Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » 5 Ciri-Ciri Wajah Orang yang Depresi dan Cara Mengatasinya

5 Ciri-Ciri Wajah Orang yang Depresi dan Cara Mengatasinya

by Dwi Agiarti

Ternyata kondisi depresi bisa memberikan efek buruk. Bukan hanya pada mental seseorang namun juga penampilan secara fisik dan mudah dilihat. Bahkan hanya dengan wajah saja. Berikut ini akan kita bahas mengenai ciri-ciri wajah orang depresi dan cara mengatasinya sehingga kita bisa memiliki penampilan yang segar dan juga layaknya orang lain.

1. Kantong Mata

Dapat dilihat apabila seseorang mengalami depresi yaitu adanya kantong mata. Karena umumnya mereka yang mengidap depresi akan mengalami pola hidup yang berantakan mulai dari kesulitan tidur, atau bahkan hanya menghabiskan waktu tidur 2 hingga 3 jam setiap harinya.

Dengan begitu mereka juga akan mengalami perubahan secara fisik. Salah satunya yaitu kantong mata yang semakin terlihat menghitam ataupun membengkak. Di sisi lain mereka yang mengalami depresi juga seringkali menangis, ataupun merasa suasana hatinya memburuk. Sehingga memberikan efek pada bagian mata.

Jika dilihat secara fisik selain adanya kantung mata umumnya pada bagian mata akan terlihat lelah. Cara mengatasi depresi untuk menanganinya tentu saja harus mengembalikan pola tidur dengan normal, untuk bisa mengatasi kantung mata dan juga menghilangkan penampilan mata lelah akibat kondisi depresi tersebut.

2. Jerawat

Kulit berjerawat menjadi ciri fisik yang bisa dialami oleh seseorang yang mengalami depresi. Walaupun telah menggunakan produk perawatan dan juga melakukan treatment untuk kulit. Namun jerawat umumnya sering kali timbul bahkan berkala selama tekanan stres dan juga depresi belum hilang.

Hal ini dikarenakan jerawat tersebut muncul akibat adanya hormon stress yaitu kortisol yang menyebabkan bagian otak hipotalamus memproduksi hormon CRH. Sayangnya hormon ini membuat kelenjar sebasea akan menghasilkan lebih banyak minyak di sekitar folikel rambut, dan bisa menyebabkan pori-pori menjadi tersumbat.

Akhirnya jerawat akan timbul dan umumnya kulit menjadi lebih redup atau tidak cerah seperti saat sedang sehat secara mental. Kondisi fisik ini sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang yang mengidap kondisi stres ataupun depresi, karena jerawat bisa saja langsung timbul tepat pada fase depresi mulai muncul kembali untuk menanganinya.

Maka cara melawan depresi harus memperbaiki pola hidup dan juga melakukan kegiatan yang lebih aktif seperti olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat.

3. Rambut Rontok dan Beruban

Adanya perubahan pada bagian rambut yang mulai beruban atau dalam kondisi rontok parah. Umumnya mereka yang depresi seringkali mengalami kerontokan. Menurut studi, aktivitas saraf simpatik saat stres dan juga depresi mengakibatkan sel punca menjadi menghilang sedangkan sel melanosit berfungsi dalam memproduksi pigmen yang memberikan warna pada rambut.

Efeknya adalah karena adanya perubahan pada kedua hormon dan sel tersebut menjadikan rambut lebih cepat berubah dan mengalami kerontokan atau bahkan kebotakan lebih cepat. Karena terus-menerus terbebani oleh pikiran dan juga tekanan seperti stres dan depresi siklus pertumbuhan alami rambut juga ikut terganggu. Tidak jarang apabila seseorang yang mengalami depresi berat bahkan hingga mengalami kebotakan dan kehabisan rambut.

4. Kerusakan Gigi dan Rahang

Kondisi ini tidak terjadi pada semua orang, namun beberapa pengidap depresi dan juga tekanan stres berlebih ternyata mengalaminya. Ciri-ciri wajah orang depresi dan cara mengatasi. Selanjutnya yaitu mereka memiliki kebiasaan buruk saat stres dengan menggerakkan gigi terutama ketika tegang yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada bagian gigi atau permasalahan pada bagian rahang.

