Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » Perkembangan Persepsi Motorik

Perkembangan Persepsi Motorik

by Arby Suharyanto

Persepsi berasal dari bahasa latin preceptio yang artinya menerima atau mengambil sesuatu hal di lingkungan sekitarnya, yang diproses dengan stimulus yang ada di dalam otak seseorang. Sedangkan persepsi dalam arti luas artinya ialah bagaimana seseorang memiliki pandangan atau memiliki arti dan pendapat mengenai sesuatu hal.

Sedangkan motorik ialah perkembangan kondisi tubuh seseorang yang melibatkan fisik serta perkembangan otak yang berhubungan dengan kedewasaan atau umur seseorang. Dalam perjalanan setiap manusia, selalu mengalami perkembangan persepsi motorik seiring dengan tingkat perkembangannya tersebut. Berikut penjelasan secara lengkap mengenai perkembangan persepsi motorik.

Perkembangan Persepsi Motorik

Ialah perkembangan persepsi yang terjadi pada semua seiring dengan berjalannya usia dan mengalami perubahan pandangan dan respon atas lingkungan dan orang sekitarnya yang sejalan dengan tingat kematangan yang dicapai atau tingkat kedewasaannya. Perkembangan persepsi motorik akan berperan terhadap penguasaannya terhadap segala tugas yang dibebankan padanya. (Baca juga mengenai perkembangan persepsi ujaran).

Misalnya ialah pada anak sekolah, perkembangan persepsi motorik berhubungan dengan penguasaan akan tugas tugas sekolah yang diterimanya, perkembangan persepsi motorik penting untuk diperhatikan sebab jika terjadi hambatan akan menyebabkan terjadinya kesulitan berlajar akademik atau kesulitan dalam mempelajari hal hal baru yang harusnya bisa menjadi bekal ketika ia dewasa. (Baca juga mengenai macam macam persepsi dalam psikologi)

Proses Perkembangan Persepsi Motorik

Perkembangan persepsi motorik diawali dengan adanya gabungan antara sensasi dengan keluaran aktifitas motorik, keduanya akan berinteraksi dari berbagai macam saluran persepsi aktifitas motorik yang ada dalam otak manusia, hal itulah yang akan memungkinkan adanya informasi sensori yang berhubungan dengan kesadaran akan berbagai objek dan peristiwa di sekitar. (Baca juga mengenai contoh persepsi dalam psikologi komunikasi).

Dari objek dan peristiwa di sekitarnya tersebut manusia akan memiliki pandangan atau pendapat, yakni yang disebut dengan persepsi itu sendiri. Selanjutnya pandangan atau pendapatnya diolah dan diterapkan dalam aktifitas motoriknya, seperti ketika ia mendapat perintah gerak dimana gerak tersebut akan berjalan lancar jika ia memiliki pemahaman mengenai pengalaman sensori yang dirasakan dan berhubungan dengan prestasi akademiknya atau perkembangan pembelajarannya. (Baca juga mengenai cara meningkatkan akurasi persepsi efektif).

Contoh Aktifitas Perkembangan Persepsi Motorik

Dalam anak anak ataupun seseorang yang telah dewasa, aktfitas perkembangan persepsi motorik dapat diamati secara langsung baik dalam diri anak anak ataupun dalam diri orang dewasa, yakni bagaimana ia mampu memiliki perkembangan yang tepat dan normal dalam gerakan motorik halus dan motorik kasarnya, berikut contohnya. (Baca juga mengenai cara mengurangi distorsi persepsi).

1. Perhatian

Contoh yang pertama ialah mengenai perhatian, perhatian anak yang berhubungan dengan permainan akademik dan aktifitas jasmani yang menimbulkan persepsi positif tentang apa yang diajarkan oleh guru atau pendidiknya sehingga diharapkan ia akan mampu memiliki fokus yang lebih lama terhadap pembelajaraan tersebut.

