Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Anger Issue : Pengertian, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

Anger Issue : Pengertian, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

by Titi Rahmah

Pengertian Anger Issue

Anger issue” atau masalah kemarahan merujuk pada kesulitan seseorang dalam mengelola atau mengendalikan emosi marah. Kemarahan adalah emosi yang alami dan sehat, tetapi ketika tidak diatur atau diekspresikan secara destruktif, itu dapat menjadi masalah yang mengganggu dalam kehidupan seseorang dan hubungannya dengan orang lain.

Individu dengan masalah kemarahan cenderung mengalami marah dengan intensitas yang tinggi, seringkali tanpa alasan yang jelas atau proporsional, dan mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam mengatasi dan salah satu cara memahami emosi diri sendiri.

Masalah kemarahan dapat bervariasi dari tingkat yang ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus, dapat memerlukan bantuan profesional dari seorang terapis atau konselor untuk mengatasi dan mengelolanya. Terapi, seperti terapi kognitif perilaku (CBT), terapi pengendalian kemarahan, atau terapi keluarga, dapat membantu individu belajar cara mengatasi emosi marah, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan membangun strategi pemecahan masalah yang lebih sehat.

Gejala-gejala Anger Issue

Gejala-gejala anger issue atau masalah kemarahan dapat bervariasi dari individu ke individu, dan intensitasnya juga dapat berbeda. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terkait dengan masalah kemarahan:

  1. Kemarahan yang Intens dan Sering: Salah satu gejala utama anger issue adalah merasa marah dengan intensitas yang tinggi dan frekuensi yang sering, bahkan dalam situasi yang mungkin tidak membenarkan reaksi marah yang kuat.
  2. Kesulitan Mengendalikan Kemarahan: Individu dengan masalah kemarahan mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi marah mereka. Mereka dapat meledak dengan cepat dan tanpa peringatan.
  3. Marah yang Berlebihan atau Tidak Proporsional: Mereka cenderung merasa marah dalam situasi yang mungkin sebagian besar orang anggap tidak sepadan dengan reaksi marah, seperti frustrasi dalam lalu lintas atau kesalahan kecil.
  4. Reaksi Fisik terhadap Kemarahan: Kemarahan issue dapat menyebabkan reaksi fisik, seperti gemetar, jantung berdebar, atau peningkatan tekanan darah.
  5. Perasaan Bersalah atau Menyesal Setelahnya: Setelah melewati kemarahan, individu dengan masalah kemarahan seringkali merasa bersalah atau menyesal atas tindakan atau kata-kata mereka selama episode kemarahan.
  6. Perubahan Mood yang Cepat: Mood swing seseorang dapat berubah secara drastis selama atau setelah episode kemarahan, seringkali menjadi sangat sulit diatasi.
  7. Isolasi Sosial: Individu dengan masalah kemarahan dapat menghindari situasi sosial atau orang-orang yang mereka percayai dapat memicu kemarahan mereka.
  8. Kerusakan dalam Hubungan Interpersonal: Kemarahan yang tidak terkendali seringkali berdampak negatif pada hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja, menciptakan konflik yang berkepanjangan.
  9. Kerusakan pada Kesehatan Fisik dan Mental: Kemarahan yang kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan kesehatan mental, termasuk masalah tidur, kecemasan, dan depresi.
  10. Gangguan dalam Pekerjaan atau Pendidikan: Kemarahan yang tidak terkendali dapat mengganggu produktivitas di tempat kerja atau dalam pendidikan.
  11. Kemarahan yang Berkepanjangan: Beberapa individu dengan masalah kemarahan mungkin merasa marah atau kesal sepanjang waktu, dan ini dapat menjadi ciri khas dalam kehidupan sehari-hari mereka.
  12. Kerusakan Materi atau Fisik: Dalam beberapa kasus, kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan materi atau bahkan kekerasan fisik.

Jika diri kita atau seseorang yang kita kenal mengalami gejala-gejala seperti ini, penting untuk mencari bantuan dan dukungan. Terapis atau konselor yang berpengalaman dalam mengatasi masalah kemarahan dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab kemarahan, mengembangkan strategi pengendalian emosi yang sehat, dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Terkadang, terapi keluarga atau terapi kelompok juga dapat menjadi pilihan yang bermanfaat dalam mengatasi masalah kemarahan.

Cara Mengendalikan Anger Issue

Mengendalikan anger issue atau masalah kemarahan memerlukan usaha yang berkelanjutan dan pengembangan keterampilan pengendalian emosi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda mengendalikan kemarahan:

  1. Pahami Kemarahan: Langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran tentang apa yang memicu kemarahan. Coba identifikasi situasi atau peristiwa yang cenderung membuat marah.
  2. Pusatkan Pernafasan: Ketika kita merasa kemarahan meningkat, cobalah untuk mengambil nafas dalam-dalam. Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung dan hembuskan melalui mulut. Ini dapat membantu menenangkan sistem saraf .
  3. Berikan Jeda: Sebelum bereaksi terhadap kemarahan, berikan diri beberapa saat untuk merenung. Hitung hingga sepuluh atau bicarakan dengan diri sendiri untuk tenang sebelum merespons.
  4. Pikirkan Dampaknya: Pertimbangkan dampak dari reaksi kemarahan pada diri. Apakah itu akan membantu memecahkan masalah atau justru akan memperburuknya?
  5. Cari Alternatif: Alihkan perhatian dari kemarahan dengan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki singkat atau melakukan latihan pernapasan. Ini dapat membantu melepaskan ketegangan emosi.
  6. Gunakan Teknik Relaksasi: Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau perendaman dalam air hangat dapat membantu kita mengendalikan stres dan kemarahan.
  7. Jangan Menunda: Jika kita memiliki masalah atau konflik dengan seseorang, cobalah untuk membahasnya secara terbuka dan jujur daripada menumpuk perasaan marah.
  8. Kembangkan Keterampilan Komunikasi: Belajar berkomunikasi dengan cara yang efektif dapat membantu menghindari konflik yang memicu kemarahan. Dengarkan dengan cermat dan ungkapkan perasaan dan pikiran kita dengan jelas.
  9. Hindari Penggunaan Alkohol atau Narkoba: Penggunaan alkohol atau narkoba dapat memperburuk masalah kemarahan. Jika kita merasa cenderung menggunakan zat-zat ini saat marah, pertimbangkan untuk mencari bantuan.
  10. Bantuan Profesional: Jika masalah kemarahan kita parah atau sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang berpengalaman dalam mengatasi masalah emosi.
  11. Terapi atau Kelompok Dukungan: Terapi, terutama terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi pengendalian kemarahan, dapat membantu kita mengidentifikasi akar masalah kemarahan kita dan mengembangkan strategi untuk mengendalikannya. Bergabung dengan kelompok dukungan juga bisa membantu kita berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami hal serupa.

Mengendalikan anger issue adalah proses yang memerlukan kesabaran dan komitmen. Ini juga penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki hak untuk merasa marah, tetapi cara kita mengekspresikannya dan mengelolanya dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan kita dan hubungan kita dengan orang lain.

You may also like