Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Abnormal » 13 Cara Mengatasi Gangguan Obsesif Kompulsif

13 Cara Mengatasi Gangguan Obsesif Kompulsif

by Bernadet Maress

Gangguan obsesif kompulsif atau Obsessive Compulsive Disorder [OCD] bisa terlihat dari timbulnya rasa takut atau obsesi yang tidak masuk akal dan akhirnya membuat seseorang memperlihatkan perilaku kompulsif untuk mengurangi rasa cemas tersebut. Tingkatan gangguan obsesif kompulsif sangat bervariasi mulai dari ringan hingga parah yang disertai juga dengan banyak masalah mental lain. Untuk cara mengatasi gangguan obsesif kompulsif sebenarnya merupakan hal yang cukup susah khususnya apabila penderita tidak sesegera mungkin mencari pertolongan medis. Psikiater nantinya mungkin akan memakai beberapa jenis terapi dan juga pengobatan dalam perawatan penderita gangguan obsesif kompulsif.

  1. Psikoterapi

Psikoterapi untuk gangguan obsesif kompulsif merupakan salah satu jenis terapi dalam psikologi berbentuk konsultasi dengan ahli terapi mengenai obsesi, kompulsi dan juga kecemasan di pertemuan reguler yang ditentukan. Meski psikoterapi tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan obsesif kompulsif, namun psikoterapi bisa dijadikan cara efektif untuk mengatasi gejala gangguan obsesif kompulsif sehingga tidak terlalu terlihat dan juga kemungkinan bisa menyembuhkan sekitar 10% gangguan obsesif kompulsif namun juga sebaliknya bisa menambah gejala gangguan obsesif kompulsif hingga mencapai 50 hingga 80%.

Ahli terapi nantinya akan memakai exposure therapy sehingga pasien akan dihadapkan pada beberapa kondisi yang menimbulkan rasa cemas tersebut seperti contohnya tidak membersihkan tangan sesudah memegang gagang pintu. Ahli terapi akan terus melakukan hal ini hingga kecemasan pada pasien pada sebuah situasi yang ditakutkan bisa berkurang. Selain itu, beberapa ahli terapi juga mungkin memakai imaginal exposure yakni narasi singkat untuk stimulasi sehingga muncul rasa cemas pada diri pasien. Tujuan dari terapi ini adalah agar penderita bisa belajar mengatasi kecemasan tersebut kemudian menumpulkan sensitivitas penderita terhadap pemicu kecemasan.

  1. Mengkonsumsi Obat yang Diresepkan

Ada beberapa jenis obat yang sudah terbukti bisa menurunkan pemikiran obsesif atau perilaku kompulsif jangka pendek yang berkaitan dengan gangguan obsesif kompulsif untuk mencegah macam macam gangguan jiwa. Namun, beberapa jenis obat ini juga hanya bisa mengatasi gejala dari gangguan obsesif kompulsif dan bukan mengobati gangguan tersebut sehingga harus dikombinasikan dengan terapi konsultasi untuk menyembuhkan gangguan obsesif kompulsif. Beberapa jenis obat tersebut diantaranya adalah:

  • Klomipramina [Anafranil]
  • Fluoxetine [Prozac]
  • Fluvoxamine [Luvox CR]
  • Sertraline [Zoloft]
  • Paroxetine [Paxil, Pexeva]
  1. Membangun Sistem Dukungan Kuat

Walaupun banyak yang beranggapan jika gangguan obsesif kompulsif merupakan masalah yang terjadi karena disfungsi otak, namun serangan gangguan obsesif kompulsif juga sering disebabkan karena beberapa kejadian dalam hidup traumatik atau penuh tekanan yang dialami seseorang seperti ditinggal seseorang yang disayangi, kehilangan pekerjaan penting, diagnosa penyakit mematikan dan berbagai kejadian lain yang bisa membuat seseorang cemas dan stres dan timbul perilaku abnormal.

Untuk sebagian orang, stres dan kecemasan bisa menimbulkan keinginan dalam mengontrol beberapa aspek dalam kehidupan yang terlihat tidak terlalu penting untuk orang lain. Untuk itu, membangun sistem dukungan sosial yang menghormati pengalaman di masa lalu sangatlah penting. Selain itu, cari juga dukungan dari beberapa orang yang suportif sehingga kesehatan mental secara umum bisa dijaga dengan baik.

