Keluarga merupakan unit yang terkecil dalam sistem masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang anggota keluarga yang berkumpul dan tinggal di bawah naungan satu atap yang sama, dan saling bergantung satu sama lain.
Seseorang belajar bersosialisasi pertama kali melalui keluarganya karena keluarga tersebut merupakan lingkungan terdekat seseorang. Sedangkan psikologi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat berhubungan erat dengan perilaku manusia dan berbagai bidang kehidupan sehari – hari.
Disadari atau tidak, dalam sebuah keluarga juga tidak dapat menghindar dari adanya aspek psikologis yang terlibat di dalam dinamika keluarga tersebut. Ilmu psikologi akan terlihat dan dilakukan oleh para anggota keluarga dalam interaksi sehari – hari. Jadi, psikologi keluarga adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam sebuah lingkungan terkecil yang terbentuk dari perkawinan atau hubungan sedarah. Dan berkat adanya ilmu psikologi tersebut, kondisi dalam sebuah keluarga akan mudah untuk menjadi harmonis.
Ilmu Psikologi dalam Keluarga
Penerapan psikologi dalam keluarga dan manfaat psikologi dalam keluarga yang turut menentukan bagaimana perkembangan dan dinamika dalam suatu keluarga tersebut adalah :
1. Peranan Psikologi dalam Pola Asuh
Pola asuh yang diterapkan orang tua tentunya tidak lepas dari penerapan ilmu psikologi. Penerapan psikologi dalam keluarga dapat dilihat salah satunya dengan pemilihan pola asuh dari orang tua kepada anak. Pola asuh ini akan berkembang berdasarkan kesepakatan kedua orang tua dan juga tergantung dari karakter orang tua serta anak.
Dalam pola asuh ini akan terlihat bagaimana cara orang tua memperlakukan anak, cara mendidik, menetapkan peraturan, cara bersikap terhadap anak dan lain sebagainya. Pola asuh ini akan memegang peranan penting bagi pertumbuhan anak dan akan membentuk anak dengan optimal dengan pola asuh yang tepat.
2. Menetapkan Peraturan
Sebuah peraturan yang disepakati antar para anggota keluarga terutama yang harus dipatuhi oleh semua anggota adalah kunci untuk memastikan situasi di dalam sebuah keluarga selalu kondusif. Akan tetapi, peraturan itu tentunya tidak boleh merugikan salah satu anggota keluarga. Disinilah penerapan psikologi dalam keluarga diperlukan, untuk dapat merumuskan peraturan yang paling sesuai dan bisa diterima oleh semua orang di dalam keluarga.
Salah satu penyebab keluarga tidak harmonis adalah tidak adanya penetapan peraturan keluarga yang jelas dan dapat menjadi landasan dari setiap tindakan yang dilakukan para anggota keluarga.
3. Ilmu Psikologi untuk Mendidik Anak
Peran keluarga dalam pendidikan anak sangatlah besar. Anak akan mendapatkan pendidikan pertamanya di dalam lingkungan keluarganya. Pendidikan yang diterima anak akan turut menentukan pembentukan karakternya dan akan menjadi cara membentuk karakter anak usia dini.
Dalam mendidik anak, orang tua perlu memahami sedikit ilmu psikologi untuk dapat membuat anak memahami dan mencapai tujuan dari pendidikan anak tersebut.
4. Mengenali Karakter Anak
Karakteristik anak usia dini secara umum perlu diketahui oleh orang tua agar dapat menyesuaikan pola asuh dan pendidikan yang perlu diberikan kepada anak. Dalam mengenali karakter anak, tentunya orang tua sedikit banyak juga akan menggunakan sudut pandang ilmu psikologi, sebab perilaku dan sifat seseorang tidak akan lepas dari aspek psikologi tersebut.
5. Mengetahui Potensi Anak
Kegunaan dan penerapan psikologi dalam keluarga akan membuat orang tua mudah untuk mengetahui kelebihan anak. Misalnya jika ada ciri – ciri anak cerdas istimewa maka orang tua perlu segera mengenalinya untuk mengembangkan potensi anak dengan maksimal. Potensi atau kelebihan setiap anak tentunya tidak akan sama antara satu anak dengan lainnya, dan hal itu sangat penting untuk dikenali oleh orang tua.
6. Memperkuat Karakter Anak
Dampak psikologis anak broken home atau dampak psikologis anak tanpa ayah akan mempengaruhi karakter anak nantinya. Adanya peran ayah dan ibu yang konsisten dalam kehidupan anak akan membantu anak untuk tumbuh sebagai seseorang yang berkarakter kuat secara psikologis karena mendapatkan dukungan dan kasih sayang dari orang tua yang lengkap dan selalu memperhatikan setiap aspek tumbuh kembangnya.
7. Menetapkan Batasan
Penerapan psikologi dalam keluarga salah satunya adalah menetapkan batasan antar anggota keluarga. Misalnya, ada hal – hal yang bisa dilakukan oleh anak terhadap orang tua dan sebaliknya tanpa dianggap tidak sopan atau melanggar kepantasan. Secara psikologis jika pengetahuan tersebut diterapkan sejak anak masih kecil maka ia akan tumbuh dengan mengetahui batasan – batasan dari perilaku yang tidak boleh dilanggarnya.
8. Mengarahkan Anak
Mengetahui sisi psikologis anak akan memudahkan orang tua untuk mengarahkan anak dalam kaitannya dengan pembentukan karakter anak yang positif.
Tidak hanya penerapan psikologi dalam keluarga diperlukan untuk mengarahkan karakter atau sifat anak, hal itu juga akan memudahkan orang tua untuk mengarahkan potensi akademis anak yang tepat seusai dengan minat dan bakat anak.
