Home » Gangguan Psikologi » Fobia » Ailurophobia – Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ailurophobia – Penyebab dan Cara Mengatasinya

by Ina

Fobia merupakan rasa takut terhadap suatu benda atau situasi yang berlangsung terus menerus tanpa ada alasan yang jelas. Kucing merupakan hewan lucu yang disukai banyak orang, namun tidak dengan orang dengan fobia kucing. Bagi orang yang menyukai kucing, bahkan menjadikan dirinya pengkoleksi atau masuk dalam komunitas pecinta kucing.

Namun menurut orang dengan Ailurophobia kucing mungkin hewan yang menakutkan dan berbagai macam imajinasi menakutkan terkait kucing selalu muncul dipikiran mereka saat melihatnya. Berada di sekitar kucing merupakan keadaan yang tidak menyenangkan bagi orang dengan fobia kucing. Keadaan fobia ini cukup mengganggu aktivitas, karena kucing sendiri merupakan hewan liar yang bebas dan ada dimana- mana sehingga tidak mungkin untuk tidak bertemu kucing di jalanan.

Pengetian

Ailurophobia merupakan ketakutan pada kucing atau fobia kucing. Ailurophobia berasal dari bahasa yunani yaitu ailouros yang bermakna kucing dan phobos yang bermakna ketakutan. Ketakutan yang dirasakan terkadang tidak beralasan, kadang merasa terancam tersakiti, atau hanya sekedar tidak menyukai sosok kucing yang berbulu. Berbagai respon tingkah laku tak terkendali bisa terjadi sebagai respon spontan atas ketakutan yang dirasakan. Ketakutan pada kucing membuat penderita mengimajinasikan keberadaan kucing setiap saat, sehingga hidupnya tidak begitu tenang dan berada dalam mode siaga ketika berada di luar rumah.

baca juga:

Gejala

Gejala gejala yang tampak pada penderita Ailurophobia yaitu:

  1. Reaksi ketakutan ketika melihat kucing.
  2. Reaksi panik dan cemas ketika melihat kucing.
  3. Berusaha menghindar ketika bertemu kucing.
  4. Lari atau bertingkah mempertahankan diri seolah kucing akan mennyerangnya.
  5. Ciri fisik lainnya yaitu jantung berdebar kencang, pernafasan meningkat, pusing, mual, gemetaran, atau bulu kuduk berdiri.
  6. Tindakan tidak terkendali seperti tiba tiba meloncat atau berteriak ketika menyadari ada kucing di dekatnya.
  7. Terlihat waspada ketika berada di tempat ramai yang ada kucingnya, misalnya pasar, kantin, atau tempat umum lainnya.
  8. Menghindari tayangan tentang kucing di televisi, di majalah, bahkan menghindari rumah saudara yang memelihara kucing.
  9. Tubuh seketika kaku ketika menyadari ada kucing di dekatnya
  10. Tidak suka membicarakan tentang kucing

Gejala gejala diatas tidak semuanya terjadi pada ailurophobia. Ailurophobia juga memiliki tingkat keparahan, ada yang respon berlebihannya berupa menghindar, berteriak, menangis, offense, atau lainnya. Gejala gejala tersebut tidak semuanya selaluui dimiliki oleh penderita namun memungkinkan hanya beberapa gejala saja.

baca juga:

Penyebab

Diperkirakan terdapat 20% dari orang di seluruh dunia yang memiliki ketakutan terhadap binatang. Ketakutan pada hewan yang tidak membahayakan termasuk fobia pada binatang. Ailurophobia merupakan jenis ketakutan yang paling sering ada. Penyebab Ailurophobia ini bermacam macam, bisa dikarenakan pengalaman masa lalu mengenai kucing. Misalnya pernah dicakar sampai berdarah oleh seekor kucing saat masih kecil, hal tersebut menjadi trauma sehingga menganggap bahwa kucing adalah hewan yang berbahaya.

Penyebab lain bisa muncul akibat melihat respon orang disekitarnya yang takut terhadap kucing, sehingga cenderung meniru ekspresi ketakutan terhadap kucing. Hal ini mungkin terjadi pada waktu usia anak- anak, dimana anak cenderung memperhatikan dan meniru perilaku orang disekitarnya.

