Salah satu hal menarik yang bisa kita ketahui terutama ketika kita membahas tentang kesehatan mental adalah faktor frustasi dalam psikologi agama. Frustasi bisa diartikan sebagai sebuah kondisi dimana seseorang mengalami kekecewaan yang luar biasa sehingga menyebabkan ia menjadi jengkel dengan situasi yang tengah dihadapinya. Perasaan jengkel tersebut kemudian membuatnya kesulitan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang tengah ia hadapi. Pada akhirnya, seseorang kemudian menjadi sulit untuk menemukan apa sebenarnya yang bisa ia lakukan untuk memecahkan permasalahan tersebutnya. Kondisi ini membuatnya terjebak dan merasa tidak berdaya sama sekali.
Baca juga:
- Cara mengatasi frustasi dalam psikologi
- Ciri-ciri depresi berat
- Konsep kepribadian dalam psikologi agama
Apabila dibiarkan, kondisi frustasi bisa menimbulkan seseorang menjadi marah kemudian beresiko melakukan perilaku kekerasan, atau sebaliknya, membuat ia cenderung diam, depresi hingga kemudian menarik diri dari lingkungan sosialnya. Kita akan melihat sudut pandang kondisi frustasi ini jika dilihat dari segi psikologi agama. Berikut ini ada beberapa macam faktor yang menyebabkan seseorang menjadi frustasi apabila dilihat dari segi psikologi agama.
- Kegagalan Menemukan Pengalaman Spiritual
Frustasi bisa disebabkan salah satunya karena kegagalan dalam menemukan ketenangan atau pengalaman spiritual tertentu. Seseorang yang mengalami frustasi, ketika ia kesulitan untuk mendapatkan ketenangan bisa disebabkan karena belum pernah mengalami pengalaman spiritual tertentu. Orang yang terbiasa untuk menenangkan diri dengan berdoa, biasanya akan terhindar dari rasa frustasi dan tetap berusaha mencari jalan keluar permasalahan.
- Koping yang Tidak Efektif
Individu dengan koping yang tidak efektif juga sangat rentan mengalami frustasi. Perasaan tidak berdaya membuat seseorang akan berusaha menangani stress dengan melakukan koping tertentu. Koping yang tidak efektif ini bisa saja dengan munculnya sikap agresif, depresif atau tindakan lain yang cenderung negatif.
- Permasalahan yang Terus Datang
Faktor lain yang paling umum menyebabkan seseorang frustasi adalah permasalahan dari luar yang terus saja berdatangan secara bertubi-tubi. Seseorang bisa mengalami titik jenuh. Ia akan merasa setiap usahanya mengalami kegagalan sehingga timbul rasa frustasi. Tentu ini tergantung dengan jenis emosi yang dimiliki seseorang.
- Kebuntuan Pikiran
Karena munculnya banyak permasalahan yang bertubi-tubi tadi, maka seseorang kemudian bisa merasa apa yang telah ia lakukan semacam sia-sia. Timbul kebuntuan pikiran yang membuatnya kemudian frustasi. Dalam psikologi agama sendiri, sebenarnya ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah sewajarnya akan dialami oleh seorang individu. Usaha apa yang akan ia lakukan itulah yang menentukan kemudian.
- Kehilangan Panutan
Faktor frustasi dalam psikologi agama selanjutnya yaitu berupa hilangnya panutan seseorang. Katakanlah seorang individu memiliki sosok yang menginspirasinya dalam mengatasi setiap permasalahan. Namun ketika sosok yang menjadi panutannya tersebut hilang, tentu saja ini menyebabkan ia menjadi lebih frustasi. (Baca juga: Dampak psikologis bagi pengangguran)
- Perasaan Terkhianati
Hampir sama seperti kehilangan panutan, ketika seseorang merasa terkhianati oleh sosok yang menginspirasinya atau apa yang ia percayai ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, bisa saja ia menjadi frustasi. Ini adalah faktor yang siapa saja bisa mengalaminya.
- Hilangnya Iman
Individu yang sering mengalami kebuntuan pikiran dalam mengatasi permasalahan, sebenarnya bisa diakibatkan karena hilangnya iman dalam dirinya. Ia merasa tidak punya siapa-siapa atau “pegangan” ketika mengalami permasalahan. Padahal jika ia masih memiliki iman, ia masih bisa bisa mengatasi permasalahan yang tengah ia hadapi.
- Tidak Percaya dengan Doa
Seseorang yang hilang iman, biasanya juga tidak percaya dengan kekuatan doa. Akibatnya, saat mengalami permasalahan, kadang ia lupa untuk berdoa. Kebuntuan dalam permasalahannya, ia sejenak lupa bahwa unsur spiritual yang ada dalam dirinya juga patut untuk dipertimbangkan.
- Kehilangan Motivasi
Hilangnya motivasi juga menjadi faktor seseorang mengalami frustasi. Ini mengakibatkan seorang individu menjadi tidak tergerak untuk mencari alternatif permasalahan yang sebenarnya bisa saja dengan mudah ia lalui.
- Sikap Malas
Terakhir adalah sikap malas. Malas menjadi faktor penyebab dari rasa frustasi yang mungkin saja terjadi. Ini juga masih ada kaitannya dengan mudahnya seseorang kehilangan motivasi sehingga tidak mampu mencari cara lain dalam mengatasi permasalahan.
Itulah tadi berbagai macam faktor frustasi yang bisa dialami oleh individu. Kita bisa mempelajari lebih banyak lagi tentang faktor frustasi dalam psikologi agama sehingga kita terhindar dari kebuntuan pikiran dalam menghadapi permasalahan.