Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Agama » 8 Contoh Pengaruh Agama Dalam Kesehatan Mental

8 Contoh Pengaruh Agama Dalam Kesehatan Mental

by Rini Sabarini

Setiap pribadi memiliki kebebasan hak untuk memeluk suatu agama atau keyakinan. Ada beberapa agama yang dianut di Indonesia, islam, kristen, budha, hindu dan lain sebagainya. Dengan dasar agama yang kuat, seseorang dapat mengimbangi kehidupannya dengan baik dan terarah.

Baca juga :

Peran agama begitu penting dalam aspek memperbaiki sikap dan juga perilaku seseorang dalam bersikap. Dia akan mengetahui hal mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Berikut ini ada beberapa contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental yang dapat dijadikan patokan :

1. Membentengi Diri Dari Perbuatan Buruk

Dalam bersikap tidak jarang seseorang melakukan hal yang buruk dan tidak disukai. Dengan adanya agama, sikap yng buruk dapat dibentengi dengan aturan dan ajaran yang menyebutkan perbuatan tersebut tidaklah baik dan bermanfaat. Paling tidak bisa mengerem dan ingat akan hal buruk yang satu saat bisa berbalik menimpa dirinya.

2. Melatih Hidup Dengan Sabar

Contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental lainnya dapat diukur dari sikap sabar pada pribadi seseorang. Dengan mengenal Tuhan dan ajarannya, serta menjalankan segala perintahnya akan menimbulkan sikap sabar. Sikap ini mampu menerima kondisi dengan prasangka baik, tanpa menyerah dengan keadaan. Mampu bersabar dalam mencapai suatu tujuan.

Baca juga :

3. Hidup Menjadi Lebih Ikhlas

Menata hati lebih ikhlas memang sulit, namun dengan tekad dan niat semua pasti akan terwujud. Ikhlas sebuah sikap yang menerima kondisi dengan hati dan pikiran yang rendah hati, berjiwa besar dan juga berpikir ke arah yang baik. Dengan demikian hati dan jiwa menjadi lebih tenang dan damai. Karena orang beragama akan percaya garis kehidupan ini sudah ada yang mengaturnya dengan baik

4. Hidup Menjadi Lebih Tawakal

Salah satu contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental yaitu menjadi tawakal. Tawakal adalah menyerahkan segala kehidupan ini kepada yang mengaturnya yaitu Tuhan. Dengan tujuan agar jiwa dan juga pikiran menjadi lebih tenang dan damai, bukan berarti harus pasrah tanpa melakukan apapun. Semua membutuhkan tindakan dan juga action, oleh sebab itu tetap berihktiar dengan berdoa kepada Tuhan.

Baca juga :

5. Hidup Dengan Sederhana

Menjadi hamba dan pribadi yang sederhan itu lebih baik, ketimbang menjadi pribadi yang berlebihan. Dalam ajaran agama dianjurkan untuk hidup sederhana dan sesuai dengan kemampuan. Apabila hal ini dibentur maka hidup Anda akan penuh dengan kepalsuan dan juga tidak ada ketenangan didalamnya.

6. Hidup Rendah Hati

Menjadi pribadi yang santun dan rendah hati merupakan pribadi yang matang dalam bersikap dan beretika. Siapapun orangnya tentu ingin dihargai dan dihormati, dengan sikap yang rendah hati cukup semua itu ditakar dalam kadar yang sedang. Tidak perlu berlebihan, tanpa itu semua ia akan mampu menghargai apa saja yang ada dihadapannya dan tanpa memerluka pujian sekalipun.

Baca juga :

7. Menghargai dan Menghormati Orang Lain

Contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental berikutnya dalah menjadi pribadi yang dapat menghormati dan menghargai orang lain. Tanpa melihat status, jabatan, kekayaan, ras dan juga asalnya. Sikap seperti ini dapat membuat dirinya disegani siapa saja, karena saling menghargai dan menaruh hormat pada orang yang patut dihormati.

8. Tahu Batasan Baik dan Buruk

Agama menjadi salah satu tolak ukur seseorang mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang buruk dan baik. Perbuatan baik akan berdampak baik bagi kehidupannya, dan sebaliknya perbuatan buruk akan berdampak merusak bahkan berdosa. Apabila seseorang tahu batasan tersebut, kemungkinan hidupnya ditata hanya untuk mencapai taraf akhirat dan kebaikan.

Baca juga :

Semoga penjelasan dan contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental bermanfaat untuk Anda. Semoga berkenan dan sampai bertemu dalam artikel selanjutnya.

You may also like