Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 13 Aplikasi Psikologi Sosial dalam Bidang Ekonomi

13 Aplikasi Psikologi Sosial dalam Bidang Ekonomi

by Hana Masita

Psikologi sosial merupakan satu ilmu psikologi yang paling applicable atau sangat bisa diterapkan kehidupan kita sehari-hari. Banyak bidang yang memanfaatkan ilmu psikologi sosial karena memang ilmu ini berfokus pada isu-isu sosial yang banyak terjadi di sekitar kita, kemudian mengkaitkannya dengan konsep psikologi setiap individu.

Pada dasarnya, psikologi sosial adalah sebuah cabang dari disiplin ilmu psikologi. Menurut seorang ahli psikologi bernama Hartley, psikologi sosial adalah cabang ilmu sosial yang mencoba memahami perilaku sosial dalam konteks interaksi sosial. Sementara itu, seorang ahli psikologi lainnya bernaha Sherif, mengemukakan bahwa psikologi sosial adalah penelitian ilmiah terhadap pengalaman dan perilaku seorang individu yang berhubungan dengan situasi stimulus sosial.

Maka, dari beberapa pendapat di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa psikologi sosial mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya. Artinya, aplikasi psikologi sosial bisa terjadi pada banyak sekali bidang, termasuk bidang ekonomi. (Baca juga: Ruang Lingkup Psikologi Sosial)

Ilmu ekonomi sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berperilaku saat memilih dan menciptakan kesejahteraannya. Hal ini berhubungan dengan permasalahan ekonomi yang ada, yaitu terjadinya ketidakseimbangan antara apa yang dibutuhkan manusia dengan ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan tersebut.

Akibatnya, muncullah perilaku-perilaku manusia yang dapat dipelajari secara psikologinya. Berikut ini akan dibahas 13 aplikasi psikologi sosial dalam bidang ekonomi yang bisa menjadi bahan pembelajaran kita kali ini:

  1. Mengidentifikasi pasar

Dalam psikologi sosial juga dikaji mengenai interaksi antar kelompok, seperti kepemimpinan, persaingan, kerja sama dan lain sebagainya. Dengan mengaplikasikan ilmu psikologi sosial, kita pun bisa mengidentifikasi bagaimana kondisi pasar yang akan dihadapi oleh produk kita, bagaimana persaingan di dalamnya dan apakah ada peluang untuk kerja sama dengan pihak lain.

  1. Mempelajari perilaku konsumen

Salah satu kajian dalam psikologi sosial adalah mempelajari pengaruh sosial terhadap proses seorang individu, seperti persepsi, motivasi, dan attitude. Maka, dengan psikologi sosial kita bisa mempelajari perilaku konsumen dalam dunia bisnis.

Sebagai contoh, kita melihat apa yang bisa memotivasi orang dalam menentukan produk yang akan dibeli, bagaimana seseorang membentuk persepsinya terhadap produk tertentu, dan lain sebagainya. (Baca juga: Contoh Afeksi dalam Perilaku Konsumen)

  1. Segmentasi pasar

Untuk membuat segmentasi pasar kita harus bisa mengenali kehidupan sosial, gaya hidup dan bagaimana kelompok tersebut berinteraksi dalam kehidupan ekonomi. Dalam hal inilah kita menerapkan psikologi sosial dalam bidang ekonomi.

  1. Melihat peluang bisnis

Selanjutnya, kita bisa mengaplikasikan psikologi sosial saat melihat peluang bisnis yang ada. Kita belajar melihat karakter, kebiasaan, culture hingga kemampuan perekonomian untuk kemudian kita menemukan peluang bisnis di sana.

  1. Memilih produk barang atau jasa yang cocok untuk ditawarkan

Dengan kita memahami perilaku konsumen, mengenali kebutuhan-kebutuhan mereka dan bagaimana mereka memilih produk untuk dibeli, kita bisa menentukan produk apa yang bisa kita tawarkan untuk mereka. Kita bisa memperbesar peluang kita untuk sukses dalam berbisnis jika kita telah mengaplikasikan psikologi sosial ini untuk mengenali konsumen kita nantinya.

  1. Menentukan cara marketing produk

Selanjutnya, dengan psikologi sosial kita bisa mempelajari bagaimana seseorang bisa terpengaruh dari lingkungan sosial atau lingkungan di sekitarnya. Dalam hal ini, aplikasi psikologi sosial dalam bidang ekonomi adalah dengan menciptakan suatu lingkungan dan persepsi terhadap produk yang kita tawarkan hingga kita lebih mudah memasarkan produk tersebut ke target market yang ada. (Baca juga: Psikologi Warna)

  1. Mengurangi masalah kesenjangan ekonomi

Dalam kehidupan sosial-ekonomi, kita sering dihadapkan dengan permasalahan kesenjangan sosial yang bisa menimbulkan konflik antar manusia. Hal ini dipelajari juga dalam psikologi sosial dalam teori perbandingan sosial yang berpendapat bahwa manusia secara natural memiliki kecenderungan untuk menilai dirinya sendiri dan membandingkannya dengan orang lain.