9. Menanamkan Nilai Kebaikan
Secara psikologis, anak yang tumbuh dalam keluarga yang selalu mengutamakan nilai kebaikan akan tumbuh dengan pemahaman mengenai bagaimana tepatnya perbuatan baik yang perlu dilakukan. Mengetahui pentingnya berbuat baik akan sangat diperlukan, karena anak berperan sebagai seorang manusia yang merupakan bagian dari lingkungan sosial tempatnya hidup.
10. Mempersatukan Anggota Keluarga
Fungsi afeksi bagi keluarga adalah untuk mempersatukan para anggota keluarga dengan adanya kasih sayang yang tulus. Kasih sayang yang tulus tersebut secara psikologis akan mempererat hubungan antar para anggota keluarga.
Dengan demikian, kondisi kesehatan psikologis para anggota keluarga pun akan selalu berada dalam keadaan yang baik dan jauh dari penyimpangan ataupun adanya gangguan mental yang disebabkan karena stres atau depresi.
11. Manajemen Rumah Tangga
Penerapan psikologi dalam keluarga akan membantu peran ayah dalam keluarga dan peran ibu dalam keluarga untuk melakukan manajemen rumah tangga dengan baik. Dapat mengatur rumah tangga dengan baik dan proporsional akan mendukung keharmonisan dalam berkeluarga dan juga memberi rasa nyaman bagi orang – orang yang berada dalam satu keluarga tersebut.
Manajemen keluarga yang tepat diperlukan untuk mengatur setiap orang dalam keluarga dan juga perkembangan keluarga itu sendiri, dan merupakan tips bahagia dalam rumah tangga.
12. Menentukan Cara Berkomunikasi
Cara berkomunikasi antar anggota keluarga sangat ditentukan oleh kondisi psikologis masing – masing dan bagaimana mereka memandang posisi anggota keluarga lainnya. Sifat dan perilaku para anggota keluarga juga akan mempengaruhi cara masing – masing berinteraksi antara satu dengan lainnya, cara berbicara, bahasa tubuh, dan lain – lain yang berguna untuk membentuk hubungan yang lebih erat bersama – sama.
13. Memperkuat Ikatan
Menerapkan ilmu psikologi dalam suatu keluarga akan berguna untuk memperkuat ikatan antara anggota keluarga, karena pemahaman psikologis antara satu sama lain akan menentukan bagaimana cara setiap anggota berinteraksi. Dengan demikian akan mengetahui bagaimana sifat masing – masing dan cara menghadapi setiap orang dalam keluarga. Ikatan yang erat antar anggota keluarga akan tercipta dari adanya rasa saling memahami.
14. Saling Memahami
Penerapan psikologi dalam keluarga akan berguna pada saat masing – masing anggota keluarga perlu untuk saling mengerti dan memahami antara satu dengan yang lainnya. Bagaimana cara setiap orang mencapai pemahaman tertentu antara anggota keluarga akan membawa suasana yang kondusif dalam kehidupan berkeluarga.
Apabila dalam suatu keluarga tidak ada yang saling memahami, tentunya dengan kondisi seperti itu tidak akan mudah untuk membentuk suatu keluarga yang harmonis dan saling menjaga satu sama lain. Misalnya, mengetahui fakta kepribadian anak kedua, fakta kepribadian anak bungsu, fakta kepribadian anak pertama.
15. Melindungi Mental Anggota Keluarga
Kesehatan mental para anggota keluarga yang terbentuk dari pola asuh dan hubungan yang erat sangat penting. Apabila dalam satu keluarga mempunyai pengertian akan psikologi dalam keluarga maka akan menjamin keadaan mental para anggota keluarga yang tetap sehat dan jauh dari depresi.
Sebab, hubungan antar anggota keluarga yang erat akan menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif, membuat seseorang merasa aman dan terlindungi oleh keluarganya sendiri.
16. Memberikan Rasa Aman
Secara psikologis, keluarga seharusnya adalah tempat seseorang dapat merasa aman. Kondisi keluarga yang harmonis akan membuat para anggotanya merasa nyaman dan aman untuk mencari dukungan dan pengertian serta penerimaan.
Bebas untuk bertumpu dan bergantung pada anggota keluarga yang lain atau pada satu sama lainnya. Misalnya, anak kepada orang tuanya, adik kepada kakak, dan suami kepada istri maupun sebaliknya. Dampak broken home kepada anak secara psikologis antara lain bahwa anak akan kehilangan sumber rasa amannya tersebut.
17. Mengajari Tanggung Jawab
Keluarga juga merupakan tempat dimana anak pertama kali akan belajar tentang tanggung jawab. Peranan psikologi dalam keluarga adalah untuk membantu orang tua untuk memberi pengajaran pada anak tentang pentingnya tanggung jawab. Secara psikologis, orang tua akan memberi patokan kepada anak mengenai bagaimana cara bertingkah laku yang patut dan dapat bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya.
Penerapan psikologi dalam keluarga yang tepat sasaran akan membantu tumbuhnya lingkungan keluarga yang kondusif dan positif. Lingkungan keluarga seperti itu akan sangat membantu kepada penciptaan karakter yang kuat dan positif pula dari masing – masing anggotanya terutama untuk tumbuh kembang anak.
Karena itulah sedikit banyak ilmu psikologi tidak dapat dipisahkan dari dinamika sebuah keluarga, sebab kedua hal ini sangat berkaitan bahkan memiliki hubungan yang lebih erat daripada yang mungkin diketahui oleh orang awam pada umumnya.
Keberhasilan untuk membangun sebuah keluarga tidak dipungkiri juga dipengaruhi oleh beragam aspek psikologi yang ada di dalam struktur keluarga tersebut.