Perkembangan persepsi motorik yang normal akan memungkinkan anak untuk bisa memahami dengan tepat apa yang menjadi perintah untuknya dan bagaimana ia harus memberi respon, hal itu akan memberikan kemajuan pada akademiknya dan memberikan ia pemahaman yang terbaik di setiap pembelajaran akademik yang diikutinya.

2. Belajar

Misalnya ialah dalam belajar mengenai huruf huruf, aktifitas yang dilakukan dalam keadaan normal ialah timbul persepsi mengenai apa yang dilihat atau apa yang dicontohkan kepadanya dan memahami bagaimana ia memposisikan huruf huruf tersebut atau membentuk semuanya menjadi deretan huruf dan angak yang rapi sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadanya.

Hal tersebut akan memberinya perkembangan pemleajaran yang baik karena mampu memiliki persepsi seusai yang diharapkan dan mampu menjalankan persepsi yang diterimanya menjadi gerak nyata untuk proses pembelajaran, ia menjadi seorang anak yang mampu mehamahami materi pembelajaran dengan baik dan mengikuti perintah.

3. Aktifitas Fisik

Aktifitas fisik seperti bersepeda, memainkan suatu permainan dengan mandiri atau secara team, dan gerakan menari ialah contoh contoh perkembangan persepsi motorik yang bisa diamati secara nyata. Aktifitas tersebut dapat muncul karena adanya pemahaman akan contoh yang dilihat dan perintah yang diterima sehingga ia memiliki persepsi yang positif yakni untuk memberinya kemampuan dan mampu melakukan perintah tersebut.

Ia menjadi seseorang yang mampu menyelesaikan aktifitas aktifitas semacam itu dan mampu menjalani serangkaian proses belajar akademik. Ia pun memiliki kemampuan dalam aktifitas fisik seperti mampu memiliki gerakan motorik yang tepat ketika bersepeda, ketika menari, dan sebagainya karena ia telah memahami perintah dan memiliki persepsi yang tepat.

Gangguan Dalam Perkembangan Persepsi Motorik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan persepsi motorik memiliki peran yang penting dalam proses akademik atau proses pembelajaran setiap manusia, jika hal tersebut tidak berjalan lancar maka akan timbul masalah masalah sebagai berikut :

1. Kesalahan dalam Pembentukan Gerakan

Perkembangan persepsi motorik anak berhubungan dengan gerakan yang mampu diciptakan atau kemampuannya dalam mengggerakkan organ yang dimilikinya. Gangguan dalam perkembangan persepsi motorik membuat ia salah atau berlebihan dalam menimbulkan gerakan tubuh karena berhubungan dengan responnya dalam menerima perintah.

Misalnya ialah ketika anak diminta mengggerakkan tangan kanan, tanpa sengaja tangan kiri ikut ia gerakkan karena ia memiliki persepsi yang salah dan tidak bisa memahami perintah yang diberikan atau tidak mampu merespon dengan baik apa yang harus ia lakukan sehubungan dengan koordinasi dengan pikirannya.

2. Kurang Koordinasi

Yaitu kurangnya koordinasi dalam aktifitas motorik halusnya, kurangnya penghayatan dalam gerak yang ia lakukan. Misalnya ialah kemampuan memindahkan benda dengan tangan atau kemampuan mencorat coret sesuatu. Apa yang ia lakukan tidak sesuai karena menerima persepsi yang berbeda. Ia akan melakukan tidak pada tempatnya atau melakukan dengan tidak sempurna.

3. Perilaku Menimbulkan Keributan

Masalah pada perkembangan persepsi jelas akan berpengaruh pada tingkah yang dilakukannya, ia akan mudah sekali membuat keributan karena pikirannya tidak bisa menerima dan mengolah perintah dengan tepat, ia akan memiliki persepsi yang berbeda dengan anak anak seumurannya. Misalnya ialah berjalan dengan kikuk hingga ia menabrak perabotan atau ketika pensil dan bukunya jatuh ia mudah sekali canggung.

Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wawasan yang bermanfaat ya sobat, jangan lupa selalu membaca artikel di website kami agar ilmu dan pengetahuan anda selalu bertambah. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.

You may also like