  1. Mengatasi Pemicu Gangguan

Penderita gangguan obsesif kompulsif juga harus memulai untuk memaksakan diri dalam melihat situasi yang menyebabkan obsesi. Cara terbaik untuk mengontrol situasi ini sekaligus cara menghilangkan kecemasan berlebihan salah satunya adalah dengan menanggulangi stres berpola. Sebagai contoh, jika terlalu khawatir dengan sudah mencuci tangan atau belum, maka anda bisa membayangkan mencuci tangan setiap kali rasa cemas tersebut muncul. Dengan membayangkan hal tersebut, maka akan sangat membantu untuk mengingat jika anda memang telah mencuci tangan.

  1. Menggunakan Jurnal

Menulis dalam jurnal juga merupakan cara baik untuk menangani emosi sekaligus belajar tentang diri sendiri. Sisihkan waktu setiap hari untuk menulis segala pengalaman yang bisa membuat cemas dan tanda tanda stress. Dengan menulis pemikiran obsesif tersebut dan menganalisa, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengontrol gangguan obsesif kompulsif tersebut sekaligus belajar tentang cara terbaik untuk mengenal apa saja yang mempengaruhi gangguan obsesif kompulsif yang anda miliki.

Deskripsikan pemikiran obsesif pada sebuah kolom dan tambahkan label kemudian nilai emosi pada kolom berbeda. Sedangkan pada kolom berikutnya bisa dideskripsikan tentang interpretasi pemikiran obsesif yang mengikuti emosi tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah pensil bisa memberi banyak kuman dari orang lain, maka bisa tertular penyakit berbahaya dan menular pada anak sehingga bisa sakit. Berikutnya, anda mungkin saja bereaksi dengan jika tidak mencuci tangan padahal sebenarnya sudah mengetahui jika hal tersebut bisa menularkan penyakit dan akhirnya anda menjadi orang tua buruk dan kurang bertanggung jawab.

  1. Mengingat Kualitas Diri

Hindari merendahkan diri sendiri atau membiarkan gangguan obsesif kompulsif atau penyakit kejiwaan ringan menjadi identitas diri. Walau sangat sulit untuk melihat diri sendiri tanpa dihantui dengan gangguan obsesif kompulsif, namun selalu ingat jika anda mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan kondisi tersebut.

Anda bisa membuat daftar tentang apa saja kualitas yang anda miliki dan baca setiap kali merasa sedih yang sangat baik untuk meningkatkan rasa percaya diri.

  1. Teknik Relaksasi

Gangguan obsesif kompulsif akan membuat rasa stres dan kecemasan dan terapi serta pengobatan mungkin bisa mengurangi perasaan yang negatif tersebut. Akan tetapi, penderita juga harus menyisihkan waktu setiap hari untuk relaksasi. Aktivitas seperti meditasi, pernapasan aromaterapi, yoga dan juga beberapa teknik menenangkan lain sangat membantu untuk mengatasi kecemasan dan juga cara mengatasi stres berat. Penderita bisa mencoba beberapa teknik relaksasi tersebut hingga menemukan yang paling tepat untuk diri sendiri kemudian lakukan hal tersebut sebagai rutinitas.

  1. Exposure and Response Prevention

Exposure and response prevention [ERP] merupakan salah satu terapi perilaku kognitif atau CBT yang juga terbukti ampuh untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif sekaligus cara mengatasi stres dan depresi. Dalam terapi ERP ini, beberapa pemicu kecemasan penderita akan dideteksi dan penderita nantinya akan melakukan pajanan pada objek atau obsesi kemudian belajar untuk mengatasi kecemasan secara bertahap dan sehat. Ini tidak harus dilakukan dengan melakukan perilaku kompulsif yang biasa terjadi untuk mencemaskan rasa cemas penderita.

Proses ini memang terdengar sedikit mengerikan namun sudah terbukti sangat membantu penderita gangguan obsesif kompulsif. Sedangkan untuk tingkat dan juga durasi kecemasan penderita akan semakin berkurang seiring dengan latihan yang sudah dilakukan dan sesudah berhasil diatasi maka akan dilanjutkan dengan pemicu kecemasan yang lebih berat.

