Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Penyesuaian Diri

Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Penyesuaian Diri

by Bernadet Maress

Penyesuaian diri adalah sebuah proses dinamika yang terjadi secara terus menerus dengan tujuan untuk mengubah kelakuan guna memperoleh hubungan yang lebih serasi di antara diri dengan lingkungan. Penyesuaian diri ini diperlukan untuk semua orang dalam pertumbuhan dan lebih dibutuhkan lagi untuk usia remaja sebab pada usia tersebut, induvidu bisa mengalami goncangan dan perubahan dalam dirinya.

Keberhasilan dan juga kegagalan seseorang untuk meraih kesuksesan sangat tergantung dengan banyak faktor dan salah satunya adalah kecerdasan. Namun, jika kecerdasan tidak disertai dengan pengolahan emosi yang baik, maka tidak akan membuat seseorang bisa sukses dalam kehidupannya. Dalam hal inilah kenapa perlu kecerdasan emosional.

Dalam banyak penelitian sudah membuktikan jika sikap etik dasar dalam kehidupan berasal dari kemampuan emosional yang mendasari. Berikut akan kami jelaskan tentang hubungan kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri.

1. Memahami Apa yang Dirasakan

Goleman [1999] menyatakan jika hubungan kecerdasan emosional dan pengendalian diri akan menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar, mengembangkan hubungan dengan orang lain, mengembangkan karir dan juga mengurangi agresivitas khususnya untuk kalangan remaja dan dewasa awal.

Individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan mampu mengenali emosi yang ada dalam dirinya. Kemampuan mengenali emosi akan menunjukkan jika individu memiliki kesadaran diri sehingga bisa mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya sedang dirasakan.

Hal ini menunjukkan jika individu memiliki kewaspadaan atas pikiran dan perasaaannya sehingga tidak dengan mudah untuk larut dan dikuasai oleh emosi sehingga perkembangan emosional dalam psikologi pendidikan sangatlah penting.

Baca juga :

2. Kemampuan dalam Memotivasi Diri

Kemampuan dalam memotivasi diri sendiri bisa dilihat sebagai respon dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan yang sudah dietapkan. Motivasi diri merupakan bentuk ungkapan emosi secara positif.

Kemampuan dalam memotivasi diri sendiri tersebut akan mendorong individu untuk tetap giat dalam mencapai apa yang sudah ditargetkan sebelumnya. Nantinya, individu bisa memiliki semangat dan juga antusias dalam belajar sehingga tidak akan menghindari kegiatan kegiatan yang penting untuk dilakukan.

3. Mampu Mengenali Emosi Orang Lain

Seseorang yang bisa menyesuaikan diri dan kecerdasan emosional yang tinggi akan bisa mengenali emosi yang dimiliki orang lain. Individu yang bisa mengenali emosi orang lain tentunya juga memiliki rasa empati terhadap orang lain.

Individu dengan kemampuan empati yang baik umumnya merupakan orang yang berhasil dalam pergaulan. Hal ini bisa terjadi karena seseorang yang memiliki rasa empati umumnya lebih mampu menangkap sinyal sinyal sosial yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan orang lain. Sedangkan untuk cara meningkatkan kecerdasan emosional sendiri bisa dilakukan dengan banyak cara.

4. Berpengaruh pada Sikap

Mengenali emosi diri dan juga memahami diri sangat berpengaruh pada perilaku dan sikap individu atau apa yang dilakukan dalam setiap kejadian yang dihadapi. Sikap seseorang yang kurang mampu mengenali emosi diri dan perasaannya akan menimbulkan dampak kurangnya penguasaan diri dan berpengaruh pada kepekaan perasaan yang dirasakan.

Kecerdaasan emosi merupakan kekuatan dibalik kemampuan intelektual sebagai dasar pembentukan emosi yang mencakup keterampilan keterampilan, menunda kepuasan dan mengendalikan impul impuls, tetap optimis, menyalurkan emosi emosi yang kuat dengan efektif, memotivasi dan menjaga semangat disiplin diri dalam usaha mencapai tujuan , menangani kelemahan kelemahan diri sendiri, menunjukkan rasa empati pada orang lain, membangun kesadaran diri dan juga pemahaman diri.

Baca juga :

5. Menyamakan Visi

Sebagian besar orang dewasa akan menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Karena alasan tersebut, seperti banyaknya emosi bahagia dan positif, kita tentu juga akan menghadapi masalah seperti kemarahan, gugup, kurang empati dan berbagai masalah lainnya.

Dalam situasi tersebut, kecerdasan emosi dan penyesuaian diri yang baik akan menunjukkan perilaku yang konsisten terhadap perubahan emosi dan akhirnya bisa berkomunikasi secara positif pada orang orang yang ada di sekitar selain ada juga hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri. Hanya dengan inilah pengembangan visi bersama bagi anggota tim bisa terjadi.

6. Perubahan dan Inovasi

Setiap individu ingin menjadi profesional di bidangnya masing masing terhadap perubahan dan juga inovasi. Karena keduanya merupakan yang pertama dalam peringkat untuk fitur kepemimpinan, maka seseorang dengan kecerdasan emosi dan penyesuaian diri bisa mengelola stres, kekhawatiran dan kecemasan dalam kehidupan yang kemudian akan diubah menjadi peluang. Dengan cara tersebut, maka seseorang bisa berkembang lebih mudah dan percaya diri dalam kehidupan.

