Penyakit mental adalah suatu gangguan atau penyakit yang dapat menghalangi seseorang untuk menjalani kehidupan sehari – harinya dengan normal, karena penyakit mentalnya tersebut membuat seseorang tidak dapat menjalani kehidupannya sesuai keinginannya sendiri secara sadar. Jika kita mengamati dengan tepat perilaku setiap orang, akan terlihat berbagai macam ekspresi yang mereka tunjukkan dalam berbagai situasi yang sama. Apa yang menyebabkan orang – orang bertingkah laku berbeda pada situasi yang sama inilah yang menjadi objek penelitian para ahli. Penelitian mengenai hal tersebut berada di bawah cabang ilmu psikologi yaitu yang sering disebut sebagai ilmu kesehatan mental atau sejarah kesehatan mental.
Bidang kesehatan mental bukan merupakan bidang yang baru dalam sejarah keberadaan manusia. Kata mental dilihat dari segi bahasa adalah berasal dari kata “mens” atau “mentis” yang artinya roh atau jiwa. Dengan demikian, ilmu kesehatan mental artinya adalah ilmu yang memperhatikan atau membahas perawatan mental atau jiwa seseorang. Objek khusus dari penelitian mental tersebut adalah manusia, yang diamati atau diteliti dari kondisi mentalnya masing – masing. Kesehatan mental manusia bisa berada dalam keadaan baik hingga yang buruk, dan hampir setiap orang pernah mengalami fase – fase yang bervariasi antara keadaan baik dan buruk tersebut.
Perkembangan Kesehatan Mental
Keberadaan penyakit mental telah ada sejalan dengan keberadaan manusia, walaupun ketika kehidupan manusia tidak semaju zaman sekarang. Bahkan ketika seorang manusia belum dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan mentalnya sendiri. Ketika seseorang mengalami masalah mental, tentunya ia akan membutuhkan orang lain untuk mengatasi masalahnya tersebut. Namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pada zaman dulu masalah kesehatan mental seringkali dihubungkan dengan gangguan setan atau roh halus, atau gejala alam dan kemarahan para dewa. Berbagai macam penafsiran manusia mengenai kondisi mental seseorang menimbulkan berbagai macam cara untuk mengatasinya pula. Misalnya, orang yang menderita gangguan pasif agresif, atau gangguan kepribadian histrionik, dianggap sebagai hal yang mistis. Kesehatan mental bisa kita lihat perkembangannya sejak masa purba hingga ke masa sekarang. Beberapa masa perkembangan kesehatan mental adalah:
1. Zaman Pra Sejarah
Pra sejarah adalah masa dimana keberadaan manusia purba yang masih berkembang. Pada zaman ini tentunya manusia sudah merasakan berbagai macam gangguan mental, namun mereka menanggapinya sebagai suatu hal yang lebih mistis seperti gangguan roh jahat, alam, maupun akibat perbuatan musuhnya. Penyakit mental seringkali dianggap sebagai suatu hal yang berhubungan dengan demonologi, yaitu suatu pendapat atau doktrin yang menyebutkan bahwa seseorang berperilaku tidak normal, abnormal yang disebabkan karena pengaruh suatu kekuatan jahat atau jatuh kepada kuasa kegelapan yang berhubungan dengan kekuatan setan. Cara mengatasi gangguan mental ini pun menjadi sesuai dengan anggapan dan kesimpulan mereka, yaitu menggunakan mantera dan ramuan tertentu untuk menyembuhkan seseorang yang sedang terkena gangguan mental.
Pada masa ini banyak terdapat keberadaan dukun sebagai juru penyembuh bagi orang – orang yang mengalami gangguan mental. Biasanya tiap suku atau kelompok mempunyai satu dukun kepercayaan mereka sendiri. Para dukun ini pun mempunyai metode tersendiri yang sesuai pada zaman tersebut untuk mengobati penyakit mental pasiennya, dan mereka benar – benar setia kepada anggota suku atau kelompoknya. Akan tetapi para dukun ini juga memiliki kebijakan tersendiri yaitu menyingkirkan orang sakit yang benar – benar membahayakan kelompok atau sukunya.