Ailurophobia bisa jadi menjadi permanen dan tidak dapat dirubah. Namun beberapa teknik terapi bisa membantu orang yang berkeinginan sembuh atau berubah dari perasaan fobia yang dialaminya. Kesembuhan dari fobia Ailurophobia ini hanya bisa dicapai jika penderita benar benar menginginkannya dan berlatih menahan diri untuk tidak cemas apabila bertemu dengan kucing.

baca juga:

Cara Mengatasi

Meskipun beberapa bentuk fobia tidak bisa diatasi dengan mudah, namun ketika fobia sudah mengganggu aktivitas sebaiknya segera dilakukan terapi atau penanganan. Seseorang yang memiliki fobia terhadap suatu benda tertentu bukanlah hal yang salah, namun dalam psikologis hal tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan. Pada umumnya dan secara rasional hewan kucing tidak cukup berbahaya dan tidak mengancam nyawa, namun ketakutan yang muncul dari imajinasi seseorang dengan Ailurophobia mampu mengalahkan alasan rasional tersebut. Berikut ini cara mengatasi Ailurophobia yang bisa Anda coba:

  1. Latihan terekspose dengan kucing

Coba biasakan diri untuk menerima kehadiran sosok kucing melalui gambar ataupun video. Ini merupakan langkah awal yang perlu dicoba, karena penderita juga tidak benar- benar bertemu dengan kucing. Penggunaan media bergambar kucing ini bisa mempengaruhi atau merubah persepsi menakutkan pada kucing. Coba pandangi gambar kucing dengan ras dan jenis yang berbeda- beda.

Letakkan gambar gambar kucing di dinding rumah atau tempat tempat tertentu yang sering Anda lewati. Tontonlah video video lucu aksi kucing melalui televisi atau smartphone. Nikmati kelucuan dan tingkah polah lucu si kucing. Rasakan kelucuan kucing itu membuat diri Anda bahagia dan perhatikan apakah Anda ikut tersenyum atau tertawa.

Terapi melihat gambar atau video kucing ini bisa Anda lakukan setiap hari atau sekurang kurangnya 15 menit per hari. Ketika rasa takut atau cemas muncul tiba- tiba, coba tarik nafas dalam lalu hembuskan perlahan. Buang jauh pikiran menakutkan dan tersenyumlah. Kemudian lanjutkan melihat video. Menjaga mood Anda tetap baik adalah hal yang sangat penting.

  1. Kendalikan perilaku yang tidak terkontrol

Dianjurkan bagi Ailurophobia untuk mencoba mengurangi tindakan menghindar dari kucing atau tindakan memproteksi diri yang berlebihan. Hindari perasaan waspada ketika bertemu dengan kucing di tempat umum. Tarik nafas dalam dan manipulasi pikiran Anda untuk tetap tenang jika bertemu dengan kucing tiba- tiba. Biasakan untuk menahan diri dan tidak bersikat berlebihan, misalnya berlari, berjalan menjauh, pindah tempat duduk, atau lainnya. Upayakan untuk memberikan respon biasa saja ketika bertemu kucing dan anggap kehadirannya tidak dapat mengganggu aktivitas Anda.

  1. Rubah cara pandang terhadap kucing

Pengalaman masa lalu yang menakutkan berhubungan dengan kucing telah menjadi fobia atau menimbulkan rasa takut ini. Maka untuk bisa mengatasinya, pertama Anda perlu mengetahui alasan atau sumber ketakutan yang muncul. Apakah ketakutan itu dikarenakan takut dilukai, ataukah perasaan takut karena alasan lain. Kemudian, Anda perlu merubah mindset atau pandangan terhadap kucing. Berfikirlah secara rasional bahwa kucing bukanlah hewan yang berbahaya. Kucing adalah hewan lucu, manja, dan imut.

Melalui pemikiran pemikiran seperti itu, maka anggapan mengenai kucing bisa dirubah sedikit demi sedikit. Hal ini mungkin sulit dan perlu adanya opini opini tambahan dari banyak orang lainnya disekitar penderita untuk memberikan kepastian bahwa ketakutan yang dialaminya adalah gangguan. Fobia kucing bukanlah hal yang dibenarkann karena alasan yang tidak rasional. Dukungan dan waktu lebih sangat diperlukan untuk melatih keberanian menghadapi kucing.

