Menurut Wikipedia, perilaku abnormal adalah kondisi emosional seseorang seperti mengalami kecemasan dan depresi yang tidak sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Perilaku menurut pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tingkah laku seseorang atau sikap seorang manusia, sedangkan definisi abnormal diartikan sebagai suatu hal yang jarang terjadi atau adanya penyimpangan dari kondisi seseorang secara rata – rata.
Menentukan abnormalitas biasanya akan dilakukan berdasarkan munculnya beberapa karakteristik atau ciri secara sekaligus dengan patokan kepada pelanggaran norma, kejarangan statistik, pelanggaran norma, distress yang dialami secara pribadi, disfungsi, dan timbulnya respon yang tidak diharapkan.
Setiap masyarakat pastinya menganut aturan atau norma tertentu, maka perilaku yang sesuai bisa diterima, sedangkan perilaku yang menyimpang dengan mencolok dari norma tersebut akan sulit diterima sehingga dianggap abnormal. Bisa jadi perilaku yang dianggap sebagian masyarakat adalah perilaku normal, di masyarakat lain justru dianggap sebuah abnormalitas. Sehingga tolok ukur mengenai normal dan abnormal akan berbeda dari masyarakat satu ke yang lainnya. Perilaku abnormal berupa macam – macam abnormalitas dalam psikologi bisa terjadi pada kondisi emosional biasa dan kapan saja dalam rentang kehidupan manusia.
Kriteria Abnormalitas
Penjelasan dalam bidang psikologi apakah suatu perilaku termasuk ke dalam perilaku abnormal memerlukan acuan dari beberapa kriteria berikut:
- Kriteria Statistik – Seseorang dapat dikatakan berperilaku abnormal apabila ia menunjukkan karakteristik perilaku yang menyimpang secara signifikan dari rata – rata dari suatu statistik mengenai perilaku yang umum.
- Kriteria Norma – Kriteria ini banyak ditentukan oleh norma – norma yang berlaku di masyarakat berupa acuan budaya mengenai benar atau salahnya suatu tindakan yang sumbernya dari ajaran agama maupun juga kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat. Misalnya cara berpakaian, berbicara, bergaul, dan lain – lain. Pelanggaran yang berulang kali terhadap aturan yang berlaku walaupun tidak tertulis ini bisa dikatakan sebagai perilaku abnormal.
- Kriteria Personal Distress – Perilaku ini dianggap abnormal apabila dapat menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan pada individu, namun tidak semua gangguan yang dirasakan merupakan suatu hal yang abnormal.
Jenis Kepribadian Abnormal
Adanya perilaku abnormal atau juga macam – macam abnormalitas dalam psikologi terbagi ke dalam beberapa jenis perilaku berikut:
1. Psikopat
Kelainan perilaku berupa sikap anti sosial atau yang tidak mengindahkan norma sosial merupakan bagian dari macam – macam abnormalitas dalam psikologi dan dikaji dalam bidang psikologi abnormal.
2. Kelainan obyek seksual
Gangguan seksual dalam psikologi abnormal ini berupa seseorang yang mempunyai cara normal untuk memuaskan dorongan seksualnya namun obyek pemuasannya berbeda dari biasanya. Jenis – jenis kelainan obyek seksual yaitu:
- Homoseks yaitu tertarik untuk melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis pria
- Lesbian yaitu adanya rasa tertarik untuk berhubungan seksual dengan sesama wanita.
- Pedofilia, yaitu berupa obyek anak yang belum akil baligh sebagai sasaran pemuasan kebutuhan seksualnya.
- Fetisisme yaitu obyek yang dijadikan sasaran untuk pemuasan seksual adalah benda mati.
- Nekrofilia yaitu pemuasan seksual yang dilakukan dengan mayat
- Bestiality, memenuhi kepuasan seksual dengan binatang.
- Gorontoseksualitas yaitu obyeknya adalah seseorang yang berusia lanjut.
- Incest, yaitu menggunakan sesama anggota keluarga yang tidak diperbolehkan menikah untuk memuaskan hasrat seksual.