  1. Antidepresan

Meski beberapa obat yang dibutuhkan untuk penderita gangguan obsesif kompulsif kurang efektif, namun beberapa jenis obat bisa diberikan yakni obat penghambat pelepasan selektif serotonin atau SSRI yang juga berguna untuk mengurangi ciri ciri depresi berat. SSRI ini bisa meningkatkan jumlah serotonin pada otak dan efeknya bisa terasa sesudah 3 bulan pemakaian dan biasanya harus dikonsumsi penderita gangguan obsesif kompulsif selama 1 tahun.

Akan tetapi, penggunaan obat jenis ini harus diwaspadai sebab bisa meningkatkan kecemasan yang menyebabkan dorongan untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Untuk itu, pengguna obat SSRI ini harus memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit jika sudah timbul beberapa dorongan negatif. Beberapa efek samping yang bisa terjadi diantaranya adalah insomnia, mual dan muntah, cemas, gelisah, konstipasi dan juga penurunan gairah seksual.

  1. Terapi Perilaku Rasional Emotif

Terapi ini juga bisa dilakukan untuk cara menghilangkan beban pikiran pada penderita gangguan obsesif kompulsif untuk menghilangkan pikiran dan juga keyakinan jika segala hal harus berjalan seperti yang direncanakan seperti yang diinginkan atau menghilangkan pikiran jika semua perilaku yang dilakukan memang harus selalu menghasilkan sesuatu yang sempurna.

  1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif juga menjadi salah satu teknik terapeutik yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif seperti salah satunya cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan. Terapi ini sudah sering digunakan untuk mengganti psikoanalisis tradisional dan juga banyak terapi lain sebab bisa menurunkan gejala lebih baik. Terapi ini bisa mengobati penderita tanpa harus menggunakan obat obatan dan bisa memberikan dampak bagus untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Pasien nantinya harus belajar mengenai dialog internal diri sendiri, kepercayaan dan juga apa saja kecemasan yang dialami dan kemudian akan digunakan untuk mengelola perilaku.

  1. Melakukan Diet Sehat

Mengkonsumsi makanan tidak sehat bisa meningkatkan peradangan yang kemudian akan mengubah struktur otak dan juga fungsi neurotransmitter. Selain itu, pola makan buruk juga dapat meningkatkan perubahan mood dan kelelahan serta penambahan berat badan yang nantinya akan berdampak juga pada pencitraan tubuh penderita. Beberapa jenis makanan terbaik untuk gangguan obsesif kompulsif dan cara menghilangkan kecemasan berlebihan diantaranya adalah:

  • Makanan tinggi vitamin B: Daging sapi, ikan, unggas, sayuran berwarna hijau dan ragi bir.
  • Makanan tinggi antioksidan: Sayuran dan buah segar.
  • Produk susu: Susu murni
  • Makanan tinggi lemak omega 3: Ikan seperti salmon.
  • Lemak anti inflamasi: Minyak kelapa dan minyak zaitun.
  • Makanan tinggi magnesium: Sayuran hijau, kacang kacangan, sayuran laut dan alpukat.
  1. Olahraga

Olahraga yang dilakukan dengan teratur bisa melatih otak untuk menurunkan stres dan ketakutan dengan cara yang bagus. Olahraga juga bisa meningkatkan rasa percaya diri, cara mengatasi rasa bosan, lebih bisa menghargai diri sendiri dan bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, olahraga juga bisa meningkatkan kualitas tidur, menurunkan peradangan sehingga bisa mengurangi gejala gangguan obsesif kompulsif.

Itulah tadi beberapa cara mengatasi gangguan obsesif kompulsif yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala dari OCD. Pastikan juga anda minum obat yang sudah diresepkan jika memang ada sesuai dengan aturan dan jangan menghentikan atau menambahkan dosis tanpa berkonsultasi dengan psikiater. Jika gejala yang ditimbulkan semakin parah atau timbul kembali, maka segera konsultasikan dengan psikiater secepatnya.

You may also like