Budaya adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Tak hanya berpengaruh terhadap kehidupan, ternyata kebudayaan memiliki pengaruh terhadap terjadinya kesehatan mental seseorang. Psikologi telah dibedakan menjadi beberapa sub bagian seperti psikologi perkembangan, psikologi olahraga, psikologi sosial, psikologi faal, psikologi forensik, dan psikologi yang lain. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas secara tuntas pengaruh budaya terhadap kesehatan mental.
Kesehatan mental tidak bisa disamakan dengan ilmu kedokteran. Karena masalah gangguan mental bukanlah seperti masalah fisik yang dapat mudah dideteksi dengan indera penglihatan kita. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti ciri-ciri depresi ringan atau tanda-tanda stress akan sulit untuk diamati secara jelas oleh indera kita. Bahkan anggota keluarganya pun akan sulit mendeteksi gangguan kesehatan mental sebab mereka keseringan untuk hidup bersama sehingga apabila salah satu anggota keluarganya melakukan perilaku yang mencirikan gangguan kesehatan mental atau tanda-tanda depresi dianggap sebagai perilaku yang biasa saja.
Di Indonesia sendiri, gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan meluapnya emosi dalam psikologi belum mendapatkan perhatian yang serius. Kebanyakan masyarakat hanya terlalu terpacu pada masalah kuratif tanpa memperdulikan upaya preventif dalam menjaga kesehatan mental. Adanya perbedaan pendidikan dan terbatasnya pengetahuan membuat merekakurang peka terhadap anggota masyarakatnya yang sebenarnya sedang membutuh kan perhatian dan penanganan gangguan kesehatan mental.
Konsep Kesehatan Mental
Dalam memahami konsep dari kesehatan, kita tidak bisa mengabaikan dan melepaskan pengaruh sejaraah dari perkembangan dan kemajuan kebudayaan yang ada. Makna sehat dan sakit ternyata berkembang sesuai dengan peradaban. Dari budaya barat dan timur pada hakekatnya mendefinisikan makna yang berbeda antara pengertian sehat dan sakit. adanya perbedaan ini akan berefek dan mempengaruhi metode pengobatan di kebudayaan barat dan timur.
Akan tetapi, kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin berkembang menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia secara mendunia. Kemajuan ini menimbulkan terjadinya pertemuan kebudayaan di antara keduanya sehingga di masa sekarang diciptakan beberapa sistem pengobatan yang menggabungkan dua kebudayaan barat dan timur.
Banyaknya asumsi tentang kesehatan memunculkan teori-teori kesehatan seperti metode kesehatan barat dan timur. Namun, terdapat model yang beragam karena terdapat perbedaan budaya di metode-metode kesehatan tersebut. Berikut adalah metode kesehatan antara lain :
a. Model Biomedis (Freund, 1991)
Model biomedis ini memiliki 5 asumsi yaitu sebagai berikut :
- Adanya perbedaan nyata dan tampak yang terdapat pada tubuh serta jiwa sehingga penyakit dipercaya menyerang bagian anggota tubuh tertentu
- Penyakit direduksi pada gangguan fungsi tubuh baik secara biokimia maupun neurofisiologis
- Penyakit disebabkan oleh suatu agen yang dapat teridentifikasi
- Tubuh dilihat sebagai alat mesin
- Tubuh adalah sesuatu yang dapat diatur dan dikontrol
b. Model psikiatris
Model psikiatris merupakan model yang masih berkaitan dengan model biomedis. Model jenis ini adalah model yang memfokuskan diri terhadap penemuan bukti-bukti nyata dari berbagai macam penyakir dan metode treatment dari obat-obatan ataupun pembedahan untuk meneliti sikap abnormalitas.
c. Model Psikosomatis (Tamm,1993)
Model dalam jenis ini terjadi karena ketidakpuasan yang timbul terhadap adany model bipmedis. Model ini mengemukakan bahwa tidak ada penyakit somatik tanpa diakibatkan dari antesenden emosional dan sosial. Dan sebaliknya, tidak ada penyakit yang berhubungan dengan psikis tanpa diakibatkan dari gangguan somatik.
Budaya dan Pengaruhnya
Kebanyakan seseorang memandang kebudayaan sebagai sebuah pedoman, petunjuk atau metode yang memimpin dan mengarahkan cara mereka dalam memandang dunia, memberikan respon emosional serta bagaimana berperilaku di dalamnya. Pergeseran yang terjadi pada kebudayaan di suatu masyarakat akan dibarengi dnegan perubahan perilaku seseorang yang tinggal di dalamnya sehingga peran kebudayaan sangat sulitdimarginalkan dalam kehidupan masyarakat umumnya.