3. Penyimpangan Pemuasan Seksual
Kelainan ini mempunyai objek lawan jenis namun dengan cara pemuasan yang tidak biasa, antara lain:
- Ekshibisionis – Pemuasan seksual dengan memperlihatkan alat kelamin kepada umum.
- Voyeurisme – Pemuasan seksual dengan cara melihat atau mengintip orang yang telanjang
- Sadisme – Cara pemuasan seksual dengan menyakiti objeknya secara fisik dan psikologis.
- Masokisme – Pemuasan seksual dengan cara menyiksa diri sendiri.
- Frottage – Memuaskan nafsu seksual dengan meraba korbannya tanpa diketahui
4. Psikoneurosis
Psikoneurosis adalah kumpulan suatu reaksi psikis dengan ciri spesifik berupa kecemasan dan diekspresikan dengan tidak sadar menggunakan mekanisme pertahanan diri. Contohnya:
- Fugue – Gangguan mental berupa keinginan kuat untuk meninggalkan rumah karena mengalami amnesia.
- Somnabulisme – Kondisi tidur sambil berjalan dan juga melakukan suatu perbuatan tertentu.
- Multiple personality – Kepribadian ganda yang ada pada seseorang.
- Fobia – Timbulnya ketakutan yang tanpa sebab dan irasional pada sesuatu hal.
- Obsesi – Adanya suatu ide yang melekat kuat mengenai suatu hal yang harus dilakukan dan bersifat tidak logis.
- Histeria – Berupa gangguan mental yang ditandai dengan perilaku cenderung dramatis, emosional dan berlebihan reaksinya.
- Hipokondria – Merasakan kecemasan yang kronis mengenai kesehatan diri sendiri.
5. Psikosis
Kelainan kepribadian ini disebut psikosis mayor karena mengenai seluruh kepribadian orang yang bersangkutan dan membuatnya tidak lagi dapat hidup dan bergaul dengan normal dengan orang – orang di sekitarnya. Terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
- Psikosis Fungsional yaitu skizophrenia yang mengalami perpecahan kepribadian antara pikiran, perasaan dan perbuatan yang dilakukan, juga paranoid yang membuat seseorang selalu merasa iri, cemburu dan curiga kepada orang lain secara tidak logis.
- Psikosis manik depresif yaitu gangguan serius pada mental yang ditandai dengan perubahan emosi dari sangat gembira hingga sangat sedih dalam hitungan yang tidak lama kemudian.
- Psikosis organik yang disebabkan oleh kelainan pada fungsi anggota tubuh.
6. Borderline
Gangguan kepribadian ambang atau gangguan kepribadian borderline berupa keinginan tertentu yang sulit didapatkan sehingga menimbulkan kondisi yang kurang stabil pada diri seseorang. Mereka cenderung bertindak ekstrim jika tidak mendapatkan keinginannya.
7. Avoidant
Orang yang mengalami gangguan kepribadian menghindar ini cenderung menolak adanya interaksi dengan orang lain dan kurang suka berkomunikasi, lebih suka menyendiri. Ketahuilah juga macam gangguan perkembangan dalam psikologi abnormal.
8. Obsesif
Orang yang mengalami gangguan ini tidak menginginkan adanya ketidak sempurnaan dalam dunianya sehingga selalu ingin agar semuanya berjalan dengan sempurna. Akibatnya ia akan melakukan segala sesuatu sendirian dan tidak mempercayai kemampuan orang lain.
9. Paranoid
Macam – macam abnormalitas dalam psikologi berupa gangguan kepribadian paranoid atau paranoid personality disorder dengan ciri – ciri skizofrenia paranoid membuat seseorang merasa selalu ketakutan, curiga dan berpikiran buruk terhadap orang lain karena menyangka orang lain ingin mencelakakan dirinya sehingga hubungannya dengan orang lain tidak berjalan baik.
10. Histrionik
Macam – macam abnormalitas dalam psikologi salah satunya adalah gangguan kepribadian histrionik berupa seseorang yang selalu mencari perhatian dan selalu ingin mendominasi dalam percakapan. Orang ini selalu ingin menjadi pusat perhatian dan dapat melakukan segala cara untuk memperoleh perhatian dari banyak orang.