2. Zaman Roma Kuno dan Yunani Kuno
Banyak cendekiawan atau para ahli yang bermunculan di masa ini yaitu antara lain dua orang ilmuwan terkemuka di Yunani, dokter Aesculapius dan Hipokrates yang salah satunya telah turut berperan dalam mulai adanya pendekatan yang dilakukan secara rasional dan lebih manusiawi terhadap kondisi orang yang mengalami penyakit mental. Selain itu ada beberapa ilmuwan lainnya seperti:
- Phytagoras (500 SM) – Cendekiawan yang menjadi orang pertama dalam memberikan penjelasan secara ilmiah terhadap penyakit mental.
- Hippokrates (460-377 SM) – Dikenal juga sebagai Bapak Kedokteran, dialah yang menemukan ilmu medis modern dengan memisahkannya dari agama, takhayul, sihir dan kepercayaan terhadap dewa – dewa. Dijelaskan oleh Hippokrates bahwa peranan otak sangat penting dalam mempengaruhi pikiran seseorang dan juga perilaku dan emosinya. Ilmu somatogenesis dipelopori oleh Hippokrates, yaitu suatu pemikiran dimana kondisi tubuh atau soma seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan perilaku individu tersebut.
- Plato (429-347 SM) – Menyatakan bahwa gangguan mental seseorang merupakan sebagian dari gangguan moral, fisik, dan juga adanya gangguan dari dewa – dewa. Plato menyatakan bahwa seorang penjahat adalah orang yang mengalami gangguan mental. Ia juga menyatakan bahwa budaya menjadi faktor yang penting dalam berpikir dan bertindak.
- Asclepiades, Aretacus dan Galenius – Tiga dokter dari Yunani yang memberikan penjelasan dengan pendekatan naturalistik mengenai gangguan mental. Mereka menyatakan bahwa penderita gangguan mental harus diberikan perlakuan yang lebih manusiawi dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
3. Zaman Kegelapan
Satu kekurangan dari zaman para cendekiawan Yunani adalah bahwa pendekatan – pendekatan ilmiah yang dikemukakan para ahli waktu itu kurang memperhatikan aspek takhayul yang masih dipercaya banyak orang. Itulah sebabnya pada masa kegelapan ini berbagai ilmu demonologi kembali muncul, dan jalan keluar melalui exorcisme atau pengusiran setan kembali digunakan. Ketahuilah juga berbagai teori dalam bidang psikologi, antara lain teori psikologi industri, teori kepercayaan diri dan teori identitas sosial.
4. Zaman Pertengahan
Zaman ini berada pada kurun waktu antara 400 hingga 1500 SM, dimana pengaruh dari kalangan gereja dan Kristen mulai meluas. Ada beberapa peristiwa penting pada masa ini yaitu:
- Pada tahun 1484 Paus Innocent VIII meminta para pendeta di seluruh Eropa untuk menghukum mati para tukang sihir sehingga lebih dari seratus ribu orang telah dibunuh karena dituduh sebagai penyihir.
- Pada abad ke lima belas dan enam belas, dibangun suatu tempat penampungan bagi orang – orang yang menderita penyakit mental untuk memisahkannya dari kehidupan normal. Tempat tersebut dinamakan Asylum. Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem yang dikenal dengan nama Bedlam untuk menjadi tempat penampungan pasien gangguan mental.
- Bersamaan dengan perkembangan agama Islam, di negara – negara Arab juga berkembang ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai efek dari perkembangan berbagai jenis keilmuan ini, banyak pula didirikan rumah sakit. Sebuah rumah sakit khusus didirikan di Fez, Maroko lalu pada abad ke 12 juga didirikan sebuah rumah sakit untuk penderita gangguan mental di Damaskus.
5. Zaman Renaissance
Masih ada lingkungan yang mendasari penyakit mental dengan pengobatan takhayul dan perlakuan yang tidak manusiawi pada zaman ini. Walaupun demikian, mulai ada beberapa ilmuwan yang memberikan pencerahan terhadap pasien gangguan mental.
- Paracelsus (1493 – 1541) – Ilmuwan dari Swiss ini menolak demonology dan mengemukakan teori bahwa penyebab gangguan mental adalah penyakit psikologis.