Pemahaman yang dimiliki dalam mendang sesuatu adalah modal yang besar untuk dipengaruhi oleh kebudayaan. Sudut pandang dalam memahami persoalan lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan terdapat di dalamnya baik itu dalam penemuan, pemahaman serta dalam penyelesaian sebuah masalah. Salah satu hal dalam kehidupan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan adalah kesehatan mental dan upaya kesehatan mental seperti cara mengatasi anxiety disorder, cara menghilangkan kecemasan, cara mengatasi psikologis terganggu, cara menghilangkan ketakutan berlebihan atau cara-cara yang lain.
Terdapat perubahan pandangan terhadap upaya kesehatan mental, dimana sekarang upaya kesehatan mental lebih memfokuskan pada upaya pencegahan gangguan kesehatan mental serta adanya peran komunitas dalam mengupayakan fungsi mentak individ secara optimal. Dalam gangguan kesehata mental, peran kebudayaan ternyata dianggap sangat penting. Hubungan yang terjadi antara kesehatan mental dengan faktor budaya disampaikan oleh Wallace (1963) antara lain :
- Terdapat kebudayaan yang saling mempengaruhi dan mencegah terjadinya kesehatan mental
- Berbagai jenis gangguan mental yang terjadi karena sebab kultural atau budaya
- Adanya upaya meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahamn budaa
Selain ketiga hal tersebut, budaya juga mempengaruhi bentuk pengobatan yang ditujukan ke gangguan mental itu sendiri. Marsella (1982) mengatakan bahwa banyak terdapat penelitian-penelitian dalam ilmu psikiatri dan psikologi yang bias sebab tidak memperdulikan faktor kebudayaan.
Ia juga mengemukakan bahwa “pengakam sakit” lebih bersifat interpretive yaitu seseorang yang lebih diarahkan untuk menghadapi keadaan sosial tertentu melalui berbagai premis-premis di suatu budaya tertentu. Dengan kata lain, konsep kesehatan mental pada jenis budaya tertentu harus dipahami nilai-nilainya serta falsafah dari suatu budaya tersebut.
Pengaruh kebudayaan juga berlaku pada kesehatan lansia. Kebanyakan, masyarakat tradisional yang telah menginjak usia lanjut dianggap dan diposisikan di kedudukan tertinggi atau paling terhormat yakni sebagai Pinisepuh dan Ketua Adat dengan memegang tugas sosial sesuai dengan adat istiadat di suatu daerah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh kodusif untuk memelihara kesehatan fisik ataupu mental mereka. Sebaliknya, pada lingkungan modern sangat sulit untuk menempatkan seseorang yang berusia lanjut untuk memiliki peran fungsional.
Mereka hanya berposisi pada peran formal sekedarnya serta kehilangan pengakuan dan kemnadiriannya. Sehingga, hal ini menyebabkan seseorang dalam usia lanjut lebih rawan untuk kehilangan perjalanan hidupnya. Dalam msyarakat Barat, konsep kesehatan mental berfokus pada a sense of psychological misalnya Abaraham Maslow (Marsella, 1982) yang mengembangkan kriteria untuk pengobatan kesehatan mental yang lebih optimal. Kriteria ini terdiri dari kualitas psikologis dan sejumlah perilaku seperti otonomi, nilai-nilai demokratis, rasa spontanitas, minat sosial dan lain-lain.
Konsep kesehatan mental Barat pada hakekatnya tidak terlalu memperdulikan upaya dalam mencari kesamaan antara manusia dengan makro-kromosomnya. Konsep kesehatan mental bagian barat lebih menganalisa segala sesuatu secara alamiah. Terdapat penempat an yang jelas antara mind and body. Sehingga hal ini dapat disimpukan bahwa konsep barat dan timur memiliki pandanagn berbeda dalam kesehatan mental.
Konsep timur lebih difokuskan pada kekerasan, tidak memisahkan anatra mind and body seperti konsep barat. Selain it, konsep timur juga tidak memiliki fragmentarus dan tidak analitis. Namun, kelemahannya sukar ditarik operasionalisasi dan gambaran konsepnya sehingga hal ini tidka memicu usaha-usaha psikoterapis.
Pandangan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental
Seperti kita bahas sebelumnya bahwa sejarah kesehatan mental adalah pantulan dari pandangan masyarakat pada gangguan mental dan metode penanganan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat pada gangguan kesehatan mental :
- Karena adanya kekuatan supranatural
- Karena kemasukan roh dan setan
- Dicap kriminal sebab memilih tingkat kebinatangan yang besar
- Dicap memiliki pikiran irasional
- Dicap sakit
- Adanya reaksi tekanan atau stres yang dianggap sebagain perilaku maladaptif
- Karena lari dari tanggung jawab
Demikian pengaruh budaya terhadap kesehatan mental. Sebaiknya seseorang berusaha untuk lebih sadar terhadap pengaruh budaya dengan memahami cara menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang dan sering-seringlah menikmati manfaat relaksasi bagi jiwa yang baik bagi kesehatan mental Anda. Semoga bermanfaat.