Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 14 Jenis Kekerasan Pada Perempuan Dalam Berbagai Bidang

14 Jenis Kekerasan Pada Perempuan Dalam Berbagai Bidang

by Devita Retno

Kekerasan pada perempuan tidak hanya berarti kekerasan secara fisik. Hal itu lebih luas dan termasuk pada masalah seksual, emosional, psikologis dan keuangan. Definisi kekerasan terhadap wanita menurut PBB adalah berupa aksi apapun akan kekerasan berbasis gender yang menghasilkan atau mungkin menghasilkan bahaya secara fisik, seksual atau psikologis yang dapat melukai atau membuat wanita menderita, termasuk ancaman berupa tindakan, paksaan, atau kesewenang – wenangan perampasan kebebasan, apakah terjadi di depan umum atau pada kehidupan pribadi.

Diperkirakan sekitar 87000 wanita yang dibunuh secara sengaja pada tahun 2017 di seluruh dunia, lebih dari setengahnya atau sekitar 50000 orang / 58 persen dibunuh oleh pasangan intimnya atau anggota keluarga. Itu berarti sekitar 137 wanita di seluruh dunia dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri setiap hari. Lebih dari sepertiga atau 30 ribu orang wanita yang dibunuh dengan sengaja di 2017 dibunuh oleh pasangan sebelumnya atau oleh pasangannya saat itu. Berdasarkan sedikit data di atas, wanita yang menjadi korban kekerasan bisa jadi seorang anak perempuan, istri, ibu, pasangan atau saudari seseorang.

Macam – macam Kekerasan Pada Perempuan

Kekerasan terhadap perempuan sekarang diakui sebagai masalah kesehatan publik dan pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia secara signifikan. Ini adalah faktor resiko yang penting untuk kesehatan wanita, dengan konsekuensi yang dapat mencapai kesehatan fisik dan mental mereka. Beberapa jenis kekerasan pada perempuan antara lain:

1. Penyiksaan dan penelantaran anak

Kekerasan yang bisa terjadi pada anak perempuan dan gadis muda adalah penyiksaan dan penelantaran anak. Sebagian anak mengalami penyiksaan dan penelantaran oleh orang tua mereka dan pengasuh lainnya di seluruh negara di dunia. Macam kekerasan pada anak termasuk kekerasan fisik, seksual dan psikologis dan juga pengabaian. Hasilnya bisa menjadi fatal dengan penyebab kematian paling umum adalah cedera kepala, cedera abdominal, dan mati lemas karena dicekik. Akibat yang tidak fatal berupa berbagai bentuk akan penyiksaan dan pengabaian yang memerlukan pengobatan medis dan campur tangan dinas sosial. Ketahui juga dampak kekerasan pada anak, dampak psikologis anak yang mengalami kekerasan, dan cara menghindari anak dari cara menghindari anak dari kekerasan verbal,

2. Penyiksaan berdasarkan budaya

Pada beberapa negara di dunia ada preferensi sosial untuk anak – anak lelaki yang mengabaikan para anak perempuan, sebagai respons dari tradisi dan budaya yang mengedepankan laki – laki. Hal ini mengarah kepada contohnya, aborsi janin berjenis kelamin perempuan ketika sudah dapat diidentifikasi melalui USG, sengaja membuat anak perempuan kekurangan gizi, atau bahkan membunuh anak perempuan yang lahir. Pada negara dimana praktik ini menjadi sesuatu yang umum yaitu China, Taiwan, Korea Selatan, India, Pakistan dan beberapa negara sub Sahara Afrika, rasio perempuan dan laki – laki lebih rendah dari yang diharapkan. Untungnya kejadian ini hanya terjadi di masa lampau, dan tidak dipraktekkan lagi di masa sekarang.

