Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » Depresi Pada Ibu Rumah Tangga : Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Depresi Pada Ibu Rumah Tangga : Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

by Dwi Agiarti

Kondisi depresi bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Tidak terpaut oleh usia, gender, bahkan profesi semua orang yang memiliki tekanan secara mental dan fisik terus menerus sangat berisiko terkena depresi. Menurut pengertian medis, depresi dalam psikologi adalah gangguan suasana hati yang ditandai perasan sedih dan marah berlarut bahkan dalam tahap cukup parah.

Kondisi ini ternyata bukan hanya menyerang mereka yang bekerja atau mungkin sekolah saja, akibat dari tekanan pekerjaan, aktivitas dan superior atau atasan. Ibu rumah tangga yang terus menghadapi pekerjaan monoton dan melelahkan juga bisa menghadapi kondisi depresi.

Depresi pada Ibu Rumah Tangga yang Sering Terjadi

Jika dilihat kondisi ini ternyata sering terjadi, bukan hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Kondisi depresi dan tertekan karena bisa disebabkan karena berbagai faktor. Mulai dari perubahan kebiasaan sang ibu dari wanita pekerja, karir, ataupun mereka yang cukup jarang mengurus rumah menjadi seseorang yang harus mengelola pekerjaan rumah dengan waktu penuh.

Belum lagi beban dalam mengurus anak, faktor pasangan yang kurang memahami kondisi sang ibu hingga tekanan dari faktor luar misalnya keluarga besar, orang tua/mertua hingga teman-teman dan juga tetangga. Kondisi ini terlihat sepele, namun bayangkan jika hal tersebut terjadi berulang-ulang dan terjadi terus menerus.

Hal ini jelas akan menyebabkan sang ibu merasa sulit untuk bernafas bahkan tidak dapat beristirahat dengan baik. Mengingat sang ibu juga mengalami kesulitan dan mencoba beradaptasi dengan keadaan. Depresi yang terjadi pada ibu terlihat sepele dan seringkali dilupakan, padahal sang ibu mungkin menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk bisa terlepas dari beban dan belenggu tersebut.

Ciri – Ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga

Ciri-ciri depresi berat yang bisa dilihat dari seorang ibu rumah tangga, yang bisa dideteksi sejak dini :

1. Kelelahan

Ciri-ciri depresi terselubung yaitu adanya tanda kelelahan bahkan terjadi berulang. Sebagai ibu rumah tangga mungkin terlihat tidak memiliki pekerjaan, namun faktanya seringkali ibu rumah tangga menanggung pekerjaan bahkan 24 jam tanpa istirahat. Terutama bagi mereka yang tidak menggunakan bantuan ART atau pekerja rumah tangga, babysitter atau pengasuh anak. Sehingga semua pekerjaan dilakukan oleh sendiri. Mudah lelah menjadi ciri pertama dari kondisi depresi.

2. Mudah Lupa dan Sulit Konsentrasi

Saat ibu sudah mudah lupa, meletakkan barang bahkan menghabiskan waktu sangat lama untuk melakukan sesuatu karna sulit untuk konsentrasi. Maka bisa menjadi ciri kedua dari kondisi depresi pada ibu. Seringkali hal ini terlihat sepele dan tidak disadari oleh anggota keluarga.

Mulai dari sulit konsentrasi untuk melakukan kegiatan, misalnya saja melakukan pekerjaan memasak, membersihkan area rumah hingga fokus yang sulit untuk mengajar anak-anak di rumah dan menemani mereka belajar.

3. Pola Makan Berantakan dan Sulit Tidur

Kondisi komplit dari depresi yaitu adanya pola makan yang berantakan dan sulit tidur. Kedua ciri ini bisa menjadi ciri depresi paling mudah dilihat dan efeknya tentu saja besar. Ibu yang sulit makan akan mudah lelah, mereka mudah sakit bahkan tidak dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan suasana hati akan terpengaruh.

Ditambah sulit tidur atau kurang istirahat karena berbagai faktor. Misalnya saja karena melahirkan, anak sakit, pasangan/suami sedang sakit dan hal lainnya. Ciri ini harus segera dikurangi untuk memaksimalkan tubuh agar tetap sehat dan suasana hati terjaga. Sehingga kondisi depresi tidak akan menyerang.

