Home » Ilmu Psikologi » 13 Peran Psikologi Agama dalam Kehidupan

13 Peran Psikologi Agama dalam Kehidupan

by Arby Suharyanto

Psikologi agama bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari mengenai perilaku manusia yang berhubungan dengan keyakinan dan sikap sikap yang timbul dalam keseharian berhubungan dengan keyakinannya tersebut. Agama tentunya menjadi dasar dari setiap tindakan manusia dan hal itulah yang mempengaruhinya dalam berhubungan dengan orang lain.

Psikologi agama memiliki peran yang erat dengan kebaikan dan keburukan seseorang dalam keseharian, banyak tindakan yang berdasar karena keyakinan atau karena agama. Dalam kesempatan kali ini penulis akan menguraikan lebih lanjut mengenai 13 peran psikologi agama dalam kehidupan, yuk simak selengkapnya berikut.

1. Hubungan Keluarga

Psikologi agama dalam kehidupan sehari hari akan mempengaruhi bagaimana seseorang memperlakukan keluarganya, bagaimana ia mengajarkan pendidikan dan kebaikan pada anak anaknya, agama berhubungan erat dengan cara memperlakukan orang lain, bagaimana ia bersikap dan memperlakukan keluarganya, dipengaruhi dari apa yang diajarkan pada agamanya. (Baca juga mengenai cara mengatasi emosi dalam keluarga).

2. Karakter Seseorang

Bagaimana karakter seseorang terbentuk juga merupakan pengaruh kuat dari psikologi agama yang dimilikinya. Apa yang diajarkan orang tua dan lingkungannya sejak kecil serta apa yang ia pelajari sendiri dalam hatinya mengenai kebaikan yang ditanamkan agamanya, misalnya ialah seseorang yang terbiasa belajar untuk berbuat baik sejak kecil seperti sikap tolong menolong dsb yang berhubungan dengan karakter, hal itulah yang akan menjadi kebiasaannya hingga ia dewasa. (Baca juga mengenai cara melihat karakter seseorang menurut psikologi).

3. Pandangan Umum

Pandangan umum ialah sesuatu yang menjadi titik sudut mengenai apa saja hal yang berada di lingkungannya, sering kita melihat orang yang begitu mudah berprasangka buruk pada sekitarnya dan orang yang begitu mudah untuk berprasangka baik sekalipun terhadap orang yang pernah berbuat buruk padanya, hal itu diperoleh dari apa yang ia miliki dari keyakinannya dalam beragama. (Baca juga mengenai efek berciuman bagi wanita dari sisi psikologi).

4. Hubungan Masyarakat

Yaitu cara ia bersosialisasi dengan masyarakat, ada berbagai keyakinan yang berpengaruh, seperti agama yang mengajarkan toleransi dan pemeluknya memahami dan melaksanakan dengan kesunggguhan, ada pula yang memiliki pandangan agama yang sempit sehingga ia hanya berhubungan dengan masyarakat yang memiliki keyakinan sama dengannya, hubungan dengan masyarakat tersebut didapat karena ajaran agama yang ia yakini. (Baca juga mengenai cara mengatasi masalah dalam hubungan cinta).

5. Respon Terhadap Masalah

Peran psikoloi agama dalam kehidupan akan mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dan memberi respon terhadap maslaah yang dihadapi, ada orang yang tenang dan ada pula yang memiliki karakter menggebu gebu ketika menerima atau ketika mengerti suatu permasalahan, hal itu terjadi karena kebiasaan yang ia terima dan dibiasakan oleh orang tuanya sejak kecil. (Baca juga mengenai cabang cabang psikolinguistik).

6. Cara Berfikir

Ialah cara seseorang untuk memahami kondisi sekitar dan berfikir mengenai apa yang terjadi pada lingkungannya, bagaimana ia mengambil kesimpulan dan bagaimana ia memahami sesuatu. Cara berfikir tentang diri sendiri dan orang lain terjadi karena adanya peran psikologi agama dalam kehidupan yang ia jalani, yakni tentang pandangan positif dan negatif yang melekat dalam hatinya.

