Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Eksperimen » Reinkarnasi Menurut Psikologi – Pengertian, Konsep, Penerapan dan Contohnya

Reinkarnasi Menurut Psikologi – Pengertian, Konsep, Penerapan dan Contohnya

by Derina Asta

Dalam arti khusus reinkarnasi merupakan sebuah bentuk dari kehidupan baru, dimana di dalamnya ada beberapa bagian dari aspek kehidupan manusia yang telah mati dan terlahir kembali menjadi tubuh yang baru. Reinkarnasi biasanya terjadi secara berulang, dan secara terus menerus dalam kehidupan manusia. Sehingga bisa dikatakan ada kehidupan lagi setelah mati.

Pengertian Reinkarnasi Menurut Psikologi

Sebenarnya reinkarnasi menurut psikologi bisa dikatakan sebagai sebuah sebuah konsep yang kontroversial, hal ini juga bukan karena bukan tanpa alasan, karena cukup banyak ilmuwan yang meragukannya. Tapi meskipun cukup banyak kalangan yang meragukan hal tersebut memang nyatanya cukup banyak juga beberapa kasus yang melaporkan perihal reinkarnasi yang satu ini.

Meskipun reinkarnasi menurut psikologi masih cukup kontroversial, namun pada ajaran salah satu agama, yang namanya reinkarnasi memang dijadikan sebagai salah satu pembelajaran yang cukup penting. Salah satu contohnya apabila kita selalu melakukan kesalahan atau hal- hal yang tidak baik semasa hidup, maka setelah mati dan terjadi reinkarnasi berikutnya dimana bisa saja kita menjadi binatang atau bentuk lainnya, karena cukup banyak yang percaya juga jika kita dimasa hidup selalu melakukan hal baik.

Maka setelah terjadi reinkarnasi kita akan tetap berada di tubuh manusia. Namun ada juga beberapa yang mempercayai jika kita sebagai manusia sudah melakukan tugas dengan baik dan menjadi sempurna ketika masih hidup, maka setelah reinkarnasi kita akan menuju asal mula kehidupan atau nirwana.

Baca juga :

Konsep reinkarnasi

Konsep reinkarnasi yang satu ini memang lebih dipercaya oleh salah satu agama tertentu, dan dijadikan sebagai aspek psikologis permulaan kehidupan manusia dimana saat jiwa manusia lahir kembali, roh utama nya bisa saja kekal, mesikipun raga yang dimiliki nya rusak. Dimana roh akan berpindah pada badan yang baru untuk bisa menikmati hasil dari buah yang pernah dilakukannya semasa hidup.

Ketika roh anda masuk ke dalam tubuh yang aru, nantinya kita akan menikmati baik atau buruknya perbuatan yang dahulu pernah kita lakukan. Meskipun begitu, roh dan jiwa kita yang baru tidak akan bisa mengingat perihal apa saja yang pernah terjadi di masa lalu, hal ini juga agar tidak terlalu memiliki duka yang terlalu banyak.

Namun ada beberapa kepercayaan juga yang mengatakan sebelum manusia bereinkarnasi, jiwa dan roh nya pergi dahulu ke surga atau neraka.

Di dalam kepercayaan suatu agama, peran psikologi agama di dalam kehidupan memang berbeda-beda. Dan yang namanya surga dan neraka memang merupakan persinggahan sementara sebelum nantinya jiwa kita menuju tubuh yang baru. Dimana neraka atau surga menjadi sebuah pengadilan dimana kita akan mendapatkan ganjaran hasil perbuatan yang pernah kita lakukan.

Tapi bisa saja saat bereinkarnasi kita menjadi seseorang yang memiliki derajat rendah seperti hewan, namun sebaliknya dimana hewan pun bisa berenkarnasi menjadi manusia setelah mengalami berbagai kehidupan selama ratusan tahun. Dalam siding neraka juga bisa dijadikan sebagai keputusan apakah jiwa kita akan terlahir kembali menjadi seseorang yang baik, seseorang yang cacat ataukah yang lainnya.

