Banyak sekali orang, terutama wanita yang menginginkan tubuh ideal dan langsing sehingga dapat menunjang penampilannya. Hanya saja sayangnya kebanyakan dari mereka menjadikan hal tersebut sebagai obsesi yang mana mengakibatkan ke masalah yang lebih serius. Masalah yang seringkali muncul pada orang-orang yang memiliki obsesi pada tubuh yang ramping dan kurus adalah anoreksia. Anoreksia sendiri sebenarnya masuk ke dalam kategori penyakit psikologis yang mana membuat penderita gangguan ini akan cenderung melakukan beragam hal untuk bisa membuat tubuhnya ideal sesuai dengan yang diinginkan. Namun sayangnya, anoreksia merupakan obsesi yang berlebihan sehingga membuat penderitanya merasa jika tubuhnya terlihat belum ideal meskipun sudah terlihat kurus.
baca juga:
Penyebab dari anoreksia sendiri beragam, ada beberapa faktor yang dapat memunculkan gangguan psikologis ini, antara lain adalah:
- Biologis, beberapa kasus anoreksia terkadang disebabkan karena faktor genetik. Seseorang yang memiliki saudara kandung dengan gangguan makan tersebut akan memiliki resiko tinggi mengidap anoreksia. (baca juga: Teori Psikoanalisis Klasik)
- Psikologi, faktor ini juga dapat menjadi penyebab munculnya anoreksi. Misalnya saja memiliki kepercayaan diri yang rendah, perfeksionis yang tinggi, dan lainnya.
- Sosiokultural, kultur dari negara barat terkadang menanamkan pikiran dan keinginan agar bisa terlihat lebih kurus. Hal ini lah yang kemudian mempengaruhi pemikiran orang lain untuk terobsesi dengan hal tersebut. (baca juga: Macam-Macam Bakat)
Tentu saja jika kondisi ini dibiarkan terus menerus akan berdampak negatif kedepannya, sehingga perlu diatas sejak dini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun sebelumnya akan lebih baik untuk mengetahui ciri cirinya terlebih dahulu. Untuk ciri ciri yang terlihat pada penderita anoreksia, anda bisa melihat dari 2 sisi yaitu fisik dan emosi serta kebiasaan.
1. Ciri Ciri Fisik
Berikut ini beberapa ciri ciri fisik yang terlihat dari tubuh pendeerita gangguan anoreksia:
- Kehilangan berat badan secara ekstrem, karena obsesi dan keinginan untuk kurus yang kuat maka membuat berat badannya dapat turun secara drastis.
- Kadar darah di dalam tubuh tidak normal.
- Sering merasa lelah, dikarenakan tidak adanya asupan gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. (baca juga: Teori-Teori Motivasi)
- Mengalami gangguan tidur
- Sering mengalami pusing hingga pingsan.
- Munculnya perubahan-perubahan warna pada jari yang terlihat seperti kebiruan.
- Telat periode menstruasi.
- Tubuhnya yang tidak tahan dengan cuaca dingin, meskipun tidak ekstrem.
- Rambut semakin tipis, patah, serta rontok.
- Detak jantung yang tidak teratur.
- Kondisi kulit terlihat kering
- Mengalami bengkak-bengkak pada tangan atau kaki.
- Penurunan tekanan darah.
- Konstipasi (baca juga: Gejala ADHD Pada Bayi)
- Osteoporosis.
- Sering mengalami dehidrasi.
baca juga:
2. Ciri Ciri Emosi dan Kebiasaan
Tak hanya pada fisik, anda juga bisa melihat ciri ciri yang jela spada emosional serta kebiasaan yang dilakukan penderita anoreksia, antara lain:
- Selalu memiliki alasan untuk menolak makan.
- Selalu menyangkal jika memiliki rasa lapar. (baca juga: Gangguan Kepribadian Histronik)
- Suasana hati cenderung datar, bahkan lemah.
- Sangat mudah marah.
- Senang menyendiri, sehingga penderita akan sering menarik diri dari lingkungannya.
- Penurunan ketertarikan pada aktivitas seksual.
- Depresi (baca juga: Fakta Kepribadian Anak Kedua)
- Melakukan olahraga yang terlalu berlebihan.
baca juga:
Cara Mengobati Anoreksia
Untuk mengobat anoreksia ini, dibutuhkan terapi psikologi antara lain adalah:
1. Psikoterapi
Terapi psikis ini hanya akan bermanfaat untuk penderita anoreksia yang sudah menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga kondisinya sudah jauh lebih stabil. (baca juga: Gangguan Kepribadian Anti Sosial)
2. Mengembalikan Gizi Pasien
Kebiasaan yang salah dan telah lama dilakukan akhirnya membuat penderita dari anoreksia mengalami kekurangan gizi. Sehingga yang paling tepat adalah mengembalikan kembali gizi pasien agar kembali normal. (baca juga: Kecerdasan Spritual)
3. Terapi Biologis
Terapi ini memiliki tujuan agar dapat menambah berat bada penderita anoreksia. Biasanya membutuhkan bantuan obat-obatan semisal olanzapine, siphrohepdtadin, anti depresan, dan lainnya. (baca juga: Pengertian LGBT Menurut Para Ahli)
4. Terapi Kognitif Analitik
Anoreksia dianggap sebagai salah satu ganggyan mental yang mana dikarenakan kebiasaan kebiasaan yang tidak sehat sejak jaman anak-anak atau remaja. Terapi ini akan melalui beberapa tahapan, mulai dari proses reformulasi hingga proses revisi. Meskipun diperlukan tindakan ahli, namun juga sangat membutuhkan bantuan keluarga.
Nah itu tadi beberapa ciri ciri anoreksia yang dapat anda ketahui, tentu saja kondisi gangguan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dapat menyebabkan kematian. Semoga penjelasan diatas bermanfaat untuk anda.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Rasa Bosan
- Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
- Gangguan Identitas Gender
- Penyakit Pilophobia
- Depresi Postpartum