Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keluarga » 14 Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Agama Sejak Dini

14 Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Agama Sejak Dini

by Devita Retno

Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian anak di masa tumbuh kembangnya. Sebagian besar pengetahuan yang didapatkan anak pada usia awalnya berasal dari orang tua. pengaruh orang tua akan turut membentuk sikap anak kelak. keluarga menjadi ajang sosialisasi pertama bagi anak dengan orang tua sebagai panutan dan pemberi pengaruh terbesar. Setiap interaksi yang terjalin dengan anak adalah kesempatan untuk menanamkan pengaruh orang tua berupa nilai – nilai dalam kehidupan.

Interaksi dengan orang tua terutama dapat menanamkan nilai agama yang akan menjadi dasar bagi anak untuk menjalani kehidupannya di masa depan. Bagi anak usia dini, peran orang tua masih sangat besar artinya dan tidak dapat digantikan oleh pihak lain. Masa kanak  – kanak merupakan fase yang paling baik untuk menanamkan norma – norma yang sesuai dengan agama masing – masing ke dalam jiwa anak, agar kelak mereka dapat hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh ajaran agama dan menjadi umat beragama yang memiliki rambu – rambu tertentu sebagai batasan dalam kehidupannya.

Peranan Orang Tua dalam Nilai Keagamaan Anak

Mempelajari agama sejak dini akan membuat anak memiliki pandangan yang jelas mengenai hal yang benar dan salah. Dengan demikian, anak juga akan dapat menentukan sikapnya dengan mudah mengenai berbagai hal yang ada di kehidupannya.  Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama kepada anak usia dini antara lain:

1. Mengenalkan konsep keTuhanan kepada anak

Ini adalah peran orang tua yang paling mendasar dimana orang tua wajib untuk memperkenalkan konsep mengenai keberadaan Tuhan kepada anaknya. Salah satu cara untuk mengenalkan keberadaan Tuhan sesuai agama masing – masing adalah dengan memperkenalkan pula bukti – bukti tentang kebesaran Tuhan. Orang tua bisa menunjukkan kepada anak mengenai ciptaan Tuhan dan berbagai peristiwa yang dapat dihubungkan dengan kekuasaan Tuhan, misalnya bunga – bunga yang indah, turunnya hujan, mengapa burung bisa terbang, dan lain sebagainya.

2. Mengajak anak beribadah

Setiap agama pasti memiliki tata cara peribadatan sendiri. Orang tua dapat memperkenalkan cara beribadah tersebut kepada anak tanpa susah payah, yaitu dengan penerapan yang biasa dilakukan sehari – hari. Anak akan melihat kebiasaan orang tua beribadah di rumah, terutama orang tua yang benar – benar memahami ajaran agamanya sendiri. Dengan demikian, sejak lahir anak akan terbiasa dengan ritual agamanya masing – masing. Ketahui juga mengenai peran orang tua dalam psikologi anak, peran orang tua dalam perkembangan remaja dan peran orang tua dalam pembentukan karakter anak.

3. Menceritakan kisah – kisah keagamaan

Kisah keagamaan bisa diceritakan melalui dongeng sebelum tidur. Anak  – anak umumnya sangat senang mendengarkan kisah atau dongeng yang dituturkan orang tua, karena daya imajinasi mereka masih sangat aktif dan sangat penuh dengan rasa ingin tahu. Peran orang tua dalam nilai keagamaan anak dapat dilakukan dengan mengisahkan cerita – cerita yang dapat diteladani anak yang berhubungan dengan ajaran agama.

4. Mengajarkan nilai – nilai dalam agama

Nilai – nilai dalam agama pastinya diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Rasa welas asih, perbuatan baik, toleransi, saling berbagi, selalu berkata sesuai fakta dan lain sebagainya diperlukan ketika kita hidup bermasyarakat, dan semua itu adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh anak. Agama dan segala ajarannya yang benar akan menjadi dasar dari kehidupan sosial kita, dan berguna untuk memberikan batasan sosial agar tercipta keteraturan dalam bermasyarakat. Nilai agama dapat menjadi cara mengatasi kenakalan remaja dan juga meminimalkan timbulnya faktor penyebab kenakalan anak dan pengaruh broken home terhadap remaja.

5. Memberi contoh yang benar

Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama bagi anak adalah sebagai sumber panutan anak. Apa yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak dengan daya tangkap dan daya ingatnya yang luar biasa. Anda tidak dapat mengajarkan nilai agama ataupun hanya memberikan perintah tanpa memberi contoh kepada anak. Jika anak melihat orang tua juga tidak taat menjalankan ajaran agama, maka akan sulit menanamkan kesadaran beragama kepada anak sejak kecil. Kebiasaan beragama yang taat di rumah haruslah dimulai dari orang tua, agar anak dapat mencontoh kebiasaan baik tersebut.

6. Mengajarkan pandangan agama dalam kehidupan

Konsep – konsep di dalam ajaran agama akan diterapkan ke dalam kehidupan kita dan anak kelak akan menjalani kehidupannya sendiri. Sebab itulah ia harus mengerti dan paham mengenai pandangan agamanya mengenai kehidupan, agar dapat mendasari kehidupannya sendiri dengan hal – hal yang sesuai dengan ajaran agama. Memahami sudut pandang agama terhadap berbagai aspek kehidupan akan sangat membantu kita untuk menentukan arah hidup dan mengambil keputusan mengenai banyak hal.