Baca juga :

Apabila jiwa di dalam tubuh masih terikat pada berbagai kesalahan atau perbuatan yang pernah kita lakukan di masa lampau, maka sebagai manusia kita tidak bisa mendapatkan sebuah kebahagiaan lagi. Sehingga untuk bisa mendapatkan kebahagiaan yang kekal dan abadi roh utama yang kita miliki memang harus bisa melepaskan diri dari adanya belenggu dalam kehidupan, sehingga diri kita sendiri sudah paham mengenai artinya hidup.

Maka tidak akan pernah merasakan lagi yang namanya duku dan jiwa pun akan terlepas dari siklus kehidupan sebelumnya namun terlahir kembali menjadi seorang yang baru. dimana dalam keadaan seperti ini jiwa kita sudah menyatu dengan sang pencipta.

Penerapan dan Contoh

Di dalam sebuah pengertian monoteisme yang namanya mati dan hidup itu merupakan suatu yang memang diciptakan, sehingga hal tersebut tidak akan luput dari adanya pemahaman yang berkaitan dengan reinkarnasi. Banyak yang mengira tuhan hanya mencipta sebuah kehidupan, namun yang namanya kematian pun diciptakan juga oleh tuhan. Hanya saja perbedaan dari keduanya sebuah raga yang sudah tidak bisa ditempatkan lagi oleh jiwa, sehingga jiwa akan meninggalkannya.

Namun jiwa yang kita miliki hanya meninggalkan raga saja, dan belum tentu juga jasad mengalami kematian contohnya saja dalam sebuah peristiwa OOBE atau out of the body experience, dimana jiwa yang kita miliki keluar dari tubuh dan kemudian kembali lagi tidur. Untuk anda yang sedang tidur nyenyak pun bisa dikatakan jiwa nya keluar dari raga.

Untuk beberapa Negara bagian timur misalnya saja Tibet, cina, jepang, india sebenarnya yang namanya reinkarnasi memang bukan sesuatu yang baru dan aneh lagi, karena memang cukup banyak yang mempercayai beserta keimanan yang dimilikinya. Untuk di dunia bagian barat sendiri reinkarnasi dijadikan sebagai sumber filsafat dalam sebuah kebudayaan romawi dan juga yunani.

Baca juga :

Dalam kedua budaya tersebut reinkarnasi memang dianggap sebagai kebudayaan atau kepercayaan. Bahkan di kepercayaan filsuf kuno di abad 5 sampai dengan 4 sebelum masehi yang tidak mempercayai adanya reinkarnasi. Karena mereka menganggap setelah terjadinya kematian, segala hal yang menyangkut manusia itu sendiri akan ikut mati pula dan  berakhir.

Namun bagi sebagian umat hindu, reinkarnasi akan berkahir apabila di dunia mengalami moksa. Dan bagi umat budha reinkarnasi akan berakhir ketika semua roda kehidupan berakhir atau berhenti. Kehidupan atau reinkarnasi dalam psikologi sendiri memang masih merupakan hal yang cukup sering diperbincangkan, karena memang sebagian para ilmuwan jauh berfikir logis untuk perihal yang satu ini.

Banyak beberapa alasan yang mereka ungkapkan mengenai hal keterkaitan reinkarnasi dengan ilmu psikologi, namun belum bisa dikatakan cukup terpercaya. sehingga dalam perihal tersebut perlu dilakukan telaah kembali. Reinkarnasi untuk beberapa agama memang masih dianggap sebuah kepercayaan yang kental, karena di dalam nenek moyang mereka pun sangat mempercayai hal tersebut.

Apalagi mereka juga sangat mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Dalam hal ini juga tengah dijelaskan pada beberapa buku yang mereka ajarkan. Namun meskipun memiliki dasar ilmu pengetahuan yang berbeda semua nya memang kembali pada kepercayaan masing- masing dan juga pengaruh psikologi dalam berbagai aspek kehidupan.

Demikianlah pembahasan mengenai reinkarnasi menurut psikologi. Semoga bermanfaat.

You may also like