3. Female Genital Mutilation

Jenis kekerasan pada perempuan ini didefinisikan oleh WHO sebagai penghilangan sebagian atau total dari alat kelamin luar perempuan atau perlukaan lain kepada alat kelamin wanita apakah itu untuk keperluan budaya, religi atau alasan non terapeutik lainnya. Istilah sunat wanita juga sering digunakan untuk menggambarkan prosedur ini dan dilakukan pada anak – anak perempuan pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka tergantung kepada latar belakangnya.

4. Penyiksaan Oleh Pasangan

Salah satu jenis kekerasan pada perempuan yang paling umum yang terjadi pada semua lapisan masyarakat adalah kekerasan oleh partner laki – laki atau mantan partner. Istilah kekerasan dari partner atau pasangan mengacu pada penyiksaan yang biasanya terjadi antara suami dan istri atau antara mantan pasangan. Penyiksaan ini bisa terjadi secara fisik, seksual, kekerasan psikologis atau kombinasi dari semuanya. Simak juga dampak psikologi kekerasan dalam pacaran.

5. Pemerkosaan

Ada banyak mitos mengenai pemerkosaan sebagai jenis kekerasan pada perempuan yang berarti mengadakan hubungan seks diluar persetujuan wanita tersebut. Mitos – mitos tersebut didasarkan pada stereotipe mengenai apa yang menjadi perilaku seksual yang layak untuk pria dan wanita. Contohnya kebanyakan orang menghubungkan pemerkosaan dengan serangan kejam oleh orang asing, tetapi pemerkosaan kerap dilakukan oleh seseorang yang mengenal korbannya. Juga ada asumsi bahwa pemerkosaan meninggalkan tanda – tanda cedera yang jelas, namun seringkali bukan itu kasusnya. Hanya sekitar satu pertiga dari korban perkosaan mengalami cedera fisik.

6. Pembunuhan Atas Nama Kehormatan

Ini adalah pembunuhan seorang wanita, biasanya dilakukan oleh saudara, ayah atau anggota keluarga pria lainnya karena dia telah membawa nama buruk kepada keluarga. Fenomena ini berakar kepada gagasan akan harga diri pria dan kesucian wanita yang ada di berbagai negara di Mediterania Timur. Artinya kehormatan seorang pria terikat dengan kesucian seorang wanita secara seksual di dalam keluarganya. Kehilangan kesucian karena sebab apapun dianggap sebagai penodaan terhadap kehormatan keluarga, dan cara satu – satunya untuk mengembalikan kehormatan itu adalah dengan membunuhnya.

7. Penyiksaan Orang Lanjut Usia

Kesalahan perlakuan kepada orang lanjut usia di rumah atau di lembaga panti jompo dirujuk sebagai penyiksaan kepada lansia dan didefinisikan sebagai ‘aksi tunggal atau berulang yang muncul dalam hubungan apapun dimana diharapkan ada kepercayaan, yang menyebabkan cedera atau kesulitan pada lansia’. Kekerasan ini kerap terjadi di negara berkembang secara fisik, psikologis, atau seksual, dan keuangan atau kekerasan material, atau pengabaian sepenuhnya, kegagalan untuk memenuhi kewajiban perawatan lansia.

8. Dating Violence

Dating violence atau kekerasan saat berkencan adalah serangan secara fisik , seksual, emosional atau verbal dari seorang pasangan romantis atau seksual. Ini terjadi pada semua wanita pada semua ras dan etnis, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Hal ini juga terjadi di seluruh rentang usia. Kekerasan bisa berupa pemaksaan untuk hamil, pemerkosaan, bullying, pemukulan, memisahkan dan melarang bertemu dengan keluarga serta teman dan kerabat, dan masih banyak lagi.

9. Kekerasan Keuangan

Kekerasan keuangan terjadi ketika penyiksa mengambil kontrol keuangan untuk mencegah pihak lainnya agar tidak pergi dan mempertahankan kekuasaan dalam suatu hubungan. Seorang penyiksa dapat mengambil alih kontrol semua keuangan, menahannya dan menyembunyikan informasi keuangan dari korban. Kekerasan finansial juga bisa terjadi pada lansia.

