan arah negatif yang saling berdekatan.
7. Lokomosi/gerakan
Lingkaran pribadi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain di wilayah lingkungan psikologis. Seseorang pindah ke area yang memenuhi kebutuhan pribadi internal atau menjauh dari area yang menciptakan ketegangan pribadi internal. Gerakan lingkaran pribadi disebut gerakan. Gerakan dapat berupa gerakan fisik atau perubahan fokus perhatian. Faktanya, sebagian besar gerakan yang sangat menarik minat para psikolog terkait dengan perubahan fokus proses persepsi dan perhatian.
8. Event/acara
Lewin menggambarkan dinamika jiwa berupa gerak atau aktivitas di kawasan tempat tinggal berupa peristiwa atau kejadian. Peristiwa adalah hasil dari interaksi dua fakta atau lebih baik dalam ruang privat maupun lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau wilayah) dan gerak (gerak personal) adalah peristiwa karena melibatkan dua fakta atau lebih. Tiga prinsip diperlukan untuk realisasi acara: kekeluargaan, konkret dan ketepatan waktu.
- Koneksi: dua fakta atau lebih saling mempengaruhi satu sama lain. Jika ada hubungan antara fakta-fakta, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, hubungan tersebut memiliki kesamaan atau perbedaan yang tidak relevan secara wajar.
- Realitas: Ruang hidup harus memiliki fakta. Fakta potensial atau kemungkinan yang tidak ada tidak dapat memengaruhi peristiwa saat ini.
- Kekinian/Up to date: Fakta harus up to date. Hanya fakta saat ini yang mengarah pada perilaku saat ini. Fakta yang tidak ada tidak dapat menciptakan peristiwa kekinian. Fakta tentang peristiwa aktual masa lalu atau kemungkinan peristiwa masa depan tidak dapat menentukan perilaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan pemikiran tentang masa lalu dan masa depan adalah bagian dari ruang kehidupan saat ini dan dapat memengaruhi perilaku. Jadi ruang hidup sekarang harus mewakili konten psikologis masa lalu, sekarang, dan masa depan.