  1. Konsultasikan dengan psikolog

Apabila perasaan takut ini sudah terlalu berlebihan, Anda mungkin memerlukan konsultasi dengan ahli psikologi atau psikolog. Ketakutan yang berlebihan bisa terlihat dari gejala ketakutan sampai mengigau, berteriak, atau perilaku menyimpang lainnya. Dalam kondisi kronik, penderita mungkin tetap merasa takut bahkan ketika dirinya tidak kontak dengan kucing dan berada di dalam rumah atau tempat yang aman. Imajinasi tentang kucing terus terngiang di pikiran penderita dan tidak mampu dihapuskan dengan mudah.

  1. Jalani hipnoterapi

Terapi pikiran dengan menggunakan hipnoterapi kini sudah banyak dikenal orang. Cara ini termasuk cara mudah dan instan untuk mengurangi ketakutan terhadap kucing. Terapi ini dilakukan oleh terapis profesional yang sudah terlatih dimana diawalid engan konsultasi dan kemudian terapis merubah persepsi negatif tentang kucing melalui alam bawah sadar pasien. Ketika terapi selesai, persepsi pasien mengenai kucing akan berubah dan respon perilakunya menjadi lebih tenang ketika bertemu kucing. Perubahan ini mungkin tidak terjadi secara langsung, namun perlahan akan berkurang. Adakalanya hipnoterapi perlu dilakukan beberapa kali agar terapi benar benar efektif.

  1. Lakukan interaksi dengan kucing

Cara lainnya yaitu dengan mencoba berinteraksi langsung dengan kucing. Interaksi ini dilakukan perlahan lahan dengan mengamati seekor kucing dari jarak tertentu. Setelah melalui tahap pengamatan, memberikan makanan kucing, duduk di sebelah kucing, mendatangi teman yang memelihara kucing, dan kemudian perlahan mencoba menyentuh kucing. Interaksi semacam itu mungkin sangat sulit dilakukan oleh Ailurophobia, sehingga penderita perlu meahan, menjaga sikap dan mencoba merilekskan tubuh dan pikirannya ketika mencobanya.

7. Cari tahu tentang kucing

Sempatkan waktu untuk mencari tahu tentang kucing. tanyakan pada teman teman Anda yang menyukai kucing, apa kelebihan dari hewan kucing yang membuatnya suka. Mintalah pecinta kucing untuk bercerita kelucuan kucing yang menggemaskan dan dari sudut pandang seperti apa bahwa orang sangat menyukai kucing. Pahami ketertarikan mereka terhadap kucing dan cobalah untuk terbuka dan merubah persepsi pribadi Anda. Cari tahu perbedaan kucing dan spesialisasi dari kucing. Cari sebanyak banyaknya informasi dari orang pecinta kucing dan perhatikan respon mereka yang bahagia ketika bercerita mengenai kucing.

Selain beberapa informasi yang bermanfaat terkait bagaimana cara mengatasi fobia terhadap kucing, berikut ada panduan visual yang memudahkan anda untuk mengatasi fobia anda terhadap kucing.

baca juga:

Ailurophobia merupakan pobia kucing yang berasal dari pengalaman menyakitkan masa lalu berhubungan dengan kucing atau karena adanya kesalahan persepsi tentang bagaimana menganggap hewan kucing yang semestinya. Cara mengatasi Ailurophobia merupakan upaya untuk mengembalikan sense atau anggapan penderita kepada fakta rasional mengenai kucing yang masyoritas orang miliki.

Ketika mayoritas orang mengatkan kucing tidak berbahaya dan lucu, maka orang minoritas yang ketakutan terhadap kucing sudah merupakan gangguan. Gangguan perlu diatasi agar tidak menjadi penghalang dalam berkehidupan sosial di masyarakat. Respon pertahanan terhadap kucing yan gberlebihan juga seringkali membuat orang lain merasa canggung melihat perilaku tersebut dan merepotkan. Maka perilaku spontan yang tidak sesuai perlu dilakukan perubahan secara perlahan lahan dan menjauhkan diri dari kekhawatiran yang tidak begitu berarti.

You may also like