Penyebab Depresi pada Ibu Rumah Tangga

Dari ciri dan pengertian depresi yang terjadi di kehidupan ibu rumah tangga, ternyata ada beberapa penyebab besar mengapa depresi bisa terjadi. Diantaranya yaitu :

1. Bekerja Sendiri

Ibu memang menjadi jantung dari sebuah rumah, ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh ibu dan tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh anggota keluarga bergantung pada ibu. Namun nyatanya, keluarga tidak dijalankan seorang diri dan ibu membutuhkan bantuan. Penyebab pertama dari depresi yakni adanya semua pekerjaan rumah yang dilakukan oleh ibu. Mulai dari hal kecil seperti membersihkan rumah, memasak hingga hal besar misalnya memutuskan untuk mengikuti bulanan RT setempat, mengadakan acara besar untuk rumah misalnya pesta syukuran dan hal lainnya.

2. Kurang Komunikasi

Bayangkan saja, ibu rumah tangga harus melakukan berbagai kegiatan tanpa adanya komunikasi yang dilakukan dengan orang lain. Alasan ini yang menyebabkan depresi terjadi pada ibu rumah tangga. Ditambah lagi ketika anggota keluarga lain pulang misalnya pasangan, anak, adik/kakak yang tinggal bersama tidak dapat diajak komunikasi karena terlalu lelah. Maka ini bisa menjadi dampak post traumatic stress dissorder ibu kurang komunikasi dan teman berbicara. Sehingga meningkatkan kemungkinan depresi.

3. Tekanan/Penganiayaan

Kejadian buruk atau tekanan besar didalam keluarga. Hal ini terjadi dan bisa menyebabkan seorang ibu mengalami depresi bahkan tekanan besar hingga stress. Beberapa kejadian menyebabkan seorang ibu hingga bunuh diri dan hal tersebut karena tekanan/penganiayaan.

Hal tersebut bisa datang dari suami, anak, keluarga seperti orang tua/mertua. Sehingga efeknya jelas membahayakan keselamatan diri ibu. Penyebab depresi ini ternyata banyak terjadi bukan hanya isu/kasus sesekali saja. Jika sudah seperti ini maka depresi bisa menyerang dan menyebabkan trauma pada seorang ibu.

Cara Mengatasinya

Lantas bagaimana cara mengatasi depresi diri sendiri? Ada beberapa cara untuk bisa mengatasi kondisi depresi ibu secara cepat.

1. Menemui Orang Terdekat

Obat paling mudah dari depresi sebagai obat darurat pertama yaitu menemui orang terdekat dan dipercaya. Sebagai ibu harus menyelamatkan diri untuk bisa menemukan orang yang bisa dipercaya. Bicarakan dan sampaikan kondisi tekanan yang dialami saat ini, lalu bicarakan apakah ada solusi yang bisa didapatkan. Umumnya mereka sulit untuk terlibat dalam kasus/masalah yang ada. Namun setidaknya mereka bisa memberikan saran yang netral/objektif.

2. Menemui Profesional

Jika dirasa depresi sudah cukup parah bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari maka cara mengatasi depresi karena pekerjaan yang paling baik yakni menemui profesional dan mencoba mengkonsultasikan diri. Apakah benar bahwa menghadapi fase depresi dan mengharuskan diri untuk memaksimalkan pengobatan atau bisa dihadapi dengan cara lain. Profesional paling paham dan tahu mengenai kondisi seorang pasien, sehingga tidak akan menghadapi pengobatan secara sembarang.

3. Komunikasi dengan Keluarga

Mengkomunikasikan kendala dan juga kesulitan kepada keluarga bisa menjadi solusi yang paling mudah dan cepat dilakukan. Apabila memerlukan orang ketiga untuk menengahi keluarga, hal itu bisa dilakukan. Komunikasikan dan jelaskan bahwa apa saja kendala serta tantangan yang menyebabkan ibu rumah tangga menjadi tertekan dan lelah.

Begitulah penjelasan mengenai depresi bagi ibu rumah tangga. Semoga para ibu di Indonesia dijauhkan dari tekanan dan bisa membebaskan diri dari kondisi depresi pada ibu rumah tangga. Mengingat kondisi tersebut sangat menakutkan dan bisa memberikan efek besar bagi ibu maupun keluarga.

You may also like