- Agrippa (1486-1535) – Di Jerman, Heinrich Cornelius Agrippa berupaya melawan korban- korban kemunafikan dan korban pelaksanaan Inqusisi.
- Johann Weyer (1515-1585) – Murid dari Agrippa ini mengeluarkan pernyataan bahwa orang yang dahulu disebut sebagai tukang sihir adalah sebenarnya orang yang menderita gangguan mental.
- Vinsensius de Paul (1581-1660) – Ilmuwan yang berasal dari Paris ini menyatakan bahwa penyakit mental tidak ada bedanya dengan penyakit fisik dan memberi anjuran untuk melakukan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap penderitanya.
5. Abad ke 17 hingga ke 20
Ciri yang menandai pertengahan abad 18 adalah banyaknya pembaruan – pembaruan sosial, politik dan ilmu pengetahuan. Pada awal zaman ini mulai ada kecenderungan terhadap memberikan perawatan khusus untuk pasien gangguan jiwa. Dengan memusatkan penelitian terhadap klasifikasi dan sistem perawatan, mengidentifikasi, menyelidiki, dan mengobati berbagai penyakit secara rasional termasuk penyakit mental.
- Phillipe Pinel (1745-1826) – Pada permulaan abad ke 19 ia memulai penelitian pada pengobatan psikiatri dengan mempelopori perlakuan serta pengertian yang lebih manusiawi terhadap orang – orang penderita gangguan mental.
- Willam Tuke (1732-1822) – Mendirikan “York Retreat” dalam waktu hampir bersamaan dengan ketika Phillipe Pinel mendirikan rumah sakit di Perancis.
- Anton Muller (1755-1827)- orang yang bekerja di sebuah rumah sakit untuk penyakit mental di Jerman. Ia menyerukan perawatan yang manusiawi terhadap penderita gangguan mental dan menentang kekejaman yang mengekang pasien – pasien di rumah sakit tersebut.
- Vicenzo Chiarugi (1759 – 1820) – Buku karyanya yang terbit di Italia berjudul “Hundred Observations” mengenai pengamatannya kepada para pasien sakit mental dan juga menuntut perawatan yang lebih manusiawi untuk mereka.’
- Benjamin Rush (1745 – 1813) – Pelopor perawatan yang lebih manusiawi terhadap orang sakit mental dan dikenal sebagai “Bapak Psikiatri Amerika” .
- Clifford Wittingham Beers (1876-1943) – Mendirikan Connecticut Society for Mental Hygiene dan mempelopori gerakan ilmu kesehatan mental, berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai penderita gangguan mental selama tiga tahun.
- Tahun 1919 dibentuk sebuah badan bernama International Committee for Mental Hygiene yang bermarkas besar di Amerika Serikat.
- Pada tahun 1920-1930 karena pengaruh dari teori psikososial Freud, atau teori psikoanalisis Freud, terjadi perubahan perawatan terhadap pasien gangguan mental, antara lain perawatan yang dilakukan tidak memerlukan sertifikasi, bisa dilakukan di rumah pasien atau di luar rumah sakit.
- Dalam kurun waktu 1920 an Komite Nasional Kesehatan Mental Amerika menghasilkan model undang – undang yang juga dimasukkan ke dalam aturan beberapa negara bagian.
- Tahun 1948 Federasi Dunia Kesehatan Mental dibentuk.
Keadaan sehat dan sakit adalah dua hal yang sangat berhubungan dalam kehidupan manusia sehari – harinya. Pengertian sehat dan sakit ini sebenarnya tergantung kepada nilai – nilai yang dianut para anggota masyarakat tertentu, sehingga memiliki standar yang berbeda pada tiap kebudayaan yang berbeda pula. Bisa saja satu sikap tertentu dianggap normal di satu kelompok masyarakat namun merupakan sikap yang akan dianggap menyimpang dalam kelompok masyarakat lainnya.
Akan tetapi pada umumnya, sehat merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak menderita penyakit atau terbebas dari rasa sakit pada tubuh dan seluruh bagian dari seorang manusia. Jika demikian, maka kondisi mental seseorang pun termasuk ke dalam kategori tersebut. Kondisi mental yang terganggu dapat digolongkan sebagai tidak sehat secara mental pula.