Home » Ilmu Psikologi » Perbedaan Persepsi Dan Prasangka Dalam Psikologi

Perbedaan Persepsi Dan Prasangka Dalam Psikologi

by Rini Sabarini

Mengenal istilah persepsi dan prasangka tentu ada perbedaan diantaranya. Sebagian orang yang belum mengerti perbedaannya menafsirkan bahwa kedua istilah tersebut hal yang sama. Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai istilah tersebut dapat mengetahuinya dari penjelasan di bawah ini. Berikut hubungan Persepsi dengan tingkah laku individu.

Dalam ilmu psikologi, banyak dikenal dengan istilah sikap, prasangka, dan persepsi manusia dalam kehidupan sehari – hari. Prasangka merupakan suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda, suatu konsep yang sangat dekat dengan steorotip, persepsi sendiri adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya adanya stimulus oleh seseorang melalui alat indera atau juga disebut dengan proses sensoris. Berikut ini kenali perbedaan persepsi dan prasangka di bawah ini:

Pengertian Prasangka

Prasangka adalah salah satu fenomena yang sering ditemui dalam kehidupan sosial di masyarakat. Munculnya prasangka merupakan akibat dari adanya kontak sosial antara berbagai individu didalam masyarakat itu sendiri. Seseorang tidak mungkin akan berprasangka apabila tidak pernah mengalami kontak sosial dengan individu lainnya.  Prasangka dapat muncul dalam kondisi rendahnya pemahaman lintas budaya yang ada di masyarakat. Pemahaman lintas budaya adalah kemampuan individu untuk memahami perbedaan dan sadar akan adanya perbedaan budaya, serta mampu menerima adanya perbedaan tersebut. Kenali contoh dan tipe prasangka dalam Psikologi Sosial.

Baca juga :

Pemahaman lintas budaya dan upaya untuk mengurangi prasangka lainya bisa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga, sekolah, organisasi, dan juga di masyarakat. Prasangka juga merupakan satu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda, hampir sama dengan stereotip.

Upaya Dalam Mengurangi Adanya Prasangka

Berikut ini perbedaan persepsi dan prasangka dapat dilihat dari upaya dalam mengurangi rasa prasangka akan seseorang atau suatu hal seperti berikut ini:

  • Melalui hubungan antar kelompok dalam hubungan sosial dan kelompok. Sering berinteraksi satu sama lain akan mengurangi adanya banyak prasangka antara individu, dan menghasilkan sikap positif antar mereka. Berikut contoh prasangka dalam Psikologi Sosial.
  • Melalui sosialisasi yang merupakan metode untuk mengurangi prasangka dalam usaha sosialisasi nilai egalitarian dan tidak mudah dalam berprasangka. Hal ini dapat dilakukan dirumah atau keluarga, di sekolah dan juga dimasyarakat. Keluarga merupakan salah satu faktor terpenting dalam sosialisasi untuk tidak berprasangka.
  • Melalui penyadaran diri sendiri karena hal ini merupakan sumber yang paling signifikan dalam prasangka sosial dan lingkungan.

Baca juga :

Pengertian Persepsi

Selanjutnya perbedaan persepsi dan prasangka, yaitu mengenai pengertian persepsi yaitu suatu proses yang dimulai dari proses penginderaan. Proses diterimanya stimulus oleh seseorang melalui alat indera atau juga disebut dengan proses sensoris. Simak hubungan Persepsi dengan konsep diri dalam Psikologi.

Karena itu proses persepsi tidak mungkin lepas dari proses penginderaan, sebagai proses pendahulu dari proses persepsi. Sementara proses penginderaan akan terus berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima rangsangan melalui alat indera, seperti melalaui mata, sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pencium, dan sebagainya sebagai menerima stimulus dari luar individu.

Ciri Umum Terbentuknya Sebuah Persepsi

Berikut ini perbedaan persepsi dan prasangka dapat dilihat dari ciri umum persepsi di bawah ini:

  • Modalitas
  • Dimensi Waktu
  • Dimensi Ruang
  • Struktur konteks
  • Objek
  • Alat indera
  • Perhatian

Contoh hubungan antara Persepsi dengan latar belakang budaya di masyarakat Indonesia.

Demikian beberapa penjelasan mengenai perbedaan persepsi dan prasangka. Semoga menjadi bahan referensi Anda untuk mengenal bagaimana mengetahui persepsi dan prasangka dalam pemahaman yang lengkap.

You may also like