7. Menanamkan kebiasaan baik

Semua agama pastinya mengajarkan kebaikan, karena itu orang tua dapat menanamkan pentingnya berbuat baik yang sesuai dengan ajaran agama masing – masing. Cara ini akan mengajarkan anak untuk tidak egois, memiliki empati pada orang lain dan bisa bertenggang rasa serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap semua perbuatannya, baik atau buruk. Peran orang tua dalam pengendalian sosial, pran orang tua dalam pembinaan anak remaja dan macam pola asuh anak menurut psikologi juga perlu Anda ketahui.

8. Memperkenalkan tempat beribadah

Kegiatan peribadatan setiap agama tidak hanya dapat dilakukan di rumah saja, melainkan setiap agama memiliki tempat ibadatnya masing – masing yang biasanya bisa dikunjungi kapan saja. Orang tua bisa membawa anak ke tempat beribadah tersebut dan mengajak anak untuk melakukan kegiatan peribadatan disana. Membiasakan anak untuk mengenal tempat beribadah agamanya sejak kecil akan berguna untuk mempertemukannya dengan sesama pengikut agama yang sama dan ia bisa melihat bagaimana orang lain juga beribadah dengan benar.

9. Memperkenalkan ritual keagamaan

Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama untuk anak usia dini bisa dimulai dengan memperkenalkan ritual keagamaan. Ritual ini biasanya dilakukan ketika ada hari besar keagamaan tertentu, dan bisa jadi kegiatan ini akan menarik minat anak sebab biasanya banyak orang berkumpul dan beribadah bersama. Dengan demikian anak juga akan tahu serta mengenal apa saja ritual yang biasa dilakukan di agamanya masing – masing.

10. Mengajak anak untuk selalu bersyukur

Bersyukur tidak hanya dilakukan ketika kita mendapatkan rezeki saja, melainkan juga perlu dilakukan ketika sedang mendapatkan kesulitan. Orang tua dapat menanamkan kebiasaan bersyukur kepada anak agar anak selalu mengingat bahwa ada kekuatan yang lebih besar daripada kehendak manusia, yaitu adanya Tuhan yang mengatur segalanya. Dengan selalu bersyukur, diharapkan anak akan memahami bahwa dalam keadaan senang atau susah, maka manusia harus tetap mengingat Tuhannya. Hal ini dapat mengajarkan anak untuk tabah menghadapi segala cobaan dan kesulitan, juga tidak menjadi tinggi hati saat sedang dalam posisi tinggi.

11. Mengajak anak ke tempat – tempat keagamaan

Diluar tempat – tempat ibadah resmi agama – agama yang ada, para umatnya biasanya juga kerap mengadakan kegiatan keagamaan sendiri atau berkelompok.  Anda juga dapat mendatangi acara semacam ini dan mengajak si kecil untuk mengalaminya sendiri. Jika anak terbiasa menyaksikan beragam kegiatan yang ada hubungannya dengan agama, lambat laun akan terbentuk pemahaman mengenai apa dan bagaimana sebenarnya agama tersebut.

12. Menyelipkan ajaran agama dalam percakapan

Peran orang tua dalam menanamkan nilai keagamaan kepada anak juga bisa dilakukan dengan melakukan percakapan bersama anak. Tidak perlu secara khusus mengajak anak berbicara mengenai agama tersebut, namun Anda bisa menyelipkannya dalam berbagai percakapan dengan anak. Misalnya, mengajarkan kepada anak bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, atau bahwa agama mengajarkan kita untuk mencintai sesama dengan adil, selalu berbuat baik, sayang kepada saudara dan lain sebagainya.

13. Menjawab pertanyaan anak dengan jelas

Walaupun masih kecil, ada kalanya anak akan mengeluarkan pertanyaan yang membuat orang tua kebingungan sebab jawabannya terlalu kompleks untuk diterangkan kepada anak . Usahakan untuk menjawab setiap pertanyaan anak dengan sebenar – benarnya, namun sesuaikan dengan bahasa yang dapat dimengerti anak. Begitu juga ketika anak bertanya mengenai hal – hal keagamaan, saat itu merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mulai menanamkan nilai agama sedikit demi sedikit.

14. Memperkenalkan doa – doa kepada anak

Salah satu peran orang tua yang paling penting dalam menanamkan nilai agama kepada anak yaitu dengan memperkenalkan doa – doa yang diajarkan dalam agama. Doa – doa ini akan kita ucapkan setiap kali hendak melakukan suatu kegiatan atau pada kesempatan tertentu sebagai suatu cara untuk terhubung dengan Tuhan dan juga menjadi bagian dari ibadah agama. Doa merupakan cara untuk meminta atau berkomunikasi dengan Tuhan. Jika anak sudah terbiasa mendengarkan berbagai doa yang diucapkan orang tua sehari – harinya, ia akan semakin dekat dengan pemahaman agama.

Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama kepada anak tidaklah kecil, melainkan dapat menjadi dasar yang kuat atau lemah dalam pemahaman keagamaan dan kehidupan beragama anak kelak. Pemberian pemahaman mengenai agama perlu dilakukan sejak anak masih berusia dini bahkan sejak lahir agar akar keagamaan tersebut semakin kuat berada di benak dan pikiran anak. Dengan akar dan dasar keagamaan yang kuat, anak tidak akan mudah tergelincir kepada aspek – aspek negatif dari kehidupan.

You may also like