Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Eksperimen » Peran Psikologi dalam Desain Interior

Peran Psikologi dalam Desain Interior

by Arby Suharyanto

Dear sobat semua yang penulis cintai.. senang sekali hari ini penulis bisa kembali berbagai wawasan mengenai dunia psikologi, tentunya setiap wawasan berguna untuk bekal kita di masa depan ya sobat.. kali ini penulis membahas mengenai desain interior sehubungan dengan peran psikoogi di dalamnya. Desain interior ialah sebuah seni atau tindakan manusia yang dilakukan untuk merancang ruangan bagian dalam dan tata letak furniture nya di dalam sebuah bangunan.

Desain interior memiliki tujuan untuk dapat mencapai suasana, pandangan, dan karakteristik dari penghuninya. Untuk mencapai tujuan tersebut ada berbagai macam peran yang mempengaruhi pembentukan dari desain itu sendiri, tentunya anda ingin memahaminya lebih lanjut bukan? Nah sobat, simak 13 peran psikologi dalam desain interior berikut.

1. Mengembangkan Sesuai Kebutuhan

Setiap orang tentu menginginkan memiliki rumah yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kepribadiannya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara mengembangkan desain interior dalam rumahnya sesuai dengan faktor yang diinginkan dan dengan struktur bangunan yang ada. Psikologi memiliki peran dalam pengembangan desain dengan mempelajari dan menyamakan terlebih dahulu dengan karakter dan keinginan dari pemilik rumah. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam strategi pemasaran produk).

2. Memaksimalkan Manfaat yang Didapat

Faktor psikologi perasa memiliki peran yang penting dalam desain interior suatu ruangan. Psikologi perasa akan memberikan gambaran dan menjadi dasar penerapan atau pengaplikasian warna untuk interior. Yakni warna yang mampu memberikan pengaruh yang kuat sesuai karakteristik pemilik rumah sebab psikologi mampu menciptakan nuansa tersediri berupa kesan yang ditimbulkan dari warna tersebut. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam bisnis pariwisata).

Misalnya ialah warna kuning, atau peach yang secara psikologis sapat menaikkkan tekanan darah seseorang, maka tepat untuk diaplikasikan di ruangan kerja agar membuat pemilik yang menempatinya merasa hangat dan bersemangat. Atau warna biru dan hijau yang secara psikologis dapat merilekskan pikiran maka dapat diaplikasikan di ruang tidur atau ruang keluarga sehingga desain interior yang tercipta akan memiliki manfaat yang tepat. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam seni visual).

3. Dampak Ketenangan

Dalam desain interior melibatkan peran psikologi penglihatan untuk pembentukan bentuk bangunan hingga bisa mencapai sesuai yang ingin disampaikan, misalnya ialah bagi seseorang yang menyukai tipe klasik, maka bentuk durniture rumah dan bentuk langit langit rumah dapat dibentuk dengan ukiran sehingga terasa menenangkan ketika dipandang. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam periklanan).

4. Menyesuaikan Latar Belakang Mental

Garis garis yang dibuat dalam desain interior secara psikologi dapat membangkitkan perasaan yang berbeda, misalnya ialah gais horisontal yang mampe memberikan perasaan stabilitas atau keseimbangan bagi pemilik rumah, atau garis vertikal yang mampu memperindah tampilan pilar sehingga memberikan dampak ketenangan bagi pemilik rumah. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam dunia industri).

5. Menyempurnakan Rasa Nyaman

Peran psikologi dalam desain interior juga mempengaruhi suasana hati dari pemilik rumah, misalnya ialah tektur dalam desain yang digunakan, tekstur yang kasar membuat objek dalam interior ruangan terlihat berat, sedangkan tekstur yang halus membuatnya terasa lebih ringan dlihat dari perasa seseorang dari segi psikologi.

Misalnya ialah lantai marmer di dalam ruangan yang dipoles dengan warna putih akan jauh terasa lebih ringan bagi pemilik rumah yang menempatinya daripada dihias dengan panel kayu keras. Psikoloogi berperan dalam menyempurnakan kenyamanan yang didapatkan pemilik rumah.