10. Human Trafficking / Perdagangan Manusia

Ini adalah jenis kekerasan pada perempuan yang berbentuk perbudakan. Terjadi ketika seseorang wanita dipaksa atau ditipu untuk bekerja dalam kondisi yang berbahaya dan ilegal atau mengalami kontak seksual dengan yang lain diluar kemauannya. Seseorang yang mengalami diperdagangkan bisa saja dibius, diikat, dipukuli, dibuat kelaparan atau dibuat bekerja selama berjam – jam dalam sehari. Gadis – gadis dan wanita adalah korban yang paling umum akan perdagangan seks, satu jenis dalam perdagangan manusia.

11. Kekerasan Emosional Dan Verbal

Mungkin seorang wanita tidak berpikir mengenai mengalami jenis kekerasan pada perempuan jika tidak mengalami luka fisik. Akan tetapi kekerasan emosional dan verbal bisa memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang sama seriusnya dengan luka fisik. Kekerasan emosional dan verbal termasuk hinaan, percobaan untuk menakuti, mengisolasi, atau mengontrol seorang wanita. Ini juga merupakan tanda bahwa kekerasan fisik akan mengikuti berikutnya. Ketahuilah bagaimana cara mengatasi kekerasan psikis dan macam – macam trauma psikologis.

12. Pelecehan

Jenis kekerasan pada perempuan ini adalah perilaku apapun yang tidak dapat diterima atau komentar yang dibuat oleh seorang kepada orang lainnya. Pelecehan seksual adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kontak atau perilaku seksual yang tidak diinginkan yang terjadi lebih dari sekali di tempat kerja, rumah atau sekolah. Hal ini termasuk adanya keuntungan secara seksual atau permintaan bantuan seksual yang dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, pekerjaan sekolah atau di rumah. Pelecehan jalanan adalah perilaku atau komentar yang bisa menjadi seksual dan mungkin menargetkan jenis kelamin, ras, usia, agama, kebangsaan, etnis atau orientasi seksual.

13. Kekerasan Keluarga

Istilah ini melus kepada kekerasan antara anggota keluarga yang melibatkan perilaku yang sama seperti kekerasan domestik. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada pengalaman yang dialami di dalam keluarga, untuk mengidentifikasi cakupan yang lebih luas dari suatu perkawinan dan hubungan kekeluargaan luas dimana kemungkinan atau jenis kekerasan pada perempuan dapat terjadi. Simak juga mengenai jenis trauma psikologis dan macam – macam gangguan jiwa karena cinta.

14. Kekerasan Digital

Arti dari jenis kekerasan pada perempuan ini adalah kekerasan yang dilakukan menggunakan teknologi, khususnya pada media sosial atau pesan teks. Kekerasan digital lebih umum terjadi di kalangan dewasa muda, tetapi juga dapat terjadi pada siapa saja yang menggunakan teknologi seperti smartphone atau komputer dan internet. Kekerasan ini termasuk telepon atau pesan teks berulang yang tidak diinginkan, pelecehan di media sosial, tekanan untuk mengirimkan foto pribadi (sexting), menghina, menuntut balasan sesegera mungkin di email, media sosial dan pesan teks.

Jenis kekerasan pada perempuan adalah pelanggaran serius akan hak asasi wanita dan merupakan kepedulian langsung dalam sektor kesehatan publik karena berkontribusi secara signifikan apabila para petugas kesehatan masyarakat dilatih mengenainya dengan benar. Mereka adalah petugas yang paling dekat dengan korban, dan kemungkinan dikenal dengan dekat oleh korban, masyarakat dan komunitas. Pelayanan kesehatan lokal dan komunitas juga memegang peranan penting dalam meningkatkan kepedulian diantara publik untuk mencegah kekerasan ini. Masih ada perdebatan mengenai pendekatan apa yang paling efektif untuk mencegah kekerasan berbasis gender, namun dokumentasi dan evaluasi adalah elemen kunci dalam membangun pengetahuan akan kekerasan ini.

You may also like