7. Kecerdasan Spiritual

Ialah hal yang berhubungan dengan cara seseorang membawa diri sehubungan dengan agama, banyak orang yang melakukan kesalahan dengan alasan karena agama yang ia anut, padahal tentunya tidak ada agama yang mengajarkan keburukan jika pemeluknya memahami dengan sungguh sungguh. Kecerdasan spiritual itu terbentuk karena peran psikologi agama yang ia terima yang berhubungan dengan pendidikannya.

8. Emosi

Ialah cara seseorang ketika berada dalam situasi terdesak atau ketika dalam situasi yang bisa menimbulkan kemarahan, emosi timbul karena kebiasaan penenangan diri yang dimilikinya yang dikontrol dari kecerdasan spiritualnya, seringkali orang yang tidak memiliki ketenangan dan pemahaman agama mendalam memiliki emosi yang mudah timbul dan mudah disesali oleh dirinya sendiri dalam kehidupan sehari hari.

9. Kasih Sayang

Ialah bagaimana seseorang memiliki empati dan perasaan terhadap orang lain, cara ia memperlakukan  orang lain dan cara ia mengasihi sesama, kasih sayang bisa timbul karena kebiasaan agama yang ia terima sejak kecil dan bagaimana ia melihat orang orang di sekitarnya memperlakukan sesama, dari hal itu timbul rasa kasih sayang dan cinta terhadap sesama.

10. Cara Menjalin Hubungan dengan Sesama

Peran psikologi agama dalam kehidupan ialah bagaimana ia menjalin hubungan dengan sesama, ia menjadi orang yang terbuka atau menjadi orang yang tertutup, ia menjadi orang yang suka bersosialisasi atau suka menyendiri, hal itu terjadi karena ajaran agama yang dimilikinya, yakni yang juga mengajarkan bagaimana berhubungan dan berbuat dengan orang lain.

11. Solidaritas

Peran selanjutnya ialah solidaritas yaitu perasaan empati terhadap sesama, misanya ialah umat agama tertentu yang memiliki solidaritas kuat, jika di suatu daerah atau tempat lain terdapat masalah atau terdapat pihak yang mengganggu kaum tersebut maka ia juga akan turut berperan untuk menghilangkan gangguan yang terjadi karena ia merasa sebagai satu kesatuan dalam keyakinan tersebut.

12. Perdamaian

Ialah peran yang terjadi karena cinta terhadap sesama dan keinginan untuk menciptakan kerukunan baik itu pada keyakinan atau umat yang sama ataupun dengan umat yang berbeda, keyakinan yang dalam akan membuat seseorang ingin memiliki rasa damai dengan sekitar dan memiliki rasa untuk memperluas kebaikan dengan sesama karena tidak menginginkan adanya masalah dengan orang lain.

13. Hubungan dengan Lawan Jenis

Peran psikologi agama dalam kehidupan ialah bagaimana ia berhubungan dengan lawan jenis, ada berbagai agama di dunia ini, ada yang memperbolehkan untuk berhubungan atau bersentuhan secara wajar, ada pula yang melarang sebuah hubungan walaupun itu hanya berpegangan atau bersentuhan kulit jika belum memiliki hubungan yang resmi secara agama.

Hal itu akan mempengaruhi hubungan seseorang dengan lawan jenis, orang yang memiliki pendalaman agama yang kuat tentunya tidak akan melakukan hubungan dengan lawan jenis dengan bebas dan memperlakukan lawan jenisnya dengan baik, yakni bersungguh sungguh untuk menjalin hubungan dan menjalin hubungan dengan serius karena ia memiliki keyakinan hubungan dengan lawan jenis juga akan menjadi nilai dalam agama yang dimilikinya.

Demikian artikel kali ini, semoga menjadi wacana yang bermanfaat untuk anda, jangan lupa untuk selalu membaca artikel di website kami untuk menambah pengetahuan mengenai dunia psikologi. Terima kasih sudah membaca, salam hangat dari penulis.

You may also like