Bahkan pada beberapa kasus yang cukup parah menyebabkan bentuk dan juga struktur dari rahang dan wajah akan berubah, dikarenakan melakukan kebiasaan buruk ini secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang. Kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan kelainan sendi rahang ini, ternyata bisa menyerang pada bagian kepala ataupun struktur tengkorak.

Untuk itu pada beberapa kasus depresi yang hingga merusak pada bagian wajah dan juga gigi umumnya psikiater langsung memberikan terapi, ataupun obat untuk menghindari pengidap melakukan kebiasaan berulang.

5. Wajah Terlihat Mudah Lelah

Ciri wajah orang depresi lainnya yaitu wajah terlihat mudah lelah, tidak ada tenaga dan juga lesu. Layaknya melihat orang yang kelelahan, ciri orang depresi terlihat dari sorot matanya yang melemah, hingga adanya penampilan seperti kulit kemerahan hingga ruam. Kondisi ini terjadi karena adanya nutrisi yang berkurang dari tubuh pola tidur yang berantakan, dan tentu saja karena adanya tekanan batin yang menyebabkan siklus hormon rusak.

Cara Mengatasinya

Bagi beberapa orang yang mengalami ciri-ciri depresi ringan. Umumnya tidak berpengaruh pada penampilan ataupun wajah yang terlalu signifikan tetapi bagi mereka yang mengidap depresi cukup parah, hingga mempengaruhi kehidupan ataupun aktivitas normal.

Umumnya juga mempengaruhi penampilan dan wajah. Sehingga cara mengatasinya bisa dilakukan dengan beberapa tahapan:

1. Aktivitas Normal

Cara pertama yaitu melakukan aktivitas secara normal bagi mereka yang menghadapi kondisi depresi cukup parah melakukan aktivitas secara normal, merupakan tantangan dan juga tahap yang sulit untuk dilakukan. Misalnya saja makan dengan teratur, tidur dengan teratur.

Dan tentunya melakukan kegiatan atau aktivitas dengan mobilitas dan intensitas yang cukup tinggi. Seperti olahraga, pergi bekerja, sekolah dan beberapa kegiatan lainnya. Untuk melakukan dan juga memulai kegiatan agar bisa normal kembali dibutuhkan niat yang besar dan juga keinginan untuk sehat dari pengidapnya.

2. Mengkonsumsi Obat

Selanjutnya dalam mengkonsumsi obat-obatan bagi beberapa orang yang mengidap depresi dengan fase dan juga tahapan yang sudah cukup parah. Umumnya disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tujuannya untuk mengurangi ketegangan dan juga perasaan gelisah yang dimiliki oleh penderita depresi.

Di sisi lain obat-obatan juga bertujuan untuk menenangkan seseorang. Agar bisa lebih berkonsentrasi dan juga melakukan kegiatan normal tanpa harus terganggu oleh suasana hati dan juga kondisi tubuh yang kurang nyaman.

3. Olahraga

Terakhir adalah olahraga. Tubuh yang sudah lama terganggu siklus dan hormonnya tentu saja tidak bisa dikembalikan hanya dengan kehidupan yang normal. Misalnya saja kembali tidur dengan cukup ataupun makan makanan yang bernutrisi. Namun kita harus mengolahnya dengan olahraga mengeluarkan keringat dan juga membiarkan tubuh untuk merilis hormon yang meracuni tubuh agar bisa keluar dan juga merilis hormon yang menyehatkan di dalam tubuh.

Namun kegiatan olahraga biasanya hanya bisa dilakukan bagi Anda yang sudah melewati fase depresi dan sudah berangsur pulih. Beberapa cara mengatasi di atas mungkin akan sulit dilakukan terutama jika dihadapi sendiri. Untuk itu cobalah mendapatkan support dari orang-orang yang anda percaya bisa membantu  memaksimalkan pengobatan. Dengan pasangan, adik, kakak, teman, sahabat dan juga keluarga.

Dengan adanya dukungan moral maka penderita bisa lebih semangat dalam menghadapi kondisi saat ini dan juga melakukan pengobatan dengan konsisten dan juga rutin. Perlu diingat bahwa pengobatan depresi bisa beragam dengan waktu yang berbeda-beda. Mungkin saja ada yang bisa menghadapinya dengan cepat. Namun cara mengatasi stres dan depresi ada yang membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun lamanya.

You may also like