11. Narsistik
Gangguan kepribadian narsistik atau narsistic personality disorder merupakan seseorang dengan sifat egois dan memuja dirinya sendiri sehingga tidak senang apabila orang lain menjadi pusat perhatian selain dirinya. Ia menganggap dirinya sendiri sangat tinggi dan tidak terkalahkan oleh orang lain.
Macam – macam Perilaku Abnormal
Selain jenis kepribadian yang abnormal, ada pula gangguan perilaku abnormal yang dapat tergolong ke dalam macam – macam abnormalitas dalam psikologi sebagai berikut:
1. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder
Merasa cemas pada suatu waktu adalah suatu hal yang wajar, namun beberapa orang akan mengalami kecemasan yang abnormal apabila terjadi dalam satu situasi yang dapat diatasi oleh kebanyakan orang dengan mudah. Dalam gangguan ini seseorang tidak dapat melakukan cara menghilangkan kecemasan atau cara mengatasi anxiety disorder dengan proporsional, dan juga cara mengatasi kecemasan menurut psikologi. Perasaan cemas akan menjadi fokus utama dan juga serangan panik.
2. Gangguan panik atau panic attacks
Keadaan ini berupa rasa prihatin atau teror yang meluap – luap dan perasaan tidak berdaya bahwa dirinya akan mampu menangani situasi tersebut dan merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang mengerikan. Gejala serangan panik berupa jantung berdebar, kehabisan nafas, berkeringat banyak, gemetaran, pusing dan mual, akibat aktifnya bagian simpatetik dari saraf otonomik.
3. Gangguan obsesif kompulsif
Obsesi adalah gangguan terus menerus yang berasal dari suatu pikiran yang tidak diinginkan, sedangkan kompulsi adalah desakan yang kuat dan tidak tertahan untuk melakukan hal tertentu. Orang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif biasanya merasa sangat terganggu tapi tidak dapat menghentikan hal tersebut atau menghilangkannya dari pikirannya. Misal, ketakutan terhadap kuman membuatnya mencuci tangan berkali – kali sampai merasa bersih.
Gangguan Jiwa Abnormal
Selain dari macam – macam abnormalitas dalam psikologi yang telah diatas, masih banyak lagi gangguan jiwa abnormal yang sering dianggap aneh yang termasuk ke dalam psikologi abnormal, antara lain:
- Cartacoethes :Berupa tekanan pada seseorang yang tidak dapat dikendalikan untuk melihat peta dimanapun.
- Gamomania : Suatu obsesi aneh yang mengajak orang lain untuk menikah pada banyak orang berbeda pada waktu yang sama.
- Onomatomania : Suatu obsesi untuk mengulang kata – kata khusus pada seseorang karena kata – kata tersebut selalu berada di pikiran seseorang dan mengganggu penderitanya.
- Climomania : Penderita climomania atau biasa disebut dengan climomaniac merasakan keinginan yang berlebihan untuk berada di tempat tidur terutama jika cuaca dingin. Climomania artinya obsesi tidur dalam bahasa Yunani, yang berarti penderita mengalami mania pada kasur, bantal dan selimut.
- Demonomania : Suatu kondisi psikis dari seseorang yang membuatnya percaya bahwa dirinya diikuti oleh setan dan percaya bahwa ada setan di dekatnya atau digentayangi.
- Enosimania : Penderitanya merasakan tekanan untuk berpikir bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang tidak termaafkan, takut dikritik dan takut melakukan kesalahan besar.
Beberapa perilaku abnormal dapat diobati hanya dengan tekad yang kuat yang berasal dari diri penderitanya, namun kebanyakan kasus tidak cukup diatasi hanya dengan penyembuhan sendiri.
Kebanyakan kasus pada macam – macam abnormalitas dalam psikologi memerlukan penanganan yang serius dari para ahli jiwa berkompeten yang dapat membantu mengarahkan kembali penderita gangguan abnormalitas untuk mendapatkan fokus hidupnya kembali dan mengatasi gangguan apapun yang menghambat kehidupan sehari – harinya.