Keadaan inilah yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik akibat adanya kesenjangan sosial. Maka, dengan mengaplikasikan psikologi sosial dalam bidang ekonomi, kita bisa memahami keadaan ini dan mencari solusinya.

  1. Mengenali apa yang mendasari hubungan manusia

Terdapat sebuah teori dalam psikologi sosial yang disebut teori pertukaran sosial. Dalam teori ini, hubungan antar individu dipandang sebagai suatu transaksi pertukaran. Artinya, setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan tertentu dari hubungan tersebut. Keuntungan bisa berupa status sosial, materi seperti upah dan gaji, ataupun manfaat lain yang sifatnya jangka panjang.

Baca juga:

Maka, aplikasi psikologi sosial dalam bidang ekonomi akan membantu kita untuk mengidentifikasi apa motivasi seseorang dalam berinteraksi atau bertransaksi dengan kita. Dengan begitu, kita bisa memberi ganjaran yang tepat supaya dia mau stay dalam bisnis.

  1. Membentuk kerja sama ekonomi

Dengan kita mengenali dasar motif hubungan manusia dalam teori pertukaran sosial di atas, kita bisa terbantu untuk membentuk kerja sama dalam bidang ekonomi. Kita bisa menawarkan sesuatu yang diinginkan oleh pihak lain sebagai transaksi agar kita mendapatkan apa yang kita butuhkan dari orang tersebut.

Dalam hal ekonomi, kita bisa membentuk kerja sama ekspor impor, hingga kerja sama dengan negara lain di bidang perekonomian. (Baca juga: Macam-Macam Psikologi Khusus)

  1. Menciptakan lingkungan bisnis mendukung

Psikologi sosial memandang bahwa dengan memodifikasi lingkungan sedemikian rupa, kita bisa membantu mengatur perilaku seseorang, bahkan membentuk perilaku orang tersebut yang kemudian akan menjadi kognisi dan regulasi diri mereka. Hal ini tentu bisa membantu kita dalam menjual produk kita ke market.

Misalnya, kita bisa membuat lingkungan yang membuat produk barang atau jasa terpapar secara agresif di pasar sehingga membuat orang-orang di lingkungan itu merasa produk kita merupakan ‘bagian’ dari hidup mereka.

  1. Membuat regulasi kegiatan ekonomi

Kita harus tahu bahwa ada kalanya lingkungan bisnis atau lingkungan ekonomi menjadi penyebab stress manusia. Dalam psikologi sosial hal ini disebut dalam teori tekanan lingkungan. Terkadang manusia bisa memberi reaksi tingkah laku terhadang keadaan lingkungan yang bersifat mengganggu dan biasanya reaksi mereka bukanlah merupakan reaksi yang positif.

Oleh karena itu, kita bisa membuat regulasi kegiatan ekonomi agar lingkungan perekonomian tetap sehat dan tidak menekan, misalnya dengan mengatur kompetisi pasar, kebijakan harga, dan lain-lain. (Baca juga: Psikologi Lingkungan)

  1. Menciptakan kompetisi pasar yang sehat

Terdapat teori kelebihan beban dan kekurangan beban dalam psikologi lingkungan yang mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam mengelola stimuli dari lingkungan.

Artinya, jika stimuli lebih besar daripada kemampuan orang tersebut mengelola informasi, maka dia akan mengabaikan sebagian dari stimuli yang diterimanya. Namun sebaliknya, jika stimuli yang diberi terlalu kecil, maka orang tersebut akan merasa cemas, sepi, hingga jenuh.

Baca juga:

Teori ini dapat diterapkan dalam mengatur kompetisi di pasar. Jika kompetisi di pasar terlalu besar, bisa jadi para pelaku ekonomi akan merasa tidak mampu menangani kompetisi yang ada sehingga dia lama kelamaan akan mengabaikannya dan tidak lagi termotivasi untuk berkembang. Namun, jika kompetisi terlalu kecil, pelaku ekonomi akan terlalu jenuh sehingga tidak lagi menelurkan ide-ide kreatif.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita mengatur kompetisi agar sehat dengan memberi mereka cukup ruang untuk bergerak dan berkembang untuk meningkatkan perekonomian.

  1. Membuat keputusan

Dengan psikologi sosial, pemerintah bisa mengenali gejala-gejala perekonomian tidak sehat yang terjadi di masyarakat. Hal ini akan berguna untuk membantu pemerintah mengetahui kapan harus mengintervensi pasar ataupun terjun langsung untuk membuat perekonomian lebih stabil.

Semoga artikel ini bermanfaat!

You may also like