7. Meningkatkan Komunikasi

Seseorang dengan kecerdasan emosi dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri nantinya bisa mengekspresikan diri dengan sangat jelas. Dengan demikian, hubungan kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri adalah mereka bisa memperoleh rasa hormat dari orang lain sekaligus menciptakan jaringan komunikasi yang efektif di antara mereka.

Mereka nantinya bisa memecahkan masalah dengan tenang, lebih terbuka untuk menerima bantuan dari orang lain serta mampu mempengaruhi orang lain dengan perilaku tersebut sebab ada juga hubungan kecerdasan emosional dengan kepercayaan diri. Ini nantinya akan sangat membantu untuk memperoleh lingkungan bisnis yang damai dan sukses dalam waktu singkat.

Baca juga :

8. Kepemimpinan

Hubungan kecerdasan emosional dengan kepemimpinan sangatlah berkaitan. Landasan sukses untuk sebuah kehidupan bisnis adalah manajemen yakni keterampilan kepemimpinan. Selama seseorang bisa menyesuaikan diri, emosi dan pikiran, maka ia juga bisa mempengaruhi orang lain ke arah yang lebih positif dan memimpin dalam urusan bisnis.

Menjadi seseorang yang bisa mengelola emosi dengan baik untuk sukses dalam kehidupan berbisnis akan sangat membantu untuk mendapatkan tujuan.

9. Menghasilkan Lingkungan Pekerjaan yang Lebih Baik

Tidak hanya berguna untuk lingkungan sekolah atau pelajar, namun hubungan kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri sangat penting untuk pekerjaan. Meningkatkan semangat merupakan salah satu dari banyak manfaat kecerdasan emosional di lingkungan kerja.

Pada saat seseorang memiliki kantor yang penuh dengan staf yang rukun dan saling menghormati, maka budaya perusahaan juga pastinya akan lebih kuat. Tempat kerja secara tiba tiba bisa menjadi area yang menyenangkan. Tidak hanya anggota staf yang akan menikmati pekerjaan mereka, namun juga akan menikmati bersama orang orang di sekitarnya.

10. Memberikan Kesadaran Diri

Salah satu manfaat dari kecerdasan emosional dan juga penyesuaian diri untuk karyawan adalah untuk membantu mereka dalam memahami kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki selain ada juga hubungan kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual. Karyawan bisa menerima umpan balik dan memakainya dengan positif untuk meningkatkan dan tumbuh sebagai individu.

Sering kali sebagai manajer akan mengalami defensif pada saat menawarkan umpan balik yang konstruktif pada karyawan. Ini bisa menyebabkan frustasi dan produktivitas yang terhenti. Masalah lain yang dihadapi para pemimpin adalah karyawan yang tidak memahami keterbatasan yang dimiliki.

Sedangkan untuk orang orang yang memiliki kecerdasan emosional dan penyesuaian diri, nantinya bisa belajar dari kritik yang membangun dan juga menyadari apa yang bisa mereka lakukan dan ini tentunya akan menjadi alat yang sangat berharga.

Baca juga:

11. Lebih Bisa Mengontrol Diri

Seseorang dengan kecerdasan emosional dalam psikologi dan penyesuaian diri akan lebih mengerti bagaimana menghadapi situasi yang sulit. Dalam dunia bisnis, pasti akan ada situasi yang tidak selalu terasa nyaman khususnya bagi orang yang bertindak dalam posisi kepemimpinan.

Situasi sulit bisa melibatkan klien yang tidak bahagia. Berurusan dengan klien yang tidak bahagia harus dilakukan dengan tetap tenang dan positif bahkan jika anda tidak merasa seperti itu.

Situasi sulit bisa membuat menjadi atasan tidak bahagia dan menciptakan rasa yang tidak nyaman. Hal tersebut nantinya bisa menciptakan percakapan yang sulit dengan bawahan baik yang melibatkan tindakan disipliner atau pemecatan.

Dalam situasi seperti itu, seseorang harus bisa bersikap tegas namun dilakukan dengan baik. Situasi yang sulit bahkan mungkin dari rekan kerja bisa menimbulkan masalah atau bahkan perselisihan. Ini berarti pikiran yang pengertian dan tetap tenang sangatlah penting.

Apabila seorang karyawan bisa menahan diri dari ledakan emosi dan tetap tenang dalam situasi tersebut, maka hasil yang didapat tentunya juga semakin baik. Seseorang dengan EQ yang tinggi bisa memahami jika bertindak dengan cara negatif,provokatif atau irasional bisa meningkatkan situasi yang tidak perlu.

Karyawan nantinya bisa dengan mudah mempraktekkan pengendalian diri dan hanya mengungkapkan emosi pada saat yang tepat dan melakukannya dengan cara yang terkendali.

12. Menunjukkan Belas Kasih

Salah satu manfaat terbesar dari kecerdasan emosional dan penyesuaian diri baik di tempat kerja atau kehidupan pribadi adalah kemampuan untuk mempertahankan dan menunjukkan belas kasih bagi sesama manusia. Belas kasihan akan memungkinkan seseorang untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat emosional.

Ini bisa memberikan manfaat besar untuk atasan pada saat pekerja menunjukkan belas kasihan. Kasih sayang bisa diberikan dengan klien yang melewatkan pembayaran karena keadaan sulit yang sedang dialami. Belas kasih juga bisa ditunjukkan untuk rekan kerja yang berurusan dengan masalah pribadi dan butuh seseorang untuk menutupi tanggung jawab mereka.

You may also like