6. Menghilangkan Ketegangan

Bagi seseorang yang hidup di perkotaan dan sering merasakan bisingnya kendaraan serta polusi udara yang sepanjang hari membuat tubh, jiwa, dan pikiran menjadi penat, ilmu psikologi dapat diterapkan untuk menghilangkannya, yakni dengan melepas ketegangan, misalnya ialah dengan memberikan taman kecil di dalam ruah sehingga memberi dampak ketenangan sekaligus kenyamanan yang akan menghilangkan rasa tegang.

7. Membentuk Sikap Seseorang

Desain interior dapat mempengaruhi sikap seseorang ketika dikerjakan oleh arsitek yang memahami dan menerapkan ilmu psikologi di dalamnya, misalnya ialah yang berhubungan dengan hobi pemilik rumah. Bagi yang memiliki karakteristik rapi dan teratur, tentunya segala desain interior di rumah tersebut harus menyesuaikan, yakni dengan tatanan ruangan dan segala furniture yang menonjolkan kesan tertib sehingga pemilik menjadi betah berlama lama meninggalinya.

8. Mempengaruhi Emosi

Emosi seseorang dapat meningkat attau menurun ketika ia berada di dalam rumahnya sendiri dengan berbagai pengaruh atau kondisi yang didapatnya dari luar, Sebab itu penciptaan desain interior dalam sebuah ruangan harus mampu meredam emosi pemilik rumah dengan cara pengerjaan semua bagiannya dengan ilmu psikologi, misalnya ialah penempatan warna yang tepat seperti memberikan warna yang sejuk di kamar tidur sehingga setiap kali pemilik rmah berada di kamar ia akan merasa bebas dari segala emosi atau beban yang dirasanya.

9. Kesan Kegembiraan

Desain interior harus bisa menciptakan kesan kegembiraan di dalam rumah, ilmu psikologi memiliki peran dalam hal tersebut, hal itu dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik dari pemilik rumah dan memberikan warna serta bentuk bangunan yang tepat sehingga memberikan dampak kenyamanan karena ruangan yang ditempati sesuai dengan yang diinginkan

10. Perencanaan Fondasi Rumah

Psikologi penciuman memiliki peran dalam hal kenyamanan pemilik rumah, hal itu berhubungan dengan bagaimana fondasi rumah itu dibangun. Desain interir wajib memperhatikan sesuatu hingga bagian yang detail, misalnya ialah yang berhubungan dengan letak saluran pembuangan, hal itu akan mempengaruhi kualitas air dan suasana udara atau penciuman orang yang menempatinya.

11. Peran Religi

Religi ialah sesuatu hal yang mampu memberikan ketenangan pada seseorang yang berhubungan dengan keyakinan. Dalam suatu desain interior hal ini adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan, misalnya penerapan pada keluarga yang menganut agama islam tentu arsitek harus memberikan kesan religi yang mampu memberikan ketenangan bagi pemilik rumah, misalnya dengan memberikan lukisan atau ukiran yang berhubungan dengan ayat ayat suci dalam agama islam.

12. Rasa Kekeluargaan

Bagaimana suasana keluarga tercipta dipengaruhi oleh desain interior dalam rumah, yakni yang berhubungan dengan ruang tengah atau ruang tidur, ruang tengah haruslah menyediakan kompenen yang menarik misalnya sofa besar sehingga seluruh angggota keluarga dapat menempatinya secara bersama dan menjalin kedekatan di keluarga mereka.

13. Peran Untuk Anak Anak

Anak anak yang berada dalam rumah dengan desain interior sesuai karakteristiknya cenderung akan lebih betah berada di rumah dan melakukan hal hal yang bermanfaat daripada anak anak yang tidak suka dengan karakter rumahnya sendiri. Sebab itu desain interior harus memperhatikan karakteristik dan selera atau hobi anak anak, misalnya ialah penciptaan ruangan yang nyaman untuk belajar.

Ternyata psikologi memiliki peran yang luas ya sobat? Psikologi membuat desain interior suatu ruangan menjadi sempurna dan memiliki tampilan terbaik sesuai yang diinginkan pemilik rumah. Sampai disini dulu artikel kali ini sobat, semoga bermanfaat untuk sobat pembaca semua.. Terima kasih, salam hangat dari penulis.

You may also like